Beranda / Romansa / Terjerat Hasrat Suami Kontrak / 122. Dia Bukan Orang Sesuci Itu!

Share

122. Dia Bukan Orang Sesuci Itu!

Penulis: Inura Lubyanka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Orang itu sangat bersih, Tuan. Tidak ada jejak kejahatan ataupun catatan kriminal!” tukas Siegran sembari menyodorokan dokumen pada River.

Sang CEO yang penasaran langsung meraih dokumen itu dan membuka isinya. Halaman pertama berisi potret sebuah panti asuhan, dan River mengenali sosok jangkung yang berada di tengah barisan anak-anak. Ya, orang itu Frederick Chen!

“Apa maksudnya ini? Apa Frederick berasal dari panti asuhan?” tutur River menerka.

“Bukan, Tuan. Tapi Tuan Frederick Chen merupakan donatur tetap yang menyumbang ratuan juta yuan setiap tahunnya untuk Panti Asuhan Desheng di China. Bahkan dia juga membangun yayasan untuk orang jompo dan penyandang disabilitas,” ujar Siegran menjelaskan dengan alis bertaut.

“Itu mustahil!” River sekejap menyeringai.

Tentu saja dia sullit percaya setelah melihat kelakuan brengsek Frederick. Dia bukan orang sesuci itu!

Namun, kerutan di dahi River kian dalam saat Siegran berkata, “Ibu Tuan Frederick adalah seorang aktivis dan Dosen di Univers
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Stay tune yah kak hehe sorry kemarin update 1 bab soalnya ada acara di real life:D
goodnovel comment avatar
Ilmi Mujiburrahman
tambah bab lagi kaakk
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy reading kakak-kakak ♡
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    123. Villa di Flo Marina

    “Kita bertemu lagi, Adeline,” tutur seorang pria yang sangat familiar bagi Adeline.Dia bangkit dan tersenyum saat Adeline menghampirinya ke dalam ruang pertemuan.Wanita itu mengangkat kedua alisnya seraya bertanya, “saya tidak menyangka bahwa yang datang adalah Anda, Nacho?”Ya, Nacho. Pria yang dia temui bersama Amber di resort pantai Madonna kala itu, kini tampak berdeda. Jas hitam rapi yang dikenakan menutupi tubuh atletisnya yang kecokelatan.“Kita sudah berteman saat itu. Kau bisa bicara santai padaku,” sahut Nacho menaikkan sebelah alisnya.Adeline tak menjawab, dan itu membuat Nacho jadi canggung. “Apa aku mengejutkanmu?”“Oh? Bukan seperti itu. Hanya saja Anda, ah … maksudku, kau terlihat seperti orang lain. Aku pikir kau seorang atlet selancar karena di pertandingan saat itu sangat professional,” balas Adeline disertai senyum tipis.“Banyak yang bilang begitu, tapi aku berselancar untuk bersenang-senang. Hanya saat senggang.”“Aku mengerti. Jadi kau Investor asing itu?” Ade

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    124. Istrinya Mungkin Dalam Bahaya

    “Jangan konyol. Penyerangan apa maksud Anda?!” tukas Siegran tegas.Dia tak senang karena polisi itu menatap River amat sinis. Namun, alih-alih menjelaskan, polisi tadi malah mengeluarkan borgol dan hendak memasangnya di tangan River.“Tunggu dulu!” Siegran segera menghadang di depan River. “Opsir, tolong jelaskan apa maksud semua ini!”Polisi muda tadi menatap tajam seraya mendecak, “Tuan River Reiner dituntut setelah menyerang Tuan Frederick. Tolong menyingkir atau Anda bisa terkena masalah karena menghalangi tugas kami!”“Tuan?” Siegran menoleh ke belakang, tapi River hanya memampangkan wajah datar tanpa berniat mengelak tuduhan.‘Aish, Nenek memang keterlaluan!’ River membatin sengit.Dia jelas tahu kalau Leah yang melaporkan perbuatannya, setelah membuat cucu kesayangannya itu babak belur.Polisi lainnya menarik Siegran sembari berujar, “mohon kerja samanya, Tuan.”Rekannya yang lebih muda lantas meraih tangan River untuk memborgolnya. “Anda berhak diam dan mendapat pengacara, ap

