Beranda / Romansa / Terjerat Cinta Playboy Manis / S2 : Bagaimana Sekarang?

Share

S2 : Bagaimana Sekarang?

Penulis: Aililea (din din)
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Joya menatap Langit, kini sedang membantu putranya mengoleskan salep di lebam pipi, setelah Arlan dan Orion pergi.

“Aku bisa sendiri, Mi.” Langit ingin menolak sang mimi membantu.

“Tidak usah nolak atau protes, kamu sedang tidak dalam posisi boleh melakukan itu!” bentak Joya yang gemas. Dia tetap memaksa mengobati pipi putranya.

Langit akhirnya hanya diam tanpa mau memandang Joya yang duduk di depannya.

Kenzo pun di sana, bersedekap dada memandang putranya.

“Ucapan mertuamu, jangan dimasukkan ke dalam hati, El. Bisa saja dia hanya sedang emosi,” ucap Kenzo, cemas jika sampai Langit melakukan apa yang dikatakan Arlan.

Joya menoleh suaminya yang baru saja selesai bicara. Dia pun cemas jika sampai Langit melakukan apa yang dikatakan Arlan. Joya kemudian menatap Langit yang hanya diam, masih memalingkan wajah darinya dan Kenzo. Dia melihat bola mata Langit yang berkaca.

“Benar, El. Kemungkinan Pak Arlan hanya sedang emosi saja,” timpal Joya.

Langit tidak memberi reaksi apa pun. Dia menole
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Voni Oktavia93
papi yang nikah bukan kamu tapi yang nikah langit n bintang kamu gk berhak nyuruh langit ceraikan bintang kamu gak boleh egois papi arland
goodnovel comment avatar
vieta_novie
setelah semua yg udh terjadi,apa yg akan kamu lakukan El... ayo lah papi Arlan ..jgn pisahkan El & Bin...biarkan mereka tetap bersama...anggap aja ini adalah ujian pernikahan mereka...biarkan mereka berjuang utk menyelesaikan ujian ini....
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Semoga Sashi bisa jadi pemersatu antara langit dan Binbin ....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Intropeksi

    Waktu menunjukkan pukul sebelas malam. Bintang belum tidur, hanya berbaring miring sambil memandang gorden kamar. Hingga terdengar perutnya yang berbunyi, dia lapar sebab sejak sore belum makan sesuatu. Bintang juga menolak makan malam saat Orion membujuknya makan.Menarik napas dalam-dalam dan mengembuskan, Bintang pun akhirnya turun dari ranjang. Dia keluar kamar untuk mengambil makanan di dapur.“Tidak ada apa-apa.” Bintang bingung harus makan apa. Ada lauk di tempat penyimpanan, tapi Bintang tidak tahu apakah lauk itu menggunakan bawang atau tidak, hingga tidak berani memakannya.“Kak Bin.”Bintang terkejut saat mendengar suara Orion bersamaan dengan lampu dapur yang menyala. Dia menoleh dan melihat adiknya itu berjalan menghampiri.“Kamu menginap?” tanya Bintang yang tidak tahu Orion di rumah.“Ya,” jawab Orion, “Kak Bin lapar?” tanya Orion kemudian.Bintang mengangguk-angguk mendengar pertanyaan Orion. Adiknya itu pun tersenyum, lantas membuka lemari pendingin.“Biar aku buatkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Terlihat Biasa Saja

