Share

Sepasang Mata Itu

Penulis: Oryza_Sativa
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-16 12:32:52

"Tidak ada orang di dalam, Sayang! Mungkin Sarah sedang mengajaknya pergi."

Andai Mas tahu apa yang sedang Mbak Sarah lakukan sekarang! Ucapku dalam hati.

Setelah sekian lama kami mengetuk pintu rumah Mbak Sarah, tidak ada tanda-tanda jika ada orang di dalam. Tapi perasaanku mengatakan jika Alshad memang ada di dalam, fokusku tertuju pada jendela kamar yang tertutup dan ada sedikit celah diantara lipatan gorden yang menyingkap.

Setelah aku perhatikan ternyata benar dugaanku, aku melihat ada jemari kecil terselip diantara lipitan gorden yang berusaha disingkapnya. Juga ada sepasang mata mungil yang tengah mengintip dari balik kaca jendela itu, ketika mata kami bersitubruk, Alshad, anak itu terlihat menganggukkan kepala seakan memberi isyarat jika dia memang ada di dalam dan dalam keadaan baik-baik saja. Namun saat aku ingin memberi tahu ayahnya, dia menggeleng keras dengan pandangan memohon.

Aku yang pahan lantas mengangguk, dia balas terse
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Rahasia Yang Terungkap

    "Tolong ingatkan Mas, untuk berterima kasih kepada papa, juga mama.""Untuk apa?" tanyaku bingung."Untuk mengucapkan rasa terima kasih mas yang tak terhingga, karena telah menghadirkan kamu di dunia ini, juga sudah memilih mas sebagai pasanganmu," sepasang matanya menatap netraku dalam dengan tautan jemari kami yang tak kunjung dilepas sejak awal aku memulai pembicaraan ini."Mas sangat beruntung mendapatkan kamu sebagai pendamping hidup mas, kecerdasan serta ketegasan yang kamu miliki seakan menjadi pelengkap diri mas yang banyak kurangnya.""Mas, terlalu berlebihan. Nisya juga masih banyak kurangnya selama jadi istri Mas, apalagi Nisya sering banget cuekin Mas.""Wajar kamu cuekin mas, karena memang mas yang terlalu sering membuatmu kesal dan marah dengan tindakan mas yang tidak bisa seberani kamu dalam mengambil keputusan untuk mengatasi masalah. Mas lebih memilih cara instan, yang sifatnya sementara. Sedangkan kamu apapun masalahnya sela

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-16
  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Korban Perjodohan

    Kurang lebih sudah satu jam aku berada di sini, diacara yang begitu tidak kusukai. Dan ini semua permintaan Mas Ryan, yang memaksaku ikut serta menemaninya menghadiri pesta pertunangan dari anak salah satu rekan kerjanya. Apalagi melihat tatapan dari beberapa orang yang memandangku sinis, aku semakin tidak betah berlama-lama berada disatu ruangan bersama mereka yang menurutku sangat menggelikan. Bagaimana tidak! mereka seolah-olah menilaiku hanya dari penampilan saja, bagi yang belum tahu tentangku mereka dengan jelas menunjukkan sifat aslinya yang cenderung menolak keberadaanku di lingkaran pertemanan mereka hanya karena penampilanku yang cenderung biasa saja dan tidak seimbang dengan mereka semua. Berbeda dengan beberapa orang yang sudah tahu mengenai asal usulku, mereka berlomba-lomba menunjukkan kedekatannya terhadapku. Bahkan ada yang terang-terangan ingin menjadi temanku dan mengaku-ngaku jika kami adalah teman dekat. Dekat dari mananya, orang ketemu juga nggak

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-17
  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Pemberitahuan!

