Share

Merindukan

Penulis: Mentari
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-09 23:26:30

Karena kehamilan Mona yang masih muda, mereka memutuskan bahwa tidak mungkin bagi Mona untuk pergi ke luar negeri bersama Leo. Akhirnya, Leo memutuskan untuk pergi sendiri, ditemani oleh asistennya.

Sebelum Leo berangkat, Mona memeluknya erat, mencoba menahan rasa cemas dan kekhawatirannya. Leo membelai lembut rambut Mona, mencoba memberikan kekuatan dan kasih sayang.

"Aku akan kembali secepat mungkin." Ungkap Leo, berharap Mona menjaga diri dengan baik.

Mona mengangguk kecil dalam pelukan Leo.

"Aku akan merindukanmu," bisik Leo dengan suara penuh kasih.

Mona menggerakan kepalanya, menatap Leo dengan mata penuh kekhawatiran. "Om, harap berhati-hati di luar sana. Aku akan selalu mendoakanmu dan menantimu kembali dengan selamat. Juga jangan nakal!"

Leo terkekeh. "Kau yang jangan nakal."

Mona mesem menunjukan 0ipinta yang lesum Pipit. Lalu Leo menyentuh perut Mona dengan lembut, seolah ingin merasakan kehadiran bayi mereka.

"Baby. Jaga mommy ya!" ucap Leo seraya terus mengusap perut Mona
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Baik-baik saja

    Di klinik yang terdekat dari mension, Mona berbaring dengan tenang di ranjangnya setelah melewati masa-masa menebarkan. Senyum lega menghiasi wajahnya saat ia merasakan keadaan yang lebih baik. Bu Meri, sang asisten yang penuh perhatian. Mendekati Mona dengan senyum lembut di wajahnya."Nyonya Mona, bagaimana perasaanmu sekarang? Kehamilanmu baik-baik saja, ya?" Bu Meri merasa ikut senang.Mona mengangguk, senyumnya semakin melebar. "Ya, Bu. Saya merasa lega sekarang. Terima kasih atas semua bantuan yang sudah diberikan."Bu Meri tersenyum hangat. "Senang mendengarnya. Apakah Nyonya ingin saya memberitahu Tuan Leo! tentang kejadian ini?"Mona memikirkan sejenak, lalu menggeleng lembut. "Tidak, Bu. Saya akan memberitahunya sendiri. Tolong, jangan sampai membuat Leo khawatir."Bu Meri mengangguk memahami. "Tentu, Nyonya Mona. Saya akan menghormati keinginanmu."Lalu Bu Meri meninggalkan kamar inap Mona dengan hati yang lega.Sambil menatap langit-langit kamar, Mona merenung tentang baga

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-10
  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Saling debat

    Mona dan ibu mertua saling menatap dengan perasaan, tegang saat mereka mendengar suara derap langkah yang mendekat. Pintu pun terbuka dan Laksmi, wanita yang terkenal dengan kepribadiannya yang berubah-ubah seperti wajah bunglon, masuk ke dalam kamar Mona.Laksmi dengan senyum licik. "Halo ... apa yang sedang terjadi di sini? Sepertinya ada suasana yang menegangkan."Mona dan ibu mertua melihat wajah Laksmi yang dipenuhi dengan senyuman santai, meskipun mereka tahu betapa berbahayanya wanita ini.Ibu mertua dengan ketus. "Laksmi, apa kau sudah memeriksakan kandungan mu Minggu ini?"Laksmi memiringkan kepala dengan berpura-pura tidak peduli, tetapi nyahut juga sambil mengusap perutnya yang sudah besar. "Tentu saja. Saya paling pandai menjaga kehamilan dan cucu mu Oma mertua."Mona dengan sedikit tajam. "Kamu pikir aku tidak bisa menjaga kehamilan ku? Kalau saja terkena insiden, bukan berarti tidak bisa menjaga kehamilan!"Laksmi sambil tertawa kecil. "Baiklah, baiklah. Biarlah, aku buk

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-11
  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Belum puas

