Share

Bab 37

last update Last Updated: 2025-03-22 11:31:32

“Katakan saja kenapa kau datang selarut ini?” William yang belum sempat membersihkan diri melepas kemeja miliknya dan menyampirkan di badan kursi.

Melihat otot tangan William yang kekar serta leher yang begitu kokoh, Kanaya menelan ludah kasar. Ia mendekat dengan tanpa sadar, meremas tangan William dengan erat.

“William, ototmu–”

“Kanaya,” tegur William membaca isi kepala temannya.

Wanita kru mengerucutkan bibir, ia melepas tangan William dan duduk di sofa. “Sebelum menikah dengannya, kau tidak pernah seperti ini. Sekarang, aku merasa kau semakin jauh.”

“Coba cari kekasih, Kanaya. Hidupmu akan lebih baik ketika mendapatkan seseorang yang paham dengan dirimu.”

“Mana bisa aku mencari pria lagi, aku, kan–”

“Jangan macam-macam. Kau sudah seperti adik bagiku,” kata William.

“Tapi, aku menginginkanmu, William. Katakan saja padaku jika pernikahan kalian hanya pernikahan palsu, ya kan?”

William menarik napas panjang sebelum menatap Kanya datar, “Jangan bicara omong kosong.”

Kanaya menggigit b
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 38

    William memicingkan mata ketika Rose mencoba melepaskan pelukan mereka, “Apa kau marah? Kau cemburu?” tanya William mulai menggoda.“Tidak, untuk apa aku cemburu padanya,” ketus Rose memalingkan wajah.“Kalau begitu jelaskan padaku kenapa wajahmu masam?” William menahan tawa.“Tidak,” bantahnya.William tersenyum tipis, lalu dengan lembut mengapit dagu Rose agar kembali menatapnya. “Lalu kenapa memalingkan wajahmu dariku?”Rose melepas tangan William lembut, ia menarik napas pelan dan berkata, “Jangan mengada-ada. Aku hanya tidak suka melihatmu terlalu dekat dengannya.”William menarikkan sebelah alisnya. “Jadi, kau hanya tidak suka atau melihatku dengan, atau itu kata lain dari kata cemburu?”Rose menggigit bibir dalam, ia kembali memalingkan wajah menyembunyikan rona yang semakin memerah. “Berhenti menggodaku Willie.”“Tidak sebelum kau mengakui perasaanmu.” William semakin kekeh, ia kembali memeluk Rose semakin eratnya.Jantung keduanya berdebar begitu kencang. Tidak ada di antara

    Last Updated : 2025-03-23
  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 39

    “Nicholas, apa maksudmu?” Diana mencegah keinginan kekasihnya yang terkesan berlebihan.“Tunggu sebentar saja. Aku akan kembali lebih cepat untukmu.” Nicholas mengusap lengan Diana lembut.“Tidak mau,” tolak Diana, “jika kau pergi dengannya, aku akan kembali dan kita berakhir.”Nicholas mendesah khawatir, ia melirik bawaannya yang berada di tangan, kemudian menatap Diana dan Rose secara bergantian.“Rose, tolong jangan buat kekacauan,” tegas Nicholas, “aku tidak bisa menolongmu jika pemilik rumah keberatan dengan dirimu.”Rose menarik napas pelan, ia menatap Diana dan Nicholas secara bersama, “Aku tidak butuh perhatian kalian berdua,” kayanya, “jika kau tidak suka dengan keberadaanku, maka menjauhlah!”“Rose!” geram Nicholas mulai terpancing, “kau bukan siapa-siapa. Bukan berarti kau dekat dengan pak Ethan lantas kau berani berada di tempat ini, ya.”Rose memutar mata malas, “Terima kasih karena sudah mengingatkan siapa aku. Tapi, dari pada kau bersusah payah, lebih kalian berdua masu

    Last Updated : 2025-03-24
  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 40

    Diana menarik tangan Nicholas pelan, ia melirik ke segala arah dengan wajah malu. “Nico, jangan mulai,” katanya, “biarkan saja dia melakukan apa pun yang dia mau,” bisik Diana mulai jengah. “Kau mau kemana? Kau tidak lihat ini acara besar?” Nico mencoba memelankan suaranya, “di atas saja, ada istri pak Nicholas, jika dia tahu siapa dirimu–” “Rose, baiklah!” Suara William terdengar begitu jelas di telinga semua orang. Nicholas menegang, ia melepaskan tangannya yang memegang tangan mantannya. Kemudian menatap bingung pada Rose yang terlihat tak bereaksi. “Kemarilah!” seru William lagi menarik atensi semua orang ke arah wanita cantik di hadapan Nicholas dan Diana. “Permisi,” ujar Rose melambaikan tangan ke arah Diana yang masih tercengang. “Apa yang terjadi?” bisik Diana masih bingung dengan situasi ini. Nicholas tidak menjawab, ia terus menatap Rose dengan ekspresi yang sulit ditebak. Ada kebingungan yang paling jelas terlihat. Di depan sana, Rose dengan gaun indah dan