    Maaf buat teman-teman yang sudah baca cerita ini, ada kesalahan dalam publish bab yang tidak urut sebagaimana mestinya, untuk bab yang berjudul 'Teman Baru' seharusnya publish setelah bab 'Terlalu Sulit Dipercaya'. Mungkin nanti akan ada perubahan tetapi mengingat itu butuh waktu yang lumayan lama jadi saya bikin pemberitahuan di sini. Agar kalian semua bisa mengerti yang alur cerita ini yang sebenarnya. Harap maklum ya teman-teman semuanya, saya ucapkan banyak terima kasih kepada kalian yang sudah menyempatkan waktu untuk membaca karya receh saya ini. Jangan bosan untuk terus mengikuti kisah perjalan Nisya dan suaminya. Terima kasih sekali saya ucapkan atas perhatian dan pengertian kalian semua. Happy reading.😘

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-17
  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Semakin Posesif

    "Lebih baik Mas pertimbangkan kembali keputusan Mas. Bukan apa, ini jangka panjang Mas, nggak hitungan minggu atau bulan lagi.""Sudahlah Sayang, lagian kita masih bisa kok merawatnya bersama walau tidak tinggal serumah. Mungkin kamu bisa mencoba berhubungan baik dengan Sarah mulai sekarang." "Jangankan berhubungan baik, selama ini Nisya diam saja sudah membuat mantan istri Mas itu sangat membenci Nisya. Padahal Nisya sama sekali nggak pernah berbuat yang macam-macam sama dia." Sampai kapanpun aku tidak akan bisa cocok dengan Mbak Sarah, terlalu jauh perbedaan diantara kami berdua, dan itu saling bertolak belakang. Tepat enam bulan batas waktu yang disepakati antara Mas Ryan dan Mbak Sarah dulu ketika meminta hak asuh anaknya. Dan pada akhirnya anak itu akan tetap tinggal bersama Mbak Sarah, aku yang tahu fakta sebenarnya tentu saja tidak terima dengan keputusan yang diambil mereka berdua.Akan jadi apa Alshad nantinya jika terus tinggal bareng

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-18
  • Terjerat Cinta Duda Bucin    Hacker Itu Nyata Adanya

    Belum pernah terjadi sebelumnya aku terlalu masuk lebih dalam mencampuri urusan orang lain, termasuk sahabat terdekatku sendiri Sena, juga Yasa. Kami memang dekat tapi untuk mencampuri urusan pribadi masing-masing kami tidak pernah melakukan itu, kecuali jika salah satu diantaranya meminta pendapat baru kami akan berdiskusi semata-mata untuk mencari jalan keluar dari masalah itu sendiri.Beda halnya dengan yang kulakukan saat ini, aku menjadi lebih berani buat masuk lebih dalam lagi kesetiap urusan Mas Ryan. Terutama menyangkut anaknya yang masih berada dinaungan mantan istrinya yang tidak tahu diri. Mungkin kata-kataku terdengar kasar, tapi apa boleh buat memang begitulah kenyataannya.Mas Ryan, paling tidak suka melihatku berbicara kasar, ada saja aksi yang dilakukannya demi untuk mencegahku mengatakan kata-kata kasar yang akan kuucapkan. Selain tidak tahu diri, agaknya Mbak Sarah juga semakin tidak tahu malu, asli aku baru menjumpai orang sepertinya. Adab so

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Dia Seistimewa Itu

    "Mungkin saya bisa membantu permasalahan yang Ibu alami sekarang!" ucapnya membuatku terdiam memikirkan maksud dari perkataannya."Masalah apa?" Aku mengernyit bingung, karena masih belum mengerti arah pembicaraan Arka."Masalah yang sedang ibu alami saat ini, saya bisa membantu jika ibu bersedia," tegasnya."Yang bermasalah di sini itu kamu, Arka!" seruku.Sedangkan anak itu terlihat tengah serius menatapku, yang sedang dilanda kebingungan akibat ungkapannya yang seolah tahu jika benar aku sedang ada masalah sekarang ini."Maaf Bu, bukan maksud saya lancang hanya saja saya memang tahu kalau ibu menerima teror dari seseorang yang tak dikenal. Benar begitu, Bu Nisya?""Arka! apa kamu meretas data pribadi ibu juga?""Tidak Bu, Ibu jangan salah paham dulu saya tidak melakukan itu kepada Ibu, sumpah," ucapnya meyakinkanku."Lantas, kenapa kamu bisa tahu apa yang ibu alami?"Arka betul-betul membua

