Share

Bab 313

Penulis: Lucy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-22 12:24:53
"Pak Dimas, aku masih akan mengatakan hal yang sama. Kalau Pak Dimas masih ingin bersama Bu Amel, sebaiknya Pak Dimas langsung temui Bu Amel dan jelaskan masalahnya sebaik-baiknya."

"Oke, aku akan memberimu waktu lima menit untuk mencari tahu di mana dia berada sekarang. Kalau kamu nggak bisa menemukannya, gajimu bulan depan akan kupotong," kata Dimas sambil melirik Irfan dengan kejam.

"Untungnya, aku sudah membuat persiapan sebelumnya. Aku sudah menemukan lokasi Bu Amel saat dalam perjalanan menuju bar untuk menemui Pak Dimas. Menurut penyelidikanku, Bu Amel kembali ke kampung halamannya di desa. Sekarang, dia tinggal bersama kakek dan neneknya. Ini adalah alamat kampung halamannya," kata Irfan dengan bangga. Kemudian, Irfan mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan alamat Amel kepada Dimas.

Mata Dimas langsung berbinar. Dia menepuk pundak Irfan dengan gembira.

"Kalau aku berangkat sekarang, aku akan sampai di sana jam berapa?"

"Sekarang sudah tengah malam. Jalanan nggak akan macet. Pak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 314

    Dimas menemukan rumah kakek dan nenek Amel berdasarkan alamat yang diberikan oleh Irfan. Dia memarkir mobilnya di depan rumah, lalu mengambil semua hadiah yang sudah disiapkan sebelumnya dari bagasi.Kemudian, Dimas berdiri di depan pintu dan mengetuk pintu dengan keras. "Halo, apa ini rumah Dharma Santoso?""Ya, ya." Tuty yang sedang bersih-bersih di dalam rumah, bergegas menyambut Dimas begitu mendengar suara di luar."Aku istrinya Dharma. Ada perlu apa kamu mencarinya?" Tuty hanya pernah melihat foto Dimas di ponsel. Dia belum pernah bertemu dengan Dimas secara langsung. Oleh sebab itu, Tuty tidak mengenali Dimas saat bertemu dengannya."Halo, Nek. Aku suaminya Amel. Namaku Dimas Cahyadi." Dimas memperkenalkan diri sambil tersenyum. Kemudian, dia meletakkan hadiah yang dibawanya ke lantai dan mengulurkan tangan pada Tuty.Mendengar hal tersebut, Tuty tersenyum lebar. Dia menggenggam tangan Dimas dengan sangat antusias dan berkata, "Aduh, ternyata cucu menantuku. Lihatlah, Nenek ngga

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 315

    'Bagaimana dia bisa menemukan tempat ini?' Amel berpikir dalam hati dan tanpa sadar merasa gugup."Pasti lagi-lagi bergosip dengan Ningsih, tetangga sebelah." Setelah berkata seperti itu, Dharma pun membuka pintu."Pasti kakekmu dan Amel yang kembali.""Sayang, apa ada tamu yang datang?" Dharma samar-samar seperti melihat ada orang asing yang duduk di ruang tamu."Lihat, siapa yang datang," kata Tuty sambil tersenyum dan melangkah keluar.Dimas juga mengikuti Tuty keluar dari ruang tamu. Kemudian, dia melirik Amel sambil tersenyum.Saat melihat Dimas, jantung Amel langsung berdegap kencang. Amel mengira dia akan merasa marah dan putus asa saat kembali melihat Dimas. Namun, ternyata dia malah makin sedih saat melihat Dimas hari ini."Siapa dia?""Halo, Kek. Aku suaminya Amel, cucu menantu Kakek," kata Dimas dengan sopan. Setelah berkata seperti itu, Dimas dengan sigap mengambil sayuran yang dibawa Dharma."Jadi, kamu itu Dimas?" Dharma juga merasa senang saat melihat cucu menantunya ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 316

    Tuty membuatkan makanan lezat satu meja penuh untuk menyambut kedatangan Dimas."Dimas, saat berada di sini, anggap saja ini rumahmu sendiri. Jangan sungkan-sungkan," kata Dharma sambil meletakkan lauk ke piring Dimas. Tuty sendiri juga tidak tinggal diam.Setelah beberapa saat, piring Dimas sudah penuh dengan makanan. Dimas pun berkata sambil tersenyum malu, "Kakek dan Nenek tenang saja. Aku nggak akan sungkan-sungkan. Kalian berdua juga cepatlah makan."Amel menyantap makanannya tanpa bersuara. Dimas mengambil paha ayam yang besar dan meletakkannya di piring Amel."Nenek sangat pintar memasak. Cobalah ayam ini."Amel terpaksa tersenyum untuk menanggapi Dimas. Jika bukan sedang berada di depan kakek dan neneknya, Amel tidak akan mau memedulikan Dimas.Makan siang ini membuat Amel merasa sedikit tidak nyaman. Setelah makan siang, Tuty dan Dharma biasanya tidur siang."Kakek, Nenek, kalian berdua istirahat saja. Aku akan mengajak Dimas jalan-jalan ke ladang." Amel mengusulkan untuk meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 317