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    125. Saya Pandai Bermain Kasar

    Sensasi tegang menjalari tubuh Adeline. Kepalanya yang masih pusing semakin berdenyut karena melihat Frederick di hadapannya. Ya, entah mengapa pria itu ada di sini. Adeline benar-benar terkejut.Dengan sorot tajam, Adeline pun berkata, “sedang apa kau di sini?!”“Tentu saja menemui Princess. Apa Princess merindukanku?” sahut Frederick dengan suara rendahnya.Wajahnya tersenyum, tapi itu tampak menjijikkan bagi Adeline.“Sudah aku bilang jangan muncul lagi di hadapanku. Pergi, sebelum aku membunuhmu!” sentak Adeline menatap waspada.Alih-alih menjawab, Frederick malah membuka pintu lebih lebar dan masuk ke dalam. Adeline menggunakan kesempatan itu untuk kabur. Dia mendorong dada Frederick dan berlari keluar. Meski aneh membiarkannya lari begitu saja, tapi Adeline tak peduli. Dia hanya berpikir harus kabur dari Frederick!Sialnya, di depan kamar tersebut dipenuhi bodyguard. Mereka menghadang Adeline hingga wanita itu tak ada celah untuk kabur.“Anda mau ke mana, Nyonya?” tanya salah sa

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    126. Bukankah Princess Menikmatinya?

    WARNING: chapter ini mengandung adegan dewasa!“Menyingkir dariku!” Adeline berusaha menendang, tapi Frederick malah mencengkeramnya hingga wanita itu sulit bergerak. Pria itu menarik sebelah bibirnya ke atas seraya berkata, “saya sangat menyukai wajah Princess yang sedang marah. Itu terlihat semakin sexy.”‘Bajingan gila!’ batin Adeline mengumpat.Maniknya pun berubah selebar cakram begitu Frederick menegakkan badan dan melepas ikat pinggangnya. “A-apa yang mau kau lakukan?!” Adeline mendengus panik.Bukannya menjawab, sang pria malah melempar ikat pinggang itu ke lantai, lalu mengungkung Adeline dengan tubuh atletisnya. Meski otot perut dan dada bidang itu sangat sempurna, tapi Adeline tak bergairah sama sekali. Wanita itu kian merinding saat sorot mata Frederick seperti binatang buas yang tak sabar menerkamnya.Melihat wajah tegang Adeline, Frederick pun berbisik, “apa Princess mau coba mencicipi tubuh saya?”Adeline menyeringai sinis. Jangankan mencicipi, melihat saja dia sudah

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    127. Princess Sangat Pandai Bergoyang di Atas Ranjang

    *** “Princess sudah bangun?” tutur Frederick saat melihat alis Adeline berkedut.Adeline merasa seluruh tubuhnya lemah, tapi dia bisa mendengar samar-samar suara lelaki yang dibencinya.‘Aku sangat pusing,’ batin Adeline dalam hati.Dia hendak memegang kepalanya, tapi sebelah tangannya tertahan karena masih diborgol.‘Aish, sial! Ternyata bajingan itu belum melepasku,’ cibir Adeline tak senang.Adeline berusaha bangun. Saat itulah netranya membola karena baru sadar bahwa pakaiannya berubah. Suite formal hitamnya kini berganti dress merah dengan potongan terbuka.“Apa yang kau lakukan padaku?!” Adeline memberang.Frederick yang semula duduk di sofa, kini bangkit dan menarik troli makanan. “Princess harus sarapan. Sejak kemarin Princess tidak makan apapun,” tukas Frederick mengalihkan topik.Sorot mata Adeline kian tajam. Wajahnya menegang seraya mendengus sengit. “Katakan, Frederick. Apa yang kau lakukan padaku?!”“Princess tidak ingat? Padahal tadi malam kita bersenang-senang,” sahu

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    128. Apa River Mencintaiku?

