Share

Bab 291

Penulis: Helena Ayu
"Aku tahu Henry nggak bersamamu, karena dia baru datang menemuiku, dan sekarang sedang mandi!" ujar Janice dengan nada yang mengejek, dapat dirasakan kegembiraannya dari suaranya.

Alis Miana terangkat, dan dia berkata sambil tersenyum, "Henry baru saja pulang, bagaimana mungkin ada di tempatmu! Janice, akui saja, yang dicintai Henry sebenarnya adalah aku, bukan kamu!"

Beberapa ucapan untuk memprovokasi, Miana pun bisa mengatakannya.

Mengenai di mana Henry berada, dia tidak peduli dan itu tidak penting.

Janice marah sampai wajahnya pucat, kuku-kukunya menusuk ke dalam telapak tangannya.

'Bukankah mereka akan bercerai besok? Kenapa mereka masih tinggal bersama malam ini!'

'Apakah Yosef berbohong padaku?'

'Sebenarnya mereka nggak pernah membicarakan perceraian!'

"Kalau Henry nggak mencintaiku, bagaimana mungkin dia mengganti semua bunga di jalanan Kota Jirya dengan jenis yang sama? Kalau dia nggak mencintaiku, dia nggak akan menanam bunga yang kusukai di taman. Selain itu, karena aku suka
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 292

    'Miana nggak mungkin tahu hal ini.'"Sayang, sudah selesai mandinya! Oke, aku akan segera datang!" Miana tiba-tiba berseru sebelum menutup teleponnya.Tangan Janice yang menggenggam ponsel gemetar, dia sangat marah.'Miana si jalang ini, dia merayu Henry lagi!''Nggak boleh, aku nggak boleh membiarkan Miana berhasil!'Berpikir demikian, dia segera menelepon Henry.Namun, setelah cukup lama pun tidak ada yang menjawab.Janice menarik napas dalam-dalam.'Apakah mereka sudah mulai?''Nggak!''Aku nggak boleh membiarkan Miana tidur dengan Henry!'Janice dengan cepat menelepon lagi.Tepat sebelum panggilan terputus, suara pria yang menyenangkan terdengar, "Ada apa?"Suara Henry sungguh magnetis.Janice terdiam sejenak.Jika Henry memanggil namanya dengan suara seperti itu di ranjang, dia rela mati di sana."Ada apa?" Henry menekankan suaranya, seperti kesal karena sesuatu yang baik terganggu."Henry, aku ingin bertemu denganmu." Janice menggigit bibirnya, lalu berbicara dengan suara pelan.

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 293

    Mendengar Henry setuju, Janice langsung merasa senang. "Oke! Aku akan segera ganti pakaian!"Karena Henry datang menemuinya, Miana tidak akan punya kesempatan untuk merayu Henry!Dia bahkan tidak bisa menahan diri untuk membayangkan wajah marah Miana.Dia benar-benar merasa sangat puas!Setelah menutup telepon, Henry merapikan dokumen-dokumennya, lalu bangkit dan hendak keluar dari ruangannya.Baru sampai di depan pintu, Wiley masuk dan berkata, "Pak Henry, aku bawakan makanan, makanlah selagi hangat!"Setengah jam yang lalu, dia menerima telepon dari Henry yang memintanya untuk membawakan makanan. Dia tidak mengerti alasannya, tetapi tetap buru-buru membawakan makanan ke sini."Letakkan saja di meja, aku harus keluar sebentar." Rasa laparnya yang sebelumnya saat ini sudah menghilang.Wiley, "...."Kenapa Pak Henry berubah pikiran begitu cepat?'Henry masuk ke dalam mobil dengan perasaan yang masih tertekan.Melihat Janice begitu sedih setelah kehilangan anaknya, dia pun berpikir bahwa

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 294

    Ada sedikit rasa kasih sayang di dalam suara itu.Menyadari hal itu, Miana berpikir bahwa Farel mungkin menyukai Sherry, meskipun hanya sedikit.Jika tidak ....Pada saat ini, ponselnya berdering.Miana tersadar dan melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Keningnya mengerut.'Kenapa Giyan meneleponku?'Di tengah kebingungannya, dia segera mengangkatnya, "Halo, Kak Giyan."Bagaimanapun, Giyan banyak membantunya selama proses pemakaman neneknya.Dia berutang budi kepada Giyan."Maaf mengganggumu selarut ini," ujar Giyan dengan suara yang sangat lembut, membuat orang dapat dengan mudah membayangkan senyumnya yang menyejukkan hati."Ada apa? Apa terjadi sesuatu?" tanya Miana, agak panik."Nggak ada apa-apa." Giyan terdiam sejenak sebelum melanjutkan ucapannya, "Malam ini, Carel, Henry, dan Farel minum bersama, kamu tahu ini?""Nggak tahu." Miana memang tidak tahu.Farel tidak memberi tahu hal itu ketika datang menjemput Sherry.Miana terdiam sejenak, menyadari sesuatu, dan bertanya,

