Share

Malam romantis

Author: THANISA
last update Last Updated: 2025-04-09 21:40:06

Suara gemericik air mengalun lembut dari balik pintu kamar mandi, sementara uap hangat mulai menyelimuti ruangan. Elera berdiri di bawah shower, membiarkan air mengalir menenangkan tubuhnya yang lelah setelah hari panjang. Rambutnya basah, dan sabun perlahan turun mengikuti lekuk punggungnya.

Ia mengembuskan napas perlahan. Akhirnya, sedikit waktu untuk dirinya sendiri.

Atau… setidaknya itu yang ia pikirkan.

Klik.

Elera menoleh cepat ke arah pintu yang tidak terkunci—kesalahan fatal yang terlalu sering dia lakukan akhir-akhir ini, terutama saat berbagi rumah dengan seseorang seperti Leon Santiago.

Dan benar saja, sosok tinggi itu masuk tanpa beban, hanya mengenakan celana pendek tidur dan ekspresi paling tidak berdosa yang pernah Elera lihat.

“Leon!” serunya, menutupi dada dengan satu tangan sementara tangan satunya mencari handuk. “Keluar! Ini kamar mandi, bukan ruang rapat!”

Leon hanya mengangkat alis, lalu dengan tenang menarik kausnya dan melemparkannya ke gantungan. “Dan itu memb
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Cucian Basah Bernama Leon Santiago

    Malam itu mansion terasa lebih hidup dari biasanya. Tawa dari ruang makan menyebar hingga ke ruang tengah, tempat Kai dan Dante kini duduk santai sambil menikmati kopi, sementara Leon dan Elera masih di dapur kecil, bergurau sambil membereskan makanan sisa.Dante menyandarkan tubuhnya di sofa, satu tangan menopang kepala, sedangkan Kai duduk di samping dengan ekspresi penuh observasi.“Pernah membayangkan bos kita yang dingin dan penuh aura mafia itu... sekarang jadi budak cinta di dapur?” gumam Kai, menyesap kopinya.Dante menyeringai. “Dulu dia lebih banyak menatap layar komputer dan laporan bisnis daripada menatap wanita. Sekarang? Satu kerutan di kening Elera saja bisa bikin dia tegang setengah mati.”Kai mengangguk pelan, lalu memutar tubuhnya sedikit saat melihat Elera tertawa kecil saat Leon menyeka saus di sudut bibirnya dengan tisu. Pemandangan yang dulu tampaknya mustahil, sekarang jadi kebiasaan baru.Leon Santiago. Dulu dikenal sebagai pria paling rasional dan kanebo kerin

    Last Updated : 2025-04-09
  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Positive

    Beberapa jam setelah Maya akhirnya “dievakuasi” oleh Dante keluar dari kamar agar Elera bisa benar-benar beristirahat, suara ketukan pelan terdengar di pintu.Leon membuka dan mendapati Kai berdiri di ambang, membawa sebuah tas kecil.“Aku dapat kabar dari Maya, dan kupikir lebih baik kita pastikan daripada terus menerka-nerka,” ucap Kai sambil mengangkat alis dan membuka tasnya, menampilkan test pack yang masih tersegel rapi.Leon menoleh ke arah Elera yang masih bersandar di ranjang dengan wajah lelah dan bingung. “Kau mau mencobanya sekarang?”Elera menatap alat mungil itu, hatinya berdesir aneh. Campuran antara gugup, takut, dan entah—ada sedikit rasa hangat yang tidak bisa ia jelaskan.“Baiklah,” katanya akhirnya, mengambil test pack itu dari tangan Kai. “Tapi kalian tunggu di luar.”Kai tertawa kecil. “Tenang saja, ini bukan pertama kalinya aku menghadapi pasien galak. Tapi ini mungkin pertama kalinya pasien galaknya adalah istri bosku.”Leon hanya mendengus sambil menahan senyu

    Last Updated : 2025-04-10
  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Versi Baru Leon Santiago

    “Leon... ini berlebihan.”Elera berdiri di depan pintu rumah sakit, memandang suaminya dengan ekspresi campur aduk antara geli, pasrah, dan sedikit frustasi. Di belakang Leon, dua pengawal bersenjata dengan setelan jas rapi berdiri siaga. Di sebelah kanan, mobil hitam dengan plat nomor khusus menunggu, dan di sebelah kiri… ada Kai yang tampak lelah memegangi kotak makan bergizi buatan chef pribadi Leon.“Kau hamil,” kata Leon dengan nada datar tapi tak terbantahkan. “Kau tidak boleh naik kendaraan umum, kau tidak boleh bawa mobil sendiri, dan kau tidak boleh melewatkan waktu makan. Aku serius.”Elera memutar bola matanya. “Leon. Aku masih bisa berjalan. Aku tidak sedang lumpuh.”“Tapi kau sedang mengandung anakku. Dan aku tidak ingin kau terpeleset hanya karena lantai rumah sakit terlalu mengilap,” jawabnya cepat.Kai, yang berdiri di samping mereka, menghela napas dan menyerahkan kotak makan itu. “Kau belum makan siang. Ini ikan kukus, sayur rebus, dan nasi merah. Kalau kau tidak mak

