Share

Bab 100

Penulis: Lucy
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-12 15:56:51
"Bu, ini sudah malam. Aku dan Dimas mau pulang dulu."

Begitu melihat jam, ternyata sudah hampir jam 10 malam.

Sebenarnya, Amel masih sangat merindukan ibunya. Sebelumnya, Amel dan ibunya sering mengobrol secara diam-diam di bawah selimut. Namun, sekarang Amel sudah menikah. Dia tidak bisa mengabaikan perasaan Dimas.

Meskipun Lili merasa sangat berat hati, dia juga tahu jika putrinya itu sudah menikah dan sudah menjadi milik suaminya. Lili tidak boleh menghalangi kebahagiaan putrinya.

Beberapa hari ini, Gibran harus pergi ke luar kota untuk memberikan kuliah dan baru kembali dalam beberapa hari. Lili pun tinggal sendirian di rumah dan merasa sangat kesepian.

Lili memberi nasihat dengan lembut, "Baiklah, hati-hati di jalan. Sering-seringlah pulang ke rumah. Ayah dan Ibu sangat merindukan kalian."

"Ya, aku mengerti."

Amel dan Dimas berpamitan kepada Lili, kemudian bersiap untuk pulang.

Dalam perjalanan pulang, Amel tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela napas. "Malam ini jauh lebih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 101

    "Dimas, aku sudah mandi. Cepatlah mandi."Amel keluar dengan mengenakan pakaian tidur dan rambut yang masih basah. Saat ini, dia sedang mengeringkannya dengan handuk.Dimas menyimpan ponselnya, lalu berkata sambil tersenyum pada Amel, "Aku akan segera mandi."Hanya saja, Amel yang barusan keluar dari kamar mandi tampak seperti apel yang dicuci dengan air, segar dan lezat.Dia membuat orang tidak bisa menahan diri untuk mencicipinya.Dimas menunduk untuk melirik sesuatu di bawahnya yang tidak mau menurut. Tampak kilatan bahaya di matanya. Namun, Dimas menyembunyikan emosinya dengan baik.Tubuh Dimas jelas menginginkan Amel. Namun, sepertinya Amel tidak paham.Dimas berjalan mendekat. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengambil handuk dari tangan Amel dan berkata dengan lembut, "Biar kubantu mengeringkan rambutmu. Rambutmu terlalu panjang, sampai-sampai membasahi pakaian tidurmu.""Ah, nggak ... nggak usah."Keintiman yang mendadak membuat Amel merasa agak kurang nyaman.Namun, Dim

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 102

    Dimas mengalihkan pandangannya dan berkata, "Yunita bilang, dia ingin memberikan hadiah pernikahan untuk kita. Tapi, barang-barang lainnya terlalu mahal. Dia baru saja mulai bekerja dan nggak punya banyak uang. Bagaimana kalau aku bilang padanya untuk membelikan kita pakaian tidur saja?""Ah, apa ini pantas? Barang seperti itu mendingan nggak usah saja."Dimas merendahkan suaranya, "Kalau begitu, aku hanya bisa menyuruhnya memilih kosmetik. Dia sangat ingin memberikannya padamu. Sebagai anggota keluarga di Kota Nataya ini, setelah menikah, kita belum sempat bertemu dengan orang tua. Kita berdua sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Hadiah dari Yunita ini mewakili pengakuan Keluarga Cahyadi kepada kamu. Kalau kamu nggak mau menerimanya, aku rasa Yunita pasti akan sangat sedih."Raut wajah Dimas yang tampak begitu menyedihkan, meluluhkan hati Amel.Selain itu, Dimas sudah mengatakan jika hadiah dari Yunita mewakili sikap Keluarga Cahyadi. Jika Amel terus menolaknya, dia justru malah akan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 103

    "Uhuk, uhuk." Tiba-tiba, Dimas batuk dengan keras.Amel bergegas memberikan segelas air dan menepuk punggung Dimas dengan pelan, "Ada apa? Apa kamu masuk angin?"Dimas menerima gelas dan meminum airnya, kemudian berkata, "Bukan, aku hanya sedikit terkejut. Aku akan mengenalkan kalian kalau ada kesempatan lain."Amel tersenyum dan mengangguk, "Baiklah. Kita memang harus mentraktirnya makan karena dia sudah membantu kita.""Ya," jawab Dimas. Namun, dia sedang memikirkan cara untuk mengatasi hal tersebut dalam hatinya."Apa yang sedang kamu tulis?""Rencana pembukaan toko, aku berencana ...."Sebelum sempat selesai bicara, tiba-tiba Amel mendapatkan panggilan video WhatsApp.Begitu dilihat, ternyata orang yang menelepon adalah Lidya."Huh, ternyata dia masih ingat padaku, kupikir dia sudah lupa pada teman baiknya ini." Meski berkata demikian, Amel tetap menyunggingkan senyuman.Bagaimanapun juga, Amel sudah menikah, jadi dia juga sangat senang melihat teman baiknya punya pacar.Amel pun m

