Share

Bab 143

Nama ini sangat lucu, haha.

Setelah mengucapkan selamat tinggal pada Yunita, Amel tidak bisa tidak memuji sikap lucu dan lugas Yunita.

"Sangat suka membuat masalah."

Menghadapi pujian Amel, Dimas hanya mengangkat alisnya tanpa berkomentar.

Tampaknya di mata istrinya, apa yang dianggap kekurangan oleh orang lain dianggap sebagai kelebihan olehnya.

Amel tersenyum lebar, lalu berkata, "Di usia ini, kita harus lebih blak-blakan. Kenapa harus begitu serius? Yunita masih muda."

"Dia dua tahun lebih tua darimu, bodoh."

Dimas tersenyum tak berdaya. Gadis konyol ini terkadang begitu dewasa hingga melupakan usianya sendiri.

"Benarkah? Tapi dia terlihat masih sangat muda."

Amel mengedipkan matanya yang besar dan polos, lalu berkata dengan sedikit nada iri, "Yunita sangat cantik. Dia punya alis tebal, mata besar, hidung macung, serta bibir yang berkilau. Dia jujur, sangat antusias, juga ramah."

Apakah di mata Amel, sepupunya adalah orang seperti ini?

Dimas mengerutkan kening. Kenapa di matanya, Yu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status