    "Huh, aku benar-benar marah. Kenapa kamu meninggalkan surat cerai, lalu pergi begitu saja tanpa bertanya padaku?" kata Dimas dengan marah sambil berbalik pergi.Amel tahu bahwa dia salah, jadi dia dengan lembut menarik pakaian Dimas sambil berkata, "Masalah ini semuanya adalah salahku. Seharusnya aku bertanya padamu sebelumnya. Maaf, jangan marah, oke? Seharusnya aku nggak meninggalkan surat cerai begitu saja dan membuatmu sedih."Saat mengatakan ini, Amel merasa sedikit bersalah di dalam hatinya. Amel memikirkan kembali apa yang telah dia lakukan beberapa hari ini. Dia benar-benar sudah membuat Dimas merasa tidak nyaman."Hal yang terpenting di antara suami istri adalah kepercayaan. Meski kita berdua nggak saling mencintai sebelumnya, kamu juga sudah melihat perasaanku padamu setelah menikah. Amel, aku mencintaimu, sungguh. Aku berjanji nggak akan melakukan sesuatu yang menyakitimu. Jangan mudah salah paham denganku lagi di masa depan," kata Dimas dengan ekspresi serius.Amel mengangg

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 318

    "Baiklah, karena kamu nggak mau mengatakan apa-apa, aku akan mencari Lili untuk menanyakannya." Mirna berpura-pura akan pergi."Bu, aku bisa saja memberitahumu, tapi kamu harus berjanji untuk nggak memberi tahu Bibi Lili," kata Lidya dengan tatapan misterius.Mendengar itu, Mirna baru berhenti, berbalik, lalu duduk di sofa dengan puas."Katakan padaku apa yang terjadi. Jangan khawatir, aku nggak akan memberi tahu Lili tentang masalah ini," janji Mirna sambil menepuk dadanya.Lidya tidak begitu memercayainya, tapi dia tidak punya pilihan selain mengatakan yang sebenarnya, "Dimas selingkuh dan Amel berencana menceraikannya. Dua hari yang lalu, Andi pergi ke pusat perbelanjaan. Dia secara nggak sengaja melihat Dimas dengan wanita lain. Wanita itu terlihat sangat kaya.""Apa? Dia benar-benar melakukan hal seperti itu? Aku sudah tahu dia bukan orang baik. Amel seharusnya nggak menikah dengannya. Lili juga, begitu dia melihat pria tampan, dia langsung percaya dan merasa puas. Lihat saja seka

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 319

    "Bibi Ningsih, dia adalah suamiku." Amel memperkenalkan Dimas dengan bangga."Amel, kamu sudah menikah ternyata. Kenapa aku nggak mendengar kabar apa pun dari kakek dan nenekmu?""Bibi Ningsih, aku baru saja menikah, nggak ada pesta besar-besaran juga. Kami berdua sibuk dengan pekerjaan kami, jadi kami hanya mendaftarkan pernikahan di Kantor Catatan Sipil saja," jelas Amel sambil tersenyum."Ternyata begitu.""Bibi Ningsih, silakan lanjutkan pekerjaan kalian, aku akan membawanya berkeliling." Setelah mengatakan itu, Amel meraih tangan Dimas, lalu membawa pria itu pergi.Namun, Dimas tiba-tiba menghentikan langkahnya, lalu bertanya dengan tatapan serius, "Sayang, bagaimana kalau kita mempersiapkan pesta pernikahan saat kita kembali?"Amel pun bertanya dengan tatapan bingung, "Kenapa kamu tiba-tiba ingin mengadakan pesta pernikahan?""Aku pikir ini benar-benar nggak adil bagimu. Semua wanita pasti berharap untuk mengadakan pesta pernikahan yang megah. Kita berdua menikah dengan sedikit t