    Last Updated : 2025-03-25
  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 41

    Diana merebahkan punggungnya pada badan sofa. Mengingat penampilan Rose yang tampak luar bisa menambah rasa bencinya pada mantan kekasih dari Nicholas.“Dia pasti merayakan pak William dengan cara yang kotor,” umpat Diana tidak terima.Nicholas tidak mengatakan apa pun lagi. Ia menutup mata, tetapi bayangan Rose dan William yang begitu mesra mengganggu dirinya.“Aku tidak mengira, kedatangannya di kantor saat itu memang sengaja ingin menunjukkan siapa dirinya,” kata William, “dan pak Ethan dekat dengannya karena Rose adalah istri dari pak William.”Nicholas mengerang marah, ia memukul pegangan sofa dengan kuat karena tidak terima dengan pencapaian Rose yang lebih unggul darinya.Diana menoleh, ia bisa melihat wajah ekspresi kecewa Nicholas dengan jelas. Dalam hati, Diana mulai merasa ketakutan, khawatir jika Nicholas memaksa Rose untuk kembali padanya.“Jangan berpikir untuk kembali padanya, Nico. Kau sudah berjanji akan menikahiku bukan?” Diana meremas lengan Nicholas yang hendak ber

    Last Updated : 2025-03-28
  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 42

    William meletakkan ponselnya di atas meja, lalu beranjak masuk ke dalam kamar dan langsung menuju kamar mandi.Tidak berselang lama, ia sudah kembali dengan tubuh yang lebih segar. Ia berjalan masuk ke ruang ganti dengan langkah tanpa suara.Memilih pakaian yang harus dikenakan dan merapikan dirinya dengan cepat. “Aku akan minta maaf padanya besok pagi,” ujarnya mendesah pelan, ia meninggalkan kamar dengan hati yang gelisah.Sampai di tempat tujuan, William masuk dengan tergesa, ia bahkan tak perlu menunggu tuan rumah untuk membukakan pintu. William masuk ke dalam kamar dan mendapati wanita muda terbaring dengan selimut tebal.“Akhirnya kau datang juga, William,” katanya dengan senyuman lembut, “kemarilah!”William menghembuskan napas panjang, kemudian melepaskan pakaian tebalnya. Ia duduk di kursi dekat dengan ranjang, memperhatikan wajah wanita muda yang menatapnya lembut.William mengulurkan tangan, memeriksa suhu tubuh yang ternyata memang benar terasa panas.“Siapkan dirimu, kit

    Last Updated : 2025-03-29
  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 43

    Rose menuruni anak tangga dengan tergesa, ia langsung ke arah ruang kerja William. Senyumnya ragu-ragu, bingung harus menjelaskan apa pada suaminya.Di depan pintu ruangan, ia berdiri cukup lama, mengolah kata-kata agar terdengar lebih masuk akal.“Ayo, Rose!” serunya pada diri sendiri. Rose melangkah masuk dengan kepala tertunduk, berharap William menyambutnya dengan senyuman.Langkahnya terhenti di tengah ruangan, ketika menyadari jika William tidak tercium di ruangan ini. “William, kau tidak di dalam?” tanya Rose tidak yakin. Ia menoleh ke belakang berharap jika William tiba-tiba masuk dan menyambut dirinya.Hening.Ruangan ini terasa lebih dingin ketika sang pemilik tidak berada di dalamnya.“Di mana dia?” gumam Rose mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Gak ada tanda-tanda bahwa William memasuki ruangan meski itu semalam.Tidak ingin berlama-lama, ia keluar dari ruangan dan langsung ke halaman belakang tempat yang kemungkinan William berada dengan peliharaan mereka.“Selamat

    Last Updated : 2025-04-01
  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 44

