แชร์

BAB 36

ผู้เขียน: Nenghally
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-01-17 14:00:20

Tuan Arman menarik Rian keluar dari ruangan dengan langkah cepat, wajahnya merah padam. Mereka berhenti di ujung koridor, jauh dari telinga anggota keluarga lainnya. Tuan Arman menatap Rian dengan sorot mata penuh tekanan.

“Aku yakin kamu sudah mendengarnya,” katanya dengan nada rendah, tetapi tegas. “Jangan cari dia.”

Rian mengerutkan kening, rahangnya mengeras mendengar kata-kata itu. “Jangan cari dia?” ulangnya, suaranya naik setengah oktaf. “Ayah tahu, aku sudah mencarinya selama bertahun-tahun. Jangan bilang Ayah yang membantunya keluar?”

Tuan Arman mendekat, menunjuk dada Rian dengan jarinya. “Jangan asal bicara kamu,” balasnya dengan suara yang mulai meninggi. “Dia itu ancaman bagi keluarga kita. Ayah tidak akan pernah membantunya!”

“Ancaman?” Rian mendengus kesal, melipat tangannya di depan dada. “Kalau dia ancaman, kenapa Ayah biarkan dia tetap berkeliaran? Ini berbahaya! Dia tahu terlalu banyak tentang kita, tentang Jerry, dan tentang ke
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Shilla07
pelik bgt hidup zara terjebak dlm intrik keluarga mertua yg penuh drama, mengcape gk sih 🥲
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 37

    Jerry berdiri di ujung lorong, tangannya dimasukkan ke saku jasnya. Tatapannya tajam, penuh kecurigaan, dan ia tidak berusaha menyembunyikannya.“Jadi, siapa yang kalian bicarakan?” ulangnya, melangkah perlahan mendekat.Tuan Arman berdehem, mencoba menguasai situasi. “Ini tidak ada hubungannya denganmu, Jerry,” katanya datar. “Kamu tidak perlu tahu.”Jerry tersenyum kecil, tetapi senyum itu dingin. “Itu lucu, Ayah. Karena aku merasa kalian membicarakan sesuatu yang seharusnya aku tahu.”“Jerry, jangan mulai,” ucap Rian dengan nada tajam, melangkah ke arah adiknya. “Kamu sudah cukup membuat kekacauan hari ini.”Jerry mengangkat alis, memasang ekspresi tidak percaya. “Membuat kekacauan? Aku hanya ingin tahu kenapa kalian berdua terlihat begitu mencurigakan. Apa aku salah?”“Ini bukan urusanmu,” balas Rian cepat.“Cukup!” Tuan Arman akhirnya berseru, suaranya lebih keras dari biasanya.Tuan Arman menarik napas panjang, sebelum melanjutkan. “Kita akan pu

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-17
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 38

    Ruangan itu terasa sepi, meskipun diisi oleh kehadiran empat orang. Suara jam dinding berdetak perlahan, menjadi satu-satunya bunyi yang terdengar, mengiringi ketegangan yang menggantung di udara.Seperti pukulan yang tak terduga, pernyataan Jerry mengguncang semua orang di ruangan itu.Cangkir teh di tangan Bu Hanan bergetar sebelum akhirnya ia meletakkannya di atas meja dengan hati-hati. Wajahnya pucat, matanya melebar seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.“Apa maksudmu, Jerry?” tanyanya dengan suara bergetar.Rian yang sejak tadi diam, akhirnya berdiri dari kursinya. Tangannya terkepal di sisi tubuhnya, matanya menatap Jerry penuh kemarahan yang tertahan.“Jerry, berhenti bermain-main,” ucapnya tajam. “Zara adalah istriku.”Jerry tidak mundur. Ia menatap Rian langsung, seolah sengaja menantang keberanian adiknya. “Benar. Zara adalah istrimu. Tapi kamu dan aku sama-sama tahu, pernikahan itu bukan keinginannya.”“Jerry, cukup!” seru T

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-18
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 39

