Share

Bab 61

POV: Liam.

Sudah seminggu semenjak kami mengunjungi  rumah ayah Diva. Tidak ada sesuatu yang meresahkan mengingat pria tua Bangka itu mengusirku malam itu. Mungkin dia hanya menggertakku.

Mataku melihat pesan Doni di ponselku, dia sudah mengirim alamat yang di katakannya tapi aku belum mendatangi tempat itu. Entah mengapa pikiran buruk terus saja bergerilya dalam relung jiwaku. Aku menolak tawaran itu.

Tapi membayangkan ancaman dan harga diriku yang telah diinjak-injak ayah Diva. Aku harus memikirkan cara agar bisa bangkit dari keterpurukanku.

Aku sudah berpakaian rapih dan duduk di ruang makan, menunggui Diva yang sedang membersihkan bekas sarapan kami.

"Mau kemana, Yang? Udah rapih aja, ini hari Minggu lho."

"Ada urusan sebentar. Saya lagi nyari orang yang nanam saham di proyek aku." Balasku, "Setelah saya pikirkan, kamu benar. Buka kafe gak segampang itu. Tiba-tiba ayah kamu datang dan protes anaknya jadi pelayan kafe. Dia bisa ngamb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status