    “Kurang ajar!” Tangan River mengerat setir mobilnya dengan geram.Dia lantas menghubungi Siegran dan berkata saat teleponnya tersambung. “Beritahu aku semua vila atau bangunan mencurigakan di Flo Marina.”Begitu mendapat titah itu, Siegran langsung mengerahkan kemampuan melacaknya. Dibantu dengan beberapa antek River lainnya, dia pun menemukan dua tempat yang paling mencurigakan.Siegran segera menelepon River dan melaporkan, “Tuan, Flo Marina daerah terpencil. Di sana ada tiga vila besar dan salah satunya milik keluarga Anda.”“Berarti ada dua kemungkinan,” sahut River dari seberang.“Benar, Tuan. Pertama Vila Talagog yang tak jarang disewakan pemiliknya, lalu Vila Tua Louvre.”River terdiam beberapa saat setelah mendengar laporan Siegran. Dirinya pernah beberapa kali mendengar vila Talagog, tapi tidak dengan Louvre. “Sirgean, berikan lokasi Vila Louvre,” tukasnya tegas.Tak butuh waktu lama, sang asisten langsung mengirimkan lokasi. River menancap gas amat dalam, mengikuti instingny

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    129. Dekapan Hangat Sang Suami

    “Kau lambat sekali!” Seorang pria mendecak.Adeline yang tercengang melihat kaki River tertembak, kini semakin tersentak saat menoleh ke arah pria yang menyeru tadi.“Na-nacho?!” Rongga dada Adeline seperti jatuh saat tahu teman yang dia percaya malah melukai suaminya.“Nacho, mengapa kau menembaknya?!” Adeline memekik kencang.Nacho berpaling ke arahnya dan lantas menjawab, “oh? Maaf, Adeline. Dia memang pantas ditembak.”“Bajingan. Ternyata kau berkomplot dengan Frederick. Mengapa? Mengapa kalian melakukan ini? Mengapa kau menembak suamiku?!” sentak Adeline histeris.River yang mengernyit sakit, langsung mengangkat tatapan ke arah Adeline. Amarahnya berkobar saat melihat wajah putus asa wanita itu.‘Tenang saja, Adeline. Aku tidak akan mati. Aku akan menyelamatkanmu!’ batinnya bertekad.Dia berusaha bangkit, tapi tanpa diduda Nacho kembali menembak lengan kanannya.“Ugh!” River mendapukkan alis saat peluru masuk tubuhnya.“Tidak! Berhenti, Nacho. Jangan menembaknya lagi!” Adeline m

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    130. Kau Tidak Akan Mati

    “Adeline, kau tidak apa-apa?” River bertanya panik pada istrinya.“Tidak apa-apa,” sahut Adeline berpaling dengan wajah tegang. “Siapa yang melakukannya?”“Sepertinya Frederick atau anak buahnya mengejar kita. Tapi kau tidak perlu panik, aku pastikan kau akan aman,” tutur River menenangkan. Adeline mendapukkan alis saat menoleh ke belakang. Rupanya ada dua mobil yang mengejarnya. “Apa kau pandai naik wahana permainan?”“Heuh?” Adeline mengernyit mendengar pertanyaan River yang tak terduga. “Ah, ya … aku rasa.”“Baiklah, karena aku akan sedikit kasar!” sambar River yang lantas menancap gas amat dalam. Sorot matanya sangat tajam, begitu fokus di jalanan. Namun, mendadak sebuah sedan mewah menghimpitnya dari samping. River memutar setir dengan lihai hingga berhasil menyalip mobil itu, tapi sialnya seseorang dari mobil jeep di belakang malah mengacungkan pistol dan melesatkan peluru ke mobilnya.“Ahh! Mereka menembak!” Adeline tegang bukan main.“Tidak masalah. Kaca mobil ini anti pelu

Bab terbaru

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    266. S2: Hanya Aku Putri Pertama Ayah!