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 320

    Begitu Lidya kembali ke kamar tidurnya, dia menerima telepon dari Andi."Salah paham, salah paham!" Begitu panggilan tersambung, suara Andi terdengar dari ujung lain telepon."Ada apa? Salah paham apa?" Lidya tiba-tiba mendapat firasat buruk."Dimas nggak selingkuh ataupun mengkhianati kakakku. Wanita yang dia ajak berbelanja hari itu ternyata adalah sepupunya. Kita yang sudah salah paham." Ketika mendengar Andi memberitahunya berita ini, Lidya seakan membeku."Jadi, Dimas nggak melakukan kesalahan apa pun pada Amel?" tanya Lidya dengan suara sedikit gemetar."Ya, itu semua salahku. Aku nggak menyelidikinya dengan jelas sebelumnya. Kita sudah salah paham padanya," kata Andi dengan penuh penyesalan. Dia seharusnya menyelidiki semuanya dengan jelas sebelum mengatakan apa-apa. Sekarang semuanya jadi kacau. Kalau keduanya benar-benar bercerai karena dirinya, Andi mungkin akan merasa bersalah seumur hidupnya."Gawat.""Ada apa?""Aku tutup dulu teleponnya, aku harus bicara dengan ibuku." Se

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 321

    "Paman, Bibi, kalian datang rupanya. Kak Amel memberitahuku kemarin lusa kalau ada sesuatu yang harus dia lakukan. Dia memintaku menjaga toko selama beberapa hari. Dia sudah dua hari ini nggak datang ke sini," jawab Clara dengan jujur."Lihat apa yang aku katakan. Sekarang kalian sudah percaya, 'kan? Amel sangat mementingkan toko ini, bagaimana mungkin dia mengabaikannya kalau bukan karena ada sesuatu yang terjadi?" kata Mirna lagi.Kali ini, Gibran dan Lili sepertinya memercayai apa yang dikatakan Mirna. Lili dan Mirna juga tumbuh bersama, jadi dia juga cukup mengenal Mirna. Meskipun Mirna terkadang sangat kasar, wanita ini tidak akan pernah berbicara omong kosong."Cepat ... cepat telepon Amel untuk mencari tahu apa yang terjadi. Tanyakan di mana dia berada sekarang," kata Lili dengan suara bergetar sambil menatap Gibran tanpa daya. Tadi Lili keluar dengan terburu-buru, jadi bahkan lupa membawa ponselnya.Gibran mencari nomor telepon Amel dengan wajah serius, lalu langsung meneleponn

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22

Bab terbaru

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 541

    Lidya sudah terbiasa bebas dan tidak ingin terlalu cepat terikat oleh pernikahan."Baiklah, kita berdua nggak perlu terburu-buru. Orang tuamu dan orang tuaku mungkin sudah nggak sabar untuk menyuruh kita menikah karena ingin segera punya cucu," kata Andi dengan nada bercanda."Kalau Amel nggak menceraikan Dimas, dia mungkin harus mengikuti Dimas kembali ke Kota Ambara. Akan sulit untuk bertemu dengannya lagi di masa depan," sahut Lidya dengan sedih ketika memikirkan hal ini.Andi memeluk bahu Lidya dengan hangat sambil berkata, "Nggak apa-apa. Kalau kamu merindukan kakakku, kita bisa mengunjunginya kapan saja. Lagi pula, sekarang masih ada aku yang menemanimu, 'kan?"Lidya menghela napas, lalu menjawab, "Bagaimana kamu bisa dibandingkan dengan kakakmu."Di sisi lain, Dimas mengambil sup penghilang rasa mabuk yang sudah dimasak, lalu dengan hati-hati menyuapkannya kepada Amel. Setelah sibuk selama setengah malam, dia baru tertidur di samping Amel dengan mengantuk.Sinar matahari pagi me

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 540

    Pada saat ini, Amel sudah tersungkur di atas meja, sementara Lidya terbelalak saat melihat Dimas melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah ke arah mereka. Lidya pun mengguncang bahu Amel dengan lembut sambil berkata, "Amel, Dimas ada di sini.""Dimas? Dia itu penipu besar. Aku nggak akan pernah peduli lagi padanya," ucap Amel dengan tidak jelas sambil memeluk botol bir.Dimas mengerutkan kening saat mendengar kata-kata Amel. Melihat Amel dalam keadaan mabuk seperti itu, Dimas merasakan sakit di dalam hatinya."Amel, aku akan mengantarmu pulang," kata Dimas dengan lembut. Amel memaksakan diri untuk mengangkat kepalanya, lalu menatap Dimas yang ada di depannya. Dimas tampak tersenyum kepadanya."Aku nggak akan pulang." Amel menegaskan setiap kata yang diucapkannya. Dia masih marah karena Dimas sudah menipunya."Ka ... kalau begitu, aku serahkan Amel kepadamu. Aku pergi dulu." Melihat suasananya tidak terlalu bagus, Lidya pun bersiap untuk menyelinap pergi. Identitas Dimas sebagai dir

