แชร์

BAB 31

ผู้เขียน: Nenghally
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-01-14 21:00:13

Zara berdiri di depan pintu rumah ibunya, koper kecil tergenggam erat di tangannya. Udara malam terasa dingin, tetapi hatinya lebih dingin lagi. Rumah itu masih sama seperti terakhir kali ia tinggalkan.

Ia mengetuk pintu dengan ragu. Beberapa detik kemudian, pintu terbuka, memperlihatkan wajah ibunya yang terkejut.

“Zara? Kamu pulang?” tanya Bu Sari, matanya memindai Zara dengan penuh kekhawatiran.

Tetapi pandangannya segera beralih ke Jerry yang berdiri di samping Zara. Alisnya mengerut. “Kamu datang dengan… Jerry? Di mana Rian?”

Zara tidak langsung menjawab, hanya memandang ibunya dengan tatapan yang sulit diartikan. “Bu, bolehkah aku masuk?” tanyanya pelan.

Bu Sari melangkah ke samping, memberi ruang untuk Zara dan Jerry masuk. Ia tetap diam, meskipun pikirannya dipenuhi tanda tanya. Begitu Zara duduk di sofa, Jerry meletakkan koper Zara di sudut ruangan dengan hati-hati sebelum duduk di kursi di sebelahnya.

“Zara, ada apa?” tanya Bu Sari akhirnya, duduk d
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Shilla07
Zara gmn sih msak gk sadar jg klau kluargamu redflag, klo mreka bneran syang km psti km gk bkalan di nikahin sma Rian, be smart Zara🥲
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 32

    Di perjalanan pulang, Jerry duduk di balik kemudi dengan tenang, menikmati kesunyian malam. Lampu-lampu jalan yang redup menerangi jalannya, tetapi pikirannya tidak benar-benar fokus.Ketika ponselnya menyala di kursi penumpang, Jerry melirik sekilas. Nama Zara terpampang di layar. Hatinya langsung berdebar, berharap sesuatu yang baik.Namun, harapannya langsung hancur ketika ia membaca pesan itu."Jerry, aku sudah mempertimbangkannya... Ibumu sudah memilihkan calon istri untukmu dan mengenalkannya padaku. Dia terlihat baik, jadi sebaiknya kita menjaga jarak. Aku tidak ingin menjadi penghalang kebahagiaanmu kali ini."Jerry menggenggam ponselnya dengan erat, rahangnya mengeras. Napasnya mulai tidak teratur, tanda bahwa emosi yang ia tahan mulai meletup. Ia memandang jalan di depannya dengan tatapan tajam, tetapi pikirannya berputar-putar pada pesan Zara."Ibu..." gumamnya dengan nada penuh kemarahan.Jerry memacu mobilnya lebih cepat, kecepatannya melampaui b

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-15
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 33

    Rian duduk di ruang tamu, tubuhnya bersandar di sofa dengan kepala yang tertunduk lemas. Sejak kepergian Zara, pikirannya tidak bisa tenang. Jam di dinding menunjukkan hampir pukul tiga pagi, tetapi Rian sama sekali tidak berniat untuk tidur.Ketukan di pintu membuatnya tersentak. Harapan kecil muncul di dadanya, meski ia mencoba menyangkalnya.“Zara…” pikirnya, sambil melangkah cepat menuju pintu.Namun, begitu ia membuka pintu, harapan itu langsung hancur. Jerry berdiri di sana, dengan jas rapi dan kantong belanjaan di tangannya.“Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Rian tajam, nadanya penuh ketidakpercayaan.Jerry tidak menjawab. Dengan langkah percaya diri, ia masuk ke dalam rumah tanpa menunggu undangan dari Rian. Pria itu berjalan langsung ke meja makan, meletakkan kantong belanjaan di atasnya, lalu mulai membukanya.Rian berdiri di pintu, memandang dengan alis terangkat. “Aku tidak ingat mengundangmu masuk,” katanya dingin, menutup pintu dengan gerak

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-15
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 34