    Last Updated : 2025-04-10
  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Wilayahku, Aturanku

    Pagi di mansion Santiago tak pernah benar-benar sunyi, tetapi pagi ini terasa berbeda. Ada ketenangan yang menggantung di udara, seolah dunia memberi waktu pada satu pasangan muda untuk menikmati sedikit kedamaian sebelum badai berikutnya datang.Leon berdiri di depan jendela kamarnya, mengenakan kemeja putih yang belum sepenuhnya dikancingkan. Matanya memandangi halaman depan, di mana para pengawal tampak lebih banyak dari biasanya.“Dobelkan penjagaan. Siapkan satu tim untuk investigasi sumber ancaman terakhir. Dan pastikan rumah sakit tempat Elera bekerja sudah disterilkan dari mata-mata mana pun,” katanya dingin melalui ponsel, suaranya seperti perintah militer yang tak bisa dibantah."Siap, Tuan Santiago," jawab suara dari ujung telepon sebelum sambungan diputus.Saat Leon berbalik, pandangannya langsung tertuju pada sosok di ranjang.Elera masih tertidur, wajahnya tenang dan tubuhnya membentuk gumpalan di bawah selimut. Ada rona lembut di pipinya, dan meski Leon sudah berkali-ka

    Last Updated : 2025-04-11
  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Baby Shower, Monster Glitter, dan Ancaman Lanjutan

    Pagi itu, rumah Leon Santiago sudah lebih mirip aula pesta daripada tempat tinggal pasangan muda yang baru pulang dari bulan madu. Dekorasi pastel melayang-layang, dan aroma manis dari cupcake serta bunga segar memenuhi udara. Para staf sibuk mondar-mandir, menghindari teriakan Maya yang kini mengenakan headset seperti event organizer profesional.“Cepat, cepat! Aku tidak mau bunga itu jatuh ke kanan! Harus seimbang, seimbang!” serunya sambil menunjuk ke arah dinding backdrop bertuliskan ‘A Little Santiago is Coming!’Elera berdiri dengan bantal hamil palsu di bawah dressnya—ide Maya tentunya—dengan wajah antara malu dan tidak percaya dirinya ikut permainan seperti ini. Leon, sementara itu, bersandar santai di sisi ruangan, mengenakan kemeja kasual, memperhatikan istrinya dengan senyum tipis… hingga Kai datang.Kai, lengkap dengan wajah trauma yang belum sembuh dari semalam, menyeret kakinya masuk. “Kalian serius? Ini baru baby shower? Bukan acara pernikahan ulang?”Dante datang di be

    Last Updated : 2025-04-11
  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Dua Roda, Dua Hati, dan Satu Piring Gorengan

    Udara pagi di kota itu masih segar, langit biru cerah membentang tanpa awan. Jalanan belum terlalu padat, hanya ada lalu lintas yang bersahabat dan mata orang-orang yang terpesona oleh pemandangan luar biasa: Ducati Panigale V4 SP2 berwarna merah menyala, melaju tenang di tengah jalan, dan bukan hanya karena motornya yang mencolok……tetapi karena siapa yang mengendarainya.Leon Santiago—pengusaha, legenda urban, dan pria paling berwibawa di layar berita—mengenakan jaket kulit hitam, helm full-face yang dipoles sempurna, dan di belakangnya, duduk dengan nyaman (dan sedikit meringkuk manja) adalah seorang wanita yang dikenal di kalangan rumah sakit sebagai dokter galak dan penuh nyali—Elera Vasquez, istri sang raja jalanan pagi ini.Elera memeluk pinggang Leon erat, helmnya menempel pada punggung pria itu, suara mesin Ducati yang mendengung lembut membuatnya nyaris mengantuk… hingga…“Leon!” serunya dari balik helm.Leon mengurangi kecepatan sedikit, lalu menolehkan kepala. “Kenapa?”El

    Last Updated : 2025-04-12
  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Permintaan Konyol Ratu Elera