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 104

    Loh? Kenapa ini berbeda dengan yang dikatakan Lidya sebelumnya?Sebelumnya, Lidya berkata bahwa Markus adalah pria tampan yang tinggi dan punya otot perut, selain itu juga pandai bicara.Padahal belum lama, tapi Lidya sudah memanggilnya dari si tampan menjadi pria itu?Awalnya, Amel mengira bahwa pacar Lidya adalah orang yang dijodohkan dengannya terakhir kali."Aduh, jangan bahas soal dia lagi. Senin nanti aku harus bagaimana? Aku sudah menyetujui ibuku untuk membawa pacar ke rumah. Dia bahkan bilang ingin mengundang keluargamu untuk datang makan! Benar-benar memusingkan!"Ekspresi Lidya cemberut.Bagaimanapun juga, dia tidak mungkin bisa mencari pacar dalam waktu sesingkat ini.Amel pun melambaikan tangannya sambil berkata, "Aku juga nggak tahu, lebih baik kamu langsung mengaku saja pada Bibi Mirna.""Baiklah, kalau kamu merasa aku bisa hidup dengan lebih baik setelah kartu kreditku dimatikan, bilang saja pada ibuku kalau aku nggak punya pacar."Demi uang, masalah ini harus diatasi.

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 105

    "Dimas ...."Amel mendorong lengan Dimas dengan pelan, tapi lengan pria itu sama sekali tidak bisa digeser, Dimas juga tidak merespons.Amel tahu bahwa Dimas lumayan bertenaga, tapi dia tidak menyangka bahwa pria yang tidur akan seberat ini.Kalau dipikir lagi, Dimas pasti sangat lelah. Hari ini, Dimas menemaninya ke toko dan ke luar toko untuk melakukan pemeriksaan. Malamnya, Dimas juga menemaninya kembali ke rumahnya untuk dimarahi.Wajar kalau Dimas kelelahan.Namun, bukankah Dimas terlalu cepat tertidur?Selain itu, bukankah ucapan Dimas barusan sangat memalukan?Di tengah kegelapan, wajah Amel sangat merah. Amel mengeluarkan tenaga dan mencoba untuk melepaskan diri dari tubuh Dimas yang seperti besi.Namun, Dimas yang tertidur benar-benar berat."Huh. Sudahlah, aku juga sudah sangat lelah."Amel menghela napas. Dias merasa saat ini mereka terlalu intim. Namun, di satu sisi, Dimas tidak melakukan apa-apa. Di sisi lain, dia merasa bahwa mereka adalah suami istri yang sah, jadi tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 106

    Amel merasa heran karena belakangan ini dia tidak membeli barang. Apakah mungkin Dimas yang membelinya?"Apakah Anda Bu Amel Santoso?" tanya kurir paket dengan sopan sambil membawa dua buah paket."Eh ... benar, dengan saya sendiri."Kurir paket itu tersenyum sambil berkata, "Halo, ini adalah paket untuk Anda, silakan diterima.""Paketku?" Amel menerima paketnya dengan kebingungan. Dia memeriksa detail paket dan nama penerima, benar bahwa yang tertera adalah namanya sendiri.Namun, dia tidak membeli apa-apa.Setelah melihatnya dengan lebih saksama, nama pengirimnya adalah 'Penggemar Winnie the Pooh'.Nama samaran ini benar-benar luar biasa.Dia tidak mengenali nomor telepon dan nama pengirim, sepertinya nama teman baik dan keluarganya tidak ada yang seperti ini. Jangan-jangan ini nama samaran Dimas?Berpikir sampai sini, Amel merasa agak konyol."Apakah aku boleh tahu apa isi kedua paket ini?"Kurir paket itu menggelengkan kepala, kemudian berkata sambil tersenyum, "Maaf, kami juga ngg

