Share

Chapter 5 (Hal gila)

Author: Scorpio_Girl
last update Last Updated: 2024-12-06 19:30:27

"Turunkan aku! Aku tidak sudi di sentuh oleh tangan mu yang kotor itu!" gumam Adnessa dengan suara yang terdengar tidak begitu jelas.

Walaupun dalam keadaan setengah sadar, Adnessa masih bisa mengenali siapa lelaki yang memaksa dirinya untuk meninggalkan tempat ini. Seketika, membuatnya merasa jiji saat teringat apa yang di lihatnya di kolam tadi.

Sepertinya, usaha Adnessa sia-sia. Walaupun gadis itu telah meronta bahkan mengumpati Axelio dengan kalimat pedasnya agar kakak tirinya itu mau menurunkannya, namun, kenyatannya Axelio tidak goyah sedikit pun dan tetap membawa Adnessa pergi dari tempat itu.

"Aku benci kamu, aku benci semua orang!" ucap Adnessa seraya memukul pundak Axelio.

Tepat di sebelah mobil miliknya, akhirnya Axelio menghentikan langkahnya dan menurunkan Adnessa. Dengan tangan terkepal dan wajah memerah menahan kesal, Axelio menyudutkan tubuh Adnessa di kap mobilnya. Dua pasang mata itu saling beradu tatap dengan pandangan masing-masing. Axelio dengan tatapan kesalnya dan Adnessa dengan tatapan jijiknya.

"Apa yang kamu lakukan tadi? kenapa kamu bisa berada di sini?" Tanya Axelio.

Berdandan seperti ini, datang ke tempat seperti ini, apa maksud gadis ini? Memang Axelio akui hari ini Adnessa terlihat sangat cantik dan anggun, bahkan sejak pertama kali melihat kehadiran Adnessa di tempat ini, Axelio tidak bisa berbohong jika dirinya tidak terpesona dengan kecantikan gadis itu. tapi, di sisi lain dirinya merasa kesal ketika melihat ribuan mata juga menatap kagum ke arah Adnessa. Sehingga, tanpa berfikir panjang, Axelio segera menghampiri Adnessa dan meninggalkan Erika.

Adnessa menaikkan sebelah alisnya dan mendorong pelan tubuh Axelio, "Tidak ada urusannya dengan mu!"

Mendengar jawaban Adnessa, tentu saja Axelio semakin kesal. Pria itu segera menarik tangan Adnessa dan kembali menyudutkan tubuh gadis kecil itu, setelah melihat Adnessa yang ingin pergi begitu saja tanpa berniat memberikan penjelasan yang masuk akal untuknya.

"Siapa yang membawa mu kemari?" tanya Axelio dengan suara beratnya.

"Tidak ada!" singkat Adnessa, tanpa berniat menatap ke arah Axelio.

Axelio memincingkan matanya, menatap tidak percaya kearah Adnessa, 'Tidak mungkin, gadis sepolos ini bagaimana bisa sampai di tempat seperti ini sendiri?!'

Adnessa seketika membelalakkan matanya, ketika Axelio tiba-tiba saja mengenggam erat pergelangan tangannya dan memaksanya untuk masuk kedalam mobil, "Apa-apaan, ini?"

"Pulang!" 

Suara tegas Axelio kali ini, membuat nyali Adnessa sedikit menciut. Namun, gadis keras kepala itu tentu saja tidak semudah itu agar mau menurut dengan Axelio.

"Siapa kamu, Menyuruh ku untuk pulang?" sahut Adnessa dengan tatapan mata yang seakan menantang Axelio.

'Siapa aku? Baiklah, akan aku beri tahu kamu siapa aku?!' 

Axelio yang sedikit tersinggung dengan jawaban Adnessa, dengan rahang terkatup dan tatapan mata yang terlihat begitu tajam, pria itu mencekal kedua tangan Adnessa. Membiarkan gadis itu tidak berkutik di depannya.

Entah apa yang akan di lakukan oleh Axelio, Adnessa spontan memejamkan matanya ketika melihat kakak tirinya itu perlahan mengikis jarak diantara mereka dan semakin membungkuk mensejajarkan dengan tingginya.