    Rian tertegun, tubuhnya mendadak terasa dingin. Pikirannya berputar cepat, mencoba memahami apa yang baru saja ia dengar. “Kabur?” ulangnya dengan penuh tekanan.“Ya, Pak. Dia kabur tadi malam. Polisi baru saja mengonfirmasi berita itu. Sepertinya ada yang membantu dia melarikan diri.”Rian menekan pelipisnya, napasnya menjadi berat. Nama Aldo adalah nama yang selalu ia coba singkirkan dari keluarganya, nama yang menjadi bayang-bayang dari masa lalu yang kelam.“Berapa lama ini sudah terjadi?” tanya Rian, suaranya kembali dingin, mencoba menyembunyikan kekhawatirannya.“Kurang dari 24 jam,” jawab Sandi. “Dia menghilang tanpa jejak. Polisi sedang melakukan pencarian besar-besaran.”Rian berdiri, tangannya mengepal di sisi tubuhnya. “Apa ada indikasi dia akan mencoba menghubungi siapa pun dari keluarga Wijaya?” tanyanya dengan nada penuh kendali.Sandi terdiam sejenak sebelum menjawab, “Belum ada informasi pasti, Pak. Tapi dia mungkin akan mencoba sesuatu

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-16
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 35

    Zara membuka pintu ruang VIP dengan tergesa, tas kerjanya terjepit di tangan. Langkahnya terhenti ketika ia melihat Jerry duduk di sofa kecil dekat jendela, dengan kepala bersandar dan mata terpejam. Ada perban kecil di dahinya, dan penampilannya terlihat sedikit lusuh.Tanpa berpikir panjang, Zara melempar tasnya ke sofa di sisi lain ruangan dan menghampirinya. Kekhawatiran tergambar jelas di wajahnya saat ia berlutut di samping Jerry.“Jerry!” serunya, suaranya penuh kecemasan. “Apa yang terjadi? Buka matamu, jangan buat aku khawatir!”Matanya berkaca-kaca, hampir meneteskan air mata. Ia menggenggam tangan Jerry, mencoba mengguncang tubuhnya dengan lembut.Jerry perlahan membuka matanya, sebuah senyuman kecil muncul di wajahnya. “Zara, aku baik-baik saja,” jawabnya, meski suaranya terdengar lemah.“Apanya yang baik-baik saja?” balas Zara cepat, nada suaranya penuh emosi. “Aku dengar kamu menabrak trotoar. Apa ada yang luka? Katakan!”Jerry berusaha duduk le

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-16
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 36

    Tuan Arman menarik Rian keluar dari ruangan dengan langkah cepat, wajahnya merah padam. Mereka berhenti di ujung koridor, jauh dari telinga anggota keluarga lainnya. Tuan Arman menatap Rian dengan sorot mata penuh tekanan.“Aku yakin kamu sudah mendengarnya,” katanya dengan nada rendah, tetapi tegas. “Jangan cari dia.”Rian mengerutkan kening, rahangnya mengeras mendengar kata-kata itu. “Jangan cari dia?” ulangnya, suaranya naik setengah oktaf. “Ayah tahu, aku sudah mencarinya selama bertahun-tahun. Jangan bilang Ayah yang membantunya keluar?”Tuan Arman mendekat, menunjuk dada Rian dengan jarinya. “Jangan asal bicara kamu,” balasnya dengan suara yang mulai meninggi. “Dia itu ancaman bagi keluarga kita. Ayah tidak akan pernah membantunya!”“Ancaman?” Rian mendengus kesal, melipat tangannya di depan dada. “Kalau dia ancaman, kenapa Ayah biarkan dia tetap berkeliaran? Ini berbahaya! Dia tahu terlalu banyak tentang kita, tentang Jerry, dan tentang ke

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-17
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 37

    Jerry berdiri di ujung lorong, tangannya dimasukkan ke saku jasnya. Tatapannya tajam, penuh kecurigaan, dan ia tidak berusaha menyembunyikannya.“Jadi, siapa yang kalian bicarakan?” ulangnya, melangkah perlahan mendekat.Tuan Arman berdehem, mencoba menguasai situasi. “Ini tidak ada hubungannya denganmu, Jerry,” katanya datar. “Kamu tidak perlu tahu.”Jerry tersenyum kecil, tetapi senyum itu dingin. “Itu lucu, Ayah. Karena aku merasa kalian membicarakan sesuatu yang seharusnya aku tahu.”“Jerry, jangan mulai,” ucap Rian dengan nada tajam, melangkah ke arah adiknya. “Kamu sudah cukup membuat kekacauan hari ini.”Jerry mengangkat alis, memasang ekspresi tidak percaya. “Membuat kekacauan? Aku hanya ingin tahu kenapa kalian berdua terlihat begitu mencurigakan. Apa aku salah?”“Ini bukan urusanmu,” balas Rian cepat.“Cukup!” Tuan Arman akhirnya berseru, suaranya lebih keras dari biasanya.Tuan Arman menarik napas panjang, sebelum melanjutkan. “Kita akan pu