    “Rachel, tidurmu jadi terganggu, ya?” Rose berujar sambil mendekati gadis rambut pirang tersebut.“Mommy, apa yang terjadi?” Rachel melangkah ke arah pelukan Rose.Matanya memicing pada Ashley. Alisnya pun mendapuk, seolah jijik dengan penampilan Ashley yang berantakan. Apalagi pipinya tampak merah, bekas tamparan keras Derek.“Dia siapa, Mommy?” Rachel bertanya heran.“Ah … d-dia Ashley. Saudara—”“Dia adik tirimu!” Derek menyambar sebelum ucapan Rose tuntas.Namun, kalimat singkat itu sontak memicu Ashley membelalak bingung. Dia bahkan bungkam beberapa saat, berharap salah dengar. Akan tetapi raut wajah sang ayah tak menunjukkan candaan.“Hah! Apa yang Ayah katakan? Adik tiri?!” Ashley memastikan dengan leher tegang.Belum sampai Derek membenarkan, Rose dengan hati-hati berkata, “maaf, Ashley. Ibu terlambat memberitahumu, ya? Ini Rachel, kakak tirimu. Karena kita sudah menjadi keluarga, jadi Rachel akan tinggal di sini juga.”Mendengar itu, dada Ashley langsung berkobar. Satu siluma

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    265. S2: Ayah Menyesal Punya Putri Sepertimu!

    “Asley, bagaimana kau bisa jadi seliar ini? Sejak kapan ayah mengajarimu minum alkohol? Apalagi main bersama lelaki berandalan, hah?!” Derek memberang penuh amarah.Sang putri yang tak mengerti dengan sikapnya, kini tertegun.“A-ayah … sepertinya Ayah salah paham. Aku memang ada di bar untuk ker—”“Kau masih berani membantah?!” Derek langsung menyambar sebelum ucapan Ashley tuntas.Gadis itu melangkah lebih dekat, berusaha menjelaskan agar ayahnya jadi tenang. Namun, Derek dengan geramnya menyambar beberapa lembar foto dari nakas belakangnya, lalu melemparkan pada Ashley.Manik Ashley sontak berubah selebar cakram saat melihat potret dirinya yang tengah pingsan, sedang berada di antara dua pria yang memegang botol alkohol.“Hah! A-apa ini?!” Ashley menegang.Dia tahu foto itu rekayasa. Pasti Rose yang membuatnya. Tapi tetap saja Ashley sangat merinding sebab pria-pria tadi adalah dua orang yang sebelumnya menyekap Ashley di gedung tua. Sial, sensasi empedu seperti naik ke tenggorokan

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    264. S2: Aku Tidak Butuh Racun Kalian!

    *** “Buka pintunya!” titah seorang lelaki berbadan gempal yang membawa nampan makanan. Rekannya yang memiliki tato ular di lehernya, melirik bubur di nampan itu.“Apa dia bisa memakannya?” tanyanya.Lelaki gempal tadi menaikkan sebelah alisnya seraya menimpali, “siapa yang peduli? Yang penting kita sudah memberinya makanan. Kalau dia tidak mau makan, ya sudah. Mati saja sana. Itu lebih memudahkan pekerjaan kita.”Temannya tadi menarik seringai miring dan lantas membuka kunci pintu ruangan Ashley disekap. Di sana, gadis itu tampak pucat sebab sudah sehari dua malam ini perutnya tidak terisi makanan atau minuman. Dia memicing tajam saat dua lelaki mendatanginya. Lelaki bertato ular tadi melepas tali yang mengikat tangan dan kaki Ashley pada pilar. Begitu bebas, gadis itu seketika ambruk karena seluruh tubuhnya lemas. Lelaki gempal pun menyodorkan nampan makanan pada Ashley. “Makanlah jika kau masih mau hidup!”Alih-alih senang, Ashley justru menampik nampan tadi hingga mangkok bubu

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    263. S2: Apa Dia Bisa Mendengar Lagi?