    Langit terbangun di pagi hari saat mendengar suara ribut dari luar. Dia membuka kelopak mata, hingga menyadari jika Sashi sudah tidak ada di sampingnya. Pria itu menoleh ke kanan dan kiri mencari keberadaan Sashi, tapi putrinya itu tidak ada di sana.Setelah menajamkan pendengaran, Langit baru menyadari jika suara di depan kamar adalah suara Sashi. Tampaknya pembantu rumah kesusahan berkomunikasi dengan Sashi yang hanya bisa menggunakan bahasa Inggris.Langit pun buru-buru turun dari ranjang, berjalan cepat ke arah pintu dengan wajah lesu dan rambut yang berantakan.“Bukan itu. Sashi tidak mau itu.” Sashi bicara dengan bahasa Inggris, tentu saja membuat pembantu rumah bingung.“Duh, Non minta apa. Bibi ga paham.” Pembantu itu kebingungan karena tidak paham dengan yang diucapkan Sashi.“Ada apa?” tanya Langit yang baru saja keluar.Pembantu menoleh Langit kemudian mengangguk sopan, lantas menjawab, “Saya tidak paham yang dikatakannya.”Langit menoleh ke Sashi yang juga bingung, mungkin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Takut Semakin Menyakiti

    Langit membeku di tempatnya, memandang seseorang yang duduk di tepian ranjang dan kini sama-sama sedang memandang ke arahnya.Bintang menurunkan pandangan saat menyadari tatapannya bertemu dengan pria yang baru saja datang. Bintang memangku buku gambar Sashi, melihat apa yang digambar gadis kecil itu sebab sebelumnya Sashi berkata agar Bintang melihat gambar yang dibuatnya.Belum lagi, beberapa saat lalu ketika Bintang sedang di jalan, Sashi menghubunginya menggunakan ponsel pembantu, meminta Bintang mengambilkan buku gambarnya dengan alasan Langit ke kantor. Namun, siapa sangka jika Langit di sana, berdiri di ambang pintu memandang dirinya.Langit tidak bicara, begitu juga dengan Bintang. Keduanya hanya saling diam, merasa canggung satu sama lain.“Aku ke sini ingin mengambil buku gambar Sashi,” ucap Langit yang akhirnya bicara.Bintang menatap buku di tangannya. Dia lantas berdiri membawa buku itu ke arah Langit berdiri. Bintang mengulurkan buku itu agar dibawa Langit.“Sashi juga m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Marah Sepuasmu

    Bintang menatap Langit dengan rasa tidak percaya. Bagaimana bisa pria itu menyerah begitu mudah, padahal bukan itu yang diharapkan oleh Bintang.“Kamu ngomong apa, hah!” Bintang memukul lengan Langit dengan sangat keras karena emosi.Langit hanya diam saat Bintang memukulnya.“Kamu benar-benar membuatku kesal! Bagaimana bisa kamu berucap sepasrah itu! Bagaimana bisa kamu tidak memperjuangkanku! Seharusnya kamu menculikku, menyekapku, atau apa saja agar aku tidak pergi. Tapi apa? Kamu malah ikhlas, pasrah, mana janjimu yang tidak akan melepasku, hah!” Bintang terus mengamuk, di setiap kalimat yang meluncur, selalu diakhiri dengan sebuah pukulan.Bintang emosi hingga napasnya tak beraturan. Dia menatap Langit yang masih diam menunduk.Langit menatap nanar Bintang, sebulir kristal bening masih menggantung di ujung kelopak mata.“Bagaimana jika kamu terus terluka? Bagaimana jika kamu terpaksa dan tidak bahagia? Aku bisa menahanmu, membuatmu terus disisiku dengan paksaan, tapi apa kamu aka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Akan Memperjuangkan

    “Papi bilang seperti itu?”Bintang sangat terkejut mendengar cerita Langit. Tidak percaya jika Arlan sampai meminta Langit menceraikannya.“Aku saja belum membuat keputusan, kenapa Papi begitu?” Bintang kesal karena Arlan membuat keputusan tanpa persetujuannya.Langit mempererat pelukan saat mendengar ucapan Bintang. Keduanya kini duduk di sofa dan membicarakan keputusan Arlan.“Jangan salahkan Papi, Bin. Bagaimanapun apa yang diputuskan olehnya, memang semata-mata untuk melindungimu. Dia hanya takut kamu menderita,” ujar Langit menyadari jika semua memang kesalahannya, bukan keputusan Arlan.“Tapi Papi juga tidak harus mengambil keputusan seperti itu, sebelum mendengar keputusanku,” balas Bintang tetap tidak terima.“Papi mengambil keputusan karena melihatmu menderita, aku pun tidak menyalahkannya,” ujar Langit yang diakhiri mengecup pucuk kepala Bintang.Bintang melepas pelukan, bangkit sambil menatap Langit yang juga sudah memandangnya.“Apa kamu ingin melepasku karena ucapan Papi?