"Siapa, aku? Kamu lupa jika ibu mu telah menikah dengan Ayah ku, tentu saja aku adalah kakak kamu dan berhak untuk melarang mu!" bisik Axelio, seraya melepaskan cekalan tangan Adnessa perlahan dan kembali memberi jarak diantara mereka.

'Sial. Apa yang salah dengan otak mu, Adnessa? Malu sekali,' Adnessa segera membuka matanya dan menyadarkan dirinya. 

"Kamu membayangkan apa? Hmmm?" tanya Axelio dengan tatapan dan senyum anehnya.

"Kenapa menatap ku begitu? Semua itu tidak ada urusannya dengan mu!" ketus Adnessa. Rasa mabuk yang cukup membuatnya tenang tadi sepertinya sudah menghilang, itu semua gara-gara Axelio.

Axelio mengangguk remeh, "kalau begitu, kakak antar kamu pulang!"

"Aku bisa pulang sendiri!"

Axelio menghela nafas beratnya dan kembali menutup pintu mobil yang telah dibukanya untuk Adnessa, setelah melihat gadis itu menolak tawarannya dan memilih untuk pulang sendiri.

"Sudahlah, yang terpenting gadis itu setuju untuk pulang!" gumam Axelio dengan sorot mata yang selalu mengarah kearah Adnessa.

DRTTT ... DRTTTT ... DRTTTT.

Adnessa yang saat itu tengah berjalan menuju mobilnya sangat terkejut, setelah membuka beberapa pesan yang berisi video intim kekasihnya dengan sahabatnya. Setelah melihat Video itu, tanpa terasa air mata Adnessa jatuh. Gadis itu kembali menatap ke arah ponselnya, "Benar-benar keterlaluan."

Dengan perasaan campur aduk, antara sedih, kecewa, dan amarah, Adnessa akhirnya menarik seorang pria asing untuk membantunya membalas apa yang di lakukan oleh kekasihnya.

"Apa, kau bisa membantu ku?" 

Pria itu tersenyum mering, "Tentu, saja!"

BUGHHHH.

"Maaf, bro. Dia adalah wanita ku!"

"Ax-Axcel?! So-sorry!" ucap pria itu dan segera pergi.

Di tempat ini, siapa yang tidak mengenal Axelio? Bahkan, pria bertubuh tinggi dan gagah itu saja segera pergi tanpa membalas pukulan Axelio. Karena Axelio sangat di segani di kota ini.

"Apa yan kamu lakukan?" kesal Adnessa, lagi-lagi Axelio merusak semua rencananya.

"Harusnya aku yang bertanya pada mu, Apa maksud mu tadi? Berciuman dengan pria liar yang sama sekali tidak kamu kenal, apa kamu sudah gila?" ucap Axel dengan nada yang semakin lama meninggi.

"Iya, aku memang gila. Lalu, apa urusannya dengan mu?"

Axelio mengangguk dengan tangan terkepal menahan amarah, "Kalau itu tujuan mu untuk datang kemari ... Aku bisa memberikannya tanpa kamu harus datang ke tempat ini"

DEG.

"Ap-apa maksudmu?" Memang itu yang ia harapkan, tapi, entah kenapa ia menjadi sangat gelisah. Bahkan Adnessa terus melangkah mundur, menghindari Axelio yang semakin mendekat ke arahnya.

"Kenapa kamu takut dengan ku, hmmm? Bukannya, dengan orang asing tadi kamu tidak takut untuk melakukannya?!" 

***

Related chapters

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 6 (Pesona Axcelio)

    Axelio terus melangkah, mengikis jarak diantara dirinya dan Adnessa. Lagi-lagi, hal itu membuat Adnessa tersudut. Glekkk. Di saat seperti ini, mata elang dengan alis tebal yang semakin memperkuat karakter tegas Axelio itu, justru membuat Adnessa kesulitan untuk mengontrol dirinya, bahkan matanya pun tidak beralih sedikit pun dari Axelio. 'Jika boleh mengatakannya dengan jujur, sepertinya aku mulai terpikat dengan pria bajingan ini,' batin Adnessa tanpa sadar. Namun, beberapa saat kemudian Adnessa segera menunduk, untungnya ia segera menyadari ada yang salah dengan otaknya.'Aishhhh, bodoh, apa yang kamu pikirkan barusan?' batin Adnessa merutuki dirinya. DEG. Jantung Adnessa kembali berdesir hebat ketika Axelio tiba-tiba mengangkat dagunya, membawa wajahnya untuk menatap kearah lelaki itu yang kini berdiri tepat di depannya. Bahkan, wajah Axelio kini berada tepat di depan wajah Adnessa dengan jarak yang hanya beberapa inchi. Dengan lembut, Axelio merapikan anak rambut Adnessa yang