    Hari itu tampak cerah, namun suasana di dalam mobil milik Leon terasa sedikit lebih tegang daripada biasanya. Setelah beberapa hari menjalani rutinitas yang lebih tenang, Elera yang biasanya lebih pendiam, tiba-tiba menjadi sangat penuh ide konyol—dan Leon serta dua sahabatnya, Kai dan Dante, yang lebih sering jadi korban kejahilannya, kini berada di posisi yang sangat tidak nyaman.Sambil duduk di kursi belakang, Elera memandangi mereka satu per satu dengan senyum nakal yang tak bisa dia sembunyikan. Leon menatapnya dari kaca spion, sudah merasa ada sesuatu yang tak beres. “Apa lagi yang ingin kamu minta sekarang, Ratu?”Elera menyandarkan punggungnya dengan santai, lalu berkata dengan nada yang penuh rencana. “Dante,” ujarnya sambil melirik ke arah pria berwajah dingin itu, “Aku ingin kamu berpakaian seperti model dan melakukan pemotretan dengan aku.”Dante hampir tersedak, sementara Kai yang duduk di sampingnya langsung menatapnya dengan heran. “Maaf, apa? Pakaian model? Pemotretan

    Last Updated : 2025-04-12
  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Markas Kedua dan Bayangan Ancaman

    Malam telah menggulung langit saat konvoi kendaraan mereka akhirnya memasuki gerbang tinggi dan tebal dari Mansion Santiago Timur—sebuah properti pribadi milik Leon yang sangat jarang disentuh publik, bahkan oleh anggota keluarga sendiri. Lokasi ini berada di tengah-tengah pegunungan tenang, tersembunyi di balik rimbunnya hutan dan kamera pengintai yang tersebar luas. Di sinilah Leon menyimpan sebagian besar hal-hal yang ingin ia lindungi dengan harga berapa pun.Elera masih mengenakan gaun berkilauan dari rencana pemotretan konyol sebelumnya, tapi wajahnya kini jauh dari ekspresi main-main. Napasnya teratur, tapi matanya gelisah, tetap memandangi Leon yang tak pernah melepaskan genggamannya sejak kekacauan tadi. Maya, meski terlihat lelah, masih sempat menyumpah pelan melihat sepatunya penuh debu akibat pelarian cepat tadi. Kai dan Dante, keduanya basah oleh keringat dan debu pertempuran, namun tetap dalam mode siaga.Begitu mereka tiba, puluhan pria berpakaian hitam yang sudah menun

    Last Updated : 2025-04-13

Latest chapter

  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Sisa-Sisa Malam dan Cahaya Pagi

    Pagi di Mansion Santiago Timur datang dengan lambat, matahari menyelinap lewat tirai tebal, menyinari lantai marmer dan jejak-jejak malam yang penuh ketegangan. Suasana mulai tenang, tapi tak seorang pun di dalam rumah benar-benar bisa tidur nyenyak.Di dapur luas bergaya modern klasik, Maya sedang membuka kulkas sambil menguap. Rambutnya masih acak-acakan, sweater kebesaran Leon dipinjam pakai semalam karena bajunya terkena darah saat membantu menangani luka. Ia membuka botol jus jeruk, lalu menyender ke meja, menyeruput sambil merasakan dinginnya pagi yang ganjil.Tiba-tiba suara langkah berat terdengar. “Kau bangun pagi juga.”Maya menoleh pelan. Dante berdiri di ambang pintu dapur, mengenakan kaus hitam dan celana olahraga. Rambutnya masih basah—mungkin baru mandi. Ia tampak... terlalu segar untuk orang yang semalam ikut dalam baku tembak.“Aku gak tidur,” gumam Maya. “Dan kau? Kelihatan seperti habis photoshoot.”Dante hanya mengangkat bahu. “Mungkin efek setelah disuruh jadi mod

  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Markas Kedua dan Bayangan Ancaman

    Malam telah menggulung langit saat konvoi kendaraan mereka akhirnya memasuki gerbang tinggi dan tebal dari Mansion Santiago Timur—sebuah properti pribadi milik Leon yang sangat jarang disentuh publik, bahkan oleh anggota keluarga sendiri. Lokasi ini berada di tengah-tengah pegunungan tenang, tersembunyi di balik rimbunnya hutan dan kamera pengintai yang tersebar luas. Di sinilah Leon menyimpan sebagian besar hal-hal yang ingin ia lindungi dengan harga berapa pun.Elera masih mengenakan gaun berkilauan dari rencana pemotretan konyol sebelumnya, tapi wajahnya kini jauh dari ekspresi main-main. Napasnya teratur, tapi matanya gelisah, tetap memandangi Leon yang tak pernah melepaskan genggamannya sejak kekacauan tadi. Maya, meski terlihat lelah, masih sempat menyumpah pelan melihat sepatunya penuh debu akibat pelarian cepat tadi. Kai dan Dante, keduanya basah oleh keringat dan debu pertempuran, namun tetap dalam mode siaga.Begitu mereka tiba, puluhan pria berpakaian hitam yang sudah menun