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Tidak Merestui Dua Kali

    “Ada apa?” tanya Arlan yang baru saja pulang, tapi melihat Annetha mondar-mandir dengan ekspresi wajah cemas. Annetha menoleh Arlan yang baru datang. Dia lantas menghampiri suaminya yang sedang berjalan ke arahnya. “Bintang belum pulang sampai sekarang. Dia pergi dari siang, tapi sampai sore pun belum balik,” jawab Annetha sambil memasang mimik wajah cemas. Arlan mengerutkan alis, kemudian melepaskan jas sambil bertanya, “Sudah kamu hubungi dan tanya di mana dia sekarang?” “Sudah, tapi tidak diangkat. Lalu aku coba kirim pesan juga tidak dibaca,” jawab Annetha sambil menunjukkan pesan yang dikirimkan ke Bintang. “Aku hanya cemas, Mas. Apalagi sikap Bintang pagi tadi sangat aneh,” ujar Annetha mengemukakan pendapat, apalagi Bintang sedang dalam kondisi terguncang. “Sudah tanya Ion? Barangkali dia di tempatnya?” tanya Arlan. “Sudah. Ion sedang bekerja di kafe. Dia tidak melihat Bintang,” jawab Annetha frustasi. “Anta? Bintang jadi ibu angkatnya Bumi, barangkali Bintang di sana,”

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Dia Tetap Putriku

    “Papi tidak bisa memutuskan sepihak seperti ini? Aku belum memutuskan, tapi kenapa Papi minta Langit untuk menceraikanku? Dan sekarang memintaku berpisah darinya?”Bintang terlalu emosi, hingga dia keceplosan bicara tentang yang dikatakan oleh Langit.Arlan terkejut menatap Bintang, dugaannya tentang Bintang yang bertemu Langit ternyata benar.“Kamu bertemu dengannya, kan?” Arlan menatap tajam Bintang, tatapan yang sangat berbeda dari biasanya.Bintang terlanjur ketahuan bicara, hingga memilih menjawab dengan tegas.“Ya, karena kami masih ingin bersama,” jawab Bintang tanpa rasa takut.Arlan menatap Bintang yang tidak memiliki rasa takut sama sekali, hingga kemudian berkata, “Papi tidak pernah memaksamu melakukan keinginan papi, bahkan selalu menuruti semua keinginanmu. Bisakah kali ini saja, dengarkan papi, karena keputusanmu kali ini salah.”Bintang terkejut mendengar Arlan masih bersikukuh memintanya berpisah dengan Langit. Dia pun menggelengkan kepala pelan.“Tidak, Pi. Yang salah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Hanya Ingin Bertanggung Jawab

    “Bin.” Langit lebih dulu meraih tubuh Bintang.“Singkirkan tanganmu darinya!” Arlan berusaha mengambil paksa Bintang.“Pi, ini bukan saatnya kamu meluapkan amarahmu. Sekarang bawa Bintang ke rumah sakit!” amuk Annetha karena geram putrinya pingsan.Arlan menatap Annetha yang cemas dan marah, lantas memandang Bintang yang sudah berada di pelukan Langit.“El, bawa Bintang ke rumah sakit,” kata Annetha.Langit langsung menggendong Bintang, lantas berjalan cepat disusul oleh Arlan dan Annetha. Mereka naik mobil Langit yang memang ada di belakang mobil Bintang, tapi sopir pribadi Arlan yang mengemudi.Mereka sudah sampai di IGD. Langit sendiri yang menggendong dan membawa Bintang masuk ke IGD agar mendapat penanganan.“El,” lirih Bintang saat Langit sedang menurunkan tubuhnya di atas ranjang pesakitan.“Aku di sini,” balas Langit.Arlan dan Annetha melihat Langit yang memberi perhatian ke Bintang. Bahkan Langit terus menggenggam tangan Bintang yang dibawa masuk ke ruang pemeriksaan.“Kita