    “Baiklah, kau kembali saja.” Ethan memijat pangkal hidung, merasa khawatir pada Rose yang kemungkinan pergi ke tempat yang tak disukai oleh William.Asisten William itu berjalan ke arah yang lebih sepi, meriah ponselnya dan menelpon seseorang dengan segera.“Halo, cari tahu kemana Bu Rose pergi,” perintah Ethan langsung pada seseorang di balik layar, ia tidak bisa membuang waktu lebih lama. “Periksa ke rumah mantan kekasihnya, aku curiga dia–”“Siapa yang kau telepon, Ethan?” Suara William mengejutkan Ethan yang tengah menelpon di balik ruangan.“Pak, Anda sudah kembali.” Ethan segera mematikan ponselnya dan dengan cepat mengubah ekspresi wajahnya.William melangkah mendekati asistennya, pria itu menatap Ethan dalam-dalam. “Siapa yang pergi ke rumah mantannya, Ethan?”“Pak, Anda dari mana?” tanya Ethan balik, ia menatap William dengan penampilan yang berantakan.William berdecak, “Kanaya sakit, aku datang menjenguknya dan ketiduran di sana,” aku William, “katakan, siapa yang datang k

    Last Updated : 2025-04-02
  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 45

    Di kediaman William, pria itu turun dengan tergesa ke lantai bawah karena tak biasanya Rose tidak menyiapkan pakaian kerjanya seperti biasa.“Di mana istriku?” tanyanya pada pelayan yang berada di ruang makan. Ia duduk dan menyesal teh miliknya yang masih hangat.Si pelayan menoleh dengan gugup. Ia tersenyum lembut sebelum menjawab. “Ibu keluar beberapa menit sebelum Anda kembali, Pak. Kemungkinan akan kembali malam hari."Sebelum bokongnya benar-benar menempel pada kursi, William terlihat mengerut kening. “Malam hari? Kenapa tidak memberitahuku lebih awal?”Si pelayan menelan ludah kasar, ia ingin menjelaskan, tetapi William lebih cepat meninggalkan ruang makan dan berjalan ke ruang kerjanya. Di ruang tengah, ia bertemu dengan Ethan yang terlihat menegang.“Katakan apa yang kau ketahui?”Ethan mencoba untuk tersenyum, “Saya tidak tahu apa-apa Pak.”“Cari dia dan bawa kembali!” pinta William tidak ingin tahu.“Pak, tapi kita ada pertemuan satu jam lagi. Bagaimana jika–”William memija

    Last Updated : 2025-04-03

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 55

    Kanaya mengusap kepalanya seraya mengerucutkan bibir, sebab Matilda sempat memukulnya karena gemas. “Nenek, ini sakit.”Matilda berdecak, “Jangan asal bicara, Rose tidak seperti itu,” katanya seolah membela, “sekarang jelaskan saja bagaimana keseruanmu selama liburan.”Kanaya tersenyum tipis, “Aku sudah jelaskan di awal. Ini liburan yang paling menyenangkan karena hadiah ini adalah darimu Nenek.”“Lalu bagaimana dengan pria yang kukenalkan? Kau menyukainya?” tanya Matilda penasaran. Beberapa Minggu yang lalu, ia memang memperkenalkan Kanaya dengan anak dari rekan arisan berliannya.Kanaya mengeluh, wajah cerianya berubah sendu, “Seperti yang Nenek jelaskan, dia baik, perhatian dan juga dewasa,” kata Kanaya, “tapi aku tidak tertarik menikah terlalu cepat,” sambungnya.“Tidak ada yang memintamu menikah terlalu cepat, tapi usiamu sudah sangat cukup untuk berumah tangga,” ujar Matilda, “kau sudah seperti cucuku, karena itulah aku tidak akan melewatkan semua yang bisa membuatmu bahagia.”K

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 54

    Rose terbelalak mendengar kata-kata Tiana, ia menatap temannya dengan tatapan menuntut, “Apa yang kau katakan?” tanyanya seraya berbisik.Tiana mengangguk, membenarkan jika apa yang dibicarakannya adalah kebenaran, “Sebagai dokter ini adalah kesalahan, tapi aku sebagai temanmu tidak bisa menyembunyikan ini Rose,” katanya menyesal, “aku kasihan padamu dan Nicholas, kalian berdua terpisah karena ulah wanita jahat itu.”Rose masih mematung, ia merasa kasihan pada Nicholas, tetap dengan mengatakan kebenarannya sekarang bukanlah hal yang baik.“Tiana, aku tahu kau memang teman terbaikku, tapi mengatakan ini padaku tidaklah tepat. Aku dan Nicholas sudah memiliki kehidupan masing-masing.” Rose sampai berpegangan pada meja karena kakinya terasa lemas.Tiana mengangguk meski ada rasa khawatir pada kondisi Rose. “Kau benar, aku ingin memberitahu Nicholas tentang ini, tetapi kau tahu sendiri kan, dia tidak menyukaiku,” keluh Tiana, “aku juga merasa bersalah memberitahumu setelah kau sudah menika