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-20
  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Karena Aku Berbeda

    "Mas!" teriaku dari arah dapur."Ada apa sih, Sayang! teriak-teriak?" sahutnya."Itu ponsel Mas, dari tadi berbunyi apa tidak dengar?""Tolong kamu aja yang jawab ya, mas lagi seru ini!" sahutnya kembali tanpa beranjak dari posisinya.Menghentikan kegiatan memasakku dengan terpaksa demi melihat siapa gerangan yang sudah tak henti-hentinya menghubungi Mas Ryan. Satu nama yang paling kuhindari muncul di layar utama sedang melakukan panggilan telepon, dan aku tidak berminat sama sekali untuk menerima panggilannya itu.Kuambil ponsel tersebut yang berada di atas meja makan untuk kuberikan kepada sang empunya."Mas jawab sendiri saja," sambil kuulurkan ponsel itu dan diterimanya.Setelah melihatnya Mas Ryan tidak langsung menjawab panggilan itu, aku yang sadar jika dia pasti butuh ruang untuk berbicara dengan mantan istrinya, lekas kembali untuk melanjutkan acara memasakku yang sempat tertunda. Namun Mas Ryan mencegahku dan menariku duduk di

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-21
  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Ahhh Sakit, Mas!

    Bertambah lagi kebiasaanku mulai sekarang, aku jadi lebih berani untuk menjelajahi ponsel Mas Ryan, dengan atau tidaknya izin dari sang pemilik. Semenjak insiden keributanku dengan mantan istrinya kemarin, bahkan aku tidak pernah melewatkan kegiatan ini saat melihat ponsel Mas Ryan tergeletak di atas nakas. Sementara pemiliknya memilih untuk menyibukkan diri dengan pekerjaannya, selalu seperti itu setiap harinya. Lagian Mas Ryan sepertinya tidak pernah mempermasalahkan hal ini, dia lebih memilih sibuk dengan pekerjaan dari pada menatap layar ponselnya berlama-lama.Saturoompercakapan yangmembuatku cukup tercengang dengan semua isi di dalamnya. Bagaimana tidak di sini aku menemukan bukan hanya satu, melainkan banyak sekali foto-fotoku yang memperlihatkan kegiatanku selama di luar rumah.Mungkinkah Mas Ryan menyuruh seseorang untuk memata-mataiku? Lalu apa tujuan Mas Ryan melakukan ini semua? Apa dia mulai curiga tentangku. Ini tidak bisa dibia

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-22

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Duda Bucin   EXTRA PART

    Dinginnya malam tidak menjadi halangan untuk sepasang suami istri yang sedang memadu kasih. Saling membelit satu sama lain, erangan juga desahan saling bersahutanMenikmati permainan yang seakan tidak akan ada kata puas bagi keduaanya. "Ah.. Sayang.. Mas akan segera sampai." "Tetap pada posisi Mas ya, please ...," Tidak mengindahkan permohonan sang istri, ketika dirasa puncak kenikmatan akan segera diraih sang suami yang semula bergarak lincah di atas istrinya mendadak melepaskan diri dari liang yang semula memberinya kenikmatan. Ia merelakan sedikit kenikmatan itu terenggut demi melindungi sang istri, menurutnya. Namun bukan ucapan terima kasih yang didapatkan, melainkan aksi merajuk dari istrinya setelah ia berhasil menumpahkan buah dari hasil pergulatan panas mereka di atas perut sang istri.

  • Terjerat Cinta Duda Bucin   EPILOG

    "Kak, ikut Papa, yuk.""Mbak juga diajak kan, Pah?"Dedek ikut!""Jadi kalian semua mau ikut Papa? Boleh asal nanti tidak ada yang rewel cari-cari Bunda.""Mbak gak mau ikut.""Dedek mo cama Bunda.""Nah itu lebih baik, karena Papa akan pergi bersama Kakak lama sekali. Jadi kalian para princesnya Papa di rumah sama Bunda, ya."Dua anak perempuan yang tak lain adalah Arsy, dan Risya itu pun mengangguk patuh menatap pria dewasa yang dipanggilnya Papa. Keduanya harus merelakan sang Kakak yang akan pergi bersama Papanya untuk sementara waktu. Putri dari Ryan dan Nisya yang sudah berusia 6 dan 2 tahun itu kini hanya bisa memandang punggung kakaknya yang semakin menjauh dan menghilang dari pandangannya."Ayah, kapan Kakak Al pulangnya?""Mbak, Kakak baru saja pergi sudah ditanyain kapan pul