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   Bonus Chapter 5~Akhir

    Langit dan yang lain hari itu menunggu cemas di depan ruang operasi. Hari ini Bintang menjalani operasi cesar sesuai dengan yang dijadwalkan dokter, setelah melakukan beberapa tes dan memastikan kondisi Bintang siap untuk melahirkan. “Duduklah, El. Operasinya pasti berjalan lancar,” kata Joya yang pusing melihat putranya mondar-mandir tidak jelas sejak tadi. Annetha, Arlan, Kenzo, juga Sashi juga menatap Langit yang tidak bisa tenang. “Mana bisa tenang, Mi.” Langit sangat mengkhawatirkan kondisi Bintang. Meski Bintang dalam kondisi sehat, tapi tetap saja Langit cemas. Joya membuang napas kasar, berdiri lantas menarik tangan Langit dan mengajaknya duduk bersaam. “Yang perlu kita lakukan sekarang itu doa, El. Bukan mondar-mandir yang bikin pusing!” sembur Joya sambil menahan Langit agar tidak mondar-mandir lagi. Langit menatap Joya sendu, kecemasan terlihat jelas dari tatapan mata pria itu. “Kita banyak doa saja, El. Semoga semuanya lancar. Kamu dengar sendiri kata dokter, selama

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   Bonus Chapter 4

    “Benarkah? Ya Tuhan, mami benar-benar bersyukur dan bahagia.”Annetha langsung memeluk Bintang mengetahui jika putrinya hamil. Dulu memang takut, tapi Annetha pun memilih pasrah seperti putrinya, agar mendapatkan jalan yang terbaik.Bintang dan Langit pergi ke rumah Annetha setelah dokter mengizinkan Bintang pulang, setelah memastikan kondisi Bintang membaik. Keduanya sengaja datang ke sana karena ingin menyampaikan kabar kehamilan Bintang, meski Bintang sendiri tidak yakin jika sang papi akan menerimanya. Namun, yang jelas Bintang tidak ingin kejadian dulu terulang.“Mami tidak marah?” tanya Bintang dengan ekspresi takut di wajah pucatnya.Annetha melepas pelukan, lantas menatap Bintang sambil menangkup kedua pipi putrinya itu.“Tentu saja tidak, kenapa mami harus marah? Mami malah sangat bahagia akhirnya keinginanmu terkabul,” ucap Annetha penuh rasa syukur.Sashi berada di pangkuan Langit, mendengarkan percakapan antara orang tua, apalagi Bintang menangis dalam pelukan Annetha.“Mo

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   Bonus Chapter 3

    Sashi duduk di bangku depan gedung sekolah, menunggu Bintang yang tidak kunjung datang. “Apa Mommy lupa?” Sashi menghela napas kasar sampai kedua pundak naik-turun. Guru Sashi sudah menghubungi Bintang, tapi tidak ada jawaban karena tas Bintang tertinggal di klinik beserta ponselnya, membuat Sashi akhirnya menunggu karena yakin jika Bintang akan menjemputnya. Sashi masih setia di sana. Duduk sambil mengayunkan kedua kaki maju mundur. Hingga seorang anak laki-laki menghampirinya. “Kamu belum dijemput?” Sashi mendongak, menatap anak laki-laki kakak kelasnya yang duduk di kelas enam. “Iya, Mommy belum jemput,” jawab Sashi masih memandang anak laki-laki itu. Anak laki-laki itu mengedarkan pandangan, kemudian ikut duduk di samping Sashi. “Mamaku juga belum jemput, sepertinya jemput kedua adikku yang les lebih dulu,” ucap anak laki-laki itu sambil mengedarkan pandangannya. Sashi mengangguk-angguk mendengar ucapan anak laki-laki itu, tidak buruk duduk bersama menunggu jemputan masing