    Zara tiba di kafe dengan perasaan campur aduk. Ia mengenakan jas dokternya, merasa tidak sempat berganti pakaian karena terlalu terburu-buru. Luna sudah menunggu di meja di sudut ruangan, mengenakan gaun sederhana tetapi elegan, seperti terakhir kali ia temui.“Terima kasih sudah datang,” kata Luna ketika Zara duduk.Zara hanya mengangguk kecil, menatap Luna dengan waspada. “Apa yang ingin kamu bicarakan?”Luna tersenyum tipis, mengambil napas panjang sebelum berbicara. “Aku ingin tahu,” katanya pelan, “apa rencanamu, Zara?”“Rencanaku?” Zara mengerutkan kening, merasa bingung.“Jangan berpura-pura tidak tahu,” Luna memotong, nadanya sedikit lebih tegas. “Kamu tahu Jerry masih mencintaimu. Kamu tahu apa yang dia inginkan. Tapi kamu juga masih bersama Rian. Dasar serakah!”Zara mengepalkan tangannya di atas meja, berusaha menahan diri. “Luna, aku tidak tahu apa yang kamu coba lakukan, tetapi hubungan antara aku, Rian, dan Jerry bukan urusanmu.”“Oh, jelas

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-18
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 40

    “Rian!” panggil Zara lagi, suaranya sedikit gemetar. Namun, tidak ada jawaban.Ia menggigit bibirnya, tangannya meremas meja. Perasaan tidak nyaman semakin kuat, seperti firasat buruk yang tidak bisa ia abaikan. Zara berdiri perlahan, mencoba mengintip ke arah pintu ruang makan.“Rian, kamu di mana?” tanyanya lagi, lebih pelan, berharap suara suaminya menjawab dari kegelapan. Tetapi yang ia dengar hanya keheningan.Zara melangkah pelan menuju dapur, mencoba mencari senter atau lilin tambahan. Setiap langkahnya terdengar jelas di lantai yang dingin, menciptakan gema samar yang semakin membuat suasana mencekam.“Kenapa lampu padam tiba-tiba?” pikir Zara, tangannya meraba-raba di sekitar meja dapur. Ia menemukan sebuah korek api dan lilin kecil lainnya di laci, lalu segera menyalakannya.Cahaya kecil itu membuat Zara merasa sedikit lega, meskipun rasa waspada masih menguasai dirinya.“Rian… tolong jangan bercanda,” gumamnya, lebih kepada dirinya sendiri.Tib

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-19
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 41

    Rian bangkit dari sofa, tubuhnya masih sedikit lemah, tetapi langkahnya penuh keyakinan. Zara yang duduk di sisi lain sofa menatapnya dengan bingung. Ia terus melangkah mendekat, hingga akhirnya berdiri tepat di hadapan Zara.Tatapannya begitu dalam, membuat Zara tidak mampu mengalihkan pandangan.“Duduklah, kamu perlu istirahat,” Zara mencoba memecah keheningan, suaranya sedikit bergetar.Rian tidak menggubris kata-kata Zara. Sebaliknya, ia perlahan menunduk, menyamakan tingginya dengan Zara yang masih duduk di sofa. Tangannya terangkat, menyentuh lembut pipi Zara.Zara terdiam, napasnya tertahan oleh sentuhan Rian. Ia menatap pria di hadapannya dengan penuh kebingungan. Jarak di antara mereka semakin mengecil, hingga ia bisa merasakan hangatnya napas Rian di wajahnya.“Rian, kenapa kamu…” Zara mencoba berkata, tetapi suaranya terhenti saat Rian mendekatkan wajahnya lebih jauh.Sebelum Zara bisa menyelesaikan kalimatnya, bibir Rian menyentuh bibirnya.Ci

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-19
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 42

    Rian membeku di tempat, matanya membelalak sejenak sebelum akhirnya menunduk. Pelukannya sepenuhnya terlepas, dan ia mengambil langkah mundur.“Surat cerai?” ulang Rian dengan nada datar, seolah mencoba memahami apa yang baru saja ia dengar.Zara menunduk, tidak sanggup menatap wajah Rian. “Ya, aku sudah menyiapkannya sejak beberapa minggu yang lalu.”Ruangan dapur yang hangat mendadak terasa dingin. Rian menatap Zara dengan campuran antara kecewa, marah, dan luka.“Jadi, kamu benar-benar ingin meninggalkanku?” tanyanya akhirnya, suaranya rendah, hampir berbisik.Zara mengangguk pelan, meskipun ia tidak yakin pada dirinya sendiri. “Aku pikir… itu yang terbaik untuk kita berdua. Aku tidak tahu lagi bagaimana caranya bertahan dalam pernikahan ini.”Rian berdiri terpaku di depan Zara, tubuhnya tegang dan matanya memandang penuh emosi. Ia mendekat, mencoba mencari jawaban di wajah Zara yang kini tampak dingin, tetapi di matanya masih tersirat keraguan.“Belum terlambat, Zara,” ucap Rian,

