Share

Bab 115

Dimas tidak mengetahui pemikiran Amel. Dia lanjut berkata, "Lalu, setelah memperhatikan lingkungan sekitar, di sana harusnya adalah jalanan hijau. Tapi tanaman di sekitarnya hampir nggak tumbuh sama sekali. Selain itu, toko-toko juga berkumpul jadi satu, sehingga memajukan sebagian dari ekonomi perorangan dan membuatnya menjadi pujasera seperti ini."

"Makanya, itu bukan hal yang perlu kamu khawatirkan." Amel menghela napas, lalu berkata sambil menatap Dimas dengan tidak berdaya, "Seberapa banyak pun uang yang dihasilkan oleh orang lain, kita cukup melakukan pekerjaan kita dengan baik. Aku tahu kalau soal orang tuaku yang menyuruh kita untuk membeli rumah cukup membebani, tapi kita bisa pelan-pelan. Jadi, kamu jangan berpikir untuk ganti profesi, oke?"

Mendengar itu, Dimas kebingungan.

Ganti profesi? Loh? Kapan dia pernah bilang mau ganti profesi?

Jangan-jangan, istrinya mengira bahwa dirinya ingin ganti profesi jadi pemilik toko barbeku?

Ekspresi Dimas pun menjadi muram karena membayan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status