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-17
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 38

    Ruangan itu terasa sepi, meskipun diisi oleh kehadiran empat orang. Suara jam dinding berdetak perlahan, menjadi satu-satunya bunyi yang terdengar, mengiringi ketegangan yang menggantung di udara.Seperti pukulan yang tak terduga, pernyataan Jerry mengguncang semua orang di ruangan itu.Cangkir teh di tangan Bu Hanan bergetar sebelum akhirnya ia meletakkannya di atas meja dengan hati-hati. Wajahnya pucat, matanya melebar seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.“Apa maksudmu, Jerry?” tanyanya dengan suara bergetar.Rian yang sejak tadi diam, akhirnya berdiri dari kursinya. Tangannya terkepal di sisi tubuhnya, matanya menatap Jerry penuh kemarahan yang tertahan.“Jerry, berhenti bermain-main,” ucapnya tajam. “Zara adalah istriku.”Jerry tidak mundur. Ia menatap Rian langsung, seolah sengaja menantang keberanian adiknya. “Benar. Zara adalah istrimu. Tapi kamu dan aku sama-sama tahu, pernikahan itu bukan keinginannya.”“Jerry, cukup!” seru T

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-18
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 39

    Zara tiba di kafe dengan perasaan campur aduk. Ia mengenakan jas dokternya, merasa tidak sempat berganti pakaian karena terlalu terburu-buru. Luna sudah menunggu di meja di sudut ruangan, mengenakan gaun sederhana tetapi elegan, seperti terakhir kali ia temui.“Terima kasih sudah datang,” kata Luna ketika Zara duduk.Zara hanya mengangguk kecil, menatap Luna dengan waspada. “Apa yang ingin kamu bicarakan?”Luna tersenyum tipis, mengambil napas panjang sebelum berbicara. “Aku ingin tahu,” katanya pelan, “apa rencanamu, Zara?”“Rencanaku?” Zara mengerutkan kening, merasa bingung.“Jangan berpura-pura tidak tahu,” Luna memotong, nadanya sedikit lebih tegas. “Kamu tahu Jerry masih mencintaimu. Kamu tahu apa yang dia inginkan. Tapi kamu juga masih bersama Rian. Dasar serakah!”Zara mengepalkan tangannya di atas meja, berusaha menahan diri. “Luna, aku tidak tahu apa yang kamu coba lakukan, tetapi hubungan antara aku, Rian, dan Jerry bukan urusanmu.”“Oh, jelas

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-18

บทล่าสุด

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 184 ( TAMAT )

    Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Pernikahan Jerry dan Tasya berlangsung di sebuah taman indah yang dihiasi dengan bunga-bunga putih dan lilin-lilin kecil yang berkelap-kelip. Langit cerah, burung-burung berkicau seolah ikut merayakan kebahagiaan mereka.Di antara para tamu, Rian dan Zara berdiri di barisan depan, tersenyum bangga melihat sahabat mereka akhirnya bersatu dalam ikatan suci.Di samping mereka, dua anak kecil yang menggemaskan, Naomi dan Nathan, anak kembar mereka berlari-lari kecil sambil menggenggam bantal berbentuk hati sambil membawa cincin pernikahan."Tante Tasya cantik sekali!" seru Naomi dengan mata berbinar.Nathan mengangguk setuju. "Om Jerry juga kelihatan keren hari ini!"Zara tersenyum dan berbisik pada Rian, "Mereka lebih bersemangat dari kita."Rian terkekeh. "Ya, lihat saja nanti, mereka pasti ikut heboh di pesta."Sementara itu, Jerry berdiri di altar dengan gugup, menunggu Tasya yang berjalan menuju ke arahnya. Gaun putih pa

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 183

    Jerry berdiri di depan cermin, merapikan kemeja putihnya yang baru disetrika. Ini bukan pertama kalinya dia merasa gugup, tetapi kali ini berbeda. Hari ini adalah hari di mana dia akan mengambil langkah terbesar dalam hidupnya.Melamar Tasya.Setelah berbicara dengan kedua orang tua Tasya beberapa hari lalu, dia semakin yakin bahwa ini adalah keputusan yang tepat. Dia tidak ingin menunggu lebih lama lagi. Dia mencintai Tasya, dan dia ingin menghabiskan sisa hidupnya bersamanya.Jerry telah merencanakan semuanya dengan matang. Dia ingin momen ini menjadi sesuatu yang Tasya kenang selamanya. Dia memilih restoran rooftop eksklusif dengan pemandangan kota yang indah di malam hari.Di sana, dia sudah menyiapkan dekorasi dengan lilin-lilin kecil, kelopak bunga mawar, dan musik romantis yang akan mengiringi makan malam mereka.Tidak hanya itu, Jerry juga meminta bantuan sahabat-sahabat Tasya untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sahabat terbaik Tasya, Rina dan Dita