  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Permintaan Konyol Ratu Elera

    Hari itu tampak cerah, namun suasana di dalam mobil milik Leon terasa sedikit lebih tegang daripada biasanya. Setelah beberapa hari menjalani rutinitas yang lebih tenang, Elera yang biasanya lebih pendiam, tiba-tiba menjadi sangat penuh ide konyol—dan Leon serta dua sahabatnya, Kai dan Dante, yang lebih sering jadi korban kejahilannya, kini berada di posisi yang sangat tidak nyaman.Sambil duduk di kursi belakang, Elera memandangi mereka satu per satu dengan senyum nakal yang tak bisa dia sembunyikan. Leon menatapnya dari kaca spion, sudah merasa ada sesuatu yang tak beres. “Apa lagi yang ingin kamu minta sekarang, Ratu?”Elera menyandarkan punggungnya dengan santai, lalu berkata dengan nada yang penuh rencana. “Dante,” ujarnya sambil melirik ke arah pria berwajah dingin itu, “Aku ingin kamu berpakaian seperti model dan melakukan pemotretan dengan aku.”Dante hampir tersedak, sementara Kai yang duduk di sampingnya langsung menatapnya dengan heran. “Maaf, apa? Pakaian model? Pemotretan

  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Dua Roda, Dua Hati, dan Satu Piring Gorengan

    Udara pagi di kota itu masih segar, langit biru cerah membentang tanpa awan. Jalanan belum terlalu padat, hanya ada lalu lintas yang bersahabat dan mata orang-orang yang terpesona oleh pemandangan luar biasa: Ducati Panigale V4 SP2 berwarna merah menyala, melaju tenang di tengah jalan, dan bukan hanya karena motornya yang mencolok……tetapi karena siapa yang mengendarainya.Leon Santiago—pengusaha, legenda urban, dan pria paling berwibawa di layar berita—mengenakan jaket kulit hitam, helm full-face yang dipoles sempurna, dan di belakangnya, duduk dengan nyaman (dan sedikit meringkuk manja) adalah seorang wanita yang dikenal di kalangan rumah sakit sebagai dokter galak dan penuh nyali—Elera Vasquez, istri sang raja jalanan pagi ini.Elera memeluk pinggang Leon erat, helmnya menempel pada punggung pria itu, suara mesin Ducati yang mendengung lembut membuatnya nyaris mengantuk… hingga…“Leon!” serunya dari balik helm.Leon mengurangi kecepatan sedikit, lalu menolehkan kepala. “Kenapa?”El

  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Baby Shower, Monster Glitter, dan Ancaman Lanjutan

    Pagi itu, rumah Leon Santiago sudah lebih mirip aula pesta daripada tempat tinggal pasangan muda yang baru pulang dari bulan madu. Dekorasi pastel melayang-layang, dan aroma manis dari cupcake serta bunga segar memenuhi udara. Para staf sibuk mondar-mandir, menghindari teriakan Maya yang kini mengenakan headset seperti event organizer profesional.“Cepat, cepat! Aku tidak mau bunga itu jatuh ke kanan! Harus seimbang, seimbang!” serunya sambil menunjuk ke arah dinding backdrop bertuliskan ‘A Little Santiago is Coming!’Elera berdiri dengan bantal hamil palsu di bawah dressnya—ide Maya tentunya—dengan wajah antara malu dan tidak percaya dirinya ikut permainan seperti ini. Leon, sementara itu, bersandar santai di sisi ruangan, mengenakan kemeja kasual, memperhatikan istrinya dengan senyum tipis… hingga Kai datang.Kai, lengkap dengan wajah trauma yang belum sembuh dari semalam, menyeret kakinya masuk. “Kalian serius? Ini baru baby shower? Bukan acara pernikahan ulang?”Dante datang di be