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-20
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 43

    Zara terbangun pagi itu dengan perasaan hampa. Ia mengulurkan tangannya ke sisi tempat tidur, hanya untuk menemukan tempat itu dingin dan kosong.“Apanya yang ingin berubah?” gumamnya pelan, suaranya penuh dengan kekecewaan. “Dia selalu mengabaikanku, bahkan untuk pamitan saja tidak pernah.”Zara menghela napas panjang, lalu turun dari tempat tidur. Langkah kakinya pelan saat ia berjalan ke jendela. Ia membuka tirai, menatap keluar ke jalanan yang sepi.'Benar saja, mobil Rian sudah tidak ada di tempatnya.'Zara hendak menutup tirai kembali, tetapi kamera CCTV di sudut rumah menarik perhatiannya. Pandangannya langsung terpaku pada kamera itu, pikirannya berputar.“CCTV…” gumamnya. Ia mengingat kejadian semalam yang begitu tegang. Lampu yang padam, Rian yang terluka, dan banyak pertanyaan yang belum terjawab.Pikirannya mulai dipenuhi rasa penasaran. “Apa yang sebenarnya terjadi semalam? Kenapa dia terluka?”Zara menggigit bibirnya, hatinya berdebar. Ia tahu Rian tidak akan memberinya

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-20
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 44

    Zara menghentikan pencariannya. Amplop cokelat itu kini berada di tangannya, terasa berat meski isinya hanyalah beberapa lembar foto. Ia berjalan menuju ruang tamu dengan langkah cepat, melempar amplop itu ke meja, lalu duduk di sofa.Napasnya tidak teratur, dadanya naik turun karena emosi yang memuncak. Ia mencoba menenangkan dirinya, tetapi pikirannya terus berkecamuk."Jadi, Rian memata-mataiku selama ini? Untuk apa?" pikirnya sambil mengepalkan tangannya.Dengan tangan gemetar, Zara menarik foto-foto itu keluar dari amplop dan menyusunnya di atas meja. Satu per satu ia pandangi dengan seksama..“Kenapa dia harus sejauh ini?” bisiknya pelan, matanya mulai berkaca-kaca.Zara merasa privasinya dilanggar. Selama ini, ia berpikir bahwa masalah utama di antara mereka adalah ketidakpedulian Rian. Tapi sekarang, fakta bahwa Rian tahu setiap gerak-geriknya membuat perasaannya semakin rumit.Ia menyandarkan tubuhnya pada sofa, tangannya memeluk salah satu bantal kecil. Matanya tidak lepas d

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-21

บทล่าสุด

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 184 ( TAMAT )

    Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Pernikahan Jerry dan Tasya berlangsung di sebuah taman indah yang dihiasi dengan bunga-bunga putih dan lilin-lilin kecil yang berkelap-kelip. Langit cerah, burung-burung berkicau seolah ikut merayakan kebahagiaan mereka.Di antara para tamu, Rian dan Zara berdiri di barisan depan, tersenyum bangga melihat sahabat mereka akhirnya bersatu dalam ikatan suci.Di samping mereka, dua anak kecil yang menggemaskan, Naomi dan Nathan, anak kembar mereka berlari-lari kecil sambil menggenggam bantal berbentuk hati sambil membawa cincin pernikahan."Tante Tasya cantik sekali!" seru Naomi dengan mata berbinar.Nathan mengangguk setuju. "Om Jerry juga kelihatan keren hari ini!"Zara tersenyum dan berbisik pada Rian, "Mereka lebih bersemangat dari kita."Rian terkekeh. "Ya, lihat saja nanti, mereka pasti ikut heboh di pesta."Sementara itu, Jerry berdiri di altar dengan gugup, menunggu Tasya yang berjalan menuju ke arahnya. Gaun putih pa

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 183

    Jerry berdiri di depan cermin, merapikan kemeja putihnya yang baru disetrika. Ini bukan pertama kalinya dia merasa gugup, tetapi kali ini berbeda. Hari ini adalah hari di mana dia akan mengambil langkah terbesar dalam hidupnya.Melamar Tasya.Setelah berbicara dengan kedua orang tua Tasya beberapa hari lalu, dia semakin yakin bahwa ini adalah keputusan yang tepat. Dia tidak ingin menunggu lebih lama lagi. Dia mencintai Tasya, dan dia ingin menghabiskan sisa hidupnya bersamanya.Jerry telah merencanakan semuanya dengan matang. Dia ingin momen ini menjadi sesuatu yang Tasya kenang selamanya. Dia memilih restoran rooftop eksklusif dengan pemandangan kota yang indah di malam hari.Di sana, dia sudah menyiapkan dekorasi dengan lilin-lilin kecil, kelopak bunga mawar, dan musik romantis yang akan mengiringi makan malam mereka.Tidak hanya itu, Jerry juga meminta bantuan sahabat-sahabat Tasya untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sahabat terbaik Tasya, Rina dan Dita