    Last Updated : 2024-12-07
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 7 (kebrutalan Axcel)

    "AXELL!"Disaat semuanya sudah hampir terlambat. Terlihat, seorang gadis berparas cantik meneriakkan nama Axelio, membuat tiga pria yang tengah berdebat itu menoleh. Tentu saja hal itu membuat Axelio sedikit bernafas lega, karena akhirnya ada yang mengalihkan perhatian dua sahabatnya ini.'Erika?' Axel mengernyit, melihat siluet yang sangat di kenalnya berjalan mendekat.Dengan senyum lebar, tanpa permisi Erika bergelayut manja di lengan Axelio. Namun, sepertinya Axelio tidak menyambut baik sikap Erika itu, bahkan Axcel segera melepaskan pelukan gadis itu darinya.Mendapat penolakan dari Axelio, tentu saja Erika merasa ada yang berbeda, "Ada apa, xel?""Pffftttttt. Pakek nanya, tentulah Axel risih sama lo!" sahut Aldy.Risih? tidak mungkin. Tadi saja ketika berada di kolam renang dirinya sudah hampir berhasil, mana mungkin Axcel risih dengannya, "Bilang saja kalau lo iri dengan Axcel, heh.""Iri? Gue tarik semua ucapan gue dulu yang sempat mengagumi cewek kayak lo," sahut Aldy. Memang

    Last Updated : 2024-12-08
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 8 (Butterfly Era)

    'Akhh, sialan?!' dengan mata terpejam, Adnessa memukul pelan kepalanya, ketika bayangan kejadian semalam melintas di otaknya. Apa lagi, bayangan wajah Axelio yang sangat menggoda saat itu terus menghantuinya, membuat Adnessa benar-benar tidak nyaman tinggal di kediaman Hansel."Setan bukan, tapi gak ada capeknya, apa? gentayangin gue mulu," keluh Adnessa. Ternyata, sejak kejadian semalam, Adnessa tidak bisa beristirahat dengan tenang. Bahkan, hampir semalaman gadis itu tidak tidur. Untuk mengusir bayangan yang menganggu itu, Adnessa memutuskan untuk berolahraga, ya, walaupun jam menunjukkan masih sangat pagi, bahkan semburat cahaya matahari pun belum muncul."Mau kemana kamu?" "Astaga?!" baru saja Adnessa keluar dari pintu kamarnya, sudah di kejutkan dengan suara berat Axcel.Dengan tatapan kesal dan bibir cemberut, Adnessa menatap ke arah Axcel yang tengah bersandar di dinding, tepat di sebelah pintu kamarnya. Apa dia baru saja pulang? Melihat Axcel masih mengenakan baju yang sama

    Last Updated : 2024-12-09
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 9 (Pengakuan)

    Di tengah kesibukannya. Pagi ini, Axcel memang sengaja meluangkan waktunya untuk mengantar Adnessa."Ngapain masih disana?" tanya Adnessa melihat mobil Axcel yang tidak segera pergi."Suka-suka saya, dong! saya bangun rumah di sini pun tidak akan ada yang berani melarang," sahut Axcel dengan wajah congkaknya."Sombong sekali," gerutu Adnessa yang memilih meninggalkan tempat itu, dan enggan meladeni ucapan Axcel yang pasti nantinya hanya akan membuatnya kesal."Sa?!" panggil Axcel."Jangan nengok, jangan berhenti!!" gumam Adnessa memperingatkan dirinya sendiri dan semakin mempercepat langkahnya."Adnessa sayang. Jangan telat makan dan jaga diri baik-baik, ya. Kalau ada yang gangguin nanti, bilang saja sudah punya saya!" teriak Axcell, membuat Adnessa yang mendengarnya merasa malu."Dasar gila, apa dia tidak malu mengatakan hal seperti itu?" entah itu hanya sebuah candaan atau bagaimana. Namun, menurut Adnessa, kalimat seperti tadi tidak seharusnya di ucapkan sembarangan seperti ini. Kar

