Home / Romansa / Terjerat Cinta Playboy Manis / S2 : Keinginan Bintang

Share

S2 : Keinginan Bintang

Author: Aililea (din din)
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Bin. Kamu baik-baik saja?”

Arlan dan Annetha terus mengetuk pintu, berusaha membuat Bintang membuka pintu. Sejak sampai di rumah, Bintang langsung masuk kamar dan tidak bicara dengan siapapun.

“Bin, buka pintu dan ayo bicara. Jika memang ada masalah, kamu bisa bicara dengan kami untuk meringankan bebanmu,” ujar Arlan membujuk.

“Bin, buka ya.” Annetha pun ikut membujuk.

“Aku baik-baik saja, hanya butuh waktu sendiri.” Suara Bintang terdengar dari kamar, tapi wanita itu tetap tidak mau membuka pintu.

Arlan dan Annetha saling tatap, tentu saja mereka menebak jika Bintang bertengkar dengan Langit. Hanya saja tidak menyangka jika Bintang pulang sendiri.

“Bin, kamu yakin?” tanya Annetha yang cemas.

“Ya, Mi. Aku yakin.” Bintang kembali bicara tapi masih tidak membuka pintu.

Arlan tidak bisa membiarkan putri kesayangannya seperti ini. Dia pun meninggalkan kamar Bintang, hingga membuat Annetha cemas.

“Kamu mau ke mana, Mas?” tanya Annetha sambil mengejar langkah suaminya.

“Mencari Langit, dia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Voni Oktavia93
papi Arlan tahan dulu ya emosinya ingat jantungnya nanti kambuh lo kalau marah-marah trus nanti malah bikin bintang makin merasa bersalah
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Semoga tenang dulu agar bisa menerima dgn lapang dada ,yg kuat ya Bin ...
goodnovel comment avatar
eva nindia
ppi arlan than jngan smpe emosiii.... pngen bnget dh bintang kolaps ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Tidak Cukup Saling Memahami

    “Tidak apa, menangislah agar sedikit lega.”Cheryl masih memeluk sambil mengusap punggung Bintang. Untuk saat ini, hanya hal itu yang bisa dilakukan oleh Cheryl.Cheryl menunggu Bintang bercerita dengan pikiran tenang. Dia tahu serumit apa hubungan antara Bintang dan Langit. Dia mungkin tidak tahu bagaimana perasaan Bintang, tapi Cheryl tahu bagaimana perasaan Langit.Setelah cukup lama Bintang menangis, akhirnya bisa menenangkan diri. Adanya Cheryl di sana, bisa sedikit membuat perasaan Bintang tenang.“Sudah mendingan?” tanya Cheryl penuh kelembutan. Secara umur dan memahami kehidupan, mungkin Cheryl memiliki nilai plus ketimbang Bintang.Bintang mengangguk-angguk. Cheryl sendiri mengambil tisu, kemudian menghapus jejak air mata yang masih menggenang di bawah pelupuk mata.“Ceritakan padaku, apa yang terjadi? Apa yang dilakukan Langit? Juga apa yang membuatmu merasa berat,” pinta Cheryl dengan suara lembut. Meski dia bisa menebak penyebab Bintang sedih, tapi dia ingin mendengar dari

    Last Updated : 2024-10-29
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Ceraikan Bintang

