Share

Keputusan Jean

Penulis: CH. Blue Lilac
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Perempuan itu terkekeh. "Jadi gimana? Mau tetep pisah sama aku dan kehilangan Qila?" tanyanya perempuan itu dengan nada meremehkan. "Atau— kita mulai semuanya dari awal dan anggap aja kesalahan yang aku lakukan ini nggak pernah terjadi?"

Jean terdiam. Harga dirinya benar-benar sudah diinjak-injak oleh Elisha. Perselingkuhan istrinya jelas adalah hal yang paling fatal dan tidak bisa ia terima. Sama saja ia rela membagi istrinya untuk pria lain.

Tapi, jika tidak mempertahankan hubungan ini, bagaimana dengan Qila? Apa Elisha bisa menjaga putrinya itu sebaik dia? Apakah benar Elisha akan merawat anaknya dengan penuh kasih sayang sama sepertinya? Sedangkan sekarang saja, Elisha tidak pernah ada waktu untuk anak mereka.

"Gimana Mas? Kamu mau tetap pisah dari ku dan nggak ketemu ama Qila untuk selamanya? Atau— tetap mempertahankan hubungan kita dan bisa selalu bersama Qila?" Elisha menunggu jawaban suaminya dengan tidak sabaran. Menurutnya Jean terlalu lama saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Papa, Mau Ke Mana?

    "Ya terus? Kenapa karena satu kesalahan yang aku perbuat kamu sampai ingin kita berpisah?" tanya Elisha."Satu kesalahan? Gila kamu!" tukas Jean tak terima."Ya terus!"Jean mendeath glare istrinya dan berucap, "Kalau mau aku jabarkan, banyak sekali kesalahan kaku itu, Sha! Apalagi perselingkuhan itu!""Tapi video itu bisa aja palsu kan? Toh wajahku nggak terlihat je—""Dita!" Saat Jean menyebut nama sahabat baiknya itu, Elisha langsung membeku. "Dita udah ngasih tau aku semuanya jauh sebelum ini, Sha. Tentang kedekatan kamu sama Bos di perusahaan kamu. Soal hubungan terlarang kalian.""Di— Dita? Kapan? Kamu pasti iseng aja kan?" Elisha memucat mendengar ucapan Jean."Saat aku nganter kamu waktu itu, Sha. Di pagi hari sebelum kita janjian untuk makan malam berdua. Dita udah ngasih tau aku semuanya, saat kamu bercanda sama Bos kamu, saat kamu masuk ke dalam mobilnya, saat kamu bermesraan di kantor. Semuanya Sha!"

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Sudah Berakhir

    Wanita 28 tahunan ini juga hanya bisa meratapi Kejadian ini sendirian di balik pintu kamarnya. Ia bisa mendengar apa yang Jean dan anaknya bicarakan. Mungkin, semuanya masih bisa diperbaiki dengan meminta maaf dan berjanji untuk berubah. Tapi nyatanya, perempuan itu hanya diam saja di tempatnya, sambil sesekali menyeka air mata yang turun di pipinya.Elisha terlalu mementingkan dirinya sendiri."Papa harus pergi sekarang. Kamu— di sini ama Mama ya!" Jean melepaskan dekapannya dan memandangi sang Papa dengan ekspresi tak rela."Papa..." Qila menggelengkan kepalanya, tangan kecilnya terus menggenggam jemari Jean erat. Dia tidak rela papanya harus pergi. "Papa jangan pergi!""Maafin Papa sayang..."Qila makin terisak. "Nanti siapa yang bakal kuncir rambut Qila? Nanti siapa yang nyuapin Qila makan? Siapa yang antar jemput Qila Pa? Terus— kalau Mama lembur Qila tidur ama siapa?" tangis bocah itu semakin menjadi.Dan tentu saja Jean ma

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Bicara Berdua

    ["Nilam, kita bisa ketemu nggak? Aku pengen ngobrol ama kamu."]["Aku tunggu di taman dekat sekolahnya Qila ya."]Berbekal pesan yang Jean kirim beberapa saat yang lalu, Nilam langsung bergegas mencari taksi dan menuju ke lokasi janjian tadi. Jaraknya memang agak jauh dan jelas memakan waktu, tapi Nilam nekat datang karena khawatir dengan si Bos yang mungkin sedang tidak baik-baik saja sekarang ini.Begitu turun dari taksi yang dia tumpangi, Nilam langsung berlari kecil menuju lokasi tempat Jean berada.Gadis berhoodie oversize ini mencari-cari di mana keberadaan Jean yang katanya menunggu dirinya datang di area taman dekat sekolah Qila. Ada beberapa pengunjung yang datang ke sana, tapi ia tidak melihat keberadaan mantan Bosnya itu."Pak Jean di mana sih? Katanya duduk di deketnya air mancur, tapi ini malah nggak ada?" gerutu Nilam sambil celingukan.Sampai akhirnya, pandangan matanya tertuju pada satu titik. Di mana ada seorang

