Kali ini Joy yang tidak kembali. Danzel menggebrak meja. Dia berteriak kepada para anak buahnya yang dianggap tidak becus sama sekali. Padahal dia mengutus Joy karena dia pikir Joy dapat membawa Harmoni kembali tapi apa yang terjadi? Dia pun menghilang begitu saja. "Aku ingin kalian mencari Joy sampai ketemu!" Dia kembali berteriak sambil memukul meja. Entah apa yang terjadi, bisnisnya bisa terancam. Selain gagal membunuh Archer Smith, Harmoni adalah ancaman terbesar yang bisa menggagalkan rencana besar yang akan dilakukan beberapa bulan lagi karena dia pemegang kartu As atas rencana itu. Dia sudah gagal satu kali untuk menyingkirkan Archer dan jika dia kembali mengalami kegagalan maka dia akan rugi besar dan yang paling buruk adalah, tidak akan ada lagi yang mempercayai organisasinya. Telepon yang berdiri di atas meja membuat Danzel berkeringat dingin. Dia duduk dengan perlahan dan dengan tangan gemetar, Danzel mengambil gagang telepon itu. "Tu-Tuan," Keringat menetes, dia
Aiken buru-buru kembali ketika dia mendengar adiknya diserang oleh orang yang tidak dikenal. Dia juga mendengar jika adiknya terluka akibat penyerangan itu. Dia yakin yang menyerang adiknya adalah orang-orang dari organisasi di mana Harmoni bekerja.Mereka cukup cerdik sehingga keberadaan mereka sulit dilacak. Tak adanya petunjuk membuatnya buta untuk mencari keberadaan mereka. Tanpa banyak bicara, Aiken mencari adiknya di dalam kamar. Seperti biasa, Archer selalu tak terlihat. Sepertinya tempat tidur itu hanya sebagai hiasan saja karena dia tidak akan pernah berbaring di sana walaupun dalam keadaan sakit sekalipun.“Archer!” Dia mulai memanggil sambil mengetuk pintu lemari, “Keluar sekarang, aku ingin berbicara denganmu!” Dia tahu adiknya pasti berada di sana. Akan tetapi, tidak ada suara sama sekali.Aiken berjalan ke arah lemari lain dan kembali mengetuk. Dia pun memanggil adiknya dan lagi-lagi tak ada jawaban. Dia memeriksa seluruh lemari yang ada di dalam kamar sampai dia menem
Harmoni duduk sendiri, dengan beberapa kertas yang berserakan di atas meja. Dia menulis sesuatu di kertas itu dan membacanya dengan baik tapi dia kembali menghancurkannya karena dia tidak mengerti sama sekali. Teka-teki yang diucapkan oleh kakaknya, itulah yang ingin dia tahu. Dia sudah banyak mendengar dari Joy jika kakaknya adalah orang kepercayaan Danzel tapi kakaknya justru mati secara misterius. Dia yakin teka-teki itu memiliki arti dan pesan yang ditinggalkan oleh kakaknya agar dia tidak mencari keadilan, mungkin ada yang dikhawatirkan oleh kakaknya. Harmoni kembali membaca teka-teki yang telah dia tulis tapi pikirannya buntu. Selain tidak jago dalam memecahkan teka-teki, dia pun tidak mengerti sama sekali bagian akhir dari teka-teki itu. Mungkin akan ada sesuatu yang terjadi di tanggal 5 tapi apa?"Ck, sial!" Harmoni menggumpal kertas hingga remuk lalu melemparkannya. Dia sudah melakukan hal seperti itu berkali-kali dan melihat apa yang dia lakukan membuat Aiken menggeleng