    Last Updated : 2024-12-10
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 10 (Dosen Favorit sejuta umat)

    "Mahasiswi baru? Silahkan perkenalkan dirimu!" Sebenarnya, tidak bertanya pun Revan sudah tahu jika Adnessa adalah mahasiswi baru disini. Dan hal ini hanyalah alasan untuknya agar memiliki kesempatan untuk mendekati Adnessa."Baik, pak!" seketika, Adnessa dapat bernafas dengan lega."Pak Revan, saya tidak sekalian bapak suruh untuk maju ke depan?" tanya Laluna.Revan menaikkan sebelah alisnya, ia sudah hafal sekali dengan sifat mahasiswinya itu yang sering menggodanya, "Kamu mau gantikan saya mengajar disini? Kalau memang begitu, saya persilahkan!""Boro-boro, kalau beneran gue yang ngajar, mungkin generasi gen z akan semakin berantakkan," gumam Laluna seraya menelan salivanya dengan kasar. "Pfffttttttt. Katanya dengan senang hati, pak!" sahut Fransisca dengan lantang, seraya menertawai sahabatnya."ya ampun, Sis. Apa-apaan sih, Lo?" keluh Laluna yag membuatnya mendapat sorakan dari teman yang lain.Sebenarnya, hal seperti ini sudah hal yang biasa untuk Revan. Karena di kampus ini,

    Last Updated : 2024-12-11
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 1 (First meet)

    Gadis cantik dengan penampilan sedikit tomboy itu menatap dingin ke arah pria yang duduk bersebelahan dengan ibunya, Margaretha Moore. Adnessa Aisy, seorang mahasiswi di salah satu universitas bergengsi di kotanya itu terang-terangan memperlihatkan ketidak sukaannya dengan pria yang sekarang sudah bersetatus sebagai ayahnya."Ckkk, ini konyol," Gerutu Adnessa. Pantas saja wanita yang selalu sibuk dengan pekerjaannya itu rela menyempatkan waktu untuk mengajaknya pergi keluar seperti ini. Ternyata, ada alasan lain di belakang itu semua. Ya, memang benar, tujuan Margaretha kali ini khusus untuk memberitahukan pernikahannya kepada Adnessa. Selain itu, juga untuk memperkenalkan anggota keluarga baru kepada putri tunggalnya itu. Tapi, sepertinya semua tidak sesuai dengan apa yang dia harapkan, Adnessa sama sekali tidak menyambut berita ini dengan baik."Nessa, jangan menatapnya seperti itu! Om Jhonatan sekarang adalah ayah kamu!" tegur Margaretha, melihat bagaimana cara putrinya menatap ke

    Last Updated : 2024-10-24
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 2 (Pertengkaran)

    Dengan berat hati, Axelio terpaksa menerima permintaan Jhonatan. Lagi pula, di kota besar seperti ini sangat berbahaya untuk gadis kecil seperti Adnessa, mengingat gadis ini baru di kota ini. Tidak mungkin Axelio tega membiarkan Adnessa berkeliaran seorang diri disini, dan kalau terjadi apa-apa dengan Adnessa, dirinya juga yang akan terkena dampaknya. Karena Jhonatan dan Margaretha telah mempercayakan Adnessa kepadanya.'Sepertinya, Papa dan Mama sengaja melakukan semua ini,' gerutu Adnessa, seraya memberikan tatapan tidak suka ke arah Axelio.Axelio mengulurkan tangannya, mempersilahkan Adnessa untuk lebih dulu melangkah. Namun, Adnessa justru melakukan hal yang sama dengan apa yang di lakukan oleh Axelio, membuat lelaki itu terkekeh dan bersiap untuk melangkah. Akan tetapi, beberapa saat kemudian, sebelah tangan Adnessa tiba-tiba menghadang tepat di depan dada Axelio, dan melangkahkan kakinya mendahului pria itu.Walaupun Adnessa terlihat tidak peduli dengan kehadiran Axelio, bukan

    Last Updated : 2024-10-25
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 3 (Musibah atau berkah?)

