Share

Part 26 | Only on you

Penulis: Mrs.Juno
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-04 13:38:17
"Sial, ponselku!" Eve kembali mengumpat dan hendak turun mengambil ponselnya.

Sayangnya, karena tak hati-hati dirinya malah hampir terpeleset akibat tanah basah yang ada di pijakannya.

"Aku baru kemb- hei hati-hati!" pekik Leon meraih tangan Eve untuk menolong wanita itu hingga membuat tubuh ramping Eve berbalik arah. Mereka pun mengulang adegan pemotretan tadi sore.

Eve menghela napas dan menabrak dada Leon hingga membuatnya terkejut. Selang beberapa detik kemudian Leon melepaskannya perlahan membuat Eve mulai tersadar dari keterkejutan.

"Bisakah kau berhati-hati?!" sentaknya terdengar kesal.

"Jika bukan karenamu, ponselku tak akan terjatuh. Aku terkejut akibat kedatanganmu yang seperti hantu!" balas Eve tak kalah sengit. Akan tetapi, Leon tak membalas dan hanya menghela napas.

Dia melengos meninggalkan Eve berusaha menghindari masalah baru lainnya, sedangkan Eve tak puas dengan respon Leon. Lantas sembari mengambil ponselnya dengan sangat hati-hati ia kembali memancing.

"Jadi
Mrs.Juno

yuhuuuu bagaimana bestie? sejauh ini membaca apakah sudah ada yang ngeship?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 27 | You look cute at times like this

    Mendengar ucapan Leon barusan, membuat Eve tertawa dan sempat menyesap winenya. Seakan menghindari suasana canggung, Eve membuka pertanyaan lainnya. "Lalu apa yang kau alami hingga bersikap defensif padaku? Apa aku memang tipe wanita berbahaya yang bisa membuat seorang Leonard Hugo jatuh cinta?" goda Eve kembali membuat Leon terkekeh sambil mengalihkan pandangannya. Wajah keduanya memerah entah akibat minuman atau rasa yang menggelitik saat saling menggoda walau tahu maksud godaan itu hanyalah gurauan semata. Leonard menenggak sisa winenya dan meletakan gelas berkaki lancip itu ke meja. "Baiklah, kuceritakan," tekadnya menyerah sambil membetulkan posisi ia menerawang ke api unggung di hadapannya. "Semua berawal saat orang tuaku berpisah. Aku dan kakakku-Chris juga harus berpisah. Chris ikut dengan ayahku karena saat itu hanya dialah yang bisa membantu usaha ayahku, sedangkan aku tak bisa memilih dan diminta ayahku untuk menjaga ibuku. Namun, nyatanya kami malah sering bertengkar set

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 28 | I have Idea!

    Fajar datang dan pemotretan kembali hendak dilaksanakan. Kali ini dari tempat penginapan mereka harus melakukan perjalanan ke sebuah danau. Letaknya menuju arah pulang yang terdapat di seberang tempat dari penginapan, maka dari itu mereka bersiap merapikan barang bawaan untuk sekalian kembali ke kota.Di dalam perjalanan menuju danau, Eve menyempatkan untuk menghubungi pihak sekolah perihal dirinya yang tak bisa hadir hari ini dengan alasan yang sudah direncanakannya semalam. Dia juga menghubungi Chloe hendak berjanji temu dengannya siang nanti.Tanpa drama dan dilakukan dengan sangat cepat hanya mengambil ending di atas perahu kayu. Eve menggunakan dress putih bersama dengan Leon yang menggunakan kemeja putih. Keduanya saling berhadap-hadapan lalu menatap hutan di seberangnya.Sampai jam sembilan rombongan Paul sudah dalam perjalanan kembali ke kota. Mereka berniat untuk makan siang bersama sebelum berpisah. Akan tetapi, Eve harus menolak lantaran ia harus segera kembali menjadi Ara d

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-05
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 29 | Nice doing business with you

    "Aku memiliki ide!" seru Chloe hampir membuat seluruh pengunjung menoleh padanya termasuk Ara yang membulatkan matanya dengan alis menukik ke bawah. "Maaf aku terlalu antusias," cicitnya usai tersenyum kikuk pada beberapa pengunjung resto."Ide apa? Kuharap tak membuatku malu seperti kau menyerukan suaramu barusan," bisik Ara.Chloe menampilkan deret giginya dan mendekati Ara yang dimintanya untuk mendekat juga lalu ia berbisik. Seketika Ara menjauhkan telinganya dari Chloe dan menggeleng tak menyetujui ide Chloe."Tidak mau. Apa kau gila, Chloe!" pekik Ara kini yang mengundang perhatian pengunjung lain. "Lebih baik kau pikirkan usulku semalam, apa itu cukup meyakinkan?" tanya Ara."Alasanmu yang satu itu cukup membosankan sebenarnya, tetapi bagaimana jika dia mengajakmu untuk menjenguk Kim sedangkan kau tahu Kim tak bisa dihubungi sampai detik ini," tutur Chloe masuk akal.Ara kembali menghela napasnya. "Hah sudahlah, pikirkan itu nanti. Temani aku membeli bahan kue aku harus mempers