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 539

    Amel ragu-ragu untuk beberapa saat, sebelumnya akhirnya perlahan-lahan berkata, "Sejujurnya, aku benar-benar nggak rela berpisah dari Dimas. Sejak kami menikah sampai sekarang, dia selalu memperlakukanku dengan sangat baik. Dimas adalah contoh sempurna dari suami yang baik."Semalam saat berbaring di tempat tidur, yang terlintas di benak Amel hanyalah kebaikan Dimas kepada dirinya. Amel pun menjadi tidak begitu marah lagi."Hatiku masih sangat kacau sekarang." Amel menggaruk-garuk kepalanya dengan kesal."Jangan khawatir. Semua pasti akan ada jalan keluarnya," bujuk Lidya sambil menepuk bahu Amel dengan lembut."Bagaimana kalau kita minum bersama malam ini, untuk menenangkan suasana hati?" usul Lidya saat melihat Amel tampak bingung dan gelisah.Sebelumnya, Amel pasti akan menolaknya. Namun, sekarang Amel langsung menyetujuinya tanpa ragu. "Oke."Dimas menghabiskan sepanjang pagi di rumah sakit. Kondisi Nenek Salma juga sudah stabil. "Ayah, Ibu, Nenek, masih ada beberapa hal yang harus

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 538

    "Tentu saja, Kak Amel. Aku benar-benar ingin terus bekerja di sini," kata Clara dengan tegas. Dia sudah memantapkan hati untuk tetap bekerja pada Amel."Oke." Raut wajah Amel langsung menunjukkan perasaan lega.Dimas memesan penerbangan paling awal dan bergegas pulang malam itu juga. Sesampainya di rumah sakit, Salma sudah beristirahat di bangsal."Ayah, Ibu, aku datang.""Akhirnya kamu datang juga. Nenekmu terus menyebut-nyebut namamu sepanjang malam tadi," tegur Bela.Dimas berjalan menghampiri ranjang Salma dengan perasaan bersalah. Tiba-tiba saja Dimas menyadari jika neneknya benar-benar sudah sangat tua. Entah sejak kapan, rambut neneknya sudah memutih semua.Untuk sementara waktu ini, Dimas tidak memenuhi kewajibannya sebagai cucu. Dimas juga gagal membina hubungan asmaranya. Tiba-tiba saja, Dimas merasa agak sedih dan kecewa karenanya.Salma perlahan-lahan membuka matanya. Melihat Dimas, raut wajahnya tampak agak emosional."Aku sudah pulang, Nek." Dimas menggenggam erat tangan

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 537

    Amel memandangi punggung kepergian Dimas. Dia merasa agak kehilangan di dalam hati. Namun, melihat Dimas yang tampak begitu cemas, Amel merasa pasti ada suatu masalah yang sangat penting.Lantaran suasana hatinya sedang buruk, Amel tidak punya keinginan untuk mengurus toko makanan penutup miliknya. Dia memutuskan untuk sementara waktu membiarkan Clara membantunya mengawasi toko. Keesokan harinya, Amel bangun pagi-pagi sekali, lalu pergi ke toko untuk memberi penjelasan pada Clara."Tenang saja, Pak Irfan. Aku pasti akan membantu Bu Amel menjaga toko dengan baik. Aku yakin Pak Dimas dan Bu Amel pasti akan baikan nanti."Begitu memasuki pintu, Amel mendengar suara Clara. Amel pun mengerutkan kening. Dia bertanya-tanya kenapa Clara berkata seperti itu.Memikirkan kembali sikap Clara terhadap Dimas dan fakta bahwa Clara yang merupakan seorang ahli pembuat makanan penutup top, tapi bersedia merendahkan diri untuk bekerja di toko makanan penutup kecil miliknya ini, Amel pun sepertinya sudah

