Share

Menuduh

Sayangnya Deu tidak akan mendengar apa pun. Benturan antara tubuhnya dan dinding gedung yang menjulang begitu keras sehingga alat pendengar itu terempas jatuh lebih dulu, sementara Deu—dengan nyaris tak memiliki kesempatan—akhirnya menemukan satu pengganjal untuk bergelantung tertahan sekitar dua lantai dari permukaan tanah.

Dia menelan ludah kasar. Hati - hati mengatur posisi supaya dapat melekat erat pada tiang pengganjal lainnya. Persis melewati keadaan semula, Deu merayap, pelan – pelan menyisir ... sampai waktunya untuk melompat.

Dia bergulir beberapa kali di atas rerumputan. Bangkit, berjalan cepat, lantas sekali lagi memajat pagar besi, tinggi, dan cekatan masuk ke dalam mobil. Itu terdengar lebih bagus dari pada harus sembunyi – sembunyi keluar dari gedung mentereng.

Napas Deu berembus, begitu menggebu, tidak peduli Howard; setelah nyaris menghadapi lonjakan jantung yang terjal, hanya bisa mematung mendapati Deu ada di sisinya. Menatap tak percaya, betapa dia telah berpikiran t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status