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Aku Di sini Untukmu

    "Omong-omong, habis ini bapak mau ke mana?"Pertanyaan dari Nilam itu membuat Jean langsung berpikir keras. Dia belum memikirkan hal ini."Aku juga nggak tau."Nilam membuka mulutnya. "Lah? Kok nggak tau.""Kayaknya aku mau cari kosan dulu. Terus, fokus kirim CV ke beberapa perusahaan."Perempuan berhoodie ungu itu hanya menganggukkan kepalanya. "Kenapa nggak dari dulu aja sih Pak coba kirim CV-nya?""Karena aku pikir, novel ku bakal laku, Nilam. Makanya aku nunda kirim CV dan fokus jadi freelancer," jawab Jean apa adanya. "Tapi setelah mendengar ucapan Elisha tadi, aku jadi paham kalau uang di atas segalanya. Jadi kali ini, aku bakal kerja lebih keras demi Qila.""Bapak salah! Uang itu bukan segalanya. Karena menurut saya, yang terpenting itu adalah hadirnya orang yang kita sayangi," timpal Nilam yang kurang setuju pada ucapan Jean. "Coba bapak pikir? Bapak hidup bergelimang harta tapi Mbak Qila nggak ada di deket Bapak

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Membantu Mantan Bos

    ["Surya! Ini urgent banget ya! Gue nggak mau tau pokoknya! Lo harus cari kosan kosong terserah di mana."]["Tapi Non, di mana saya bisa nemuin kosan kosong malem-malem gini?"]["Gue nggak mau tau! Setengah jam dari sekarang, lo harus udah dapat kosannya! Kalo enggak! Lo gue aduin ke Mama kalo pernah bawa cewek ke rumah!"]["Aduh Non! Sadis banget sih ama saya!"]["Bodoh amat! Pokoknya lo harus segera cari kosannya! TITIK!"]"Kamu lagi chat ama siapa, Nilam? Perasaan serius banget dari tadi?""Oh? Ehehehehe—" Nilam mengangkat pandangannya dan melihat ke arah Jean yang baru selesai pesan makanan. "Ini Pak, biasa ada temen pinjem duit," kilahnya."Ya udah! Ayo cari tempat duduk!" ajak Jean sambil mendorong pelan bahu Nilam, efek perempuan itu terlalu lambat bergerak.Setelah makan malam dengan penuh drama karena Jean sempat tidak selera, akhirnya mereka berdua pun menyelesaikan makannya dan langsung membayar.Keduanya berjalan ke luar dari area warung tenda dan melangkah ke halte terde

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Sedikit Cemburu

    "Eh— Sur! Lo udah dapat kan kosan yang gue minta?""Udah No— eh— Nilam. Gue udah dapat," balas Surya super canggung. Memang dia dan majikannya ini usianya cuma beda beberapa tahun. Tapi tetap saja rasanya kurang sopan berbicara non formal dengan si majikan."Di mana?" tanya Nilam."Masuk ke mobil aja yuk! Nanti gue tunjukkin tempatnya!" ajak Surya.Setelah mendengar ucapan Surya, Nilam tanpa ragu menggandeng lengan Jean dan mengajaknya masuk ke dalam mobil mewah tersebut. Sedangkan Surya juga langsung gerak cepat duduk di kursi kemudi.Selama di perjalanan, mereka bertiga tidak banyak bicara. Apalagi Jean, dia terlalu sibuk kita jaga aku karena interior mobil mewah yang dia tumpangi kali ini. Mobil yang jauh lebih bagus dari miliknya— ups maksudnya milik Elisha.Ia melihat ke arah Nilam yang duduk bersandar sambil bermain ponsel. Gaya itu memberi kesan jika Nilam sudah terbiasa naik mobil mewah ini. Sama sekali tidak ada rasa sungkan. Padahal kendaraan mewah ini bukan miliknya.Aura m