Mereka sudah berada di sebuah lapangan yang luas yang dikelilingi oleh bangunan prasejarah. Tempat itu adalah tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan setiap harinya. Seperti yang Aiken katakan, tempat itu memiliki banyak jendela dan bangunan itu memiliki bentuk dan rupa yang sama. Matahari bersinar dengan begitu terik. Tapi hal itu tidak menyurutkan niat mereka berdua untuk menjelajahi tempat itu. Mungkin saja ada sesuatu yang akan mereka dapatkan setelah melihat-lihat tempat itu. Harmoni berjalan berputar, agar dia dapat melihat tempat itu dengan baik. Di tempat terbuka seperti itu di mana semuanya terlihat sama, bagaimana seseorang akan tahu jika ada seorang pembunuh bayaran sedang bersembunyi di salah satu jendela bangunan yang ada? “Jalan yang benar!” Aiken memegangi tangannya agar Harmoni tidak berjauhan dengannya. Ini pertama kali dia bersama dengan seorang wanita di tempat terbuka seperti itu. Anggap mereka sedang berkencan walaupun Harmoni sedang menyamar
Mereka berdua sedang mengintai dari balik persembunyian. Orang-orang itu terlihat semakin banyak. Mereka tidak saja berada di luar tapi mereka juga masuk ke dalam bangunan dan mereka seperti sedang mencari sebuah tempat strategis.Harmoni menarik Aiken agar mereka tidak terlihat. Dia memang menyamar tapi tidak dengan Aiken. Jika salah satu dari orang-orang itu melihat Aiken maka situasi akan menjadi kacau.Mereka tidak boleh membuat keributan di tempat ramai seperti itu apalagi orang-orang itu sedang membuat sebuah rencana. Jangan sampai keberadaan mereka berdua jusrtu membuat rencana mereka berubah. “Hei, kenapa kau menarikku?”“Ssst, mereka akan mengenalimu jika kita tidak bersembunyi dengan benar!” Beberapa dari orang-orang itu baru saja melewati mereka. “Ck, seharusnya aku menyamar juga!” Aiken menggosok janggutnya. Jika dia tahu akan ada yang datang, dia pasti sudah menyamar.Harmoni melihat sekitarnya, dia melihat seorang wanita yang terlihat sibuk memperhatikan bangunan itu.
Gadis itu duduk di sebuah kursi yang berada di dekat bartender. Rupanya cantik, bentuk wajahnya sedikit oval. Rambutnya berwarna coklat bergelombang, gaun hitam seksi yang dia kenakan membuatnya terlihat seperti putri konglomerat yang diundang ke acara pesta itu. Dia adalah Harmoni Douglas dan dia adalah pembunuh bayaran. Dia bergabung dalam sebuah organisasi untuk mencari tahu apa penyebab kematian kakaknya yang juga seorang pembunuh bayaran. Malam ini, dia berada di sebuah pesta yang diadakan di atas kapal Yacht karena targetnya berada di sana. Tatapan Harmoni tertuju pada seorang pria yang sedang berbincang dengan beberapa pengusaha dan pria itu adalah targetnya. Dia adalah Archer Smith, Mafia kejam yang berkuasa di kota itu. Malam ini dia harus menghabisi nyawanya dan membawa kepala pria itu. Dia memang cantik tapi di balik kecantikannya, dia adalah gadis yang sangat berbahaya. Minuman yang ada di gelas diteguk, Harmoni masih memandangi targetnya. Sebuah alat terpasang
Terjangan ombak yang cukupbesar menghantam kapal yacht yang mereka tumpangi sehingga membuat kapal itu bergoyang dengan keras. Kapal itu sudah akan kembali ke pelabuhan karena rute perjalanannya memang tidaklah jauh.Cuaca sedikit buruk, langit tampak mendung dan angin pun berhembus begitu kencang. Ombak yang begitu besar menggulung di atas air lalu menghantam kapal yacht itu kembali.Kapal itu kembali bergoyang dengan keras, Harmoni yang sedang tidur jadi terbangun. Dia merintih kesakitan sambil memegangi pinggangnya yang terasa nyeri.Kurang ajar. Dia tidak akanmemaafkan pria itu. Harmoni beranjak dari tempat tidur. Aiken sudah tidak ada di sana. Dia bergegas menyambar gaunnya dan mengenakannya dengan terburu-buru.Dia juga mencari keberadaan pistolnya karena dia akan membunuh Aiken Smith yang telah merenggut kesuciannya tapi dia tidak menemukan benda itu dimanapun.“Sial!” Harmoni mengumpat. Lebih baik dia pergi terlebih dahulu tapi nanti, dia akan kembali dan membuat perhitungan k