  • Terjerat Cinta Duda Bucin   End

    "Bunda, susu."Balita berusia 4 tahun itu menarik-narik baju yang dikenakan oleh ibunya. Adalah Nisya yang sedang memangku putrinya yang baru saja terlelap."Ngomongnya yang baik gimana, Sayang? Bunda kan sudah ajarkan, Mbak Arsy.""Bunda, minta tolong buatkan susu.""Subhanallah pintarnya anak Bunda, tunggu sebentar bisa? Tapi bunda juga minta tolong sama Mbak jagain Dedek bayi, boleh?""Kakak Al?""Kakak Al kan masih sekolah.""Ayah?""Mbak lupa emangnya tadi pagi Ayah pamit mau kemana?""Mo kelja, cali uangna buat beli susu Mbak, sama Dedek bayi.""Artinya Mbak sekarang mau dong tolongin Bunda jaga Dedek?"Balita perempuan itu mengangguk, meski setengah hati. Ia bukan tidak ingin menjaga adiknya, tetapi balita 4 tahun itu merasa takut karen

  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Akhir Sebuah Penyelesaian

    "Jangan bebaskan aku, Mbak. Biarkan aku menebus kesalahanku, dan dosaku di sini.""Tidak, kamu memang sempat bersalah tapi karena kamu juga nyawa Mbak dan anak Mbak terselamatkan. Jadi sebagai rasa terima kasih Mbak, tolong terima lah bantuan Mbak demi Ibu.""Bahkan untuk bertatap muka dengan Ibu aku sudah tidak berani, Mbak. Ibu pasti kecewa banget sama aku.""Siapa bilang? Ibu sangat menunggu putranya bisa segera bebas dan bisa berkumpul kembali."Tidak ada jawaban dari pemuda di hadapan Nisya, hanya isak tangis tertahan yang keluar dari mulutnya. Reno, pemuda itu terlihat begitu menyesali tindakannya yang gegabah. Demi rasa dendamnya yang salah, ia harus rela mendekam di balik jerusi besi."Kamu sudah menyesali perbuatanmu, itu sudah cukup buat Mbak, Ren. Mbak tahu kalau kamu sebenarnya tidak sejahat itu, terbukti kamu juga yang sudah selamatkan Mbak."

  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Terlahir Kembali

    "Al, ayah minta tolong bisa?""Iya, Ayah. Minta tolong apa?""Tolong jaga adik-adik sebentar, ya.""Ayah mau kemana?""Ayah ada urusan, nanti kalau mereka rewel tolong panggil Nenek, atau Bibik di bawah.""Ayah, apa ayah akan ke tempat Bunda?""Iya, kalian di tunggu di rumah saja, ya. Ayah janji tidak akan lama.""Apa.. Al, boleh ikut, Yah?""Kalau Al ikut nanti yang bantu Ayah jaga adek siapa? Di rumah saja, ya. Ayah hanya sebentar setelah iku kita bisa jagain adek sama-sama."Anak itu mengangguk patuh, mengambil alih tanggung jawab dari sang ayah. Lalu mulai mengajak kedua adik perempuannya untuk bermain. Tidak terlalu sulit karena dua adiknya sangat mengerti situasi, kecuali yang paling kecil. Alshad masih belum bisa untuk mengatasi jika sedang rewel, kondisinya yang masih sangat l