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   Bonus Chapter 2

    Langit berlarian menuju ke klinik untuk melihat kondisi Bintang, sesampainya di klinik melihat Bintang yang terbaring dengan wajah pucat dan lemas meski sudah sadar.“Bin.” Langit mendekat dan langsung membelai wajah istrinya itu.“Bagaimana kondisinya?” tanya Langit ke dokter jaga di klinik karena Bintang terlihat masih meringis menahan sakit.“Tekanan darahnya sangat rendah, kemungkinan kelelahan. Tapi untuk mengetahui kondisi pasti penyebabnya, mungkin bisa dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lepngkap, Pak.” Dokter klinik hanya mengecek kondisi Bintang berdasarkan keluhan saja.Langit tidak banyak bicara. Dia pun meraup tubuh Bintang ke gendongan dan membawa keluar dari klinik. Kondisi Bintang yang tidak biasa, tentu saja membuat Langit cemas. Dia harus membawa Bintang ke rumah sakit untuk pemeriksaan menyeluruh.“El, ada apa?” Joya dan Kenzo yang kebetulan baru saja keluar lift di lobi, terkejut melihat Langit menggendong Bintang.“Kondisi Bintang buruk, Mi. Aku mau

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   Bonus Chapter 1

    Dua tahun kemudian. “Mommy! Daddy! Sashi telat sekolah!” Suara melengking dari luar kamar terdengar sampai dalam. Bintang dan Langit yang masih tidur pulas pun terkejut karena suara Sashi juga ketukan pintu beberapa kali. Bintang terduduk dengan mata masih tertutup. Dia pun mengucek mata, mencoba membuka kelopak mata lebar agar bisa melihat jarum jam di dinding. “Ya Tuhan!” Bintang sangat terkejut karena waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi. “El, bangun! Kita kesiangan!” Bintang memukul lengan suaminya, meminta agar Langit segera bangun. Biasanya jam segini Bintang sudah bangun memasak dan menyiapkan perlengkapan sekolah Sashi, tapi pagi ini dia malah kesiangan bangun. Ini semua gara-gara suaminya yang mengajak begadang semalaman. Meminta jatah tidak ada habisnya, membuat Bintang kelelahan luar biasa, lantas terbangun kesiangan. “Bentar, Bin. Lima menit lagi.” Langit malah menarik selimut masih sambil memejamkan mata. Enggan bangun karena masih sangat mengantuk. “El, Sashi

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Happy Ending

    Bintang melipat kedua tangan di depan dada, menatap suaminya yang baru saja selesai menjalani operasi kecil dan menatap dengan ekspresi wajah kesal. Langit melirik Aldo, dalam tatapan matanya seolah ingin melempar kalimat ‘Aku akan memotong gajimu, lihat saja dasar pengkhianat!’, sungguh Langit tidak menyangka saat keluar dari ruang operasi langsung melihat Bintang. “Tidak usah melirik Aldo, urusanmu denganku, El!” Bintang tahu ke mana arah pandangan suaminya, hingga langsung menegur pria itu. Langit menatap Bintang, terlihat bersalah dan takut melihat tatapan istrinya itu. “Keluarlah, Al. Tenang saja, aku yang akan menjamin karirmu,” ucap Bintang memberikan jaminan ke sekretaris suaminya, sebab dia memaksa Aldo untuk bicara jujur. “Baik, Bu.” Aldo pun secepat kilat kabur dari ruangan itu, tidak ingin terlibat masalah antar suami-istri yang sudah menciptakan ketegangan sejak beberapa menit lalu. Langit benar-benar tak berkutik, diam karena merasa salah. Dia melihat Bintang menar

