Share

78. Malam Penuh Kehangatan

Aneska bergeming saat kalimat yang diutarakan sang penelepon tadi siang lewat ponsel Elvano mau tidak mau mengganggu pikirannya. Dia mencoba menggali ingatan siapa teman suami yang mengenalnya, tetapi nihil. Semua ingatannya tak menemukan jawaban. Dia menggeleng lemah sebelum melirik Elvano yang sedang menyuapi Shanka.

Merasa diperhatikan, Elvano menoleh dan mengusap lembut punggung tangan Aneska yang ada di meja. Wanita itu terkesiap dan langsung mengulas senyum begitu tahu sang suami sedang memerhatikannya.

“Iya, Mas. Ada apa?”

“Harusnya aku yang bertanya ada apa padamu, Sayang? Sejak tadi aku lihat kamu melamun saja. Adakah yang sedang kamu pikirkan?”

Aneska bimbang antara berterus terang mengatakan perihal sang penelepon misterius atau tidak kepada Elvano. Akhirnya, dia memilih untuk menggeleng lemah sambil mengulas senyum.

“Aku enggak apa-apa, Mas. Aku cuma terharu saja akhirnya bisa kembali ke rumah ini lagi bersama Shanka.”

Elvano tersenyum sambil mengusap kembali punggu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status