Joy menunggu di dekat pelabuhan. Dia mengawasi para tamu yang turun dari atas kapal dari jarak yang cukup jauh. Dia sangat berharap Harmoni dapat melarikan diri setelah melewatkan malam tak menyenangkan itu dengan Aiken Smith.Tidak seharusnya dia salah orang, tapi siapa yang bisa membedakan antara Aiken dan Archer? Mereka berdua kembar identik yang memiliki rupa sama sehingga membuat siapapun sulit membedakan mereka berdua tapi dia pernah mendengar gosip, jika Archer seperti seorang idiot sedangkan Aiken tidak.Seharusnya dia meminta video kepada Harmoni bukannya sebuah foto karena dengan sebuah foto, akan sulit membedakan mereka berdua tapi dia juga tidak tahu seidiot apa Archer Smith. Joy memantau menggunakan sebuah teropong. Dia melihat satu persatu orang yang turun dari atas kapal yacht itu tapi dia belum melihat keberadaan Harmoni. Dia juga berusaha mencari keberadaan Aiken, tapi pria itu pun tidak terlihat.Ke mana sebenarnya Harmoni pergi? Apa telah terjadi sesuatu dengannya
Mereka berdua sedang mengintai dari balik persembunyian. Orang-orang itu terlihat semakin banyak. Mereka tidak saja berada di luar tapi mereka juga masuk ke dalam bangunan dan mereka seperti sedang mencari sebuah tempat strategis.Harmoni menarik Aiken agar mereka tidak terlihat. Dia memang menyamar tapi tidak dengan Aiken. Jika salah satu dari orang-orang itu melihat Aiken maka situasi akan menjadi kacau.Mereka tidak boleh membuat keributan di tempat ramai seperti itu apalagi orang-orang itu sedang membuat sebuah rencana. Jangan sampai keberadaan mereka berdua jusrtu membuat rencana mereka berubah. “Hei, kenapa kau menarikku?”“Ssst, mereka akan mengenalimu jika kita tidak bersembunyi dengan benar!” Beberapa dari orang-orang itu baru saja melewati mereka. “Ck, seharusnya aku menyamar juga!” Aiken menggosok janggutnya. Jika dia tahu akan ada yang datang, dia pasti sudah menyamar.Harmoni melihat sekitarnya, dia melihat seorang wanita yang terlihat sibuk memperhatikan bangunan itu.
Mereka sudah berada di sebuah lapangan yang luas yang dikelilingi oleh bangunan prasejarah. Tempat itu adalah tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan setiap harinya. Seperti yang Aiken katakan, tempat itu memiliki banyak jendela dan bangunan itu memiliki bentuk dan rupa yang sama. Matahari bersinar dengan begitu terik. Tapi hal itu tidak menyurutkan niat mereka berdua untuk menjelajahi tempat itu. Mungkin saja ada sesuatu yang akan mereka dapatkan setelah melihat-lihat tempat itu. Harmoni berjalan berputar, agar dia dapat melihat tempat itu dengan baik. Di tempat terbuka seperti itu di mana semuanya terlihat sama, bagaimana seseorang akan tahu jika ada seorang pembunuh bayaran sedang bersembunyi di salah satu jendela bangunan yang ada? “Jalan yang benar!” Aiken memegangi tangannya agar Harmoni tidak berjauhan dengannya. Ini pertama kali dia bersama dengan seorang wanita di tempat terbuka seperti itu. Anggap mereka sedang berkencan walaupun Harmoni sedang menyamar