    BYURRRRR ...Pada akhirnya, Adnessa dan Axelio sama-sama terjatuh kedalam kolam. Axelio yang saat itu tengah memeluk Adnessa, tanpa sengaja melihat tubuh adik tirinya yang terlihat menggoda dengan keadaan yang basah kuyup, tanpa terkecuali, hingga menampakan lekuk tubuhnya yang indah, bahkan dadanya pun terlihat jelas menonjol.'Sebenarnya, ini sebuah musibah atau berkah?!' batin Axelio seraya mengusap kasar wajahnya. Entah kenapa, Axelio menjadi sedikit gusar hingga kesulitan untuk menelan salifanya.'Apa-apaan ini? Kenapa dia menatap ku seperti itu?' Spontan, Adnessa menyilangkan kedua tangannya di depan dada, dan segera mendorong Axelio untuk menjauh.'Shittt,' hal itu membuat Axelio seketika sadar dengan apa yang baru saja dia pikirkan. Lagi pula, pria dewasa mana yang tidak berfikiran buruk ketika di suguhkan dengan pemandangan seperti itu?Setelah pelukan itu terlepas, tanpa sepatah kata, Adnessa berbalik badan dan berjalan menepi, meninggalkan Axelio yang masih terdiam menatapn

    Last Updated : 2024-11-01

Latest chapter

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 10 (Dosen Favorit sejuta umat)

    "Mahasiswi baru? Silahkan perkenalkan dirimu!" Sebenarnya, tidak bertanya pun Revan sudah tahu jika Adnessa adalah mahasiswi baru disini. Dan hal ini hanyalah alasan untuknya agar memiliki kesempatan untuk mendekati Adnessa."Baik, pak!" seketika, Adnessa dapat bernafas dengan lega."Pak Revan, saya tidak sekalian bapak suruh untuk maju ke depan?" tanya Laluna.Revan menaikkan sebelah alisnya, ia sudah hafal sekali dengan sifat mahasiswinya itu yang sering menggodanya, "Kamu mau gantikan saya mengajar disini? Kalau memang begitu, saya persilahkan!""Boro-boro, kalau beneran gue yang ngajar, mungkin generasi gen z akan semakin berantakkan," gumam Laluna seraya menelan salivanya dengan kasar. "Pfffttttttt. Katanya dengan senang hati, pak!" sahut Fransisca dengan lantang, seraya menertawai sahabatnya."ya ampun, Sis. Apa-apaan sih, Lo?" keluh Laluna yag membuatnya mendapat sorakan dari teman yang lain.Sebenarnya, hal seperti ini sudah hal yang biasa untuk Revan. Karena di kampus ini,

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 9 (Pengakuan)

    Di tengah kesibukannya. Pagi ini, Axcel memang sengaja meluangkan waktunya untuk mengantar Adnessa."Ngapain masih disana?" tanya Adnessa melihat mobil Axcel yang tidak segera pergi."Suka-suka saya, dong! saya bangun rumah di sini pun tidak akan ada yang berani melarang," sahut Axcel dengan wajah congkaknya."Sombong sekali," gerutu Adnessa yang memilih meninggalkan tempat itu, dan enggan meladeni ucapan Axcel yang pasti nantinya hanya akan membuatnya kesal."Sa?!" panggil Axcel."Jangan nengok, jangan berhenti!!" gumam Adnessa memperingatkan dirinya sendiri dan semakin mempercepat langkahnya."Adnessa sayang. Jangan telat makan dan jaga diri baik-baik, ya. Kalau ada yang gangguin nanti, bilang saja sudah punya saya!" teriak Axcell, membuat Adnessa yang mendengarnya merasa malu."Dasar gila, apa dia tidak malu mengatakan hal seperti itu?" entah itu hanya sebuah candaan atau bagaimana. Namun, menurut Adnessa, kalimat seperti tadi tidak seharusnya di ucapkan sembarangan seperti ini. Kar

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 8 (Butterfly Era)