    “Puncak dari sebuah keikhlasan adalah saat kamu bisa menerima masa lalu terburuk dari orang yang kamu cintai.”Cheryl kembali bicara saat Bintang terlihat tenang dan lebih baik.“Aku tidak memaksamu mempercayai itu, tapi aku sedang bercermin pada apa yang ada di sekitarku. Daddy yang menerima segala kekurangan Mommy, ikhlas menerima seberapa kelam masa lalu Mommy. Ion yang menerimaku juga masa laluku, seharusnya bukan dia yang bertanggung jawab, tapi dia ikhlas menerima semuanya. Mungkin berbeda dengan ceritamu, tapi ini bisa dijadikan gambaran, bagaimana kamu akan memutuskan nantinya.”Cheryl masih mencoba membuat Bintang lepas dari kebimbangan dan keputusan yang salah.Bintang mencoba tersenyum mencengar ucapan Cheryl. Dia sedikit lega karena bebannya dibagi, kemudian mendengar hal-hal yang tidak pernah diketahui selama ini.“Terima kasih karena sudah berbagi cerita denganku.” Bintang memeluk adik iparnya itu.“Jangan sungkan. Kita keluarga, sudah sewajarnya berbagi, asal masih dala

    Last Updated : 2024-10-29
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Bagaimana Sekarang?

    Joya menatap Langit, kini sedang membantu putranya mengoleskan salep di lebam pipi, setelah Arlan dan Orion pergi.“Aku bisa sendiri, Mi.” Langit ingin menolak sang mimi membantu.“Tidak usah nolak atau protes, kamu sedang tidak dalam posisi boleh melakukan itu!” bentak Joya yang gemas. Dia tetap memaksa mengobati pipi putranya.Langit akhirnya hanya diam tanpa mau memandang Joya yang duduk di depannya.Kenzo pun di sana, bersedekap dada memandang putranya.“Ucapan mertuamu, jangan dimasukkan ke dalam hati, El. Bisa saja dia hanya sedang emosi,” ucap Kenzo, cemas jika sampai Langit melakukan apa yang dikatakan Arlan.Joya menoleh suaminya yang baru saja selesai bicara. Dia pun cemas jika sampai Langit melakukan apa yang dikatakan Arlan. Joya kemudian menatap Langit yang hanya diam, masih memalingkan wajah darinya dan Kenzo. Dia melihat bola mata Langit yang berkaca.“Benar, El. Kemungkinan Pak Arlan hanya sedang emosi saja,” timpal Joya.Langit tidak memberi reaksi apa pun. Dia menole

    Last Updated : 2024-10-29
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Intropeksi

    Waktu menunjukkan pukul sebelas malam. Bintang belum tidur, hanya berbaring miring sambil memandang gorden kamar. Hingga terdengar perutnya yang berbunyi, dia lapar sebab sejak sore belum makan sesuatu. Bintang juga menolak makan malam saat Orion membujuknya makan.Menarik napas dalam-dalam dan mengembuskan, Bintang pun akhirnya turun dari ranjang. Dia keluar kamar untuk mengambil makanan di dapur.“Tidak ada apa-apa.” Bintang bingung harus makan apa. Ada lauk di tempat penyimpanan, tapi Bintang tidak tahu apakah lauk itu menggunakan bawang atau tidak, hingga tidak berani memakannya.“Kak Bin.”Bintang terkejut saat mendengar suara Orion bersamaan dengan lampu dapur yang menyala. Dia menoleh dan melihat adiknya itu berjalan menghampiri.“Kamu menginap?” tanya Bintang yang tidak tahu Orion di rumah.“Ya,” jawab Orion, “Kak Bin lapar?” tanya Orion kemudian.Bintang mengangguk-angguk mendengar pertanyaan Orion. Adiknya itu pun tersenyum, lantas membuka lemari pendingin.“Biar aku buatkan

    Last Updated : 2024-10-29
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Terlihat Biasa Saja