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 295

    Janice tercekat dan merasa canggung."Kalau kamu bisa membuat keputusan untuknya, aku akan memberitahumu sekarang. Tapi kalau nggak, segera suruh dia menjawab telepon! Atau kamu yang akan menyesal!" ujar Miana dengan suara dingin.Dia tahu apa yang dipikirkan Janice.Namun, dia saat ini tidak tertarik berdebat dengannya.Dia hanya ingin mengurus perceraiannya dengan lancar."Kenapa kamu marah padaku!" Nada bicara Janice mendadak berubah, ada isak tangis, terlihat sangat menyedihkan.Miana langsung mengerti, Henry pasti sudah datang. Dia tersenyum dan berkata, "Seluruh percakapan kita ini direkam, jadi jangan coba-coba memfitnahku!"Dia dan Henry akan segera bercerai, jadi dia tidak peduli lagi jika harus berkonfrontasi dengan Janice.Janice tertegun sesaat. Ketika dia tersadar kembali, dia sangat marah hingga ingin sekali mengumpat Miana.'Berani-beraninya dia merekam percakapan ini!'"Sekarang bisa biarkan Henry menjawab telepon?" Sebenarnya, Miana bisa saja meminta Janice untuk menya

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 296

    Janice merasa mematung di tempat.Dia bertanya-tanya mengapa Henry tiba-tiba ingin menjaga jarak dengannya?"Henry ... aku ...." Janice ingin menjelaskan, tetapi tidak tahu harus berkata apa.Henry melihatnya sekilas, lalu pergi tanpa menoleh.Setelah keluar dari rumah sakit, dia menelepon Wiley."Pak Henry.""Sudah ada hasilnya?""Ponselmu memiliki catatan pemblokiran, sebenarnya ... nomor mereka telah diblokir olehmu." Wiley memberi tahu hasil penyelidikan dengan gugup."Kamu datang ke sini dan urus pemulangan Janice dari rumah sakit," ujar Henry dengan suara dingin, lalu menutup teleponnya.Pada hari-hari proses pemakaman nenek Miana, Henry sibuk bekerja di Kota Sugal. Dia tidak menyadari ponselnya telah diutak-atik, sehingga panggilan dari kakeknya tidak masuk. Sementara itu, Miana tentu tidak akan meneleponnya karena Miana membencinya.Namun, satu-satunya yang akan meneleponnya adalah kakeknya, dan nomor kakeknya diblokir.Hanya ada satu orang yang bisa melakukan itu!"Setelah itu

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 297

    "Siapa yang menelepon, Kek?" Miana mengalihkan pembicaraan."Ibunya Henry," jawab Eddy dengan nada yang terdengar agak kesal."Dia tahu aku akan bercerai dengan Henry?" Miana ingat bahwa Felica pernah mencoba membuatnya keguguran, jadi dia sama sekali tidak menyukainya.Wanita seperti itu tidak layak menjadi seorang ibu."Aku nggak beri tahu dia, dan nggak ada niat untuk beri tahu dia!"Mendengar itu, Miana agak heran dan bertanya, "Kenapa?"Felica adalah ibu Henry, mengapa tidak memberitahunya?"Henry nggak pernah bilang padamu tentang hubungannya dengan Felica?" tanya Eddy balik.Miana terdiam sejenak, lalu menggeleng.Henry sangat membencinya, jadi bagaimana mungkin Henry akan memberi tahu hal ini padanya."Sebenarnya, Felica bukan ibu kandung Henry." Eddy mendesah, melihat wajah Miana, ragu sejenak sebelum melanjutkan, "Ibu kandung Henry meninggal saat dia masih sangat kecil. Kemudian, Henry dibawa kembali ke keluarga Jirgan dan karena identitasnya seperti itu, aku yang membesarkan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 298

