Share

Supir Cabul

Penulis: Auphi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Nyess!

Rasa nyeri menghunjam ulu hati Putri. Tindakan Cindy yang menjebaknya di Mon Troser dulu masih membekas hingga kini.

"Dia pernah kerja di toko barang bermerk sebelumnya?" selidik Putri harap-harap cemas. Bagaimanapun, dia lebih suka tak punya hubungan apa-apa dengan orang yang sudah menyakitinya.

"Wah, kok kamu bisa tahu? Dia memang pernah kerja di Mon Troser. Itu lho ... toko barang branded yang pusatnya di Angkasa Plaza. Kamu tahu, kan?"

Putri kehabisan kata-kata. Jujur, dia bingung mengambil sikap. Di satu sisi, tak ingin kehilangan teman macam Claudia namun dia juga takut bakal berhubungan lagi dengan Cindy gara-gara Claudia.

"Kamu nampak bingung, Putri? Kamu kenal adikku?"

Putri menelan ludah susah payah. "Nggak kok, pangling aja. Kamu ternyata punya adik secantik ini," kilahnya hambar.

Claudia yang tadi sibuk dengan gawainya, tiba-tiba menatap Putri semangat. Dengan senyum lebar di wajah, dia mulai berc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Pesona Putri Gelap Tuan Konglomerat   Perintah

    Sepertinya panggilan yang dadakan ini bikin supir juga kelabakan. Cepat-cepat dia merapikan celana dan pura-pura mengemudi dengan santun. "Kamu di mana? Makan malam bareng, ya?" terdengar suara Arya dari seberang sana. Alih-alih mengiyakan, Putri malah menyahut cepat. "Baik Bos, saya turun sekarang."Dengan telepon masih tersambung, Putri nanar menatap sekeliling. Ketika melihat ada mobil yang parkir di sisi jalan, berjarak beberapa meter di depan, dia segera berseru dengan suara lantang. "Stop Pak, saya turun di sini. Itu abang saya udah nunggu."Meski agak heran, sopir tetap menghentikan mobil mendadak hingga bannya berdecit nyaring. Tanpa mempedulikan raut wajah pengemudi, Putri melempar selembar uang dua puluh ribu lalu turun. Langkah yang tergesa nyaris membuatnya terjerembab. Saat kakinya sudah menjejak tanah, Putri terduduk lemas. Kaki yang sejak tadi berusaha keras menopang berat tubuhnya, mendadak lunglai.

  • Terjerat Pesona Putri Gelap Tuan Konglomerat   Tertangkap Basah

    Dengan jawaban acuh tak acuh itu, akhirnya Arya lanjut mengemudi hingga mereka tiba di sebuah restoran yang lagi-lagi masuk dalam kategori elit. Sama seperti restoran sejenisnya, pengunjung yang datang tidak terlalu ramai namun kaum mendang-mending langsung terintimidasi begitu sampai di ambang pintu. Dua resepsionis menyambut ramah lalu menuntun mereka ke meja yang belum di reservasi. "Berhubung dadakan, kita nggak sempat reservasi dulu." Arya menukas waktu mereka sudah duduk berhadapan. Putri cuma tersenyum kecil tetapi batinnya meringis. Dia bingung bagaimana cara mengatakan pada Arya bahwa makan dalam suasana hening mencekam sama sekali bukan hal yang menyenangkan. Mungkin saja, pria berwajah menawan itu tak pernah antri demi menikmati seporsi junkfood, mustahil menikmati makanan sembari tertawa keras, atau menguping obrolan pengunjung lain yang suaranya berisik saat bersantap di rumah makan Padang. Pendek kata, mereka

  • Terjerat Pesona Putri Gelap Tuan Konglomerat   Tak Sepadan

    Sepulang dari mengantar Putri, Arya bergegas menuju apartemen. Tubuhnya penat sebab belum sempat istirahat seharian ini. Namun niat untuk merebahkan diri jadi buyar karena kehadiran Andini yang tak terduga di kediamannya. "Kamu ngapain kemari?" selidiknya sebal"Lah, bukannya kakak yang bilang kita bicara.""Ya nggak sekarang juga, kali."Meski sebal, Arya tetap duduk pada salah satu sofa di depan adiknya. Mengabaikan Andini tak pernah jadi keahliannya terlepas dari seberapa menyebalkan sikap sang adik terkadang. "Kak, tolong bilang kamu nggak serius jalan dengan Putri," tembak Andini sebelum Arya sempat menarik nafas. "Aku nggak suka kamu mempermainkan gadis itu."Ujaran adiknya sukses bikin Arya bungkam. Sejak mengantar Putri pulang tadi pun, hatinya sudah gelisah. Sebab itulah perjalanan mereka diwarnai keheningan hingga dia sampai di depan mulut gang menuju kediaman Putri. "Kenapa kamu pikir aku memperma