    Langit terbangun di pagi hari saat mendengar suara ribut dari luar. Dia membuka kelopak mata, hingga menyadari jika Sashi sudah tidak ada di sampingnya. Pria itu menoleh ke kanan dan kiri mencari keberadaan Sashi, tapi putrinya itu tidak ada di sana.Setelah menajamkan pendengaran, Langit baru menyadari jika suara di depan kamar adalah suara Sashi. Tampaknya pembantu rumah kesusahan berkomunikasi dengan Sashi yang hanya bisa menggunakan bahasa Inggris.Langit pun buru-buru turun dari ranjang, berjalan cepat ke arah pintu dengan wajah lesu dan rambut yang berantakan.“Bukan itu. Sashi tidak mau itu.” Sashi bicara dengan bahasa Inggris, tentu saja membuat pembantu rumah bingung.“Duh, Non minta apa. Bibi ga paham.” Pembantu itu kebingungan karena tidak paham dengan yang diucapkan Sashi.“Ada apa?” tanya Langit yang baru saja keluar.Pembantu menoleh Langit kemudian mengangguk sopan, lantas menjawab, “Saya tidak paham yang dikatakannya.”Langit menoleh ke Sashi yang juga bingung, mungkin

    Last Updated : 2024-10-29
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Takut Semakin Menyakiti

    Langit membeku di tempatnya, memandang seseorang yang duduk di tepian ranjang dan kini sama-sama sedang memandang ke arahnya.Bintang menurunkan pandangan saat menyadari tatapannya bertemu dengan pria yang baru saja datang. Bintang memangku buku gambar Sashi, melihat apa yang digambar gadis kecil itu sebab sebelumnya Sashi berkata agar Bintang melihat gambar yang dibuatnya.Belum lagi, beberapa saat lalu ketika Bintang sedang di jalan, Sashi menghubunginya menggunakan ponsel pembantu, meminta Bintang mengambilkan buku gambarnya dengan alasan Langit ke kantor. Namun, siapa sangka jika Langit di sana, berdiri di ambang pintu memandang dirinya.Langit tidak bicara, begitu juga dengan Bintang. Keduanya hanya saling diam, merasa canggung satu sama lain.“Aku ke sini ingin mengambil buku gambar Sashi,” ucap Langit yang akhirnya bicara.Bintang menatap buku di tangannya. Dia lantas berdiri membawa buku itu ke arah Langit berdiri. Bintang mengulurkan buku itu agar dibawa Langit.“Sashi juga m

    Last Updated : 2024-10-29
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Marah Sepuasmu

    Bintang menatap Langit dengan rasa tidak percaya. Bagaimana bisa pria itu menyerah begitu mudah, padahal bukan itu yang diharapkan oleh Bintang.“Kamu ngomong apa, hah!” Bintang memukul lengan Langit dengan sangat keras karena emosi.Langit hanya diam saat Bintang memukulnya.“Kamu benar-benar membuatku kesal! Bagaimana bisa kamu berucap sepasrah itu! Bagaimana bisa kamu tidak memperjuangkanku! Seharusnya kamu menculikku, menyekapku, atau apa saja agar aku tidak pergi. Tapi apa? Kamu malah ikhlas, pasrah, mana janjimu yang tidak akan melepasku, hah!” Bintang terus mengamuk, di setiap kalimat yang meluncur, selalu diakhiri dengan sebuah pukulan.Bintang emosi hingga napasnya tak beraturan. Dia menatap Langit yang masih diam menunduk.Langit menatap nanar Bintang, sebulir kristal bening masih menggantung di ujung kelopak mata.“Bagaimana jika kamu terus terluka? Bagaimana jika kamu terpaksa dan tidak bahagia? Aku bisa menahanmu, membuatmu terus disisiku dengan paksaan, tapi apa kamu aka

    Last Updated : 2024-10-29
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Akan Memperjuangkan

    “Papi bilang seperti itu?”Bintang sangat terkejut mendengar cerita Langit. Tidak percaya jika Arlan sampai meminta Langit menceraikannya.“Aku saja belum membuat keputusan, kenapa Papi begitu?” Bintang kesal karena Arlan membuat keputusan tanpa persetujuannya.Langit mempererat pelukan saat mendengar ucapan Bintang. Keduanya kini duduk di sofa dan membicarakan keputusan Arlan.“Jangan salahkan Papi, Bin. Bagaimanapun apa yang diputuskan olehnya, memang semata-mata untuk melindungimu. Dia hanya takut kamu menderita,” ujar Langit menyadari jika semua memang kesalahannya, bukan keputusan Arlan.“Tapi Papi juga tidak harus mengambil keputusan seperti itu, sebelum mendengar keputusanku,” balas Bintang tetap tidak terima.“Papi mengambil keputusan karena melihatmu menderita, aku pun tidak menyalahkannya,” ujar Langit yang diakhiri mengecup pucuk kepala Bintang.Bintang melepas pelukan, bangkit sambil menatap Langit yang juga sudah memandangnya.“Apa kamu ingin melepasku karena ucapan Papi?