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Semua Demi Yang Tersayang

    "Enggak! Saya nggak setuju! Saya bakal tetep bantuin bapak walaupun bapak nolak. Soalnya bapak terlalu baik selama saya kerja di rumah bapak," tolak Nilam sambil mendorong dada bidang pria yang lebih tinggi darinya ini."Nilaam.... Please..."Si empunya nama hanya menatap pria itu dengan bibir mempout sedikit dan pipi yang menggembung. Sementara Jean juga melakukan hal yang sama untuk memberi Nilam penegasan jika dia bisa melakukan semuanya seorang diri. Ia mampu dan akan berjuang untuk menjadi seorang yang sukses walaupun tidak mudah.Namun beberapa detik kemudian, sesuatu hal yang tidak terduga tiba-tiba saja dilakukan oleh Nilam. Di mana, gadis itu maju sedikit ke arah mantan bosnya, mendongkak lalu mencium bibir Jean walaupun harus sedikit berjinjit.Jean sempat terpaku, tapi pada akhirnya ia justru menahan pinggang Nilam dan balik menciumnya. Memang tidak terlalu lama, tapi cukup intens untuk ukuran dua pasang manusia yang tidak punya hubunga

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Boleh Masuk Kan?

    "Emangnya kamu mau ke mana? Ketemuan ama pacar kamu ya?"Nilam yang tadinya sibuk menuang kuah ke dalam wadah, langsung menoleh ke arah Mamanya sambil berkata, "Do'ain aja ya, Ma. Soalnya cowok yang sekarang buat dimiliki hatinya," ucapnya dramatis."Kamu ngejar-ngejar cowok sampai kayak gini?" Sang Mama agak kaget saat mendengar ucapan Nilam. "Tumben banget?""Ehehehe. Yang ini beda Mama. Makanya butuh efforts." Nilam menarik kedua sudut bibirnya. "Udah ya Ma. Aku mau mandi. Nanti keburu sore pas nyampek sana!" Setelah pamit seperti itu, Nilam langsung naik ke lantai dua dengan tidak lupa memberi kecupan di pipi sang Mama.Sementara bu Mala hanya bisa menggelengkan kepalanya karena heran dengan tingkah laku putri semata wayangnya."Punya anak satu, anehnya bukan main," gumam Bu Mala.*Sekitar jam 4 sore, Nilam tiba di kosan milik mantan bosnya. Perempuan yang hari ini mengenakan blouse warna putih dan rok circle sebata

Bab terbaru

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Persiapan Acara

    "Namanya... Ayunda." Jean mergerjap. "Ayunda?" "Iya. Dia anak perempuan dari mantan istriku yang pertama." "Di mana aku bisa mencarinya?" Pak Wijaya berusaha untuk duduk lebih tegap untuk menunjuk ke arah lemari pakaiannya. "Di dalam lemari itu ada foto kenanganku dengan Ayu. Aku meletakkannya didalam kotak kecil yang terbuat dari kayu." Jean menganggukkan kepalanya dan mengikuti arahan Pak Wijaya untuk mengambil benda tersebut. Setelah menemukan benda yang dicari, ia langsung menyerahkan kotak itu pada si empunya. Pak Wijaya sendiri nampak memandangi kotak itu dengan mata menerawang. Banyak momen indah antara ia dan sang putri yang sengaja ia simpan di dalam sana. "Ini fotonya... Dia cantik kan?" Jean menerima lembaran kertas tersebut dari tangan Pak Wijaya yang sedikit gemerar. "Dia anak ke sayangku, Jean. Satu-satunya harta yang aku miliki di dunia," ucap Pria itu lagi.

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kita Akhiri Saja

    "Mumpung semuanya belum terlambat, Nilam. Sebelum cinta kamu semakin besar, lebih baik kita akhiri aja.""Liat aku kak! Liat aku dan katakan kalau kamu emang beneran mau putus sama aku!" Nilam menangkap pipi Jean. Membuat wajah mereka berhadapan satu sama lain. "Aku tau kamu nggak mungkin kayak gini."Jean memasang ekspresi datarnya. Ia tatap Nilam dengan begitu intens seperti kemauan gadis itu. Siapa bilang ia tidak berani memandang langsung kedua manik indah Nilam?Beberapa detik berlalu, pandangan Nilam justru mulai buram karena air matanya. Entah kenapa ia merasa Jean sedang tidak main-main atas ucapannya."Kamu itu gadis yang baik. Kamu berhak dapat pasangan yang lebih pantas dariku.""Aku muak denger kalimat itu, kak," lirih Nilam dengan suara bergetar. Tenggorokannya terasa sakit karena berusaha untuk menahan tangis."Kamu harus percaya, kelak bakalan ada cowok yang bisa bikin kamu bahagia. Cowok yang sepadan sama kamu, co

