Tawanan CM Psikopat Bab:22Arthur mengambil alat cambuk dan menyapukan ujung cambuk itu pada tubuh livy. Air mata livy berderai dengan tubuhnya yang bergetar hebat karena rasa takut melandanya."Arthur,jangan.." mohon nya dengan terisak."Hukumanmu belum berakhir,livy," ucap Arthur dengan menyapukan ujung cambuk itu dari mulai gunung kembar livy,turun ke perut, turun lagi kebagian intim livy dan semakin turun ke kaki. Kemudian naik lagi dan melewati tempat yang sama.Tubuh livy bergerak kesana-kemari karena rasa geli yang bercampur rasa aneh dari ujung cambukan itu.Namun,detik berikutnya dia melayangkan cambukan itu pada puncak ranum livy, sehingga livy berteriak karena sakit yang dihasilkan oleh cambukan tersebut."Aah…sakit, Arthur.." rintih livy dengan menggerakkan kepalanya.Namun, Arthur tak mendengarkan rintihan livy,dia terus melayangkan cambukan ke buah dada livy dan juga perut rata livy.Livy berusaha menarik-narik borgol, tetapi usahanya itu tidak membuahkan hasil. Arthur k
Tawanan CM Psikopat Bab:23Arthur dan Bryan bergerak ke sebuah mansion yang berada di pedalaman kota Harpers Ferry,West Virginia serta beberapa anak buahnya. Setelah mendapatkan informasi dari putri tuan Stewart. Mansion kedua milik tuan Stewart yang tak diketahui oleh khalayak umum."Kita harus bergerak dengan sangat rapi," ujar Arthur dengan menggelengkan kepalanya memberi kode kepada anak buahnya untuk segera masuk kedalam mansion yang memiliki penjagaan ketat.Arthur, Bryan serta anak buahnya memakai pakaian serba hitam dan penutup kepala yang hanya menampakkan matanya saja supaya perbuatan mereka tidak diketahui oleh siapapun.Mereka bergerak mengendap-endap,membagi dua tim untuk masuk melalui pintu samping dan belakang."Arthur," panggil Bryan dengan sedikit berbisik.Arthur menoleh lalu menganggukkan kepalanya, ketika Bryan merusak cctv di bagian taman.Mereka berdua bergegas masuk, melewati paviliun bunga dan naik tangga yang menuju ke balkon lantai dua. Tentunya tidak ada pen
Terjerat PM Psikopat Bab:24Arthur kembali memutar kunci dan di menit kelima belas putaran itu masuk ke dalam lubang yang ada di balik brankas.Klik"Yes," ujar Arthur sembari menyeka keringatnya yang ada di dahi, perjuangannya akhirnya berhasil.Bryan kembali mendekat ke arah Arthur,,"Apa kau bisa membukanya?" tanya Bryan."Belum,lihat masih ada tombol yang harus kita buka," tunjuk Arthur,lalu meletakkan satu plastik khusus untuk mengetahui angka berapa saja yang ditekan tuan Stewart. Lalu dia mengarahkan satu senter khusus ke arah plastik itu.Dari plastik khusus itu, Arthur langsung menekan tombol dan detik kemudian,mesin brankas itu berputar dengan sendirinya.KlikArthur membuka brankas tersebut. Bryan membelalakkan matanya dengan mulut yang menganga."Sialan!" Gerutu Bryan."Sudah kuduga," sahut Arthur, sehingga Bryan mengerutkan keningnya."Apa maksudmu?" tanya Bryan tidak mengerti."Tua Bangka itu memakai tanggal lahir Andera," ucap Arthur."Apa?" Bryan sontak menggelengkan ke