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   Bonus Chapter 5~Akhir

    Langit dan yang lain hari itu menunggu cemas di depan ruang operasi. Hari ini Bintang menjalani operasi cesar sesuai dengan yang dijadwalkan dokter, setelah melakukan beberapa tes dan memastikan kondisi Bintang siap untuk melahirkan. “Duduklah, El. Operasinya pasti berjalan lancar,” kata Joya yang pusing melihat putranya mondar-mandir tidak jelas sejak tadi. Annetha, Arlan, Kenzo, juga Sashi juga menatap Langit yang tidak bisa tenang. “Mana bisa tenang, Mi.” Langit sangat mengkhawatirkan kondisi Bintang. Meski Bintang dalam kondisi sehat, tapi tetap saja Langit cemas. Joya membuang napas kasar, berdiri lantas menarik tangan Langit dan mengajaknya duduk bersaam. “Yang perlu kita lakukan sekarang itu doa, El. Bukan mondar-mandir yang bikin pusing!” sembur Joya sambil menahan Langit agar tidak mondar-mandir lagi. Langit menatap Joya sendu, kecemasan terlihat jelas dari tatapan mata pria itu. “Kita banyak doa saja, El. Semoga semuanya lancar. Kamu dengar sendiri kata dokter, selama

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   Bonus Chapter 4

    “Benarkah? Ya Tuhan, mami benar-benar bersyukur dan bahagia.”Annetha langsung memeluk Bintang mengetahui jika putrinya hamil. Dulu memang takut, tapi Annetha pun memilih pasrah seperti putrinya, agar mendapatkan jalan yang terbaik.Bintang dan Langit pergi ke rumah Annetha setelah dokter mengizinkan Bintang pulang, setelah memastikan kondisi Bintang membaik. Keduanya sengaja datang ke sana karena ingin menyampaikan kabar kehamilan Bintang, meski Bintang sendiri tidak yakin jika sang papi akan menerimanya. Namun, yang jelas Bintang tidak ingin kejadian dulu terulang.“Mami tidak marah?” tanya Bintang dengan ekspresi takut di wajah pucatnya.Annetha melepas pelukan, lantas menatap Bintang sambil menangkup kedua pipi putrinya itu.“Tentu saja tidak, kenapa mami harus marah? Mami malah sangat bahagia akhirnya keinginanmu terkabul,” ucap Annetha penuh rasa syukur.Sashi berada di pangkuan Langit, mendengarkan percakapan antara orang tua, apalagi Bintang menangis dalam pelukan Annetha.“Mo

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   Bonus Chapter 3

    Sashi duduk di bangku depan gedung sekolah, menunggu Bintang yang tidak kunjung datang. “Apa Mommy lupa?” Sashi menghela napas kasar sampai kedua pundak naik-turun. Guru Sashi sudah menghubungi Bintang, tapi tidak ada jawaban karena tas Bintang tertinggal di klinik beserta ponselnya, membuat Sashi akhirnya menunggu karena yakin jika Bintang akan menjemputnya. Sashi masih setia di sana. Duduk sambil mengayunkan kedua kaki maju mundur. Hingga seorang anak laki-laki menghampirinya. “Kamu belum dijemput?” Sashi mendongak, menatap anak laki-laki kakak kelasnya yang duduk di kelas enam. “Iya, Mommy belum jemput,” jawab Sashi masih memandang anak laki-laki itu. Anak laki-laki itu mengedarkan pandangan, kemudian ikut duduk di samping Sashi. “Mamaku juga belum jemput, sepertinya jemput kedua adikku yang les lebih dulu,” ucap anak laki-laki itu sambil mengedarkan pandangannya. Sashi mengangguk-angguk mendengar ucapan anak laki-laki itu, tidak buruk duduk bersama menunggu jemputan masing