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 53

    Di rumah sakit swasta. Rose melangkah dengan tergesa, tak lupa dengan penutup wajah yang harus dipakai setiap kali ia keluar. Bukan keinginannya, tetapi beberapa minggu yang lalu, ketika ia keluar ke supermarket. Orang-orang berdesakan hanya untuk menangkap gambar dan mengabadikan dalam ponsel mereka.“Ibu, kau di sini?” Rose menghentikan langkah ketika tak sengaja bertabrakan dengan Margaret hingga penutup wajahnya hampir saja tersingkap.“Rose, ada apa dengan wajahmu, kenapa memakai benda itu?” tanya Margaret bingung.Rose membenarkan dengan cepat kain penutup wajahnya, kemudian membawa Margaret ke tempat yang lebih sepi. Wanita itu, berbicara dengan napas terengah karena takut ada yang menyadari keberadaannya.“Aku baik-baik saja,” katanya, “Ibu periksa lagi?” tanya Rose melihat kondisi ibu Nicholas.Margaret belum menjawab, tetapi pria lain sudah berjalan mendekat ke arah mereka berdua. Margaret tersenyum, ia meminta Rose berbalik dan melihat siapa yang ada Bersama mereka.“Rose,

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 52

    Matilda mengerutkan kening, “Aku hanya ingin melindungi cucuku,” katanya setelah lama terdiam, “bisa saja kan kau mengatur banyak rencana untuknya.”Rose menggeleng. "Apakah aku terlihat sangat jahat, Nek?"Belum menjawab, terdengar ketukan kecil beberapa kali dari arah luar. Rose dan Matilda menoleh ke arah pintu yang terbuka. Pria itu melangkah dengan tatapan lurus ke arah istrinya yang terlihat begitu tegang. Sementara Matilda, ia membenarkan duduknya seraya melirik tatapan keduanya yang tak putus.“Maaf karena aku terlambat,” kata William mengecup kepala Rose di hadapan sang nenek. Rose mengerjap cepat dengan wajah memerah, ia melirik pada Matilda yang menatap mereka berdua tanpa ekspresi apa pun.“Kalian sedang membahas apa?” tanya William berpura-pura, “Bagaimana keadaanmu Nek, maaf karena aku baru bisa membawa Rose untukmu.”Matilda mendesah pada cucunya, “Kau sudah memutuskan?” William tersenyum tipis, ia meraih tangan Rose lembut. “Aku ingin tetap Bersama dengan istriku, a

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 51

    William tersenyum tipis seraya meraih tangan Rose, membantu sang istri duduk Kembali pada kursinya. “Ada seseorang yang menemukan berkas awal yang aku buat. Aku merasa dia sengaja ingin membuat kita berjarak.”Rose menatap serius pada William, jika dilihat dengan benar, mereka berdua hanya membentuk hubungan yang rapuh. Tidak ada cinta melandaskan pernikah mereka selain kerja sama yang menguntungkan. Akan tetapi, hingga saat ini, ia pun tidak mendapatkan apa yang dia inginkan. Bekerja di kantor seperti yang ia inginkan.“Lalu, kau jawab apa?” tanya Rose serius.“Tidak ada. Memang aku harus jawab apa?” jawab Willian seraya bertanya.Rose tersenyum getir, ia mengangguk dengan jantung berdebar tak beraturan. “Jika nenek bertanya padaku, harus aku jawab apa?”“Jawab saja seperti yang kau inginkan,” kata William, “karena aku sudah menjawab apa yang seharusnya aku jawab.”Rose Kembali mendesah pelan, “Aku takut. Nenek akan tahu jika malam itu karena kebodohanku,” balas Rose dengan nada berg