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 536

    Amel sangat sadar diri dan tahu bahwa dia tidak layak untuk pria di depannya ini. Mungkin sekarang Dimas memiliki perasaan padanya, tetapi jika kesenjangan antara keduanya mulai ditemukan di masa depan, kemungkinan besar cinta mereka akan perlahan-lahan kandas.Dimas cukup baik, orang-orang di sekitar Dimas juga sangat baik. Amel hanya seorang wanita biasa, benar-benar tidak bisa berjalan berdampingan dengan pria itu.Saat mendengar kata cerai, Dimas langsung terbelalak kaget, lalu berkata, "Aku nggak bisa. Amel, jangan cerai, ya? Nggak peduli siapa aku, cintaku padamu nggak akan pernah berubah."Dimas menjelaskan dengan tegas kepada Amel alasan kenapa dia menyembunyikan identitasnya, tetapi Amel tampaknya tetap bertekad untuk menceraikannya."Dimas, beri aku waktu untuk menenangkan diri dulu," jawab Amel, lalu menutup pintunya lagi.Lili menepuk bahu Dimas sambil berkata, "Beri dia waktu. Bagaimanapun, ini bukan masalah sepele. Dia perlu waktu untuk menerimanya."Dimas mengangguk frus

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 535

    "Kami nggak bisa menerima permintaan maaf dari seorang direktur," sahut Gibran dengan kesal.Dimas mengerutkan keningnya dan kembali menjelaskan "Ayah, Ibu, aku benar-benar nggak bermaksud menyembunyikan identitasku.""Kalau begitu, beri tahu aku kenapa kamu menyembunyikan identitasmu?" sahut Lili dengan nada dingin.Saat menghadapi Dimas, Lili masih mengalah dan ingin memberi Dimas kesempatan untuk menjelaskan. Bagaimanapun, dia masih bisa memercayai karakter Dimas.Mereka juga dapat melihat bahwa Dimas tidak memperlakukan putri mereka hanya untuk bermain-main saja."Orang yang bertanggung jawab atas cabang Grup Angkasa adalah kerabat jauh Keluarga Cahyadi. Ketika aku meninjau dana pada akhir tahun lalu, aku menemukan ada celah keuangan yang besar. Aku menyelidikinya secara pribadi dan menemukan kalau dia telah menggelapkan dana publik. Dia sering mengabaikan tugasnya dan membeli properti dalam jumlah besar. Tapi karena kurangnya bukti, aku dan asistenku menyembunyikan identitas kami

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 534

    Sebagai seorang profesor, Gibran tidak pernah memperhatikan ketenaran dan kekayaan selama bertahun-tahun. Meskipun identitas asli Dimas adalah direktur Grup Angkasa, menurutnya juga tidak ada yang istimewa dengan itu."Kenapa Dimas menyembunyikan identitasnya? Mungkinkah dia sengaja melakukannya pada kita karena takut kita menginginkan uangnya?" sahut Lili dengan nada kecewa.Lili selalu merasa bahwa Dimas lumayan baik. Dia bahkan menganggap Dimas seperti putranya sendiri."Amel, karena kamu sudah memikirkannya dan memutuskan untuk menceraikannya, Ayah akan mendukung keputusanmu. Keluarga Santoso nggak peduli apakah dia direktur atau bukan," ucap Gibran. Pria itu adalah orang pertama yang mengungkapkan sikapnya."Ibu juga mendukungmu. Hal yang paling penting bagi pasangan untuk hidup bersama adalah kejujuran. Dia bahkan nggak bisa melakukan integritas paling dasar. Meskipun Keluarga Cahyadi kaya, Amel juga nggak bisa menikmatinya. Jadi, lebih baik lupakan saja," ujar Lili dengan nada k

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 533

    "Aku ingin menceraikannya. Dia adalah seorang direktur Grup Angkasa, sementara aku cuma gadis biasa. Kami nggak berasal dari dunia yang sama dan nggak akan mendapatkan hasil apa pun di masa depan," tukas Amel. Ketika mengatakan itu, Amel merasa sakit yang menyesakkan datang dari hatinya.Ketika mendengar itu, Lidya langsung mengerutkan dahinya. Dia bisa melihat betapa Amel sangat mencintai Dimas."Huh ...." Lidya menghela napas panjang."Aku nggak pernah mengira bahwa hal dramatis yang ditampilkan di TV akan terjadi padaku," ujar Amel. Dia merasa sangat kecewa dengan Dimas ketika mengingat kembali berapa banyak kebohongan yang sudah dibuat pria ini untuk menipunya sejak mereka menikah."Ya, ini sudah keterlaluan. Kupikir hal semacam ini hanya ada di TV, tapi nggak disangka hal ini benar-benar terjadi di kehidupan nyata," sahut Lidya dengan emosi.Setelah suasana hati Amel sedikit stabil, Lidya mengantarnya pulang ke rumah Keluarga Santoso.Saat ini, Mirna sedang berbicara dengan Lili,

DMCA.com Protection Status