Share

Tidak Seburuk Bayanganku

"Kenapa?"

Dengan langkah pasti Mas Ryan menghampiriku yang sedang duduk di depan meja rias, usai melakukan ritua malamku selepas mandi. Tangannya diletakkan di atas kedua pundakku dan membalas tatapan netraku lewat pantulan kaca. 

"Mas, kenapa nggak bilang kalau akan bawa dia menjemput Nisya!"

"Dia punya nama, Sayang! Mas sengaja nggak bilang dulu karena mas ingin kasih kejutan buat kamu."

"Dan selamat Mas berhasil, Nisya sangat-sangat terkejut sampai tidak tahu lagi harus berkata apa. Jujur keadaan seperti ini sangatlah tidak enak, Mas, bukan Nisya yang tidak ingin menyapanya, melainkan perasaan Nisya sendiri yang sulit untuk Nisya kendalikan."

"Mas mengerti, ayo kita temui dia lagi yang pastinya juga sudah kangen sama bundanya."

Tiga bulan lebih aku tidak bertatap muka dengan anak itu, Alshad. Sesungguhnya aku begitu rindu dan ingin segera membawa tubuh mungilnya kedalam pelukakanku. Tapi lagi-lagi itu tidak bi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status