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-05
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 30 | I can't take it anymore

    Tiga hari kemudian tak terasa akhir pekan tiba seakan melesat tanpa berhenti. Membuat Ara mulai sibuk sejak pagi demi membuat pesanan Christopher. Dia berkutat di dapur menggunakan kaos sehari-hari dan celemek berwarna pastel serta celana kain pendek agar ia dapat bergerak leluasa.Setelah setengah jam ia mempersiapkan bahan dan kebutuhan yang ada, tiba-tiba bunyi suara pintu dibuka terdengar disusul suara Chloe yang masuk dengan antusias penuh unsur mencurigakan karena tak biasanya wanita itu sudah mampir pada minggu pagi seperti ini."Morning, Arabelle sudah selesaikah kau membuatkan cookies pesanan putraku," sapanya memperagakan gaya Christian menyapanya.Ara enggan menoleh apalagi berbalik dia sedang serius menakar tiap bahan yang sempat salah saat pertama menuangkan tepung hingga membuat wajahnya sedikit cemong."Bisakah kau tak melakukan itu untuk menggodaku? kau membuatku gugup tiap kali mendengar gaya bicaranya terlebih memanggil namaku," ujar Ara hendak berbalik sambil kembal

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-05
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 31 | Christopher's hope

    Leonard mematikan sambungan teleponnya ketika nomor yang dituju tak kunjung menjawab panggilannya. Ia mengerutkan keningnya menatap nama yang tertera pada ponsel bertuliskan first women "Eve" sambil menghela napas ia kembali memastikan nomor yang diberikan Jayden padanya."Tak mungkin aku salah menyimpan nomornya. Jelas-jelas aku menyalin dan menyimpannya tanpa mengedit nomornya," gerutunya sambil membetulkan posisi bersandar di balkon kamar menikmati kopi hangat dalam keadaan setengah polos.Tak seperti biasanya pada malam minggu ia mencari mangsa wanita untuk menghangatkan ranjangnya. Namun, kini ranjang itu kosong—tanpa ada wanita telanjang berselimut putih di sana karena semalam usai ia menemui Jayden di kelab demi mendapat nomor Eve, dirinya segera pulang ke apartemen tanpa berniat menikmati wanita malam di sana."Apa mungkin Jayden menipuku?" terkanya lalu menyeruput kopi hangat di tangan.Lantas Leonard teringat kata-kata terakhir Eve yang mengatakan hendak menemui adiknya. Son

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-05
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 32 | Leon's Concern

    Leon menghentikan mobilnya tepat di depan rumah Chloe dengan perhentian secara mendadak tentunya seperti yang selalu ia lakukan. Setelah mematikan mesin ia keluar dari si biru berkaki empat kesayangannya itu dan melihat ke balkon rumah bercat kuning cerah di hadapannya sudah terdapat Christoph yang berjingkrak akan kehadirannya seolah menunjukkan pada wanita di sampingnya.Terdengar suara kencang Christopher yang berseru, "That's my uncle!" Christopher lalu bergegas hendak menghampiri pamannya.Sementara itu Chloe masih tak bisa bergerak dan malah terperangah melihat kehadiran Leonard—yang selama ini sangat dikaguminya—sungguh berada di depan rumahnya. Terlihat memukau mengenakan kaos putih dipadukan celana jeans yang disempurnakan dengan sepatu kets biru senada dengan warna mobilnya. Pria itu menyadari tatapan kagum Chloe dan membuka kacamatanya menunjukkan ketampanan maksimal seperti biasanya."Hi, Girl," sapanya dengan suara berat sedikit serak sambil tersenyum.Sehingga membuat Ch

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 33 | Did he get me?