    “Putraku. Golongan darah putraku dan River sama,” ujar Adeline diliputi tegang. Tenaga medis di hadapannya pun menimpali, “mohon maaf, apa maksudnya putra Anda yang juga terluka dan datang bersama Tuan River? Kondisinya tidak memungkinkan jika melakukan tranfusi darah saat terluka, Nyonya.” “Tidak. Adiknya, saudara kembar Jenson. Aku akan membawa saudara kembar putraku ke sini,” sahut Adeline menjelaskan. Ya, tak ada pilihan lain yang cepat selain meminta bantuan Johan. Akhirnya Adeline menghubungi pemuda tersebut dan memintanya datang ke rumah sakit. Usai menunggu beberapa waktu, Johan pun tiba. Dia bergegas mengikuti perawat untuk mendonorkan darahnya pada River. “Johan,” tutur Adeline memanggil sang putra yang baru datang. “Mommy, bagaimana keadaan Daddy dan Jenson?” tanya pemuda tersebut. Dengan ekspresi tegang, Adeline pun menimpali, “mereka baru saja memindahkan Jenson ke ruang rawat, tapi Daddy sangat membutuhkanmu sekarang.” “Mommy tenang saja, saya sudah di sini. Daddy

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    262. S2: Apa Aku Mengejutkanmu?

    Jennifer menoleh ke belakang saat suara langkah itu tak lagi terdengar. ‘Apa tadi hanya perasaanku?’ gemingnya mengerutkan kening. Tatapannya terus waspada, lalu kembali melangkah menuju lokernya. Namun, ketika dia berjalan beberapa langkah, suara tadi kembali menggema seakan mengikutinya. Jennfer terhenti dan detik itu juga tiba-tiba seseorang menepuk bahunya. “Hah!” Jennifer tersentak. Gadis itu dengan cepat berbalik dan langsung memukul lengan orang yang menyentuhnya. Dia hendak merengkuh punggung orang tersebut, lalu membantingnya. Akan tetapi, orang tadi malah mencekal tangan Jennifer, bahkan meraih pinggang gadis itu dan merapatkan pada tubuhnya. “Reflek yang bagus, gadisku,” bisik suara seorang pemuda. Jennifer mendongak. Di tengah kegelapan itu, dia menajamkan pandangan dan baru mengenali wajah orang di hadapannya. “Lionel?” katanya. “Apa aku mengejutkanmu?” sahut pemuda tersebut. “Ck!” Jennifer mendecak dan lantas mendorong Lionel menjauh darinya. Tapi pemuda itu kem

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    261. S2: Bajingan Itu Kembali

    ‘Hah! A-apa yang aku dengar?!’ batin Adeline tertegun.Ponsel yang digenggamnya pun jatuh. Dia nyaris tak percaya dengan pendengarannya, tapi suara yang memanggilnya sangatlah jelas. “Tidak mungkin! I-ini … tidak mungkin. Bajingan itu kembali?” gumamya terserang tegang.Bayangan wajah pria pemilik suara itu memenuhi kepala, hingga membuat napas Adeline tercekat. Sementara Johan yang semula berdiri di dekat jendela, kini langsung menghampiri sang ibu di tepi ranjang. Dia tampak cemas melihat Adeline terserang panik.“Mommy? Ada apa? Mommy baik-baik saja?” Pemuda itu bertanya.Adeline tak langsung menyahut. Bahkan dia seperti tak mendengar ucapan putranya. Johan pun menyentuh bahu wanita itu seraya berujar, “Mommy?”“Ah?!” Adeline akhirnya tersadar. “Johan, Mommy tidak apa-apa.” Wanita itu melanjutkan disertai senyum.Akan tetapi Johan tahu sang ibu tersenyum paksa. Dia melirik layar ponsel yang terjatuh ke ranjang, tapi Adeline buru-buru meraihnya dan membalik layarnya agar sang pu