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 107

    "Ternyata begitu."Amel tiba-tiba menyadari bahwa meski dia tidak mengetahui apa hadiah dari Yunita, bagaimanapun ini adalah bentuk perhatian dari wanita itu. Dia berpikir untuk membuka hadiah tersebut setelah Dimas kembali."Kalau begitu aku akan menyimpannya dulu, lalu baru membukanya setelah kamu kembali.""Oke."Dimas memikirkan janji sepupunya, tapi dia tidak menyangka piama itu akan tiba secepat ini. Saat memikirkan Amel memakainya, Dimas merasakan gelombang kegelisahan.Setelah buru-buru menutup telepon, Dimas berpikir sejenak, lalu berkata pada Irfan, "Selesaikan apa yang aku suruh secepat mungkin. Temui aku malam ini."Irfan bergumam setuju, lalu menyeka keringatnya sebelum mengantarkan kepergian bosnya.Mengenai pencarian toko, Amel melakukannya dengan penuh perhatian. Setelah benar-benar melakukan semua ini, dia baru menyadari bahwa idenya untuk membuka toko masih kurang matang.Meski semua aspek sudah dipertimbangkan dengan cukup matang, Amel baru menyadari betapa sulitnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 108

    "Pak Kelvin terlalu memuji. Kalian yang sudah mengalah pada saya."Setiap kali menghadapi mitra bisnis, Dimas selalu menunjukkan sikap yang ramah dan rendah hati, tidak peduli bagaimanapun sifat mitra bisnis tersebut.Hal ini juga merupakan alasan penting kenapa dia bisa membuat industri Grup Angkasa berkembang selangkah demi selangkah.Kelvin tertawa, lalu berkata, "Kami orang tua biasanya lebih lemah. Bagaimana bisa kami dibandingkan dengan kemampuan minum kalian yang masih muda? Aku nggak menyangka Pak Dimas nggak hanya masih muda, tapi juga sangat rendah hati. Nggak banyak anak muda sepertimu. Aku lebih tua darimu, jadi aku akan mengambil kesempatan ini. Ayo, Pak Dimas, izinkan aku bersulang denganmu."Melihat ini, Dimas tidak menghentikannya. Dia mengangkat alisnya sedikit, lalu menuangkan segelas minuman untuk dirinya sendiri.Orang lainnya sudah pingsan karena minum banyak. Dimas menggosok bagian bawah cangkir dengan ujung jarinya, lalu bertanya pada Kelvin, "Saya ingat Pak Kelv

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12

Bab terbaru

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 541

    Lidya sudah terbiasa bebas dan tidak ingin terlalu cepat terikat oleh pernikahan."Baiklah, kita berdua nggak perlu terburu-buru. Orang tuamu dan orang tuaku mungkin sudah nggak sabar untuk menyuruh kita menikah karena ingin segera punya cucu," kata Andi dengan nada bercanda."Kalau Amel nggak menceraikan Dimas, dia mungkin harus mengikuti Dimas kembali ke Kota Ambara. Akan sulit untuk bertemu dengannya lagi di masa depan," sahut Lidya dengan sedih ketika memikirkan hal ini.Andi memeluk bahu Lidya dengan hangat sambil berkata, "Nggak apa-apa. Kalau kamu merindukan kakakku, kita bisa mengunjunginya kapan saja. Lagi pula, sekarang masih ada aku yang menemanimu, 'kan?"Lidya menghela napas, lalu menjawab, "Bagaimana kamu bisa dibandingkan dengan kakakmu."Di sisi lain, Dimas mengambil sup penghilang rasa mabuk yang sudah dimasak, lalu dengan hati-hati menyuapkannya kepada Amel. Setelah sibuk selama setengah malam, dia baru tertidur di samping Amel dengan mengantuk.Sinar matahari pagi me

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 540

    Pada saat ini, Amel sudah tersungkur di atas meja, sementara Lidya terbelalak saat melihat Dimas melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah ke arah mereka. Lidya pun mengguncang bahu Amel dengan lembut sambil berkata, "Amel, Dimas ada di sini.""Dimas? Dia itu penipu besar. Aku nggak akan pernah peduli lagi padanya," ucap Amel dengan tidak jelas sambil memeluk botol bir.Dimas mengerutkan kening saat mendengar kata-kata Amel. Melihat Amel dalam keadaan mabuk seperti itu, Dimas merasakan sakit di dalam hatinya."Amel, aku akan mengantarmu pulang," kata Dimas dengan lembut. Amel memaksakan diri untuk mengangkat kepalanya, lalu menatap Dimas yang ada di depannya. Dimas tampak tersenyum kepadanya."Aku nggak akan pulang." Amel menegaskan setiap kata yang diucapkannya. Dia masih marah karena Dimas sudah menipunya."Ka ... kalau begitu, aku serahkan Amel kepadamu. Aku pergi dulu." Melihat suasananya tidak terlalu bagus, Lidya pun bersiap untuk menyelinap pergi. Identitas Dimas sebagai dir

