Share

Bab 107

"Ternyata begitu."

Amel tiba-tiba menyadari bahwa meski dia tidak mengetahui apa hadiah dari Yunita, bagaimanapun ini adalah bentuk perhatian dari wanita itu. Dia berpikir untuk membuka hadiah tersebut setelah Dimas kembali.

"Kalau begitu aku akan menyimpannya dulu, lalu baru membukanya setelah kamu kembali."

"Oke."

Dimas memikirkan janji sepupunya, tapi dia tidak menyangka piama itu akan tiba secepat ini. Saat memikirkan Amel memakainya, Dimas merasakan gelombang kegelisahan.

Setelah buru-buru menutup telepon, Dimas berpikir sejenak, lalu berkata pada Irfan, "Selesaikan apa yang aku suruh secepat mungkin. Temui aku malam ini."

Irfan bergumam setuju, lalu menyeka keringatnya sebelum mengantarkan kepergian bosnya.

Mengenai pencarian toko, Amel melakukannya dengan penuh perhatian. Setelah benar-benar melakukan semua ini, dia baru menyadari bahwa idenya untuk membuka toko masih kurang matang.

Meski semua aspek sudah dipertimbangkan dengan cukup matang, Amel baru menyadari betapa sulitnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status