Share

Perhatian Paman Dokter

"Paman..." panggil Sheila lembut. "Siapa yang telepon?" tanyanya lagi.

"Hah? Oh, ini... Kita sepertinya harus cepat berangkat, takut filmnya keburu mulai!" katanya terbata-bata.

Dengan cepat pria itu menarik tangan Sheila untuk pergi sesegera mungkin. Dan tanpa banyak tanya, gadis itu menuruti semua perintah Paman Dokternya. Karena pada dasarnya, ia juga tak ingin semua rencananya malam ini gagal.

Namun sayangnya, sepanjang perjalanan menuju bioskop Arnes lebih banyak diam dan termenung. Pria itu sama sekali tak menghiraukan Sheila yang bercerita panjang lebar tentang film yang akan mereka tonton.

"Kita mau nonton film horor?" tanya Arnes begitu keduanya mencetak tiket.

"Bukannya aku sudah bilang, ya?" Sheila balik bertanya dengan ekspresi keheranan. "Paman dari tadi melamun?" tanyanya kesal.

Arnes kehabisan kata, karena tebakan tu benar adanya. Tapi melihat suasana yang begitu ramai, ia langsung mengalihkan perhatian dengan menarik Sheila ke arah jejeran camilan. Pria itu sepertinya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status