  • Terjerat Pesona Putri Gelap Tuan Konglomerat   Salah Tanggap

    Beberapa hari berlalu setelah makan malam dengan Arya, dan Putri tak pernah lagi mendengar kabar dari atasan yang menyebalkan itu. Tak mau ambil pusing, dia memutuskan berangkat lebih awal ke kantor Arda Pictures. Para artis yang dapat nominasi untuk penghargaan malam ini diminta untuk berkumpul agar mudah memilih busana yang tepat. Tentu saja aturan ini tak berlaku untuk artis top. Mereka sudah memiliki tim sendiri untuk mengurusi hal-hal remeh. Biasanya, para sponsor juga sudah mengirimkan item yang akan mereka pakai jauh-jauh hari sebelum acara, terlebih bila sang bintang adalah brand ambassador. Putri sedang bersiap, ketika pintu kamarnya diketuk perlahan. Setengah hati, dia membuka pintu kayu itu ketika wajah pemilik kontrakan langsung muncul di ambang pintu. "Nduk, barusan ada paket untuk kamu. Kok tumben, ya?" sapa bu Ratih seraya menyerahkan kotak besar yang agak berat. "Eh? Dari siapa ya, Bu? Ada nama pengirimnya?"

  • Terjerat Pesona Putri Gelap Tuan Konglomerat   Wejangan

    Putri nyaris mengiyakan sebelum dia ingat situasi gaun-gaun yang tersisa dalam wardrobe. "Maaf Kak, saya bisa pakai gaun sendiri?" ujarnya lirih. "Memangnya kamu punya?"Rasa skeptis ini bukan tanpa alasan. Banyak artis muda yang terjun ke dunia hiburan dengan modal dengkul, terlebih mereka yang berasal dari keluarga pas-pasan. "Ada Kak, saya simpan di loker.""Hmm, coba ambil biar saya cek dulu." Setelah memberi instruksi, Mira menyibukkan diri dengan asistennya. Selain harus mengurus keperluan Putri, mereka juga mesti menolong Davinka dan salah satu artis senior lain yang juga dibawah manajemen Mira. Karenanya, Putri benar-benar tak bisa mengharapkan perhatian ekstra. Selang beberapa menit, Putri kembali dan meletakkan kotak besar itu di depan Mira. "Ini perlengkapan yang saya bawa, Kak. Silakan diperiksa dulu."Sikap acuh tak acuh sang manajer langsung berubah tatkala melihat semua perlengkapan yang ada di dalam.

  • Terjerat Pesona Putri Gelap Tuan Konglomerat   Malam Penghargaan

    Nasihat serius Mira jadi penutup episode hidup Putri sore itu. Malamnya, dia bersama rombongan dari Arda Pictures bergerak menuju venue acara yang merupakan gedung pertemuan milik keluarga Angkasa, Premiere Hall. Acara malam ini merupakan surganya insan perfilman. Sejak di pintu masuk, sudah banyak wartawan mengabadikan momen bersejarah para aktris maupun aktor yang wajahnya kerap menghiasi layar kaca. "Harap tampil dengan anggun dan berkelas. Kalau tidak jago berpose, setidaknya buatlah pose standar red carpet untuk sesi pemotretan sebelum masuk." Mira mewanti-wanti pada artis muda asuhannya. Pose standar yang dimaksud tentu saja gaya berfoto para aktris. Berkacak pinggang dengan satu tangan sementara tangan yang lain memegang clutch bag atau diletakkan dengan anggun di bagian depan paha.Jika Putri dan rekan seangkatannya mendapat arahan, artis senior macam Dewi Amor sudah melenggang masuk lebih dulu. Hamparan red carpet yang memben