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 50

    “Terima kasih,” kata Rose menerima susu dengan campuran peanut butter serta pisang madu.“Jika Anda membutuhkan yang lain, silakan pencet tombol seperti biasa Bu,” kata si pelayan dengan hormat.“Hum, terima kasih. Kau istirahatlah.”Si pelayan berbalik dan meninggalkan kamar dengan langkah terburu, diam-diam ia tersenyum kecil ketika susu buatannya diminum di depan mata.“Aku berharap di rumah ini ada penghuni baru,” katanya dengan suara seperti berbisik.Bersamaan dengan itu, Walliam sudah tiba di kediaman Matilda dengan Langkah yang tergesa. Ia merasa ada yang tidak beres dengan neneknya karena tak biasanya Matilda memanggilnya tanpa perantara asistennya.“Di mana nenekku?” tanyanya pada pria yang telah lama bekerja dengan Matilda. Pria yang paling setia di antara pekerja mereka yang lain.“Beliau ada di dalam,” katanya dengan sopan.William mengangguk kecil, kemudian tersenyum tipis pada pria yang masih setia berdiri di depan pintu, “Istirahatlah Paman, aku yang akan mengingatkan

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 49

    Rose segera menggeleng cepat dengan jantung yang mulai tak karuan. “Tidak ada hal seperti itu, Willie. Aku hanya lelah saja.”William menyipitkan mata, kemudian dengan segera mengangguk. “Baiklah, aku percaya padamu.”Rose berada lega, ia melirik Nicholas yang berada di sebelah William, pria itu juga melirik ke arahnya dengan tatapan yang sulit dibaca.“Silakan Pak Nicholas,” panggil William karena pria itu tidak bergerak dari tempatnya, “kita satu lift bersama.”Tanpa ragu, Nicholas melangkahkan kaki masuk ke dalam, menatap Rose dengan tatapan sinis. Ia berdiri tidak jauh dari keduanya dengan tangan mengepal kuat.“Kau ingin makan apa setelah ini?” tanya William pada Rose, tak peduli di sana ada Nicholas dengan segala kecemasannya.“Aku makan yang sudah disediakan saja,” jawab Rose seadanya.“Kenapa jawabanmu seperti itu?” selidik William, “kau baik-baik saja kan?”William membuang napas pelan, ia menatap Rose yang langsung menampilkan senyum ke arahnya. “Katakan, apa yang mengganggu

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 48

    “Maafkan aku,” kata Kanaya dengan wajah menyesal, “aku buatkan makanan cobalah!” William membuang napas pelan, ia menatap rantang yang ada di atas meja, “Bukankah kau masih sakit? Kenapa–” “Aku sudah sembuh, lihatlah sudah bisa memasak dan datang untukmu.” William menoleh ke arah pintu di mana Rose yang baru keluar dengan senyum tipis di bibirnya. Melihat itu, Kanaya pun berbalik dan mendesah kecewa. “Aku kira hanya kau saja yang di sini,” ungkap Kanaya merasa kesal. Rose berjalan ke arah keduanya, kemudian memilih duduk di sebelah William dengan tenang. “Hai Kanaya.” “Tidak bisakah kau tidak mengekor pada William?” ketus Kanaya. Rose menoleh pada suaminya, kemudian menatap Kanaya dalam kembali, “Maafkan aku, tapi salahnya di mana?” William tersenyum tipis, meraih tangan Rose dan mengecupnya. “Benar, tidak ada yang salah.” Mendengus kesal, Kanaya dengan cepat mengubah ekspresi wajahnya menjadi ceria. Ia membuka rantang bawaannya dan membukanya di hadapan keduanya. “

  • Terjerat Cinta Ceo Posesif    Bab 47

    Setibanya di kantor, William turun dengan sang istri di sebelahnya. Semua mata kembali tertuju pada wanita yang pernah bekerja sehari di kantor, semakin cantik dengan aura yang begitu terang.Edwin yang malam itu juga syok hanya mematung di sebelah Nicholas yang mengepalkan tangan.“Pantas saja, Bu Rose sangat cantik, dia istri pak William,” bisik Edwin seolah tak menerima kenyataan ini.Nicholas mencoba untuk memamerkan senyum ketika keduanya berjalan ke arah mereka.“Selamat siang Pak.” Nicholas membungkuk kecil sebagai penghormatan, “selamat siang, Bu Rose.”William mengangguk. “Setelah makan siang, masuk ke ruanganku.”Nicholas tersenyum tipis. Ia kembali menganggukkan kepala tanda hormatnya, membiarkan William dan Rose melewatinya begitu saja.“Aku masih tidak mengangka ini,” kata Edwin, tatatapan masih tetap lurus pada Rose yang begitu anggun.“Wanginya saja masih bisa tercium, pak William sangat beruntung.”Nicholas mengepalkan tangan tatkala tak sengaja melihat tangan William

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status