    Blak.Wati terjatuh karena pas dia keluar dari kamar Mona. Ada kaki yang dengan sengaja menghalangi jalannya.Laksmi tersenyum puas melihat Wati terjatuh di lantai, tatapannya penuh kebencian pada asisten rumah tangga tersebut. Dia merasa senang melihat Wati menderita.Laksmi dengan suara penuh kepuasan "Sakit, kan? Rasakan Lah. Ini balasanku."Wati sedikit meringis akibat rasa sakit di lututnya. Dia bangkit dari lantai dan menepuk-nepuk kedua tangannya, berdiri dengan sikap tegang sambil melihat Laksmi dengan tatapan yang berlawanan.Wati menggerutu. "Jangan lupa, nyonya. Anda sedang hamil, jadi berperilaku dengan baik. Jangan bertindak semena-mena."Laksmi mengancam. "Hmph, kau mengancam ku, Wati? Dasar orang kampung dan tidak punya etika. Aku ingatkan sama kamu ... jangan mencari gara-gara dengan ku."Wati bersikap tegas. "Maaf, nyonya. Tapi, siapa sih yang seharusnya diingatkan tentang etika, saya atau Anda?"Wati lalu berlalu pergi sambil menuju ke kotak obat. Laksmi mendengus ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12
  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Kejutan

    Mona berjalan di himpit Bu Meri dan Wati yang mengajaknya untuk menuju ke kamarnya. Pakaian mona basah kuyup akibat kejadian tak terduga saat dirinya tercebur ke dalam kolam renang akibat ulah Laksmi. Untunglah Bu Meri dan Wati begitu sigap menolongnya yang bukan tidak bisa berenang. melainkan terlalu gugup dan panik."Nyonya Mona, mari kita segera mengganti pakaiannya. Jangan biarkan kamu kedinginan setelah kejadian tadi. nanti kau sakit"Wati: menggenggam tangan Mona dengan perhatian "Kami khawatir denganmu, Mona. Tapi tenanglah, kami ada di sini untukmu," ucap Bu Meri.Mona mengucapkan terima kasih dengan suara lirih. "Terima kasih, Bu Meri dan Wati. Saya sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuannya."Mereka sampai di kamar Mona dan kemudian membantu Mona untuk mengganti pakaiannya yang basah dengan baju yang kering dan bersih. Bu Meri dan Wati berusaha memberikan kenyamanan dan perhatian pada Mona. Memberikan minyak angin biar tubuhnya merasa hangat."Semoga nyonya muda bai

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-13
  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Liontin indah

    Mona semakin terkesima melihat kehadiran Leo dan buket bunga yang dipersembahkan kepadanya."Ini untukmu, sayang." Berharap buket bunga ini bisa mewakili rasa cinta pada sang istri.Mona merasakan hatinya berdesir hebat, terpancar kebahagiaan. Dia menerima buket bunga dengan penuh cinta, mencium aroma segar yang memenuhi ruangan.Mona dengan suara lembut. "Terima kasih, Om Suami. Bunga-bunga ini begitu indah. Aku sangat suka."Leo merasa senang melihat kebahagiaan di wajah Mona. Dia kemudian mengeluarkan kotak kecil dari saku dan membuka kotak tersebut, memperlihatkan liontin yang berkilauan di dalamnya."Dan ini sesuatu untukmu, sayang." Lantas Leo memberikan liontin yang sangat indah sebagai hadiah untuk Mona yang kini tengah mengandung benihnya.Mona terpesona melihat liontin yang bersinar di dalam kotak. Ini adalah hadiah yang begitu berarti baginya."Om Suami, aku tidak menyangka kamu akan memberikan sesuatu yang begini indah. Kamu tidak bercanda kan. Membuktikannya pada ku?" Mon

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-14
  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Air mata bawang

    Rintihan minta tolong dari Oma begitu lirih dan akhirnya terdengar samar-samar. Oma tampak kepayahan dengan darah yang mengalir dari kepalanya dan pada akhirnya tidak sadarkan diri.Bodyguard yang biasanya setia mendampingi Oma, tampak panik saat melihat kejadian tersebut dan dengan sigap bertindak. Dia segera mengangkat sang majikan dengan hati-hati.Bodyguard bodyguard satunya dengan suara tegas memanggil Leo yang baru saja pulang kantor. "Tuan Leo, nyonya besar pingsan."Leo, yang mendengar teriakan bodyguard, dari balik pintu sejenak menatap Mona yang sedang membukakan jas nya."Ibu. Om. Ibu kenapa?" Mona terdengar panik.Leo. Segera keluar dari kamar finikuti sang istri. Untuk menemui sang ibu yang katanya pingsan.Di luar kamar sang bodyguard perempuan berwajah cemas. "Tuan. Nyonya besar cidera dan pingsan.""Ibu kenapa? Bawa ke rumah sakit!" Tegas Leo walau belum tahu pasti ibunya kenapa.Belum sempat lawan bicaranya menyahut. Leo setengah berlari memasuki lift tidak lupa menun

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-15
  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Masa ngidam