Harmoni duduk sendiri, dengan beberapa kertas yang berserakan di atas meja. Dia menulis sesuatu di kertas itu dan membacanya dengan baik tapi dia kembali menghancurkannya karena dia tidak mengerti sama sekali. Teka-teki yang diucapkan oleh kakaknya, itulah yang ingin dia tahu. Dia sudah banyak mendengar dari Joy jika kakaknya adalah orang kepercayaan Danzel tapi kakaknya justru mati secara misterius. Dia yakin teka-teki itu memiliki arti dan pesan yang ditinggalkan oleh kakaknya agar dia tidak mencari keadilan, mungkin ada yang dikhawatirkan oleh kakaknya. Harmoni kembali membaca teka-teki yang telah dia tulis tapi pikirannya buntu. Selain tidak jago dalam memecahkan teka-teki, dia pun tidak mengerti sama sekali bagian akhir dari teka-teki itu. Mungkin akan ada sesuatu yang terjadi di tanggal 5 tapi apa?"Ck, sial!" Harmoni menggumpal kertas hingga remuk lalu melemparkannya. Dia sudah melakukan hal seperti itu berkali-kali dan melihat apa yang dia lakukan membuat Aiken menggeleng
Aiken buru-buru kembali ketika dia mendengar adiknya diserang oleh orang yang tidak dikenal. Dia juga mendengar jika adiknya terluka akibat penyerangan itu. Dia yakin yang menyerang adiknya adalah orang-orang dari organisasi di mana Harmoni bekerja.Mereka cukup cerdik sehingga keberadaan mereka sulit dilacak. Tak adanya petunjuk membuatnya buta untuk mencari keberadaan mereka. Tanpa banyak bicara, Aiken mencari adiknya di dalam kamar. Seperti biasa, Archer selalu tak terlihat. Sepertinya tempat tidur itu hanya sebagai hiasan saja karena dia tidak akan pernah berbaring di sana walaupun dalam keadaan sakit sekalipun.“Archer!” Dia mulai memanggil sambil mengetuk pintu lemari, “Keluar sekarang, aku ingin berbicara denganmu!” Dia tahu adiknya pasti berada di sana. Akan tetapi, tidak ada suara sama sekali.Aiken berjalan ke arah lemari lain dan kembali mengetuk. Dia pun memanggil adiknya dan lagi-lagi tak ada jawaban. Dia memeriksa seluruh lemari yang ada di dalam kamar sampai dia menem
Kali ini Joy yang tidak kembali. Danzel menggebrak meja. Dia berteriak kepada para anak buahnya yang dianggap tidak becus sama sekali. Padahal dia mengutus Joy karena dia pikir Joy dapat membawa Harmoni kembali tapi apa yang terjadi? Dia pun menghilang begitu saja. "Aku ingin kalian mencari Joy sampai ketemu!" Dia kembali berteriak sambil memukul meja. Entah apa yang terjadi, bisnisnya bisa terancam. Selain gagal membunuh Archer Smith, Harmoni adalah ancaman terbesar yang bisa menggagalkan rencana besar yang akan dilakukan beberapa bulan lagi karena dia pemegang kartu As atas rencana itu. Dia sudah gagal satu kali untuk menyingkirkan Archer dan jika dia kembali mengalami kegagalan maka dia akan rugi besar dan yang paling buruk adalah, tidak akan ada lagi yang mempercayai organisasinya. Telepon yang berdiri di atas meja membuat Danzel berkeringat dingin. Dia duduk dengan perlahan dan dengan tangan gemetar, Danzel mengambil gagang telepon itu. "Tu-Tuan," Keringat menetes, dia
Harmoni baru saja berkonsultasi dengan dokter saraf yang dipanggil oleh Aiken. Banyak yang ditanyakan oleh dokter itu tapi tak banyak yang bisa dia bicarakan. Dia sendiri tidak tahu berapa usia dan asalnya dan hal itu membuat mereka berada di jalan buntu. Harmoni sampai stress akibat pertanyaan yang tak kunjung berhenti. Dia berteriak marah dengan dokter itu karena dia seperti dipaksa. Bukannya mendapatkan ingatan, dia justru tertekan dengan terapi yang dia jalani. Aiken membawa Harmoni ke dalam kamar. Dia meminta Harmoni untuk beristirahat dan dia pergi menemui dokter itu lagi untuk berbicara dengannya. "Apa kau tidak memiliki cara lain untuk mengembalikan ingatannya?" Pasti ada cara lain yang bisa mereka lakukan. "Terapi hipnotis mungkin bisa dilakukan, Tuan. Tapi ada baiknya kau mencari seseorang yang kenal dengannya agar dapat merangsang ingatannya.""Seseorang yang mengenalnya?" Pikirannya tertuju pada wanita yang dia tawan itu. "Benar. Jika dia melewatkan waktunya bersam