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 182

    Malam itu, Jerry duduk di dalam mobilnya, menatap ponselnya dengan ragu. Jarinya berulang kali melayang di atas nama Tasya, tetapi ia tidak juga menekan tombol panggil.Setelah percakapan dengan Rian, pikirannya semakin kacau. Dia ingin berbicara dengan Tasya, ingin meyakinkan bahwa perasaannya tulus. Namun, dia juga tidak ingin membuat perempuan itu semakin menjauh.Akhirnya, dengan tekad yang sudah bulat, Jerry keluar dari mobilnya dan berjalan menuju rumah sakit tempat Tasya bekerja. Dia tahu jam kerja perempuan itu hampir selesai. Jika dia ingin bicara, ini adalah kesempatan terbaiknya.Saat ia sampai di lobi rumah sakit, matanya segera menangkap sosok Tasya yang sedang berbicara dengan seorang pria berseragam dokter. Jerry mengenali pria itu, dokter Alex, rekan kerja Tasya yang pernah beberapa kali ia dengar namanya disebut dalam percakapan mereka.Ada sesuatu dalam cara Tasya tertawa kecil yang membuat Jerry merasa gelisah. Itu adalah tawa yang dulu sering ia d

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 181

    Beberapa hari berlalu sejak percakapan itu, dan Jerry mulai menyadari sesuatu yang aneh. Tasya tidak lagi menghubunginya seperti sebelumnya. Tidak ada pesan singkat menanyakan kabarnya, tidak ada ajakan makan siang atau sekadar berbagi cerita.Jika biasanya Tasya selalu hadir dengan senyumannya yang hangat, kini dia seakan menghilang begitu saja.Awalnya, Jerry berpikir bahwa Tasya hanya sibuk dengan pekerjaannya di rumah sakit. Tapi ketika dia mencoba menghubunginya, hanya balasan singkat yang ia dapatkan, atau bahkan pesan yang tidak pernah dibalas sama sekali.Rasa penasaran mulai mengusik Jerry. Ada sesuatu yang terjadi, dan dia ingin tahu alasannya. Sore itu, dia memutuskan untuk menunggu di luar rumah sakit tempat Tasya bekerja.Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya dia melihat sosok perempuan itu keluar dari gedung dengan wajah lelah. Tasya tampak terkejut ketika melihat Jerry berdiri di sana.“Tasya,” panggil Jerry pelan.Tasya menghentikan langkahny

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 180

    Hari-hari berlalu sejak Jerry membantu Tasya mendapatkan pekerjaan di rumah sakit. Semakin sering mereka bertemu, semakin banyak pula percakapan yang mereka bagi.Jerry, yang biasanya tertutup, mulai menemukan kenyamanan dalam keberadaan Tasya. Sementara itu, Tasya juga merasakan sesuatu yang berbeda saat berbicara dengan Jerry.Suatu sore setelah jam kerja, Tasya sedang membereskan berkas-berkas pasien di meja resepsionis. Jerry, yang kebetulan baru menyelesaikan pertemuan dengan direktur rumah sakit, melihat Tasya yang terlihat lelah."Masih sibuk?" tanya Jerry sambil menyandarkan tangannya di meja.Tasya menoleh dan tersenyum tipis. "Iya, harus menyelesaikan ini dulu sebelum pulang. Kamu sendiri, kenapa masih di sini?"Jerry mengangkat bahunya. "Menunggu seseorang," jawabnya santai."Menunggu siapa?" Tasya bertanya sambil melirik jam tangannya. Rumah sakit sudah mulai sepi, hanya tersisa beberapa staf yang juga bersiap untuk pulang.Jerry tersenyum kec