    'Akhh, sialan?!' dengan mata terpejam, Adnessa memukul pelan kepalanya, ketika bayangan kejadian semalam melintas di otaknya. Apa lagi, bayangan wajah Axelio yang sangat menggoda saat itu terus menghantuinya, membuat Adnessa benar-benar tidak nyaman tinggal di kediaman Hansel."Setan bukan, tapi gak ada capeknya, apa? gentayangin gue mulu," keluh Adnessa. Ternyata, sejak kejadian semalam, Adnessa tidak bisa beristirahat dengan tenang. Bahkan, hampir semalaman gadis itu tidak tidur. Untuk mengusir bayangan yang menganggu itu, Adnessa memutuskan untuk berolahraga, ya, walaupun jam menunjukkan masih sangat pagi, bahkan semburat cahaya matahari pun belum muncul."Mau kemana kamu?" "Astaga?!" baru saja Adnessa keluar dari pintu kamarnya, sudah di kejutkan dengan suara berat Axcel.Dengan tatapan kesal dan bibir cemberut, Adnessa menatap ke arah Axcel yang tengah bersandar di dinding, tepat di sebelah pintu kamarnya. Apa dia baru saja pulang? Melihat Axcel masih mengenakan baju yang sama

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 7 (kebrutalan Axcel)

    "AXELL!"Disaat semuanya sudah hampir terlambat. Terlihat, seorang gadis berparas cantik meneriakkan nama Axelio, membuat tiga pria yang tengah berdebat itu menoleh. Tentu saja hal itu membuat Axelio sedikit bernafas lega, karena akhirnya ada yang mengalihkan perhatian dua sahabatnya ini.'Erika?' Axel mengernyit, melihat siluet yang sangat di kenalnya berjalan mendekat.Dengan senyum lebar, tanpa permisi Erika bergelayut manja di lengan Axelio. Namun, sepertinya Axelio tidak menyambut baik sikap Erika itu, bahkan Axcel segera melepaskan pelukan gadis itu darinya.Mendapat penolakan dari Axelio, tentu saja Erika merasa ada yang berbeda, "Ada apa, xel?""Pffftttttt. Pakek nanya, tentulah Axel risih sama lo!" sahut Aldy.Risih? tidak mungkin. Tadi saja ketika berada di kolam renang dirinya sudah hampir berhasil, mana mungkin Axcel risih dengannya, "Bilang saja kalau lo iri dengan Axcel, heh.""Iri? Gue tarik semua ucapan gue dulu yang sempat mengagumi cewek kayak lo," sahut Aldy. Memang

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 6 (Pesona Axcelio)

    Axelio terus melangkah, mengikis jarak diantara dirinya dan Adnessa. Lagi-lagi, hal itu membuat Adnessa tersudut. Glekkk. Di saat seperti ini, mata elang dengan alis tebal yang semakin memperkuat karakter tegas Axelio itu, justru membuat Adnessa kesulitan untuk mengontrol dirinya, bahkan matanya pun tidak beralih sedikit pun dari Axelio. 'Jika boleh mengatakannya dengan jujur, sepertinya aku mulai terpikat dengan pria bajingan ini,' batin Adnessa tanpa sadar. Namun, beberapa saat kemudian Adnessa segera menunduk, untungnya ia segera menyadari ada yang salah dengan otaknya.'Aishhhh, bodoh, apa yang kamu pikirkan barusan?' batin Adnessa merutuki dirinya. DEG. Jantung Adnessa kembali berdesir hebat ketika Axelio tiba-tiba mengangkat dagunya, membawa wajahnya untuk menatap kearah lelaki itu yang kini berdiri tepat di depannya. Bahkan, wajah Axelio kini berada tepat di depan wajah Adnessa dengan jarak yang hanya beberapa inchi. Dengan lembut, Axelio merapikan anak rambut Adnessa yang

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 5 (Hal gila)

    "Turunkan aku! Aku tidak sudi di sentuh oleh tangan mu yang kotor itu!" gumam Adnessa dengan suara yang terdengar tidak begitu jelas.Walaupun dalam keadaan setengah sadar, Adnessa masih bisa mengenali siapa lelaki yang memaksa dirinya untuk meninggalkan tempat ini. Seketika, membuatnya merasa jiji saat teringat apa yang di lihatnya di kolam tadi.Sepertinya, usaha Adnessa sia-sia. Walaupun gadis itu telah meronta bahkan mengumpati Axelio dengan kalimat pedasnya agar kakak tirinya itu mau menurunkannya, namun, kenyatannya Axelio tidak goyah sedikit pun dan tetap membawa Adnessa pergi dari tempat itu."Aku benci kamu, aku benci semua orang!" ucap Adnessa seraya memukul pundak Axelio.Tepat di sebelah mobil miliknya, akhirnya Axelio menghentikan langkahnya dan menurunkan Adnessa. Dengan tangan terkepal dan wajah memerah menahan kesal, Axelio menyudutkan tubuh Adnessa di kap mobilnya. Dua pasang mata itu saling beradu tatap dengan pandangan masing-masing. Axelio dengan tatapan kesalnya d

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 4 (Siapa gadis itu?)