"Harmoni," panggilan seseorang mengejutkan Harmoni. Dia seperti baru terbangun dari tidurnya dan dia pun sangat heran karena mendapati kakaknya berada di hadapannya saat ini. "Kakak?" Dia tampak linglung, antara mimpi dan nyata. "Kenapa memandang Kakak seperti itu? Apa kau sudah tidak mengenali kakakmu sendiri?" "Bu-bukan seperti itu tapi bukankah Kakak sudah tiada? Apakah ini hanyalah sebuah mimpi?" "Ya, ini adalah mimpimu. Aku minta maaf karena tidak bisa menjadi kakak yang baik tapi aku ingin kau hidup dengan baik. Ingatlah selalu dengan pesan yang selalu aku uku ucapkan!" "Pesan apa yang Kakak ucapkan padaku?" Dia mencoba menghampiri kakaknya yang berjalan pergi. Semua terasa begitu nyata, dia tidak yakin jika dia sedang bermimpi. "Aku selalu memintamu untuk hidup dengan baik seandainya terjadi sesuatu denganku, Harmoni. Jangan pernah mencari tahu apa yang telah terjadi denganku. Ikhlaskan saja dan jangan menantang mereka. Kau harus melupakan aku dan jangan pernah men
Harmoni masih terlihat tidak bersemangat walaupun mereka sudah kembali ke rumah. Dia meninggalkan meja makan begitu saja saat makan malam. Dia lebih memilih berbaring di balkon kamar sambil merenung.Banyak yang dia pikirkan tapi dia tidak mengerti sama sekali. Nama kakaknya disebut berkali-kali sampai membuat dirinya sendiri bosan menyebut nama itu tapi tak ada apapun yang dia dapatkan.Air mata hampir tumpah tapi kedatangan Aiken mengejutkan dirinya. Pria itu duduk di bawah kakinya dengan sebuah kotak obat.“Apa yang kau lakukan di sini?” Aiken membuka perban yang melilit di kaki Harmoni.“Kau sendiri, apa yang kau lakukan?”“Mengobati kakimu, kau bisa melihatnya sendiri.”“Tidak perlu, Aiken. Simpan perhatianmu untuk orang lain dan kau tidak perlu menunjukkannya padaku.”“Yang ada di hadapanku saat ini hanyalah dirimu jadi yang akan aku perhatikan hanyalah dirimu!”“Kenapa?” Harmoni menutupi matanya dengan lengan. Air mata yang dia tahan sedari tadi mulai jatuh.Aiken tetap mengo
Harmoni diam seribu bahasa saat di perjalanan kembali. Aiken sibuk berbicara dengan seseorang tapi dia memandangi Harmoni sesekali. Ada kesedihan dari raut wajahny. Dia tahu kenapa Harmoni seperti itu. Pasti berat bagi dirinya karena ingatan yang tidak ada tapi dia dipaksa untuk menghadapi banyak masalah yang sulit diterima. Memang tidak ada yang bisa dilakukan tapi melihat keadaannya itu, membuatnya tak bisa menahan perasaan iba. Tidak seharusnya perasaan itu ada, dia tidak pernah mengizinkan dirinya memiliki perasaan seperti itu tapi kali ini, dia tidak tak dapat menahannya.Harmoni temenung, dia berusaha keras mencari ingatannya yang hilang tapi petunjuk yang dia dapatkan belum juga bisa membawa ingatannya kembali. Dia seperti orang asing yang terombang-ambing di atas kapal yang tidak memiliki tujuan. "Harmoni," Aiken menyentuh tangannya. Harmoni berpaling dan tersenyum getir. Dia lah orang bodohnya karena dia masih bertahan dengan laki-laki yang telah menipu dirinya. "Apa kau