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 539

    Amel ragu-ragu untuk beberapa saat, sebelumnya akhirnya perlahan-lahan berkata, "Sejujurnya, aku benar-benar nggak rela berpisah dari Dimas. Sejak kami menikah sampai sekarang, dia selalu memperlakukanku dengan sangat baik. Dimas adalah contoh sempurna dari suami yang baik."Semalam saat berbaring di tempat tidur, yang terlintas di benak Amel hanyalah kebaikan Dimas kepada dirinya. Amel pun menjadi tidak begitu marah lagi."Hatiku masih sangat kacau sekarang." Amel menggaruk-garuk kepalanya dengan kesal."Jangan khawatir. Semua pasti akan ada jalan keluarnya," bujuk Lidya sambil menepuk bahu Amel dengan lembut."Bagaimana kalau kita minum bersama malam ini, untuk menenangkan suasana hati?" usul Lidya saat melihat Amel tampak bingung dan gelisah.Sebelumnya, Amel pasti akan menolaknya. Namun, sekarang Amel langsung menyetujuinya tanpa ragu. "Oke."Dimas menghabiskan sepanjang pagi di rumah sakit. Kondisi Nenek Salma juga sudah stabil. "Ayah, Ibu, Nenek, masih ada beberapa hal yang harus

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 538

    "Tentu saja, Kak Amel. Aku benar-benar ingin terus bekerja di sini," kata Clara dengan tegas. Dia sudah memantapkan hati untuk tetap bekerja pada Amel."Oke." Raut wajah Amel langsung menunjukkan perasaan lega.Dimas memesan penerbangan paling awal dan bergegas pulang malam itu juga. Sesampainya di rumah sakit, Salma sudah beristirahat di bangsal."Ayah, Ibu, aku datang.""Akhirnya kamu datang juga. Nenekmu terus menyebut-nyebut namamu sepanjang malam tadi," tegur Bela.Dimas berjalan menghampiri ranjang Salma dengan perasaan bersalah. Tiba-tiba saja Dimas menyadari jika neneknya benar-benar sudah sangat tua. Entah sejak kapan, rambut neneknya sudah memutih semua.Untuk sementara waktu ini, Dimas tidak memenuhi kewajibannya sebagai cucu. Dimas juga gagal membina hubungan asmaranya. Tiba-tiba saja, Dimas merasa agak sedih dan kecewa karenanya.Salma perlahan-lahan membuka matanya. Melihat Dimas, raut wajahnya tampak agak emosional."Aku sudah pulang, Nek." Dimas menggenggam erat tangan

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 537

    Amel memandangi punggung kepergian Dimas. Dia merasa agak kehilangan di dalam hati. Namun, melihat Dimas yang tampak begitu cemas, Amel merasa pasti ada suatu masalah yang sangat penting.Lantaran suasana hatinya sedang buruk, Amel tidak punya keinginan untuk mengurus toko makanan penutup miliknya. Dia memutuskan untuk sementara waktu membiarkan Clara membantunya mengawasi toko. Keesokan harinya, Amel bangun pagi-pagi sekali, lalu pergi ke toko untuk memberi penjelasan pada Clara."Tenang saja, Pak Irfan. Aku pasti akan membantu Bu Amel menjaga toko dengan baik. Aku yakin Pak Dimas dan Bu Amel pasti akan baikan nanti."Begitu memasuki pintu, Amel mendengar suara Clara. Amel pun mengerutkan kening. Dia bertanya-tanya kenapa Clara berkata seperti itu.Memikirkan kembali sikap Clara terhadap Dimas dan fakta bahwa Clara yang merupakan seorang ahli pembuat makanan penutup top, tapi bersedia merendahkan diri untuk bekerja di toko makanan penutup kecil miliknya ini, Amel pun sepertinya sudah