    Karena suara Revan yang cukup keras, membuat semua orang yang berada di sekitar menatap kearah mereka berdua.Dengan raut wajah yang terlihat tidak nyaman, akhirnya Adnessa menjelaskan bagaimana dirinya bisa menjadi putri di keluarga Hansel, "Ckkk, ibu ku menikah dengan om Jhonatan. Jadi, mau tidak mau, saya menjadi adik tiri Axel!" Revan mengangguk paham, "Ohhh, seperti itu. Sepertinya, nanti kita akan sering bertemu!"Adnessa hanya mengedikkan bahunya, dan terus melangkahkan kaki mengelilingi tempat itu. Semakin lama, Adnessa merasa tempat ini lumayan nyaman dan matanya terpana ketika melihat sebuah area kolam dari kejauhan."Van!" Revan yang tengah bersemangat menemani Adnessa berkeliling harus menghentikan langkahnya, setelah mendengar suara seseorang memanggilnya."Woy, bro! Siapa ini?" tanya seorang pria yang sepertinya kenal dekat dengan Revan.Seperti pria lain pada umunya ketika melihat gadis cantik yang belum pernah dijumpai. Pria itu menatap kearah Adnessa dengan pandanga

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 3 (Musibah atau berkah?)

    BYURRRRR ...Pada akhirnya, Adnessa dan Axelio sama-sama terjatuh kedalam kolam. Axelio yang saat itu tengah memeluk Adnessa, tanpa sengaja melihat tubuh adik tirinya yang terlihat menggoda dengan keadaan yang basah kuyup, tanpa terkecuali, hingga menampakan lekuk tubuhnya yang indah, bahkan dadanya pun terlihat jelas menonjol.'Sebenarnya, ini sebuah musibah atau berkah?!' batin Axelio seraya mengusap kasar wajahnya. Entah kenapa, Axelio menjadi sedikit gusar hingga kesulitan untuk menelan salifanya.'Apa-apaan ini? Kenapa dia menatap ku seperti itu?' Spontan, Adnessa menyilangkan kedua tangannya di depan dada, dan segera mendorong Axelio untuk menjauh.'Shittt,' hal itu membuat Axelio seketika sadar dengan apa yang baru saja dia pikirkan. Lagi pula, pria dewasa mana yang tidak berfikiran buruk ketika di suguhkan dengan pemandangan seperti itu?Setelah pelukan itu terlepas, tanpa sepatah kata, Adnessa berbalik badan dan berjalan menepi, meninggalkan Axelio yang masih terdiam menatapn

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 2 (Pertengkaran)

    Dengan berat hati, Axelio terpaksa menerima permintaan Jhonatan. Lagi pula, di kota besar seperti ini sangat berbahaya untuk gadis kecil seperti Adnessa, mengingat gadis ini baru di kota ini. Tidak mungkin Axelio tega membiarkan Adnessa berkeliaran seorang diri disini, dan kalau terjadi apa-apa dengan Adnessa, dirinya juga yang akan terkena dampaknya. Karena Jhonatan dan Margaretha telah mempercayakan Adnessa kepadanya.'Sepertinya, Papa dan Mama sengaja melakukan semua ini,' gerutu Adnessa, seraya memberikan tatapan tidak suka ke arah Axelio.Axelio mengulurkan tangannya, mempersilahkan Adnessa untuk lebih dulu melangkah. Namun, Adnessa justru melakukan hal yang sama dengan apa yang di lakukan oleh Axelio, membuat lelaki itu terkekeh dan bersiap untuk melangkah. Akan tetapi, beberapa saat kemudian, sebelah tangan Adnessa tiba-tiba menghadang tepat di depan dada Axelio, dan melangkahkan kakinya mendahului pria itu.Walaupun Adnessa terlihat tidak peduli dengan kehadiran Axelio, bukan

DMCA.com Protection Status