Share

Hidup Segan Mati pun Enggan

Kembali ke Singapura, suasana hati Sasmaya semakin tidak karuan. Dia memutuskan untuk menyerahkan masalah tim SoS pada Julian. Sedangkan bisnisnya yang lain kepada Andrew.

"Aku lelah!" Hanya itu alasan yang dikemukakannya pada Julian dan Andrew.

Mereka berdua tidak lagi bertanya. Semenjak meninggalnya Finn dua tahun lalu, Sasmaya bak hidup enggan mati pun segan. Bak mayat hidup yang hanya menjalani kehidupan tanpa jiwa.

"Beristirahatlah dan nikmati hari-harimu dengan segala hal yang kau sukai dan membuatmu bahagia." Julian menepuk bahunya dengan lembut sedangkan Andrew memeluknya dan mengecup rambutnya dengan sayang.

"Terima kasih sudah mau mengerti diriku," gumam Sasmaya lirih.

Kini seperti yang dikatakan Julian, dia beristirahat di rumah bersama kedua anabul kesayangannya, Oyen dan Uyik. Kedua hewan berbulu itu menjadi teman pelipur laranya.

"Aih, kalian gemoy sekali!" Serunya seraya menepuk-nepuk kepala Oyen dan menggaruk-garu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status