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 182

    Malam itu, Jerry duduk di dalam mobilnya, menatap ponselnya dengan ragu. Jarinya berulang kali melayang di atas nama Tasya, tetapi ia tidak juga menekan tombol panggil.Setelah percakapan dengan Rian, pikirannya semakin kacau. Dia ingin berbicara dengan Tasya, ingin meyakinkan bahwa perasaannya tulus. Namun, dia juga tidak ingin membuat perempuan itu semakin menjauh.Akhirnya, dengan tekad yang sudah bulat, Jerry keluar dari mobilnya dan berjalan menuju rumah sakit tempat Tasya bekerja. Dia tahu jam kerja perempuan itu hampir selesai. Jika dia ingin bicara, ini adalah kesempatan terbaiknya.Saat ia sampai di lobi rumah sakit, matanya segera menangkap sosok Tasya yang sedang berbicara dengan seorang pria berseragam dokter. Jerry mengenali pria itu, dokter Alex, rekan kerja Tasya yang pernah beberapa kali ia dengar namanya disebut dalam percakapan mereka.Ada sesuatu dalam cara Tasya tertawa kecil yang membuat Jerry merasa gelisah. Itu adalah tawa yang dulu sering ia d

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 181

    Beberapa hari berlalu sejak percakapan itu, dan Jerry mulai menyadari sesuatu yang aneh. Tasya tidak lagi menghubunginya seperti sebelumnya. Tidak ada pesan singkat menanyakan kabarnya, tidak ada ajakan makan siang atau sekadar berbagi cerita.Jika biasanya Tasya selalu hadir dengan senyumannya yang hangat, kini dia seakan menghilang begitu saja.Awalnya, Jerry berpikir bahwa Tasya hanya sibuk dengan pekerjaannya di rumah sakit. Tapi ketika dia mencoba menghubunginya, hanya balasan singkat yang ia dapatkan, atau bahkan pesan yang tidak pernah dibalas sama sekali.Rasa penasaran mulai mengusik Jerry. Ada sesuatu yang terjadi, dan dia ingin tahu alasannya. Sore itu, dia memutuskan untuk menunggu di luar rumah sakit tempat Tasya bekerja.Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya dia melihat sosok perempuan itu keluar dari gedung dengan wajah lelah. Tasya tampak terkejut ketika melihat Jerry berdiri di sana.“Tasya,” panggil Jerry pelan.Tasya menghentikan langkahny

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 180

    Hari-hari berlalu sejak Jerry membantu Tasya mendapatkan pekerjaan di rumah sakit. Semakin sering mereka bertemu, semakin banyak pula percakapan yang mereka bagi.Jerry, yang biasanya tertutup, mulai menemukan kenyamanan dalam keberadaan Tasya. Sementara itu, Tasya juga merasakan sesuatu yang berbeda saat berbicara dengan Jerry.Suatu sore setelah jam kerja, Tasya sedang membereskan berkas-berkas pasien di meja resepsionis. Jerry, yang kebetulan baru menyelesaikan pertemuan dengan direktur rumah sakit, melihat Tasya yang terlihat lelah."Masih sibuk?" tanya Jerry sambil menyandarkan tangannya di meja.Tasya menoleh dan tersenyum tipis. "Iya, harus menyelesaikan ini dulu sebelum pulang. Kamu sendiri, kenapa masih di sini?"Jerry mengangkat bahunya. "Menunggu seseorang," jawabnya santai."Menunggu siapa?" Tasya bertanya sambil melirik jam tangannya. Rumah sakit sudah mulai sepi, hanya tersisa beberapa staf yang juga bersiap untuk pulang.Jerry tersenyum kec