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Ketahuan

    “Saya masih tidak habis pikir dengan Anda, Pak.”Aldo menatap Langit dengan rasa heran. Otak cerdasnya mendadak tidak bisa menangkap maksud dari apa yang sedang dilakukan bosnya.“Kamu tidak perlu berpikir apa pun,” balas Langit santai.Aldo ingin membalas ucapan Langit, tapi atasannya kembali bicara.“Pokoknya kalau istriku menghubungi, jangan dijawab!” titah Langit yang memang baru saja berganti pakaian.Tepat saat mengatakan itu, ponsel Langit yang dibawa Aldo bergetar karena memang dibuat mode silent, hanya bergetar saat ada panggilan atau pesan.Aldo melirik dan melihat nama Bintang terpampang di layar. Langit tidak menyadari kalau ponselnya berdering. Dia sedang mengikat tali baju khusus yang diberikan perawat, sebelum perawat memasang infus.“Bagaimana kalau terus menghubungi?” tanya Aldo sambil menggeser tombol hijau di ponsel Langit. Dia memegang ponsel Langit di samping tubuh, posisi layar menghadap ke belakang, sehingga Langit tidak menyadari jika ada panggilan masuk.“Ya,

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Hadiah Untuk Sashi

    Sudah dua minggu semenjak Bintang berbaikan dengan Arlan. Bahkan Bintang sekarang sering mengajak Sashi ke rumah orang tuanya atas permintaan Annetha.Seperti hari itu. Bintang pergi ke rumah Arlan sebab sang papi bilang sedang ambil cuti karena kondisinya yang kurang sehat, sehingga Bintang tanpa pikir panjang memilih langsung datang untuk melihat kondisi Arlan.“Sudah diperiksa dan minum obat?” tanya Bintang begitu bertemu dengan Arlan yang sedang duduk di ruang keluarga bersama Annetha.Annetha dan Arlan pun terkejut karena Bintang tampak begitu panik.“Papi tidak kenapa-napa, hanya kecapean hingga membuat kondisi tubuh papi sedikit drop,” jawab Arlan sambil mengulas senyum.Tatapan pria itu tertuju ke Sashi yang berdiri di samping Bintang, lantas mengulurkan tangan sebagai isyarat agar gadis kecil itu mendekat.“Opa punya hadiah untukmu,” kata Arlan yang kemudian berdiri.Sashi mendongak menoleh Bintang, sedangkan Bintang langsung mengangguk melihat Sashi yang seolah meminta perse

  • Terjerat Cinta Playboy Manis   S2 : Ultimatum

    Langit menarik napas dalam-dalam, lantas mengembuskan perlahan tanpa suara. Dia duduk sambil meremas kedua lutut, sedikit menunduk menurunkan pandangan agar tidak dikira sedang menantang.Arlan sendiri menatap Langit, mengajak pria itu bicara di ruang kerja tapi sudah duduk selama hampir lima belas menit belum berkata sepatah kata pun. Tatapan matanya pun membuat lawan bicaranya hanya diam menunduk.Arlan menghela napas kasar, hingga kemudian akhirnya bicara.“Aku memang memberi restu lagi, tapi bukan berarti akan menerima atau melupakan kejadian sebelumnya dengan mudah. Apa yang aku lakukan semata-mata hanya untuk Bintang. Bagiku dia yang akan jadi prioritas utamaku, memang aku ingin memisahkan kalian, tapi karena itu akan menyakiti hati putriku, membuatku memilih mengalah dengan keputusannya.”Arlan bicara dengan suara yang tidak terlalu lantang, tapi terkesan begitu menekan.Langit sendiri tidak membalas ucapan Arlan, hanya mengangkat wajah dan menatap pria itu yang sedang bicara a

DMCA.com Protection Status