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   Bonus Chapter 2

    Langit berlarian menuju ke klinik untuk melihat kondisi Bintang, sesampainya di klinik melihat Bintang yang terbaring dengan wajah pucat dan lemas meski sudah sadar.“Bin.” Langit mendekat dan langsung membelai wajah istrinya itu.“Bagaimana kondisinya?” tanya Langit ke dokter jaga di klinik karena Bintang terlihat masih meringis menahan sakit.“Tekanan darahnya sangat rendah, kemungkinan kelelahan. Tapi untuk mengetahui kondisi pasti penyebabnya, mungkin bisa dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lepngkap, Pak.” Dokter klinik hanya mengecek kondisi Bintang berdasarkan keluhan saja.Langit tidak banyak bicara. Dia pun meraup tubuh Bintang ke gendongan dan membawa keluar dari klinik. Kondisi Bintang yang tidak biasa, tentu saja membuat Langit cemas. Dia harus membawa Bintang ke rumah sakit untuk pemeriksaan menyeluruh.“El, ada apa?” Joya dan Kenzo yang kebetulan baru saja keluar lift di lobi, terkejut melihat Langit menggendong Bintang.“Kondisi Bintang buruk, Mi. Aku mau

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   Bonus Chapter 1

    Dua tahun kemudian. “Mommy! Daddy! Sashi telat sekolah!” Suara melengking dari luar kamar terdengar sampai dalam. Bintang dan Langit yang masih tidur pulas pun terkejut karena suara Sashi juga ketukan pintu beberapa kali. Bintang terduduk dengan mata masih tertutup. Dia pun mengucek mata, mencoba membuka kelopak mata lebar agar bisa melihat jarum jam di dinding. “Ya Tuhan!” Bintang sangat terkejut karena waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi. “El, bangun! Kita kesiangan!” Bintang memukul lengan suaminya, meminta agar Langit segera bangun. Biasanya jam segini Bintang sudah bangun memasak dan menyiapkan perlengkapan sekolah Sashi, tapi pagi ini dia malah kesiangan bangun. Ini semua gara-gara suaminya yang mengajak begadang semalaman. Meminta jatah tidak ada habisnya, membuat Bintang kelelahan luar biasa, lantas terbangun kesiangan. “Bentar, Bin. Lima menit lagi.” Langit malah menarik selimut masih sambil memejamkan mata. Enggan bangun karena masih sangat mengantuk. “El, Sashi

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Happy Ending

    Bintang melipat kedua tangan di depan dada, menatap suaminya yang baru saja selesai menjalani operasi kecil dan menatap dengan ekspresi wajah kesal. Langit melirik Aldo, dalam tatapan matanya seolah ingin melempar kalimat ‘Aku akan memotong gajimu, lihat saja dasar pengkhianat!’, sungguh Langit tidak menyangka saat keluar dari ruang operasi langsung melihat Bintang. “Tidak usah melirik Aldo, urusanmu denganku, El!” Bintang tahu ke mana arah pandangan suaminya, hingga langsung menegur pria itu. Langit menatap Bintang, terlihat bersalah dan takut melihat tatapan istrinya itu. “Keluarlah, Al. Tenang saja, aku yang akan menjamin karirmu,” ucap Bintang memberikan jaminan ke sekretaris suaminya, sebab dia memaksa Aldo untuk bicara jujur. “Baik, Bu.” Aldo pun secepat kilat kabur dari ruangan itu, tidak ingin terlibat masalah antar suami-istri yang sudah menciptakan ketegangan sejak beberapa menit lalu. Langit benar-benar tak berkutik, diam karena merasa salah. Dia melihat Bintang menar