  • Terjerat Pesona Putri Gelap Tuan Konglomerat   Selebritis Terpanas

    Putri mengerling ke arah Davinka. Ketika rekan satu agensinya ini sedang dalam mode 'malaikat' dia jadi agak risih. "Iya, Kakak benar. Beliau memang luar biasa," sahut Putri demi ikut antusiasme rekannya. Setelah kemeriahan akibat kemenangan Dewi berakhir, mereka kembali mengikuti rangkaian acara hingga tiba saatnya nominasi untuk web series. "Pemeran utama wanita terbaik untuk kategori web series adalah... ."Kedua pemandu acara saling tatap dengan gaya dramatis, seolah hasil kemenangan punya hubungan dengan hidup-mati mereka. Sementara itu, layar raksasa tadi kembali menampilkan sederet nama beserta web series yang mereka bintangi. Hati Putri melonjak ketika Marion tampil sebagai salah satu nomine. Pada kategori film layar lebar, nama Marion juga masuk dalam daftar namun berhasil disingkirkan Dewi Amor. Sebab itu, kategori terakhir ini jadi penentu bagi pihak manajemen. Pasalnya, mereka bakal malu berat bila tak berhasil m

  • Terjerat Pesona Putri Gelap Tuan Konglomerat   Hampa

    Putri langsung menoleh pada gadis di sisinya, bersiap memberi dukungan jika perlu.Di luar dugaan, Davinka malah menatapnya balik dengan raut bahagia memenuhi wajah. Tangannya bahkan sampai menutupi mulut, seolah nominasi yang didapatnya barusan adalah suatu pencapaian. Putri kehabisan kata-kata, terlebih saat melihat Davinka melangkah penuh percaya diri menuju panggung megah di depan sana. Rupanya, dunia ini dipenuhi bermacam-macam jenis manusia. "Terima kasih atas penghargaannya, saya harap ini bisa jadi motivasi yang baik buat kita semua untuk menegakkan kebenaran."Sontak gelak tawa memenuhi aula. Sebagian selebritis yang lebih berani sampai bersuit.Entah ini hanya gimmick atau mekanisme perlindungan diri, yang jelas Davinka sudah berhasil menorehkan cerita baru. Besok, pasti kata-katanya bakal jadi kutipan atau bahkan viral jadi meme. "Kamu tak perlu sedih, Putri. Besok-besok mungkin giliranmu yang dapat award,

Bab terbaru

  • Terjerat Pesona Putri Gelap Tuan Konglomerat   Cahaya di Ujung Jalan

    "Sebaiknya, si Putri jangan tinggal bersama kita."Duarr! Kata-kata ini seperti geledek yang menyambar di siang bolong bagi telinga gadis kecil yang tengah meringkuk ketakutan dalam kamar tidurnya. "Tapi Pa, dia masih kecil. SD saja belum tamat.""Dia kan sudah sepuluh tahun, harusnya sudah bisa mengurus diri sendiri."Gadis kecil itu mengusap air matanya yang jatuh berderai. Percakapan antara ibu dan ayah tirinya bagai godam yang memukul telinganya bertalu-talu. Sejak ibunya menikah lagi, dia sudah seperti orang asing di rumah sendiri. Padahal rumah yang mereka tempati ini, ibunya yang beli. Ayah dan kedua saudara tirinya yang menumpang tinggal. Tapi kenapa sekarang... "Lantas kemana Putri mesti pergi, Pa?"Suara ibunya terdengar sendu, meragu. Namun dia yakin satu hal. Sebentar lagi beliau bakal mengambil keputusan yang berpihak pada ayah tirinya. Sudah setahun belakangan, situasi mereka selalu b

  • Terjerat Pesona Putri Gelap Tuan Konglomerat   Selamat Tinggal

    Sementara itu Marion yang sudah lama menghilang dari sorotan kamera, kini sedang duduk berhadapan dengan seseorang di sebuah kafe kecil di bandara. Wanita yang duduk di depannya tak lain Marion Shelby, yang sekejap lagi akan terbang ke Amerika karena dideportasi akibat skandal penipuan saham yang dia lakukan bersama Aryo. "Mion, you shouldn't leave me here. Bring me along with you," pintanya untuk kesekian kali. "Mereka semua sudah membuangku... bahkan... bahkan perempuan jalang itu konon akan menikah dengan Arya, Mom."Wajah cantik Shelby menatap puterinya datar. "Why should I? Kamu tak akan bertahan di sana dengan sikap manja itu. That bitch has taught you so well," geramnya. Marion terkesima. Kata bitch pada kalimat ibunya jelas mengacu pada nyonya Mahendra. "Kenapa Mion bilang begitu? Beliau selalu baik dan memberi semua keinginanku.""Stupid lass. Gara-gara itulah kamu tumbuh jadi gadis manja dan sombong. Selalu merasa d