Terjerat PM Psikopat Bab:25Tuan Stewart meradang, ketika dia mendengar kabar dari penjaga bahwa sekelompok perampok telah membobol brankas yang berisikan harta karun miliknya sendiri."Arrrgg…bangsat!!Tuan Stewart memukuli semua anak buahnya yang dia tempatkan di mansion untuk menjaga kediamannya. Malah dengan mudahnya sekelompok pencuri membawa semua harta kekayaannya."Kalian semua tidak berguna!" Pekiknya.Bugh!Bugh!Bugh!Tuan Stewart terus memukuli semua anak buahnya dengan membabi buta, menumpahkan semua kemarahannya di sana. Anak buahnya tidak ada yang berani melawan karena tahu bagaimana kuasanya tuan Stewart.Hah..hah!" Tuan Stewart mengatur nafasnya sendiri seraya menjatuhkan bokongnya di kursi, meraup wajahnya dengan kasar."Siapa kau?" Gumamnya sembari mengepalkan tangannya erat dengan rahang yang menegas."Tuan, mereka membawa Nyonya Flor," lapor salah satu penjaganya dengan takut.Tuan Stewart terkejut,dia bangun dari duduknya, rahangnya mengeras seraya mengepalkan t
Tawanan CM Psikopat Bab:26."Siapa yang menyuruhmu pergi?" tanya pria itu, masih dengan suara serak yang mampu membuat livy kembali memejamkan matanya.Kepala livy menggeleng dengan susah payah, ketika berada dalam dekapan pria itu. Bahkan sepertinya, Arthur memang tidak akan membiarkannya.Diam-diam Arthur menggulung senyumannya. Entah kenapa,hal sederhana seperti tadi benar-benar memperbaiki moodnya di pagi hari.Arthur melepaskan pelukannya,lalu menunduk dan memperhatikan livy yang tidak berani menunjukkan wajahnya. Dia tahu, pasti livy malu."Tatap aku," ucap Arthur,dan detik kemudian livy mendongak ke atas dengan bola matanya yang terlihat sangat menggemaskan.Arthur menggeram, melihat ekspresi manis livy,bola matanya yang bulat dan bibirnya yang sedikit mengerut. Seperti seorang anak yang baru saja mengaku bersalah."Shit!" umpat Arthur dengan geraman tertahan,detik kemudian dia langsung merampas bibir mungil itu dan melumatnya sampai habis. Tidak peduli jika mereka baru saja ba
Tawanan CM Psikopat Bab:27.Livy terdiam membeku, ketika Diana menanyakan tentang siapa yang sudah menghamilinya. Padahal dia tidak tahu, apakah dia saat ini tengah hamil?Livy merasa itu tidak mungkin, karena kemarin malam dia datang bulan, terdapat darah di bagian intimnya. Livy menggelengkan kepalanya dengan mimik wajahnya yang semakin pucat," Tidak! Itu tidak mungkin," gumamnya seraya menggelengkan kepalanya."Apa kamu yakin?" tanya Diana yang masih keukeuh.Livy tidak menjawab, tatapan matanya saat ini terlihat kosong. Namun air matanya mengalir di pelupuk matanya.Bangkit dari duduknya sembari mengusap air matanya."Maafkan aku Diana,aku harus pulang," ucapnya yang langsung pergi begitu saja. Tak menghiraukan seruan dari Diana yang masih menuntut jawaban.Livy keluar dari gedung D' Fantazio melalui pintu belakang, tempat pembuangan sampah. Dia tak ingin pulang bersama anak buah Arthur yang sudah menunggunya di depan gedung D'Fantazio. "Ya tuhan,jika benar aku hamil. Apa yang ha
Tawanan CM Psikopat Bab:28Arthur berjalan menghampirinya dengan rahangnya yang mengeras, giginya bergemeretak seiring detak jantungnya yang berdebar kencang.Plak!Tanpa berkata-kata, Arthur melayangkan tamparan ke wajah livy. Matanya menyipit dengan tangan yang mengepal erat."Sudah kukatakan, jangan coba-coba kau pergi tanpa sepengetahuanku!" desisnya.Lalu matanya menatap Virgo yang saat itu terlihat marah kepadanya, karena telah memukul livy di depannya. Bahkan selama berhubungan dengan livy, Virgo tak pernah menyentuhnya ataupun berkata kasar kepadanya. Dan siapa pria ini? Beraninya dia menampar kekasihnya?"Hei!" Tunjuk Virgo. Namun terhenti dan meringis, ketika Arthur memelintir jari tangannya."Arg…!Virgo memekik, ketika tangannya di pelintir dengan kuat. Tak hanya itu saja, Arthur melayangkan tendangan di perut Virgo sehingga membuatnya terpental ke tanah."Arthur! Aku mohon, jangan sakiti dia," mohon livy dengan mengatupkan tangannya.Entah kenapa melihat livy memohon untu