    Suasana Eddy seketika menjadi lebih baik.Dia bahkan sudah tidak marah lagi mengenai Felica yang menyarankan agar Henry segera bertemu dengan putri keluarga Ingra saat ditelepon tadi.Miana menunduk dan makan dengan serius.Dia menyadari bahwa Kakek tidak ingin dia bercerai dengan Henry.Setiap kata yang dia ucapkan bisa saja disalahartikan sebagai masih memiliki perasaan terhadap Henry.Oleh karena itu, dia memilih untuk tidak terlalu banyak bicara.Setelah selesai makan, Eddy meminta Miana ikut mobilnya dan menyuruh sopir untuk mengantar mereka ke kantor catatan sipil.Miana tidak bisa menolak, jadi masuk ke dalam mobil dengan patuh.Melihat ini, Eddy merasa senang.Saat mereka hampir sampai di kantor catatan sipil, panggilan dari Henry datang.Eddy langsung bertanya, "Kapan kamu sampai?""Biarkan Miana menjawab telepon!" ujar Henry dengan nada yang serius."Kenapa nada bicaramu begitu?" Eddy memarahinya."Ada hal penting yang ingin kukatakan padanya!"Kakek menyerahkan ponsel pada M

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 299

    Miana menatap Henry dengan ekspresi yang menunjukkan keterkejutan yang mendalam.Dia merasa tadi pasti hanya halusinasi, dan Henry sebenarnya tidak mengatakan apa-apa."Miana, ketika nenekmu meninggal, aku sedang dinas luar, dan ponselku ...." Henry tiba-tiba berhenti.Janice yang sekarang sangat mirip dengan orang yang dulu mendorong dia dan ibunya ke situasi putus asa, bahkan menyebabkan kematian ibunya.Jika Miana tahu tentang hal itu, bisa-bisa dia langsung pergi menemui Janice.Pada saat itu, Janice mungkin akan melakukan sesuatu padanya.Memikirkan kemungkinan itu, Henry merasa lebih baik menunggu sampai dia bisa mengirim Janice pergi terlebih dahulu.Melihat Henry berhenti di tengah kalimat, Miana seketika mengerti.Ternyata selama proses pemakaman neneknya, Henry tidak menyalakan ponselnya. Miana merasa beruntung tidak mencoba meneleponnya, karena itu akan terlihat sangat memalukan.Selain itu, Janice baru saja menjalani operasi aborsi pada saat itu, Henry pasti sangat tertekan

Bab terbaru

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 354

    Miana tersenyum lembut dan berkata, "Kalau aku jadi kamu, sudah pasti aku ketakutan dan bersembunyi. Mana mungkin berani berkeliaran di luar seperti ini! Kasihan sekali kalau sampai dilempari telur busuk dan sayuran oleh orang-orang, kan!"'Henry sungguh baik terhadap Janice. Demi Janice, dia bahkan menggunakan koneksinya agar polisi mundur.'Tapi nggak masalah, dia telah membantuku dengan melakukan itu ....'Ucapan Miana itu membuat senyuman Janice menghilang. Dengan tatapan penuh amarah, dia berseru, "Jadi semua ini ulahmu! Tunggu saja, aku nggak akan membiarkanmu hidup tenang!""Silakan, aku akan menunggu!" balas Miana sambil tersenyum.Melihat sikap acuh tak acuh Miana, Janice merasa sangat iri!Hidupnya sekarang sangat kacau, sementara Miana hidup dengan baik.Dia tidak bisa menerimanya!Dia tidak akan membiarkan Miana hidup tenang!Pada saat ini, ponselnya berdering.Dia mengeluarkan ponsel, menjawab, dengan suara lembut memanggil, "Henry ...."Miana mengangkat alisnya.'Baru seb

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 353

    Mendengar itu, Miana merasa sangat sedih.'Apa maksud Bu Dina?''Apakah Bu Dina tahu sesuatu?'"Bu Dina, Ibu dan Pak Gio sudah bersama 20 tahun, Ibu harus percaya pada cintanya!" seru Kevin.Dina tersenyum, lalu berkata, "Nggak ada yang tahu apakah cinta itu nyata atau hanya ilusi!"Sekarang, dia sudah bisa dengan tenang membicarakan hal ini.Tidak peduli apakah pria itu mengkhianatinya atau tidak, dia sudah bisa menghadapinya dengan tenang."Nggak, Ibu harus yakin dengan penilaian sendiri! Juga percaya pada karakter Pak Gio!" Kevin sangat percaya pada gurunya dan tidak berpikir bahwa Pak Gio akan mengkhianati istri dan keluarganya."Sudahlah, jangan bicarakan ini lagi. Ceritakan kabar kalian sekarang." Dina menatap Miana sambil tersenyum lembut. "Aku tahu tentang pencapaianmu selama beberapa ini. Kelihatannya gurumu menyukaimu bukan tanpa alasan."Miana selalu menjadi murid yang terbaik.Itulah sebabnya suaminya sangat mendidik Miana."Bu Dina ...." Miana ingin menangis lagi, sama sek