  • Terjerat Pesona Putri Gelap Tuan Konglomerat   Dua Saudara

    Besoknya, setelah pengumuman resmi kembalinya puteri yang hilang, Dewa langsung membawa Putri menuju perusahaan kosmetik milik keluarga Mahendra. "Kamu siap untuk tugas pertamamu?" selidiknya ketika mereka sudah mencapai ambang pintu. "Siap, Papa."Jawaban Putri yang mantap membuat Dewa tersenyum puas. Rasanya, semakin mengenal Putri, dia makin bangga. Meski lahir dan dibesarkan ditengah kaum jelata, puterinya bisa menyesuaikan diri dengan cepat. Dewa tak tahu saja bila semua yang diraih Putri saat ini merupakan hasil kerja keras selama bertahun-tahun, termasuklah didalamnya pelatihan etika dan kepribadian. Ruang pertemuan sudah dihadiri semua petinggi perusahaan, hingga Putri yang tadinya sudah siap nyaris gugup. " .... untuk selanjutnya Putri Maharani akan menjabat sebagai presiden direktur yang baru dari Mayapada Beauty." Dewa Mahendra menutup sambutannya dan tepukan riuh langsung bergema memenuhi ruangan. Perbe

  • Terjerat Pesona Putri Gelap Tuan Konglomerat   Perang Kata-Kata

    Satu minggu kemudian, keluarga Mahendra mengumumkan kembalinya puteri kandung mereka yang hilang. "... seperti yang kalian tahu selama ini kami mengadopsi Putri Marion dari mantan istri almarhum adikku, Marion Shelby. Sebabnya tak lain karena puteri kandung kami hilang akibat tipu muslihat yang keji ... waktu itu dia masih orok yang baru keluar dari rahim istriku. Gara-gara ini pula, istriku tak berani lagi mengandung. Kehilangan puteri bungsu membuatnya trauma. Siapa sangka, pertemuan tak disengaja akhirnya membuat kami bisa bertemu lagi ... ."Sambutan ini diucapkan dengan penuh haru bahkan sampai menitikkan air mata. Putri yang diminta berdiri di salah satu sudut tersembunyi hanya bisa menatap takjub kemampuan akting kedua manusia di depan sana. Puteri yang hilang katanya? Padahal untuk memaksa nyonya Mahendra agar mau mengangkat dirinya sebagai puteri yang hilang itu, Dewa harus memberi kompensasi. Deva akan tetap jadi satu-satunya pewaris

  • Terjerat Pesona Putri Gelap Tuan Konglomerat   Keluarga Baru

    Walau suaranya terdengar mantap, sejujurnya Putri sangat hancur di dalam. Kalau bukan karena memaksa diri agar kuat, dia sudah pasti menangis detik ini. Dewa menarik nafas panjang dan menatap Putri serius, "sesudah itu apa? Kamu mau kembali hidup luntang-lantung sendirian? Jadi objek hinaan semua orang? Putri, aku tak akan membiarkan darah Mahendra diinjak-injak begitu saja."Putri tertawa sangat keras. Ya! Apa yang penting bagi Dewa bukanlah dirinya atau ibunya atau siapapun melainkan nama keluarganya, Mahendra. "Persetan dengan namamu! Aku bahkan jijik harus memiliki DNA-mu dalam tubuhku," sahutnya begitu tawa pahit itu usai. "Kalau begitu, manfaatkan aku. Kamu membenciku, kan? Kenapa harus membiarkan aku hidup tanpa beban setelah menghadirkanmu ke dunia?"Sekarang Putri makin bingung. Sejak tadi dirinya sudah bertindak sangat kurang ajar namun Dewa tidak murka sedikit pun. Dia justru memberikan persuasi yang masuk akal. La