Tawanan CM Psikopat Bab:29."Bagaimana kau bisa hamil,livy? Kau hamil dengan pria yang tadi kau temui?" tuding Arthur, membuat ulu hati livy terasa nyeri.Livy mendongakkan kepalanya dengan air mata yang mengalir deras." Kenapa kamu berkata seperti itu padaku? Sudah jelas aku hamil karena mu,ini adalah anak kamu!" tukas livy menaikkan nada bicaranya.Arthur memicingkan bibirnya sembari menatap remeh ke arah livy. "Aku tidak yakin itu adalah anakku,ha! Apalagi kau baru saja bertemu dengan pria lain!" desis Arthur memicingkan bibirnya.Air mata livy semakin berderai, bangkit dari terpuruknya dan berjalan mendekati Arthur."Kamu tahu sendiri, Arthur. Kamu lah yang pertama untukku," ucap livy dengan nada bergetar."Lalu kenapa kau baru hamil sekarang,bukan minggu-minggu sebelumnya? Kau jangan coba menipuku!" tuding Arthur yang tetap tidak mempercayainya."Aku tidak menipumu,lagi pula. Aku pun tak menyadari perubahan dalam tubuhku, karena aku tidak merasakan mual," ucap livy.Memang livy
Tawanan CM Psikopat Bab:51“Bawa dia masuk! Pastikan tidak tertinggal satu organ tubuh pun!” Perintah Arthur.Setelah itu Arthur berjalan mendekati livy. Mendaratkan satu ciuman pada kening dan bibir.“Sekarang aku akan memperlihatkan kepadamu tawanan lainnya.” Tukasnya.Merinding melihat senyuman dari Arthur,livy menggelengkan kepala cepat.” Ada apa denganmu, Arthur? Cicitnya pelan dengan tubuh merinding hebat.“Inilah cara duniaku bekerja, baby.”“Tidak! Kamu bukan Arthur!” Seru livy menyentak kasar tangan pria itu yang hendak mencengkalnya.“Yes,ini aku…hey,baby. Look it me.” tawa kecil membuat livy semakin yakin bahwa sekarang Arthur sedang dikuasai oleh sisi lain dalam tubuhnya.Livy bergerak was-was, memperhitungkan setiap langkah akan membutuhkan berapa banyak waktu saat keluar dari tempat ini. Entah mengapa,dia justru merasa takut pada calon suaminya sendiri.Seperti sedang berada di sebuah film horor dan dia menjadi pemeran utamanya. Sudah banyak hari dia lewati bersama denga
Tawanan CM Psikopat Bab:50Livy tak menyangka, setelah semalaman bercinta hebat dengan Arthur. Kini Arthur membawanya berkeliling ke seluruh mansion.Arthur sepertinya ingin memperlihatkan sesuatu kepadanya. Bangunan yang dulunya menjadi tempat dia di tawan. Kini akan menjadi tempatnya menghabiskan waktu seumur hidup bersama Arthur setelah tadi pagi livy memberikan jawaban atas lamaran Arthur.FLASHBACK ON“Livy,apa kau sudah memikirkan tentang lamaran ku tempo hari?” Tanya Arthur seraya menatap lamat wajahnya, mereka berdua tengah berada dalam satu selimut dengan tubuh mereka yang sama-sama naked.Mata bulat livy menelisik wajah Arthur dan melihat apakah dia bersungguh-sungguh.“Arthur, apakah kamu mencintaiku?” Tanya livy berucap pelan.Arthur menganggukkan kepalanya.” Aku tidak tahu bagaimana perasaanku padamu,livy. Namun,aku tidak bisa berjauhan denganmu dan wajahmu selalu berada di pikiranku..”Bibir livy membentuk sebuah lengkungan tipis. Tangannya terangkat dan memegang rahang