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 179

    Jerry melangkah memasuki supermarket dengan langkah santai. Acara pernikahan Lena dan Sandi tadi cukup melelahkan, dan sekarang ia hanya ingin membeli minuman dingin untuk menyegarkan pikirannya.Setelah mengambil sebotol air mineral dari lemari pendingin, ia beranjak ke kasir. Saat itu, matanya menangkap sosok seorang wanita yang sedang sibuk merapikan barang di rak dekat kasir.Rambut panjangnya diikat ke belakang, dan ia mengenakan seragam pegawai supermarket berwarna hijau. Ketika wanita itu berbalik, mata mereka bertemu, dan keduanya terdiam."Tasya?" Jerry mengernyit, mencoba memastikan bahwa penglihatannya tidak salah.Wanita itu pun terkejut, lalu tersenyum setelah memastikan siapa yang berdiri di hadapannya. "Jerry? Ya ampun, lama sekali kita tidak bertemu!" serunya dengan nada antusias.Jerry mengangguk pelan, masih memproses fakta bahwa ia bertemu dengan teman Zara di masa lalu. "Sudah lama sekali. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini."

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 178

    Rian tiba-tiba saja berjongkok di hadapan istrinya, mengeluarkan sebuah kotak dari sakunya. Dia mengungkapkan cintanya, melamar Zara lagi. Dia bilang, mungkin dulu mereka menikah karena paksaan dan Rian hanyalah peran pengganti Jerry. Namun, sekarang Rian ingin hidup bersama dengan Zara, saling mencintai.Zara menatap Rian dengan mata berkaca-kaca. Dadanya bergemuruh, campuran antara keterkejutan dan kebahagiaan yang tak bisa dijelaskan. "Rian..." suaranya hampir tak terdengar.Rian membuka kotak kecil itu, menampilkan cincin berlian yang berkilauan di bawah cahaya lampu taman mereka. "Zara, aku ingin kita memulai kembali. Kali ini, bukan karena keadaan atau paksaan. Aku ingin menikahimu lagi, dengan sepenuh hati dan dengan rasa cinta yang tak terbantahkan."Zara menutup mulutnya, air mata mulai mengalir. Hatinya berdesir hangat mendengar pengakuan itu. Sejak dulu, ia selalu mempertanyakan bagaimana perasaan Rian sebenarnya. Apakah ia hanya menjadi bayanga

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 177

    Hari itu, suasana di Hendrawan Group terasa berbeda. Para karyawan berbisik-bisik sejak pagi, membicarakan satu hal yang menjadi pusat perhatian mereka. Kembalinya Jerry Hendrawan sedang menjadi topik hangat. Setelah empat tahun berlalu, nama Jerry kembali menggema di dalam gedung perusahaan.Sejak kepergiannya, banyak hal telah berubah. Rian, yang selama ini mengelola perusahaan, sudah menyiapkan semuanya. Ia tidak ingin ada kekacauan atau ketidakjelasan dalam transisi ini. Bagaimanapun, Jerry adalah pemilik sah Hendrawan Group, dan Rian tahu saatnya sudah tiba untuk mengembalikan hak tersebut.Saat Jerry memasuki gedung, semua mata tertuju padanya. Pria itu mengenakan setelan hitam dengan kemeja putih bersih, langkahnya tegas dan penuh percaya diri. Tidak ada lagi bayangan pria yang dulu penuh kemarahan dan dendam. Wajahnya terlihat lebih matang, lebih tenang, meskipun masih menyimpan ketegasan yang khas.Ketika lift membawanya ke lantai eksekutif, sekretaris Rian sege

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 176

    Zara melangkah memasuki rumah sakit dengan perasaan campur aduk. Setelah sekian lama absen dari dunia medis, hari ini adalah hari pertamanya kembali bertugas sebagai dokter.Meskipun ia sudah terbiasa membantu Rian di perusahaan, dunia rumah sakit adalah tempat di mana hatinya benar-benar berada. Perasaan nostalgia langsung menyergapnya begitu ia melewati koridor yang dulu sangat akrab baginya."Selamat datang kembali, Dokter Zara," sapa salah satu perawat yang dikenalnya, Rina, dengan senyum ramah.Zara membalas dengan anggukan hangat. "Terima kasih, Rina. Bagaimana keadaan di sini? Apa ada perubahan besar selama aku pergi?"Rina tertawa kecil. "Tidak banyak, hanya saja kami kehilangan seorang dokter yang sangat berdedikasi. Sekarang, kami senang karena dokter itu kembali."Zara tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya menuju ruang ganti. Ia mengenakan jas putihnya dengan perasaan familiar yang menyenangkan. Setelah merapikan rambutnya, ia menuju ruang rapat untuk

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status