  • Terjerat Pesona Putri Gelap Tuan Konglomerat   Puteri Gelap

    "Kamu yakin mau pergi begitu saja, Putri?"Suara Claudia menarik Putri kembali ke dunia nyata. Sejak tadi dia memang masih gamang, tapi mau bagaimana lagi? Rasanya sudah terlalu lelah dengan semua masalahnya di sini. "Ya, Kak. Mungkin saja, suasana kampung bakal bikin hidupku lebih happy. Aku sudah muak dengan kekejaman ibu kota. Sepertinya, takdirku memang jadi orang desa," sahut Putri dengan seulas senyum getir di bibirnya. Claudia hanya bisa mendesah pasrah. Setelah memastikan semua bawaan Putri siap, dia pun memeluk wanita yang sudah dianggapnya seperti adik itu. "Jaga dirimu baik-baik, ya. Kamu orang baik, hidup tak akan selamanya kejam."Air mata Putri kembali menitik. Dengan rasa haru dia merangkul sahabatnya dan berpamitan. Sejurus kemudian, dia sudah duduk di dalam taksi menuju stasiun bus. Semalam, setelah melarikan diri dari Arya, Putri langsung menuju kontrakan Claudia. Usai menghabiskan waktu berpikir s

  • Terjerat Pesona Putri Gelap Tuan Konglomerat   Kabur

    Akhirnya, hari yang mendebarkan itu pun tiba. Arya mengajak Putri bertandang ke kediaman utama keluarga Bharata yang terletak di bilangan elit ibu kota. Begitu mereka sudah di ambang pintu, nyonya Bharata beserta Andini menyambut mereka. "Wah, akhirnya bisa ketemu langsung dengan aktris tenar kita," nyonya Bharata berkata sambil menempelkan pipinya ke wajah Putri. Tak jauh berbeda, Andini juga menyambut ramah mantan mahasiswanya itu. Segera, setelah basa-basi singkat usai, nyonya Bharata langsung menghela mereka semua ke ruang makan. Kesan pertama yang didapat Putri soal nyonya Bharata adalah beliau pribadi yang hangat dan cerdas, persis puterinya, Andini. Sementara tuan Bharata sendiri adalah pengamat yang baik. Sejak tadi beliau tak banyak bicara, namun matanya kedapatan menyorot Putri beberapa kali. Bukan tatapan genit melainkan meneliti. "Jadi, bagaimana perasaanmu setelah memenangkan award di festival film Asia?" Andini yang dud

  • Terjerat Pesona Putri Gelap Tuan Konglomerat   Selebritis Kelas A

    Kontan idenya ini ditolak Johan mentah-mentah. "Mengapa jadi begitu? Ada lima aktris yang akan audisi untuk peran ini dan kita harus menyaksikan kemampuan mereka berlima."Meski agak cemberut, pria muda itu akhirnya menuruti perkataan sang paman. Ketika Marion sudah selesai dengan aktingnya, Putri yang didaulat untuk maju. Berbeda dengan Marion, Putri memulai adegannya dengan merapikan rok dan seragam, lalu mengusap mata. Setelahnya, dia membuka pintu seolah di tangannya ada anak kunci, lalu menyapa seseorang yang dipanggilnya ibu. Setelah itu, dia membuka pintu yang lain dan berpura-pura menyalakan keran, lalu mengusap tubuhnya berulang-ulang. Matanya dipenuhi keputus-asaan namun tak bisa bercerita pada siapapun. Sebagai gantinya, dia cuma terisak sambil menutup mulut agar ibunya yang sedang duduk di luar ruangan, tidak mendengar apa-apa. Hebatnya, semua lakon Putri ini hanya bermodal imajinasi. Didepannya tak ada pintu, tak ada Ibu, tak ada a

  • Terjerat Pesona Putri Gelap Tuan Konglomerat   Audisi

    Sesuai janjinya pada Arya mengenai konsep setara, Putri mulai berbenah. Untuk langkah awal, dia mendirikan perusahaan akuntan publik pertamanya, dan sebagai bentuk dukungan, Arya merelakan Arda Pictures sebagai klien pertama. Bila itu belum cukup, dia juga mempengaruhi rekan-rekannya agar mempercayakan laporan keuangan dan masalah perpajakan mereka ke perusahaan pacarnya. Hal ini membuat perusahaan milik Putri langsung mencicip laba di bulan pertama setelah launching. "Wah, ternyata ini enaknya punya kenalan orang dalam," gurau Putri ketika Arya tengah bertandang ke ruang kerjanya. "Itu sudah pasti. Silakan manfaatkan aku sesukamu, Sweetheart." Seperti biasa, Arya langsung menyahut dengan mulut manisnya. Putri mencibir dan tetap fokus menekuni laporan di atas mejanya. Sebagai perusahaan baru, dia belum berani mempercayakan masalah finansial sepenuhnya pada orang lain. "Putri, sekarang bagaimana? Kamu sudah merasa 'sejajar' belum sam

DMCA.com Protection Status