Tawanan CM Psikopat Bab:49"Lebih dalam katamu? Hm? Rasakan ini! Rasakan ini livy!!"Plok! Plok! Plok!Arthur benar-benar menunjukkan kegilaannya. Ini adalah dia yang sebenarnya, ketika sedang bercinta. Dan sudah cukup lama menahannya."Aahh…ahh…Arthur,aku…Aku!!" Livy mendesah sangat keras, bahkan kini dia sampai memeluk punggung Arthur."Harder! More Arthur! Fack me harder! Ini sangat dalam! Ahh…ahh…" gadis itu berubah menjadi sangat binal. Dan Arthur sangat menyukainya.Begitupun dengan livy,dia merasa sudah gila,dia benar-benar dikuasai oleh nafsu birahi. Bahkan kini kedua kakinya sudah kembali melingkar di pinggul Arthur. Seolah memaksa pria itu,agar menekan milik Arthur untuk masuk dan lebih dalam lagi ke dalam rongga rahimnya. Mereka saat ini benar-benar dikuasai oleh nafsu. Hingga tak mengingat janin dalam tubuh livy."Ugh! Aku menyukai bibir nakalmu,baby!" Ucap Arthur, " terima ini!!""Aaaa!!" Livy kembali menjerit,saat Arthur mendorong miliknya dalam sekali hentakan hingga m
Tawanan CM Psikopat Bab:48Kedua tubuh mereka sudah polos, tanpa sehelai benangpun di tubuh masing-masing. Arthur sudah mulai mengarahkan keperkasaannya, yang sudah tidak sabar untuk memasuki liang kenikmatan itu."Buka pahamu dengan lebar,baby. Biarkan aku masuk dan menikmati tubuhmu yang indah ini."Livy melakukannya, seolah mempersilahkan Arthur untuk memasuki dia dengan senang hati. Karena dia menyadari bahwa dirinya telah menyerahkan hati dan jiwanya kepada sang mafia kejam itu.Livy membuka kedua kakinya, hingga bunga miliknya terpampang jelas di depan Arthur. Dan detik kemudian,livy merasakan Arthur menggesekkan batangnya yang mengacung keras itu. Pada belahan bunga milik livy. Hingga terdengar suara lenguhan dari bibirnya yang mungil."Sshh…" desahnya dengan pelan,sambil menggigit bibir bawahnya.Perlahan, pria itu semakin merendahkan tubuhnya. Ketika dia sudah berhasil menemukan pintu masuk surga dunia itu.Arthur semakin menekan dengan perlahan, sedikit demi sedikit sampai b
Bab:47."Ah…" Livy mendesah pelan,dia tersentak karena merasakan lidah lembut Arthur menyapu permukaan dadanya.Tidak hanya menghisap,pria itu bahkan menyedot putik livy dengan gemas. Persis seperti seorang bayi yang kehausan. Menyusu dengan begitu ganasnya."Arthur…pelan-pelan…" desis livy sambil terus meremas kain sprei. Kakinya menggeliat di bawah sana,entah bagaimana dia harus menahan sensasinya. Yang hampir saja membuat sekujur tubuh livy lemas.Mendengar ucapan livy, Arthur mengangkat wajahnya. Namun tidak melepaskan kuluman dari dada livy. Ini terlalu nikmat jika dilewatkan meski hanya dalam satu detik.Arthur semakin melahap habis puncak dada livy dengan rakus. Sambil mendelik ke atas, untuk melihat bagaimana ekspresi kenikmatan livy."Putik milikmu sangat nikmat, sayang. Aku tidak bisa menghisapnya dengan pelan." Arthur berkata,di sela-sela kesibukan lidahnya."Akh," livy menjerit pelan, ketika dengan sengaja pria itu menggigit kecil tonjolan daging itu. Sedangkan tangan kiri
Tawanan CM Psikopat Bab:46Livy membalikkan tubuhnya menatap wajah Arthur yang saat ini tengah memandangnya dengan sayu."Kenapa kamu disini? Bukankah kamu di kamar Archie?" Tanya livy dengan ragu-ragu takut Arthur marah."Aku menginginkanmu," Arthur bukannya menjawab pertanyaan livy,dia malah menundukkan wajahnya lalu menghisap ceruk leher livy sehingga gadis itu mendesah seraya memejamkan matanya."Arthur," livy berusaha mendorong Arthur. Namun bukannya menjauh, Arthur malah mengunci kedua tangan livy ke atas kepala."Malam ini aku hanya ingin bersamamu," ucap Arthur tepat di samping telinga livy. Berbisik dengan sangat sensual, hingga membuat seluruh bulu roma livy meremang."Heum?" Livy seakan tak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Arthur, apakah dia salah mendengar. Bukankah tadi Arthur berjanji akan menemani Archie?Jari-jari panjang Arthur sedang membelai setiap inci kulit wajahnya, membuat gelenyar aneh dari dalam diri livy."Kamu cantik,livy.." ujar Arthur dengan suara se
