Share

Bukan Benci

“Kenapa melamun?”

Suara juga tepukan di pundak itu membuat Langit terkejut. Dia sedang duduk di taman samping rumah, lantas menoleh dan melihat kakak angkatnya tersenyum lebar, sebelum kemudian ikut duduk di sana.

“Ga ada yang melamun, hanya sedang berpikir,” kata Langit sambil memasukkan saputangan milik Bintang yang sejak tadi dipandangnya.

“Berpikir, sampai ada orang yang datang dan berdiri lama di belakangmu saja kamu tidak sadar,” sindir Cheryl.

Cheryl berdiri lama di belakang Langit sangat lama, memperhatikan gerak-gerik adiknya itu yang diam sambil menatap saputangan, tapi pria itu tampaknya begitu larut dalam lamunan, sampai tidak menyadari keberadaannya.

Langit sendiri sedang memikirkan Bintang, sejak banyak memiliki petunjuk tentang gadis itu, membuat Langit tidak bisa berhenti memikirkannya.

Benci, memang dia benci di saat Bintang mengakhiri hubungan mereka. Namun, bukan benci kepada gadis itu, dia benci kepada keputusan yang membuat Bintang jauh darinya.

“Lagi mikirin apa?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
apa itu langit yang ngirimin bunga tiap hari ke bintang
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status