  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Memohon Keselamatan

    "Mas, jangan banyak bergerak dulu. Bekas oprasi di kepala Mas masih sangat rentan, Didi gak mau kalau di suruh nangis lagi. Mas pikir gak capek apa nangis dua hari dua malam.""Mas mau bertemu Mbak, Dek. Gimana keadaannya?""Mbak baik, Mas jangan khawatir soal itu. Kita semua di sini untuk kesembuhan Mas Mbak dan juga anak kalian.""Dia, apa dia masih bertahan, Dek?""Tentu, karena dia anak yang kuat. Sangat kuat, Mas sepatutnya berbangga sama dia.""Dek, apa tidak bisa ruang perawatan kita di satukan saja?""Mas kata ini hotel bisa tawar menawar?""Tapi Mas beneran ingin ketemu mereka, Dek. Kalian tidak sedang menutu-nutupi sesuatu dari Mas, kan?"Diandra menatap netra Ryan dalam diam, berusaha sekuat tenaga agar terlihat biasa saja di hadapan Mas-nya, yang baru saja bangun dari tidur panjangnya.

  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Aksi Penyelamatan Nisya

    "Pa, sudah ada kabar dari orang suruhan papa?""Belum, Sa. Mereka masih menyelidiki setiap sudut rumah sakit ini yang memungkinkan bisa terpantau oleh kamera cctv.""Apa menurut Papa ini orang sama?""Kalau dari Nisya mungkin iya, tapi kita tidak tahu dari Ryan. Bisa jadi di pihak lain ada yang ingin menjatuhkan Ryan, sehingga melakukan ini semua."Abraham merasa kecolongan atas apa yang menimpa anak dan menantunya. Dia pikir keadaan sudah aman terkendali, nyatanya dia melupakan sesuatu jika dalang dari semua teror yang diterima putrinya dulu masih belum berhasil di tangkap kembali oleh pihak polisi."Maaf bukan maksud lancang, tapi jika diperbolehkan saya bisa membantu masalah ini. Kebetulan saya punya kenalan detektif juga yang selama ini membantu saya."Langit, Kakak dari Biru suami Sena yang kebetulan datang menjenguk Ryan ikut bersuara. Ia m

  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Dalang Penculikan Nisya

    "Eengghh!"Nisya sudah mulai tersadar dari efek obat bius yang diberikan oleh perawat yang membawanya pergi dari rumah sakit. Untuk sesaat Nisya melihat sekeliling ruangan yang ditempatinya. Otaknya berpikir keras apa saja yang diingatnya, sampai ia sadar jika saat ini dirinya sedang dalam bahaya.Nisya ingat terakhir dia berada di basment yang tiba-tiba kesadaranya menghilang karena perawat yang membawanya membekapnya sehingga dia tidak sadarkan diri.Entah sudah berapa lama ia tertidur karana kini efek obat bius sudah mulai terasa efek sampingnya. Nisya merasa pusing yang teramat, berikut mual yang tak tertahankan. Ia ingin mengeluarkan isi perutnya saat ini juga. Tapi keadaan yang memaksa Nisya untuk menahannya, kedua tangan serta kakinya sudah terikat dengan erat menyatu pada sebuah kursi.Ceklek!Suara pintu yang terbuka dari luar membuat Nisya

  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Menghilangnya Nisya

    "Dok, tolong jangan ucapkan kata itu. Kami semua tidak ingin mendengar kata 'maaf'.""Saya mengerti, tapi dengan berat hati saya harus mengatakan jika memang oprasinya telah berjalan dengan lancar. Tapi mohon maaf, pasien kami nyatakan koma untuk waktu yang belum bisa kami pastikan akan sampai kapan."Fakta itu membuat semua yang ada di sana tertunduk lesu, tidak ada yang bisa mereka lakukan. Selain pasrah akan vonis dokter yang menangani Ryan. Setelah menjelaskan kondisi Ryan, juga berpesan untuk tidak dulu memperbolehkan membesuk Ryan yang sudah dipindahkan ke ruangan ICU.Mereka hanya bisa melihat tubuh Ryan yang terbujur di atas brangkar dengan berbagai alat yang menempel di tubuhnya."Gimana dengan Nisya? Apa kita akan mengatakan yang sebenarnya?""Sebaiknya memang jangan, dia sudah sangat shock atas kejadian ini. Jika dia tahu kondisi Ryan koma, dia pasti akan

DMCA.com Protection Status