Share

Berita Baik

Vania meraih akta notaris yang disodorkan Andini. Buku sertifikat itu tak urung membuat jantungnya berdebar dengan kencang. Betapa tidak, jalan sudah jelas terbentang di hadapannya.

Dikeluarkannya ponselnya dan menghubungi salah satu pemilik nomer yang ada di dalam kontaknya.

“Er, aku berniat membeli sebuah rumah. Bisakah kamu membantuku mengenai kelengkapannya?”

***

Andini memeluk putrinya dengan pikiran kacau. Impiannya memiliki sebuah keluarga yang harmonis bersama Martin bertahan tak lebih dari tiga bulan.

Semua hasil kerja kerasnya habis tak bersisa. Jika saja ia tidak membawa sertifikat bangunan itu, entah bagaimana ia akan memulai kehidupan barunya.

Sepasang matanya menatap berkas di hadapannya. Tanpa menunggu lebih lama, dicoretkannya nama sekaligus tanda tangan di atas lembar bermaterai itu.

“Baiklah, semua sudah selesai sekarang. Rumah itu sudah sah menjadi milikmu. Vania,” ucap sang notaris dengan lugasnya.

Mendengar nama yang disebut sang pejabat pembuat akta, wajah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status