Tawanan CM Psikopat Bab:45Archie mengembangkan senyuman puas ketika dia berhasil membuat livy percaya dan terpengaruh dengan kata-katanya. Dia menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya lalu turun dari ranjang dan berdiri dengan bersedekap dada. Wajahnya yang angkuh dan sombong memperlihatkan kemenangan dirin.Maria sang ibu tiri livy terkejut ketika melihat Archie dapat berdiri tegak, bukankah dia tadi terlihat kesakitan bahkan tak sanggup untuk duduk? "Rupanya gadis itu berpura-pura," gumam Maria dengan menyeringai."Aku harus mendekatinya dan mengambil hatinya untuk bekerja sama dengannya, menghancurkan gadis sialan itu!" Batinnya.Maria pun mendekati Archie dengan memasang wajah tersenyum." Nona,saya akan membantu anda untuk membersihkan diri," Maria menawarkan bantuan. Namun seketika dia urung dan menelan ludah ketika melihat tatapan mengerikan dari Archie."Aku tidak butuh bantuanmu, wanita tua!" Archie mendorong kasar maria hingga terjerembab ke lantai,maria meringis merasa sa
Tawanan CM Psikopat Bab: 44Ketika sudah berada di dalam kamar Livy langsung menjatuhkan tubuhnya ke ranjang. Sesak di dadanya tidak bisa dia tahan lagi,air matanya kian mengalir membasahi pipi."Hiks…ibu…" lirihnya.Tangannya terulur mengusap perutnya yang masih rata, disana terdapat buah hatinya yang harus dilindungi dan dia jaga sepenuh jiwanya."Aku tidak akan membiarkanmu bernasib sama seperti ibumu,nak.." ujarnya kepada janin yang ada di dalam perutnya.*Arthur berjalan menaiki tangga dengan langkah terburu-buru agar cepat sampai di kamar Archie. Begitu mendengar bahwa Archie sudah sadarkan diri.Ketika sudah berada di depan pintu tanpa pikir panjang, Arthur lalu masuk ke dalam kamar. Hal pertama yang pria itu lihat adalah Archie sedang tidur di atas ranjang namun sudah membuka matanya."Arthur," kata Archie berusaha untuk bangun."Bagaimana kondisimu?" Tanya Arthur duduk di samping ranjang."Lumayan," jawab Archie seraya memegang kepalanya yang masih terasa berdenyut-denyut.A
Tawanan CM Psikopat Bab:43Livy mendengar suara kegaduhan dan teriakan seseorang semenjak dari kemarin. Tetapi entah kenapa livy merasa mengenali suara pria itu yang berteriak kesakitan.Dengan langkah pelan dan matanya mengelilingi rumah,dia berjalan menuruni tangga ke ruangan eksekusi. Tempat yang pernah dilihatnya dan sungguh sangat menakutkan.Sesampainya di depan pintu ruangan itu,livy mengintip di celah pintu yang sedikit terbuka. Livy melihat beberapa anak buah Arthur berdiri di belakang pintu. Lalu livy pun mulai menajamkan pendengarannya. Livy melihat Arthur sedang berdiri sembari memegang pisau kerambat di tangannya."Siapa orang itu?" Gumam livy sembari kepalanya dia turunkan ke bawah untuk melihat orang yang berada dibawah kaki Arthur. Dan alangkah terkejutnya dia ketika melihat seseorang yang dikenalnya yang tak lain adalah ayah dan ibu tirinya sendiri.Brak!"Apa yang kau lakukan?" Teriak livy membuka pintu dengan kasar lalu berlari ke arah ayahnya yang tergeletak di baw