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kemarahan Jean

    "Gimana kabar kamu?"Nilam menggigit kecil bagian dalam bibirnya. Harusnya Jean tidak perlu bertanya begitu padanya. Karena sudah jelas, dia sedang tidak baik-baik saja."Buruk, kak." Nilam membalas dengan lesu."Oh.""Cuma 'oh' doang?" protes Nilam sedikit kecewa. "Lebih dari dua minggu kakak ngilang, nggak ngasih kabar, kepastian, ngeghosting anak orang selama itu dan tanggapan kakak cuma OH doang?" Nilam memiringkan duduknya, ia menatap Jean dengan raut tak percaya. "Aku hampir gila kak."Okey— air mata Nilam kembali keluar seperti kran. Mendadak dia jadi melow saat di depan Jean. Seperti bocah saja."Kamu kenapa nangis lagi?" balas Jean."Aku juga nggak tau kenapa air matanya keluar terus tiap ngomong ama kamu. Mungkin karena udah lama aku tahan." Nilam duduk di samping Jean dengan banyak tingkah. Padahal mereka sedang di jalan menuju ke rumah Nilam."Duduk yang bener Nilam! Kita lagi di mobil!" balas Jean s

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Nilam Ketahuan

    Nilam berjalan mondar-mandir di area pintu keluar mall. Bukannya dia caper atau kurang kerjaan, tapi dia sengaja berdiri di sana karena sedang menunggu Jean.Yup, kali ini mereka harus bicara. Dia tidak mau digantung dengan ketidakpastian seperti sekarang."Kak Je—" Nilam menutup mulutnya. Dia bisa saja meneruskan panggilannya. Tapi sayangnya, saat melihat Qila, dia reflek merungkan niatnya. 'Enggak Nilam! Lo nggak boleh egois. Kalau lo buat keributan di sini, kasian nanti sama Qila.''Tahan Nilam! Tahan!'Gadis dengan rambut di ikat di belakang tengkuk itu memilih untuk menjauh dan mengawasi Jean dengan sembunyi-sembunyi.Gadis itu memperhatikan ketiga orang tersebut yang sibuk menata barang yang mereka beli dan memasukkannya ke bagasi. Ia mengintip Jean dari kejauhan dengan gaya lucu karena beberapa kali hampir ketahuan. "Kali ini, lo nggak akan gue lepasin kak," gumam Nilam pada dirinya sendiri.*Nilam itu super nekat kalau sudah ada kemauan. Apa yang jadi tujuannya, benar-benar h

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Mantan Yang Menarik

    "Kenapa baru sekarang?"Pertanyaan Elisha barusan membuat Jean kembali melirik ke arahnya."Kenapa nggak dari dulu kamu cari kerjaan yang tepat? Kenapa harus nunggu kita cerai dulu?""Emang penting bahas itu sekarang?" tukas Jean balik. "Bukannya kamu juga udah nyaman sama selingkuhan kamu.""Ya kalau kamu bisa nyukupin semua kebutuhanku dan Qila, mana mungkin dulu aku selingkuh." Elisha membalas sindiran Jean dengan kalimat barusan. Berharap Jean paham kalau dia turut andil dengan segala perbuatan yang dulu pernah ia lakukan."Anggap aja kita emang nggak jodoh," tutur Jean lagi. Sesekali pandangan matanya tertuju ke arah Qila yang sedang bermain dengan sangat riang tak jauh darinya.Elisha berdecak. Dia kadang tidak bisa memahami dengan betul isi kepala mantan suaminya ini."Oh ya, omong-omong soal Qila. Lain kali kalau mau ajak pergi jangan dadakan! Soalnya aku nggak bisa tiba-tiba ijin cuti gitu aja!""Ya harusnya kamu nggak perlu ikut kan? Toh, Qila pergi sama Papanya sendiri." Ia

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Sangat Menggoda (21+)