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 352

    Henry menunjukkan ekspresi yang sangat tidak menyenangkan.Dia bertanya-tanya mengapa dulu dia tidak tahu bahwa Miana berlidah tajam!Kevin melihat Henry, tersenyum, dan berkata, "Lebih baik kamu urus wanitamu sendiri, jangan sampai kamu sudah diselingkuhi tapi masih nggak tahu! Urusan Mia, nggak perlu kamu khawatirkan!"Mendengar itu, suasana hati Miana yang sebelumnya merasa kesal seketika membaik. Sudut bibir dan matanya melengkung tersenyum, membuatnya terlihat sangat cantik.Disindir oleh Kevin, Henry makin marah dan meraih kerah baju Miana.Karena tercekik, Miana kesulitan untuk bernapas.Namun, dia berusaha mengangkat kakinya dan menendang ke belakang.Ditendang Miana, Henry merasa kesakitan hingga melepaskan tangannya.Miana mengatur napasnya, berbalik, dan mengangkat tangan untuk menampar Henry.Pada saat bersamaan, Kevin juga menyerang Henry.Tangan kecil Miana yang mendarat di wajah Henry menghasilkan suara yang nyaring.Pipinya masih sakit, dan sebelum sempat bereaksi, sebu

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 351

    Henry hendak menghampiri Miana, tetapi kemudian melihat seorang pria turun dari kursi pengemudi dan meraih tangan Miana.Pria itu mengenakan pakaian kasual, berdiri bersama Miana, dan mereka tampak seperti pasangan.Sangat serasi.Henry secara naluriah mengepalkan tangannya.'Miana begitu cepat menemukan kekasih baru?'Wiley yang baru keluar dari mobil mengikuti pandangan Henry, dan langsung tertegun ketika melihat Miana bergandengan tangan dengan seorang pria.'Ah?''Nona Miana sudah punya pacar?''Pak Henry pasti akan sangat marah.'Di tengah pemikirannya itu, dia mendengar Henry berkata, "Kamu pergi jemput Janice."Setelah itu, Henry berjalan pergi dengan marah.Mata Wiley berkedip-kedip.'Jemput Nona Janice?''Apakah untuk membuat Nona Miana marah?''Apa perlu segitunya?'Ketika tersadar kembali, dia mendapati Miana berjalan mendekat ke arahnya.Miana berhenti di depannya, lalu berkata dengan tenang, "Pak Henry sekarang sudah kurang kerjaan sampai harus membuntutiku?"Jika tidak, b

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 350

    "Biarkan, jangan lakukan apa pun!" seru Henry sambil menggosok pelipisnya.Dia sedang memikirkan siapa yang sebenarnya membantu Miana dari belakang.Giyan tidak berani secara terang-terangan melawannya.Apakah Miana memiliki pria lain?Henry saat ini merasa sangat kesal. Dia sadar bahwa meskipun telah menikah selama tiga tahun, dia tidak tahu apa-apa tentang Miana.Dia bahkan tidak tahu siapa teman-teman Miana!"Apakah perlu bicara dengan Nona Miana?" tanya Wiley dengan suara kecil.Terlepas apakah Miana yang menyebarkan berita itu atau bukan, kejadian tersebut berkaitan dengan Miana, jadi tidak ada gunanya berbicara dengannya."Nggak perlu!" jawab Henry dengan ekspresi dingin.Dia tidak punya keberanian untuk menemui Miana.Selain itu, mengingat sikap Miana terhadapnya, Miana pasti tidak akan mau berbicara dengannya!Dia bahkan tidak tahu Miana memiliki sifat keras kepala seperti itu sebelumnya.Wiley tidak berani mengatakan apa pun lagi, jadi segera meninggalkan ruangan.'Ada Pak Hen