    "Sayang, kita perlu bicara sebentar." Leo menarik tanga. Mona kembali keluar dari ruangan sang bunda. Leo merasakan kecemburuan yang melanda hatinya ketika melihat Mona saling pandang dengan Marfin. Dalam situasi yang mencekam, Leo merasa perlu menjauhkan Mona dari Marfin, takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.Mona kaget dengan tindakan Leo. "Om, kenapa? Kita mau kemana?""Aku tidak suka kamu mesra dengan Marfin," kata Leo setelah berada di luar ruangan.Mona merasa bingung dengan reaksi Leo yang tiba-tiba cemburu dan protektif. Namun, dia mencoba untuk memahami kekhawatiran suaminya.Mona dengan suara lembut. "Om, aku mesra sama Marfin? Mesra di mana nya? dia adalah putramu, dan aku tetap mencintaimu. Kita harus mengatasi rasa cemburu!" Mona membuka tangannya."Tatapan mu yang mesra." Jelas Leo.Mona menghela nafas dalam-dalam sembari menatap ke arah suaminya. Ia tahu kalau Leo cemburu. Lalu Mona menunduk mempertanyakan pada dirinya sendiri. Benarkah kalau tatapannya mesra?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-16
  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Sudah gila

    Wanita yang tengah hamil besar itu memasuki rumah Oma dengan raut wajah yang penuh kekhawatiran dan kebahagiaan. Ia merasa lega melihat Oma pulang dari rumah sakit."Aku merasa senang, kau sudah pulang! itu berarti kamu dalam masa pemulihan dan biarkan aku merawatnya juga," ucap Laksmi yang berjongkok di dekat Oma.Oma bermonolog dalam hati. "Ini dia, wanita yang telah mencelakai saya. Melihatnya dihadapan saya sekarang membuat hati saya berdegup begitu cepat. Ingin rasanya ku tendang balik!"Wanita hamil itu memandang Oma dengan tatapan yang campur aduk, seolah-olah tidak ada rahasia yang tersimpan. Wajahnya sok sedih yang ia tunjukan pada semua orang. Maya dan Leo saling bertukar pandangan, melihatvekspresi Laksmi yang ketara di buat-buat."Oma, aku sangat sedih dengan kondisimu ini. Cepat sembuh ya! Oya Oma ... Marfin sudah pergi lagi ke luar Negeri. Dia titip salam buat Oma yang sangat disayangi." Seru Laksmi kembali menyentuh tangan Oma yang tidak berdaya, yang bisa dia lakukan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-17

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Bahagia

    Laksmi menatap dengan rasa tidak percaya bahwa malam ini dia harus keluar dari rumah impian itu, bahkan tanpa mendapatkan penghormatan dan mungkin tidak akan mendapatkan apa-apa. "Marfin, aku tidak selingkuh dan di mana buktinya aku selingkuh? Aku hanya ngobrol saja dengan dia. Dari mana buktinya aku selingkuh?" Laksmi berusaha membela diri. "Jangan banyak bicara! Bawa bajumu keluar dari sini! Semua barang-barang mu, get out!" ucap Marfin sambil menunjuk ke arah pintu yang terbuka lebar. "Tapi kan tidak ada buktinya bahwa saya selingkuh. Jadi tidak ada alasan bagimu untuk menceraikan saya!" teriak Laksmi dengan nada putus asa. "Sekarang, aku minta kamu segera merapikan semua barang-barang dan keluar dari rumah ini!" sergah Marfin sambil melempar semua barang Laksmi keluar kamar. Bahkan bukan hanya barang-barangnya yang dilempar keluar kamar, Laksmi pun ditarik keluar kamar. Padahal, ia baru saja ingin menggendong Mandala yang terdiam, melihat kedua orang tuanya dengan kebingu

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Seyakin-yakinnya

    Brak!Marfin mengejutkan mereka dengan menggebrak meja mereka, tatapan tajam diarahkan langsung pada Laksmi dan prianya. "Oh, ini yang namanya males keluar, pengen barengan di rumah, secrol medsos. Rupanya di sini ya. Saya tidak menyangka, ternyata kamu seorang ibu yang jahat, seorang istri yang penghianat!"Laksmi, terkesiap, melonjak naik berdiri, tidak percaya dengan kedatangan Marfin di hadapannya yang tadi katanya bermain di taman dan membawa anak tiba-tiba berada di depannya."Mar-Marfin, kamu ngapain di-di di sini?" suara Laksmi belibet, saking kagetnya."Kenapa, Mama Laksmi kaget? Karena suami yang lebih muda ini berada di sini? Kamu ternyata wanita murahan! Dulu kamu menggodaku, sampai hancurnya hubunganku dengan Mona. Dan sekarang kamu telah menghancurkan hubungan kita," suara Marfin dengan tegas."Ini tidak ... Ini tidak seperti yang kamu bayangkan. Aku ... aku bisa jelaskan," sahut Laksmi dengan suara yang terbata-bata.Marfin mengangkat tangan memberi kode agar Laksmi tid