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    260. S2: Aku Harus Memastikannya

    S2: Aku Harus Memastikannya “Tuan River!” Terdengar suara lelaki memekik kencang. Itu anak buah River. Dia bergegas naik ke tangga dan menghampiri sang tuan. “Tuan River!” Lelaki itu membelalak saat melihat luka tembak dan darah yang mengalir dari perut River. “Tuan, bertahanlah. Kami akan membawa Anda ke rumah sakit!” Anak buah tersebut merengkuh River karena api dari ledakan di lantai dua mulai menyebar. Alih-alih langsung menurut, River malah menahan tangan anak buahnya tersebut. Dengan tatapan gemetar, pria itu bertanya, “Jenson. D-di mana Jenson? Apa kalian menemukannya?” “Ya, Tuan. Kami menemukan Tuan Muda Jenson jatuh dari atap,” sahut anak buah tersebut yang sontak memicu River melebarkan maniknya. “Tapi Anda tenang saja, Tuan Muda Jenson akan baik-baik saja. Beliau tidak terluka parah.” Mendengar itu, kecemasan River tak terkikis banyak. Dia tak akan lega sampai melihat kondisi sang putra dengan mata kepalanya sendiri. “Aku harus memastikannya!” tukas River penuh tekad

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    259. S2: Harusnya Saat Itu Aku Membunuhmu

    “Kau?!” Sorot Mata River bertambah tajam saat melihat sosok di balik masker hitam itu.Dia nyaris tak percaya, tapi wajah lelaki di hadapannya benar-benar jelas.“Apa kabar, Sepupu?!” ujar Frederick tersenyum miring.Ya, laki-laki itu memanglah Frederick Chen. Sepupu River yang lama koma akibat kecelakaan hebat sembilan belas tahun lalu. River tak tahu kapan Frederick sadar. Sudah lama dia tak mendengar kabarnya, karena Leah-nenek River telah memindahkan Frederick ke rumah sakit lain tanpa sepengetahuan orang lain.“Padahal aku merindukan Princess, tapi kau malah datang dengan tikusmu. Aku benar-benar kecewa!” Frederick melanjutkan sambil menaikkan kedua alisnya.Alih-alih langsung menyambar, River justru menekan cengkeraman lebih kuat di leher Frederick. Amukannya seketika membengkak saat sepupunya itu menyinggung sang istri.“Ugh ….” Napas Frederick sangat tercekat, tapi River tak peduli.“Kau! Berani sekali muncul di hadapanku lagi. Harusnya saat itu aku membunuhmu!” tukas River de

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    258. S2: Aku Akui Kau Memang Hebat!

    “Argh ….” Wanita yang bersama River mengerang saat dada kirinya tertembak.Gelenyar darah mengalir deras dari titik anak timah tenggelam. Wajahnya pun mulai pucat disertai keringat dingin karena menahan sakit.River merengkuhnya. Dengan alis bertaut, dia pun berkata, “bertahanlah, aku akan memanggil bantuan!”Baru saja selesai berujar, River merasakan tatapan tajam dari sebelah. Dengan sigap, dia mengacungkan pistol dan langsung melesatkan pelurunya. Akan tetapi tembakannya hanya mengenai pilar besar di sana.‘Brengsek!’ batinnya mengumpat saat menyadari beberapa orang berpakaian hitam mengelilingnya.Mereka semua membawa senjata. Dan itu membuat posisi River amat sulit karena dirinya kalah jumlah.Detik berikutnya dia dikejutkan oleh tepukan tangan yang menggema. Perhatian River sekejap teralih pada lelaki bermasker hitam yang berdiri di lantai atas.“River Reiner!” tukasnya penuh tekanan.Matanya memicing tajam pada wanita yang tertembak tadi dan lantas melanjutkan. “Apa kau sudah s

DMCA.com Protection Status