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 349

    Henry menarik napas dalam-dalam, bertanya dengan suara dalam, "Apa yang terjadi?""Polisi datang ke Kompleks Gaillardia, mereka ingin membawaku, Henry tolong aku!" seru Janice dengan suara terisak-isak."Kamu jangan panik dulu, aku akan mengurusnya," ujar Henry, lalu menutup telepon.Sambil memegang ponselnya, Henry teringat surel yang diterimanya waktu itu.Jika Janice benar-benar melakukan hal-hal itu, tidak aneh dia ditangkap oleh polisi.Ini pertama kalinya Henry meragukan kata-kata Janice.Pada saat bersamaan di tempat lain, Janice menggenggam erat ponselnya, bahkan kukunya menancap ke dalam telapak tangannya, tetapi dia tidak merasakan sakit.Orang itu sudah meninggalkannya, jika sekarang Henry juga tidak peduli padanya ....Hidupnya akan benar-benar berakhir!Tidak boleh! Dia tidak boleh menyerah begitu saja.Dia harus mencari cara untuk menyelamatkan dirinya!Setelah menenangkan diri, dia mulai menelepon Felica.Panggilannya ditolak.Saat mencoba lagi, nomornya sudah diblokir.

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 348

    Setelah dijelaskan, Wiley akhirnya mengerti apa yang sedang terjadi.'Pantas saja Pak Henry tadi begitu marah, ternyata karena ini.''Gawat, kalau tim teknis nggak bisa menyelesaikannya hari ini, mereka semua akan dipecat!'Wiley menyuruh sekretaris utama kembali bekerja, lalu pergi ke departemen teknis.Namun, saat dia kembali bersama tim teknis, belum sempat mereka bergerak, tulisan di layar komputer telah berubah menjadi emoji mengejek.Seketika, Wiley merasa sakit kepala.'Siapa yang melakukan lelucon in?'Beberapa orang dari departemen teknis menatap satu sama lain.Mereka belum pernah mengalami situasi seperti ini!"Kenapa? Nggak bisa menangani masalah ini?" Suara Henry sedingin es, membuat orang merasa kedinginan, meskipun berada di ruangan bersuhu 26 derajat."Pak Henry, ini ....""Aku tahu! Yang melakukan ini adalah peretas teratas yang menghilang tiga tahun lalu, "Candu"! Apakah dia muncul lagi?" Tiba-tiba ada yang berbicara dan menarik perhatian semua orang."Hm?" Henry meng

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 347

    "Apa?" tanya Miana sambil memijat lehernya yang terasa pegal."Henry sedang mengurus dokumen keberangkatan ke luar negeri untuk Janice. Sepertinya dia akan segera mengirim Janice ke luar negeri." Suara di ujung telepon mengecil, seolah-olah takut Miana akan merasa sedih."Baiklah, aku sudah tahu." Miana tersenyum sinis sebelum melanjutkan ucapannya dengan suara pelan, "Kamu terus perhatikan masalah ini. Segera kabari aku kalau ada perkembangan lain!""Kamu nggak apa-apa?" tanya pria itu dengan hati-hati.Miana tersenyum dan berkata, "Aku baik-baik saja, nggak perlu khawatir."Dia sudah tidak mencintai Henry, jadi mendengar berita tentang Henry tidak lagi membuatnya menjadi emosional.Dia hanya merasa bahwa Henry terlalu baik terhadap Janice!Selalu diam-diam membantu dan membersihkan segala rintangan yang dihadapi Janice.Bahkan memercayai Janice tanpa syarat.Apa pun yang Janice katakan, Henry akan percaya.Karena kepercayaan itulah, perilaku Janice makin menjadi-jadi."Baguslah kalau

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 346

    Ucapan Farel membuat perasaan Sherry menjadi campur aduk. Dia menggigit bibirnya perlahan, lalu menjawab dengan serius, "Aku tahu itu, Farel, tapi kita harus melihat ke depan. Apa pun yang terjadi di masa depan, aku akan menghadapinya dengan berani.""Aku nggak bilang putus, jadi jangan berpikir kamu bisa putus dariku!" teriak Farel lalu menutup teleponnya.Sherry tersenyum pahit.'Dia ingin mengikatku di sisinya untuk selamanya.''Benar-benar kejam!'....Jari-jari Miana masih menari-nari di atas papan ketik. Cahaya dari layar membuat sepasang matanya yang fokus terlihat seperti bintang paling terang di langit malam.Seperti biasanya, dia membuka panel kontrol situs web tempat dia mempublikasikan komiknya. Dengan cepat, notifikasi pesan masuk muncul bagaikan badai yang menerpa tanpa ada tanda-tanda.Miana menyipitkan matanya, memindai angka yang terus meningkat dengan cepat. Pengikutnya sudah melonjak hingga mencapai empat miliar. Kejutan yang mendadak ini membuatnya refleks menahan n

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status