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Berbalik arah

    Setelah beberapa saat muter-muter membawa Mandala jalan-jalan akhirnya Martin hendak menuju pulang namun sebelum masuk ke area perumahannya melihat mobil sang istri keluar membuat dia tertarik untuk mengikutinya dan mencoba untuk menanyakan keberadaannya sekarang di mana.(Kamu di mana? bisa datangin aku nggak, di taman sedang mengajak Mandala bermain) kirim.Beberapa saat kemudian terdengar notif masuk. Ting ....(Aku sedang berada di rumah lah. Malas untuk keluar!) jawab Laksmi.Kemarin merasa kebingungan apa ya di rumah tapi yakin kok itu mobilnya. Sehingga Ia terus mengikuti mobil tersebut memperhatikannya dari kejauhan."Aku jadi penasaran, aku yakin kok mobilnya istriku, apa mobilnya dipinjamkan sama orang lain? Tapi sama siapa? Nggak mungkin juga," gumam Marfin sambil terus mengawasi mobil yang berjarak beberapa meter di depannya.Sementara itu, Mandala tertidur di jok samping, sesekali Marfin memperhatikan anaknya dan jalan bergantian. "Rasanya sangat tidak mungkin mobilnya d

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Sibuk sendiri

    Marfin melanjutkan perjalanannya, mengendarai mobil kesayangannya menuju pulang ke rumah. Saat tiba di rumah, ia disambut oleh putranya, Mandala, yang berusia kurang lebih satu tahun. Mandala sudah mulai bisa bicara dan bertanya kepada Marfin tentang oleh-oleh yang terlupa Marfin beli."Aduh lupa! Ayah lupa sayang!" Kata Marfin dengan senyuman."Mmm, Ayah! Kok lupa sih ... beli oleh-oleh buat Mandala?" tanya Mandala dengan suara polos dan penuh harap.Marfin merasa bersalah karena lupa membawa oleh-oleh untuk Mandala. "Maaf, Sayang. Ayah lupa membawa oleh-oleh untuk Mandala. Tapi Ayah akan memberikannya nanti, ya."Mandala mengangguk dengan wajah kecewa yang segera berubah menjadi ceria. "Baik, Ayah. Mandala tunggu. Jangan lupa lagi ya! Janji"Marfin merasa berat hati karena lupa membawa oleh-oleh, namun janji lain kali akan membawanya. Sesuatu yang spesial untuk Mandala. Dia menuntun Mandala masuk ke dalam rumah.Namun, saat mereka masuk, Marfin mendapati istrinya, Laksmi, sedang asi

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Sejahat itu

    Suasana rumah begitu ramai menyambut kedatangan baby kembar Arda dan Ardi. sekian waktu kemarin menghilang. Kini datang kembali Mambawa kebahagiaan untuk Leo dan keluarga.Saat itu datang dua orang polisi dengan tegaknya dan begitu hormat kepada Leo. "Silakan duduk!" Leo menyilakan duduk kepada tamunya."Terima kasih!" Keduanya duduk di sofa berhadapan dengan tuan rumah.Polisi memberikan laporan yang mengungkapkan bahwa dalang di balik penculikan anaknya adalah Alexa, dan bahkan terbukti bahwa Alexa juga terlibat dalam penggelapan uang perusahaan Leo. Leo sangat terkejut dan jatuh dalam rasa nyesek yang mendalam, bertanya-tanya apa maksud dari semua ini."Apa? Alexa? Apa maksud dari semua ini?" Leo tidak habis pikir. Bagaimana bisa dia melakukan penculikan dan menggelapkan uang perusahaannya."Iya, Pak Leo. Setelah melakukan penyelidikan yang mendalam, kami menemukan bukti yang mengarah kepada Alexa. Dia memiliki motif di sebalik ini, melakukan penculikan demi satu tujuan dan mengge

