Share

Bab 103

"Uhuk, uhuk." Tiba-tiba, Dimas batuk dengan keras.

Amel bergegas memberikan segelas air dan menepuk punggung Dimas dengan pelan, "Ada apa? Apa kamu masuk angin?"

Dimas menerima gelas dan meminum airnya, kemudian berkata, "Bukan, aku hanya sedikit terkejut. Aku akan mengenalkan kalian kalau ada kesempatan lain."

Amel tersenyum dan mengangguk, "Baiklah. Kita memang harus mentraktirnya makan karena dia sudah membantu kita."

"Ya," jawab Dimas. Namun, dia sedang memikirkan cara untuk mengatasi hal tersebut dalam hatinya.

"Apa yang sedang kamu tulis?"

"Rencana pembukaan toko, aku berencana ...."

Sebelum sempat selesai bicara, tiba-tiba Amel mendapatkan panggilan video WhatsApp.

Begitu dilihat, ternyata orang yang menelepon adalah Lidya.

"Huh, ternyata dia masih ingat padaku, kupikir dia sudah lupa pada teman baiknya ini." Meski berkata demikian, Amel tetap menyunggingkan senyuman.

Bagaimanapun juga, Amel sudah menikah, jadi dia juga sangat senang melihat teman baiknya punya pacar.

Amel pun m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status