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 179

    Jerry melangkah memasuki supermarket dengan langkah santai. Acara pernikahan Lena dan Sandi tadi cukup melelahkan, dan sekarang ia hanya ingin membeli minuman dingin untuk menyegarkan pikirannya.Setelah mengambil sebotol air mineral dari lemari pendingin, ia beranjak ke kasir. Saat itu, matanya menangkap sosok seorang wanita yang sedang sibuk merapikan barang di rak dekat kasir.Rambut panjangnya diikat ke belakang, dan ia mengenakan seragam pegawai supermarket berwarna hijau. Ketika wanita itu berbalik, mata mereka bertemu, dan keduanya terdiam."Tasya?" Jerry mengernyit, mencoba memastikan bahwa penglihatannya tidak salah.Wanita itu pun terkejut, lalu tersenyum setelah memastikan siapa yang berdiri di hadapannya. "Jerry? Ya ampun, lama sekali kita tidak bertemu!" serunya dengan nada antusias.Jerry mengangguk pelan, masih memproses fakta bahwa ia bertemu dengan teman Zara di masa lalu. "Sudah lama sekali. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini."

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 178

    Rian tiba-tiba saja berjongkok di hadapan istrinya, mengeluarkan sebuah kotak dari sakunya. Dia mengungkapkan cintanya, melamar Zara lagi. Dia bilang, mungkin dulu mereka menikah karena paksaan dan Rian hanyalah peran pengganti Jerry. Namun, sekarang Rian ingin hidup bersama dengan Zara, saling mencintai.Zara menatap Rian dengan mata berkaca-kaca. Dadanya bergemuruh, campuran antara keterkejutan dan kebahagiaan yang tak bisa dijelaskan. "Rian..." suaranya hampir tak terdengar.Rian membuka kotak kecil itu, menampilkan cincin berlian yang berkilauan di bawah cahaya lampu taman mereka. "Zara, aku ingin kita memulai kembali. Kali ini, bukan karena keadaan atau paksaan. Aku ingin menikahimu lagi, dengan sepenuh hati dan dengan rasa cinta yang tak terbantahkan."Zara menutup mulutnya, air mata mulai mengalir. Hatinya berdesir hangat mendengar pengakuan itu. Sejak dulu, ia selalu mempertanyakan bagaimana perasaan Rian sebenarnya. Apakah ia hanya menjadi bayanga

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 177

    Hari itu, suasana di Hendrawan Group terasa berbeda. Para karyawan berbisik-bisik sejak pagi, membicarakan satu hal yang menjadi pusat perhatian mereka. Kembalinya Jerry Hendrawan sedang menjadi topik hangat. Setelah empat tahun berlalu, nama Jerry kembali menggema di dalam gedung perusahaan.Sejak kepergiannya, banyak hal telah berubah. Rian, yang selama ini mengelola perusahaan, sudah menyiapkan semuanya. Ia tidak ingin ada kekacauan atau ketidakjelasan dalam transisi ini. Bagaimanapun, Jerry adalah pemilik sah Hendrawan Group, dan Rian tahu saatnya sudah tiba untuk mengembalikan hak tersebut.Saat Jerry memasuki gedung, semua mata tertuju padanya. Pria itu mengenakan setelan hitam dengan kemeja putih bersih, langkahnya tegas dan penuh percaya diri. Tidak ada lagi bayangan pria yang dulu penuh kemarahan dan dendam. Wajahnya terlihat lebih matang, lebih tenang, meskipun masih menyimpan ketegasan yang khas.Ketika lift membawanya ke lantai eksekutif, sekretaris Rian sege

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 176

    Zara melangkah memasuki rumah sakit dengan perasaan campur aduk. Setelah sekian lama absen dari dunia medis, hari ini adalah hari pertamanya kembali bertugas sebagai dokter.Meskipun ia sudah terbiasa membantu Rian di perusahaan, dunia rumah sakit adalah tempat di mana hatinya benar-benar berada. Perasaan nostalgia langsung menyergapnya begitu ia melewati koridor yang dulu sangat akrab baginya."Selamat datang kembali, Dokter Zara," sapa salah satu perawat yang dikenalnya, Rina, dengan senyum ramah.Zara membalas dengan anggukan hangat. "Terima kasih, Rina. Bagaimana keadaan di sini? Apa ada perubahan besar selama aku pergi?"Rina tertawa kecil. "Tidak banyak, hanya saja kami kehilangan seorang dokter yang sangat berdedikasi. Sekarang, kami senang karena dokter itu kembali."Zara tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya menuju ruang ganti. Ia mengenakan jas putihnya dengan perasaan familiar yang menyenangkan. Setelah merapikan rambutnya, ia menuju ruang rapat untuk

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status