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Ditemukan

    Mona kembali melihat ke arah sang suami yang menikmati makan bakso nya dengan sangat lahap. "Sebaiknya kita pulang," ajak Leo setelah menghabiskan makannya, berdiri dan menyimpan lembaran uang di bawah mangkok. Mona, menganggukkan kepala, lalu berdiri hendak meninggalkan tempat itu. "Saya sudah melihat kedua baby yang sekarang dirawat oleh Abang tukang bakso, wah lucu-lucu kembar lagi," suara pria yang berada di belakang Mona menarik perhatian mereka berdua. "Apa Pak, Abang tukang bakso merawat kedua baby kembar? Dan baby siapa itu?" Mona menjadi penasaran. "Entah, yang jelas di bawa sama orang gila dan sekarang dirawat sama istrinya tukang bakso," kata si bapak tadi. Leo segera merogoh sakunya, mengambil ponsel lalu dia menunjukkan foto baby Arda dan baby Ardi. "Apakah kedua baby ini?" tanya Leo penasaran, kepalanya menoleh banyak orang-orang yang berada di sana. Orang yang tadi mengobrol sama bapak yang barusan saling pandang, entah apa yang berada dalam pikiran mereka. "Kam

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Anak titipan

    Mona akhirnya mau makan, setelah Marfin berhasil membujuknya dan memberinya makan dari tangannya. Leo merasa cemburu dan mengambil alih posisi Marfin."Sini, biar Papa saja," kata Leo sambil menyuapi Mona. "Sayang, makan yang banyak," ucap Leo pada Mona yang membuka mulutnya."Aku ingin bertemu bayi. Aku takut dia-" Mona terhenti saat Leo menempelkan jari di bibirnya.Marfin menatap Mona dan Leo yang terlihat mesra. Hati Marfin juga merasa cemburu melihat Mona yang begitu dekat dengan Leo. *****Hati Mona penuh kekhawatiran dan kegelisahan. Dia tidak dapat membayangkan apa yang mungkin terjadi pada kedua putrinya yang hilang. Berbagai pertanyaan bergejolak di dalam pikiran mereka."Di mana bayi-bayi kita? Kapan kita akan menemukan mereka?" Kata Mona sambil menatap keluar jendela."Aku tidak tahu. Kita akan terus mencarinya," balas Leo sambil memandang ke jalan yang terlewati saat ia mengemudi.Mereka memutuskan untuk berjalan-jalan, mencari tanda-tanda keberadaan mereka. Mona berharap

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Membisu

    Sementara itu, polisi sedang mengintai tempat yang dicurigai sebagai tempat bersembunyinya orang yang membawa bayi kembar, Arda dan Ardi.Dengan tegas, suara polisi memperingatkan. "Jangan bergerak! Serahkan dirimu, kalau tidak mau terjadi sesuatu padamu!" Polisi menodongkan senjata api ke arah wanita yang sedang memunggungi, sementara beberapa polisi lain berada di sekitar.Wanita itu, dengan rasa kaget, masih menghubungi pihak polisi dan perlahan-lahan mengangkat kedua tangannya. Kemudian, polisi segera meringkusnya, mengamankan tangannya ke belakang.Tanpa ada perlawanan, wanita tersebut digelandang ke kantor polisi. Selama di perjalanan, polisi terus menanyai di mana bayi kembar tersebut, namun wanita itu masih bungkam. Saat digeledah, tempat itu tidak ditemukan bayinya, hanya ada barang bukti berupa pakaian bayi.Berita mengenai kejadian ini langsung sampai ke telinga Leo dan Mona. Keduanya mendatangi polisi segera setelah mendengar kabar tersebut.Plak.Tidak dapat mengendalikan

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Hilang

    Mona masuk ke kamar bayinya dengan hati yang panik dan terpukul. Dia melihat tempat tidur kosong dan bayinya sudah tidak ada di situ. Keadaan ini membuatnya kehilangan kendali dan dia langsung berteriak."Arda. Ardi, tolong ... bayiku hilang! Dia tidak ada di sini!" seru Mona dengan suara lantang.Mendengar teriakan Mona, semua orang di rumah berhamburan menuju kamarnya. Mereka melihat wajahnya yang panik dan hancur, dan situasi menjadi semakin kacau."Apa yang terjadi? Dimana bayimu?" tanya Wati yang lebih dulu sampai di lokasi dengan wajah yang penuh kekhawatiran."Baby aku hilang, Wati! Dia tidak ada di tempat tidurnya," kata Mona dengan suara yang penuh keputusasaan, sementara susternya pun yang baru selesai makan datang ke sana.Mona mencari ke kolong tempat tidur. Ke balik gorden. Balik sofa ... Dan asisten lain pun ikut mencari. suster pengasuh baby Arda dan Ardi pun kebingungan tadi kan waktu dia tinggalkan bersama Mona, terus kenapa sekarang tidak ada."Sabar, sayang," kata L

DMCA.com Protection Status