  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Wilayahku, Aturanku

    Pagi di mansion Santiago tak pernah benar-benar sunyi, tetapi pagi ini terasa berbeda. Ada ketenangan yang menggantung di udara, seolah dunia memberi waktu pada satu pasangan muda untuk menikmati sedikit kedamaian sebelum badai berikutnya datang.Leon berdiri di depan jendela kamarnya, mengenakan kemeja putih yang belum sepenuhnya dikancingkan. Matanya memandangi halaman depan, di mana para pengawal tampak lebih banyak dari biasanya.“Dobelkan penjagaan. Siapkan satu tim untuk investigasi sumber ancaman terakhir. Dan pastikan rumah sakit tempat Elera bekerja sudah disterilkan dari mata-mata mana pun,” katanya dingin melalui ponsel, suaranya seperti perintah militer yang tak bisa dibantah."Siap, Tuan Santiago," jawab suara dari ujung telepon sebelum sambungan diputus.Saat Leon berbalik, pandangannya langsung tertuju pada sosok di ranjang.Elera masih tertidur, wajahnya tenang dan tubuhnya membentuk gumpalan di bawah selimut. Ada rona lembut di pipinya, dan meski Leon sudah berkali-ka

  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Versi Baru Leon Santiago

    “Leon... ini berlebihan.”Elera berdiri di depan pintu rumah sakit, memandang suaminya dengan ekspresi campur aduk antara geli, pasrah, dan sedikit frustasi. Di belakang Leon, dua pengawal bersenjata dengan setelan jas rapi berdiri siaga. Di sebelah kanan, mobil hitam dengan plat nomor khusus menunggu, dan di sebelah kiri… ada Kai yang tampak lelah memegangi kotak makan bergizi buatan chef pribadi Leon.“Kau hamil,” kata Leon dengan nada datar tapi tak terbantahkan. “Kau tidak boleh naik kendaraan umum, kau tidak boleh bawa mobil sendiri, dan kau tidak boleh melewatkan waktu makan. Aku serius.”Elera memutar bola matanya. “Leon. Aku masih bisa berjalan. Aku tidak sedang lumpuh.”“Tapi kau sedang mengandung anakku. Dan aku tidak ingin kau terpeleset hanya karena lantai rumah sakit terlalu mengilap,” jawabnya cepat.Kai, yang berdiri di samping mereka, menghela napas dan menyerahkan kotak makan itu. “Kau belum makan siang. Ini ikan kukus, sayur rebus, dan nasi merah. Kalau kau tidak mak

  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Positive

    Beberapa jam setelah Maya akhirnya “dievakuasi” oleh Dante keluar dari kamar agar Elera bisa benar-benar beristirahat, suara ketukan pelan terdengar di pintu.Leon membuka dan mendapati Kai berdiri di ambang, membawa sebuah tas kecil.“Aku dapat kabar dari Maya, dan kupikir lebih baik kita pastikan daripada terus menerka-nerka,” ucap Kai sambil mengangkat alis dan membuka tasnya, menampilkan test pack yang masih tersegel rapi.Leon menoleh ke arah Elera yang masih bersandar di ranjang dengan wajah lelah dan bingung. “Kau mau mencobanya sekarang?”Elera menatap alat mungil itu, hatinya berdesir aneh. Campuran antara gugup, takut, dan entah—ada sedikit rasa hangat yang tidak bisa ia jelaskan.“Baiklah,” katanya akhirnya, mengambil test pack itu dari tangan Kai. “Tapi kalian tunggu di luar.”Kai tertawa kecil. “Tenang saja, ini bukan pertama kalinya aku menghadapi pasien galak. Tapi ini mungkin pertama kalinya pasien galaknya adalah istri bosku.”Leon hanya mendengus sambil menahan senyu

  • Terjerat Pesona Mafia, Aku Tawanan Cintanya   Cucian Basah Bernama Leon Santiago

    Malam itu mansion terasa lebih hidup dari biasanya. Tawa dari ruang makan menyebar hingga ke ruang tengah, tempat Kai dan Dante kini duduk santai sambil menikmati kopi, sementara Leon dan Elera masih di dapur kecil, bergurau sambil membereskan makanan sisa.Dante menyandarkan tubuhnya di sofa, satu tangan menopang kepala, sedangkan Kai duduk di samping dengan ekspresi penuh observasi.“Pernah membayangkan bos kita yang dingin dan penuh aura mafia itu... sekarang jadi budak cinta di dapur?” gumam Kai, menyesap kopinya.Dante menyeringai. “Dulu dia lebih banyak menatap layar komputer dan laporan bisnis daripada menatap wanita. Sekarang? Satu kerutan di kening Elera saja bisa bikin dia tegang setengah mati.”Kai mengangguk pelan, lalu memutar tubuhnya sedikit saat melihat Elera tertawa kecil saat Leon menyeka saus di sudut bibirnya dengan tisu. Pemandangan yang dulu tampaknya mustahil, sekarang jadi kebiasaan baru.Leon Santiago. Dulu dikenal sebagai pria paling rasional dan kanebo kerin

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status