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 536

    Amel sangat sadar diri dan tahu bahwa dia tidak layak untuk pria di depannya ini. Mungkin sekarang Dimas memiliki perasaan padanya, tetapi jika kesenjangan antara keduanya mulai ditemukan di masa depan, kemungkinan besar cinta mereka akan perlahan-lahan kandas.Dimas cukup baik, orang-orang di sekitar Dimas juga sangat baik. Amel hanya seorang wanita biasa, benar-benar tidak bisa berjalan berdampingan dengan pria itu.Saat mendengar kata cerai, Dimas langsung terbelalak kaget, lalu berkata, "Aku nggak bisa. Amel, jangan cerai, ya? Nggak peduli siapa aku, cintaku padamu nggak akan pernah berubah."Dimas menjelaskan dengan tegas kepada Amel alasan kenapa dia menyembunyikan identitasnya, tetapi Amel tampaknya tetap bertekad untuk menceraikannya."Dimas, beri aku waktu untuk menenangkan diri dulu," jawab Amel, lalu menutup pintunya lagi.Lili menepuk bahu Dimas sambil berkata, "Beri dia waktu. Bagaimanapun, ini bukan masalah sepele. Dia perlu waktu untuk menerimanya."Dimas mengangguk frus

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 535

    "Kami nggak bisa menerima permintaan maaf dari seorang direktur," sahut Gibran dengan kesal.Dimas mengerutkan keningnya dan kembali menjelaskan "Ayah, Ibu, aku benar-benar nggak bermaksud menyembunyikan identitasku.""Kalau begitu, beri tahu aku kenapa kamu menyembunyikan identitasmu?" sahut Lili dengan nada dingin.Saat menghadapi Dimas, Lili masih mengalah dan ingin memberi Dimas kesempatan untuk menjelaskan. Bagaimanapun, dia masih bisa memercayai karakter Dimas.Mereka juga dapat melihat bahwa Dimas tidak memperlakukan putri mereka hanya untuk bermain-main saja."Orang yang bertanggung jawab atas cabang Grup Angkasa adalah kerabat jauh Keluarga Cahyadi. Ketika aku meninjau dana pada akhir tahun lalu, aku menemukan ada celah keuangan yang besar. Aku menyelidikinya secara pribadi dan menemukan kalau dia telah menggelapkan dana publik. Dia sering mengabaikan tugasnya dan membeli properti dalam jumlah besar. Tapi karena kurangnya bukti, aku dan asistenku menyembunyikan identitas kami

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 534

    Sebagai seorang profesor, Gibran tidak pernah memperhatikan ketenaran dan kekayaan selama bertahun-tahun. Meskipun identitas asli Dimas adalah direktur Grup Angkasa, menurutnya juga tidak ada yang istimewa dengan itu."Kenapa Dimas menyembunyikan identitasnya? Mungkinkah dia sengaja melakukannya pada kita karena takut kita menginginkan uangnya?" sahut Lili dengan nada kecewa.Lili selalu merasa bahwa Dimas lumayan baik. Dia bahkan menganggap Dimas seperti putranya sendiri."Amel, karena kamu sudah memikirkannya dan memutuskan untuk menceraikannya, Ayah akan mendukung keputusanmu. Keluarga Santoso nggak peduli apakah dia direktur atau bukan," ucap Gibran. Pria itu adalah orang pertama yang mengungkapkan sikapnya."Ibu juga mendukungmu. Hal yang paling penting bagi pasangan untuk hidup bersama adalah kejujuran. Dia bahkan nggak bisa melakukan integritas paling dasar. Meskipun Keluarga Cahyadi kaya, Amel juga nggak bisa menikmatinya. Jadi, lebih baik lupakan saja," ujar Lili dengan nada k

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 533

    "Aku ingin menceraikannya. Dia adalah seorang direktur Grup Angkasa, sementara aku cuma gadis biasa. Kami nggak berasal dari dunia yang sama dan nggak akan mendapatkan hasil apa pun di masa depan," tukas Amel. Ketika mengatakan itu, Amel merasa sakit yang menyesakkan datang dari hatinya.Ketika mendengar itu, Lidya langsung mengerutkan dahinya. Dia bisa melihat betapa Amel sangat mencintai Dimas."Huh ...." Lidya menghela napas panjang."Aku nggak pernah mengira bahwa hal dramatis yang ditampilkan di TV akan terjadi padaku," ujar Amel. Dia merasa sangat kecewa dengan Dimas ketika mengingat kembali berapa banyak kebohongan yang sudah dibuat pria ini untuk menipunya sejak mereka menikah."Ya, ini sudah keterlaluan. Kupikir hal semacam ini hanya ada di TV, tapi nggak disangka hal ini benar-benar terjadi di kehidupan nyata," sahut Lidya dengan emosi.Setelah suasana hati Amel sedikit stabil, Lidya mengantarnya pulang ke rumah Keluarga Santoso.Saat ini, Mirna sedang berbicara dengan Lili,

DMCA.com Protection Status