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Ketahuan

    “Saya masih tidak habis pikir dengan Anda, Pak.”Aldo menatap Langit dengan rasa heran. Otak cerdasnya mendadak tidak bisa menangkap maksud dari apa yang sedang dilakukan bosnya.“Kamu tidak perlu berpikir apa pun,” balas Langit santai.Aldo ingin membalas ucapan Langit, tapi atasannya kembali bicara.“Pokoknya kalau istriku menghubungi, jangan dijawab!” titah Langit yang memang baru saja berganti pakaian.Tepat saat mengatakan itu, ponsel Langit yang dibawa Aldo bergetar karena memang dibuat mode silent, hanya bergetar saat ada panggilan atau pesan.Aldo melirik dan melihat nama Bintang terpampang di layar. Langit tidak menyadari kalau ponselnya berdering. Dia sedang mengikat tali baju khusus yang diberikan perawat, sebelum perawat memasang infus.“Bagaimana kalau terus menghubungi?” tanya Aldo sambil menggeser tombol hijau di ponsel Langit. Dia memegang ponsel Langit di samping tubuh, posisi layar menghadap ke belakang, sehingga Langit tidak menyadari jika ada panggilan masuk.“Ya,

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Hadiah Untuk Sashi

    Sudah dua minggu semenjak Bintang berbaikan dengan Arlan. Bahkan Bintang sekarang sering mengajak Sashi ke rumah orang tuanya atas permintaan Annetha.Seperti hari itu. Bintang pergi ke rumah Arlan sebab sang papi bilang sedang ambil cuti karena kondisinya yang kurang sehat, sehingga Bintang tanpa pikir panjang memilih langsung datang untuk melihat kondisi Arlan.“Sudah diperiksa dan minum obat?” tanya Bintang begitu bertemu dengan Arlan yang sedang duduk di ruang keluarga bersama Annetha.Annetha dan Arlan pun terkejut karena Bintang tampak begitu panik.“Papi tidak kenapa-napa, hanya kecapean hingga membuat kondisi tubuh papi sedikit drop,” jawab Arlan sambil mengulas senyum.Tatapan pria itu tertuju ke Sashi yang berdiri di samping Bintang, lantas mengulurkan tangan sebagai isyarat agar gadis kecil itu mendekat.“Opa punya hadiah untukmu,” kata Arlan yang kemudian berdiri.Sashi mendongak menoleh Bintang, sedangkan Bintang langsung mengangguk melihat Sashi yang seolah meminta perse

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Ultimatum

    Langit menarik napas dalam-dalam, lantas mengembuskan perlahan tanpa suara. Dia duduk sambil meremas kedua lutut, sedikit menunduk menurunkan pandangan agar tidak dikira sedang menantang.Arlan sendiri menatap Langit, mengajak pria itu bicara di ruang kerja tapi sudah duduk selama hampir lima belas menit belum berkata sepatah kata pun. Tatapan matanya pun membuat lawan bicaranya hanya diam menunduk.Arlan menghela napas kasar, hingga kemudian akhirnya bicara.“Aku memang memberi restu lagi, tapi bukan berarti akan menerima atau melupakan kejadian sebelumnya dengan mudah. Apa yang aku lakukan semata-mata hanya untuk Bintang. Bagiku dia yang akan jadi prioritas utamaku, memang aku ingin memisahkan kalian, tapi karena itu akan menyakiti hati putriku, membuatku memilih mengalah dengan keputusannya.”Arlan bicara dengan suara yang tidak terlalu lantang, tapi terkesan begitu menekan.Langit sendiri tidak membalas ucapan Arlan, hanya mengangkat wajah dan menatap pria itu yang sedang bicara a

DMCA.com Protection Status