    "Ahh!" Nilam tersentak saat jari Dikta mulai menggerilya di area sensitifnya. Menggosok bibir kewanitaannya hingga membuat Nilam was-was."Di sini ada yang basah, Nilam."Gadis itu menggelengkan kepalanya. Menatap Dikta yang menyeringai puas ke arahnya."Kayaknya bagian ini minta dipuasin juga.""Diam! Jangan macam-macam lo!""Makanya, jangan cari gara-gara.""Di— Dikta jangan! Jangan! Aku mohon—" Nilam kian panik saat Dikta mulai melucuti dalamannya. Ia berusaha menutupi miliknya yang jadi pusat perhatian Dikta dengan tangannya. Tapi tentu saja, hal itu sama sekali tidak berpengaruh pada Dikta. Lelaki itu dengan mudah mencengkram kedua tangan Nilam dan menaruhnya di atas kepala.Rudal miliknya sudah siap menerobos masuk lubang surgawi milik Nilam. Tapi belum sempat itu terjadi, seseorang memanggil namanya dari arah luar."Pak! Pak Dikta! Pak Dikta!""PAK!!!!"Pemuda itu tersentak dari lamunann

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Kenapa Baru Sekarang?

    "Kenapa baru sekarang?"Pertanyaan Elisha barusan membuat Jean kembali melirik ke arahnya."Kenapa nggak dari dulu kamu cari kerjaan yang tepat? Kenapa harus nunggu kita cerai dulu?""Emang penting bahas itu sekarang?" tukas Jean balik. "Bukannya kamu juga udah nyaman sama selingkuhan kamu.""Ya kalau kamu bisa nyukupin semua kebutuhanku dan Qila, mana mungkin dulu aku selingkuh." Elisha membalas sindiran Jean dengan kalimat barusan. Berharap Jean paham kalau dia turut andil dengan segala perbuatan yang dulu pernah ia lakukan."Anggap aja kita emang nggak jodoh," tutur Jean lagi. Sesekali pandangan matanya tertuju ke arah Qila yang sedang bermain dengan sangat riang tak jauh darinya.Elisha berdecak. Dia kadang tidak bisa memahami dengan betul isi kepala mantan suaminya ini."Oh ya, omong-omong soal Qila. Lain kali kalau mau ajak pergi jangan dadakan! Soalnya aku nggak bisa tiba-tiba ijin cuti gitu aja!""Ya har

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Ciuman Panas Untuk Dikta (21+)

    "Hai sayang, gimana kabar kamu?" Nilam yang baru saja masuk kerja lagi setelah absen hampir seminggu, dibuat merinding gara-gara panggilan sayang yang Dikta tujukan padanya. "Sayang! Sayang! Emang gue cewek apaan sembarangan dipanggil sayang!" CEO tampan itu tertawa. "Kayaknya kamu beneran udah sehat. Buktinya, udah bisa segalak ini." Nilam mendengkus. Ia memilih diam dan fokus memperhatikan angka di lift yang menujukan sampai di lantai mana dia saat ini. "Kamu bolos nya lama banget, kan aku kangen." "Nggak tau malu!" "Kenapa harus malu! Kangen ini kan bukan kesalahan atau aib," balas Dikta sambil menarik sebelah sudut bibirnya. "Lo kan udah punya Bu Elisha, urus aja dia yang bener!" amuk Nilam sambil menatap Dikta dengan tajam. "Gimana ya..." Dikta menggaruk belakang kepalanya. "Aku udah mulai jenuh ama dia."

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Jauhi Nilam!

    Jean mengangguk. "Saya nggak ada niatan sama sekali buat ninggalin dia."Bu Mala menggelengkan kepalanya. Anak muda jaman sekarang memang super keras kepala. Terutama si Jean, padahal dia sudah pernah menikah dan merasakan pahit manisnya berumah tangga. Tapi masih saja bersikeras untuk mendekati Nilam."Oke-oke. Tante ngerti kok. Yah anak jaman sekarang kan emang susah kalau sekedar dikasih teori aja.""Maafin saya Tante.""Enggak usah minta maaf," ucap Bu Mala lagi. "Yang penting kamu harus bisa buktiin kalau omongan kamu ini bener. Nggak sekedar tong kosong doang."Jean menganggukkan kepalanya. Dia menerima tawaran bu Mala dengan sangat terbuka. "Saya nggak akan bikin Tante kecewa.""Lebih tepatnya Nilam. Tante nggak mau, kamu buat dia kecewa.""Saya paham, Tante."Suasana tegang di antara kedua orang itu mulai mereda. Bahkan Bu Mala dengan senang hati mempersilahkan Jean untuk menikmati minumannya lagi.

DMCA.com Protection Status