    Sementara itu di tempat Arabelle dan Christian berada mereka sudah mulai menghias cookies-cookies tersebut dengan telaten yang kali ini dikerjakan oleh Ara sendiri, sedangkan Christian tetap memasang wajah charmingnya di hadapan wanita itu sehingga semua pekerjaannya terasa begitu lama.Christian memang sangat meresahkan dan itu membuat Ara tersiksa menahan diri agar tak terlalu percaya diri bahwa pria di hadapannya tersebut menginginkannya seperti ia mengagumi sosok rupawan tersebut."Bisa kau berhenti menatapku seperti itu karena kau sungguh membuatku gugup. Alih-alih membuat wajahmu lebih baik aku malah takut mengacaukannya," cicit Ara di akhir ucapannya.Christian kembali menunjukkan lesung pipinya dan memutari meja tinggi itu untuk berada di samping Ara. "Kalau begitu ajari aku menghias atau sibukkan aku selain memerhatikanmu," ujar Christian memiliki usul."Hm, mungkin itu lebih baik. Kau bisa membungkus cookies yang hiasannya sudah kering ke dalam plastik dan mengikatnya dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 34 | Uninvited guests

    Seketika ucapan Leon membuat Christian terkekeh dan menepuk pelan bahu sang adik."Tentu kau sudah menemuinya sekali kemarin itu, tetapi kau dan Arabelle belum berkenalan dengan benar, bukan?" Ucapan Christian mengingatkan Ara akan pertemuannya dengan Leon sebagai Ara untuk pertama kalinya di sekolah.Oh, ya Leon pernah menemuiku dalam wujud Ara sebelum ini. Dasar bodoh kenapa aku bisa melupakan pertemuan pertama menyebalkan dengan Leon dalam wujud Ara. Kembali Ara membatin sambil merutuki kebodohannya saat ini sehingga ia hanya bisa meringis melihat Leon dan terkekeh pada Christian."Ya, setidaknya kita harus mengubah kesan pertama yang tak mengenakan itu sekarang," ujar Leon akhirnya sungguh melegakan bagi Ara. "Terlebih jika kelak kemungkinan besar kau akan menjadi iparku," celetuk Leon menimpali."Leonard!" peringat Christian dengan suara rendah dan tersenyum mencurigakan."Ops sepertinya aku sedikit keceplosan. Yah, perkenalkan aku Leonard Hugo dan jangan menatapku begitu di depa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09

Bab terbaru

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 115 | The Wedding | Epilogue

    Hamparan ladang perkebunan berumput luas di Woodstock kini tampak indah dengan lampu hias bergantung dari pohon ke pohon yang lain. Tenda-tenda berwarna putih membuat suasana kian teduh. Konsep Outdoor wedding venue menjadi pilihan bagi Leonard dan Arabelle. Beberapa meja panjang tertata lengkap dengan deretan kursi yang dilapisi kain putih lalu diikat menggunakan kain tile berwarna gading membentuk pinta disetiap sandarannya.Gaun indah yang dikenakan Arabelle begitu pas melekat di tubuh ramping dengan perut yang sedikit membuncit, membuatnya tampil menggemaskan di mata Leonard. Pria itu tak sedetik pun melepaskan rengkuhan tangannya pada pinggang Arabelle dan sesekali mengusap perut wanitanya dengan lembut. Leonard tak kalah menawan saat mengenakan kemeja putih yang dilapisi rompi dan jas hitam serta dasi kupu-kupu. Meskipun terlihat seperti setelan klasik, tetapi Leonard tetap memukau mengingat ketampanannya sudah tercipta sejak lahir. Semua gaun dan setelan jas adalah desain terb

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 114 | One day is enough! (The End)

    “Kau membuatku penasaran, Leon. Sebenarnya apa yang tengah kau lakukan?”“Menunggu posisi yang tepat beberapa detik lagi.” Leonard mengangkat sebuah benda melingkar ke hadapan Arabelle memposisikannya tepat dengan matahari yang mengisi kekosongan dari lingkaran silver tersebut. “Now, open your eyes.” Leonard melepaskan tangannya sebagai penutup mata untuk Arabelle. Seketika netra abu Arabelle menatap takjub sesuatu yang ada di depannya. Sebuah cincin bermata satu tampak bercahaya memenuhi lingkaran matahari yang membuat tampilan cincin tersebut begitu bersinar terang. Arabelle bergeming dan tak percaya dengan apa yang dilihatnya ini. “Leon, w-what this is?” tanyanya tak yakin pemikirannya salah, tetapi ia tetap ingin menanyakan kebenarannya. “A ring for you, Sweetheart.” Leonard mengubah posisi menjadi berhadapan. Setelah itu Leonard terkekeh mengingat niatnya sebelum hari ini. “Sesungguhnya sudah kusiapkan ini saat kita bermalam di pantai ketika syuting terakhir kita, tetapi huja

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 113 | He is our baby

    “Leonard?” Arabelle mendekati sosok yang dirindukannya itu. Dirinya tampak tak percaya hingga mendekat sampai ke hadapan pria itu dan meraih rahang berbulu halus Leonard. “Apa itu sungguh kau?” “Ya, Arabelle ini sungguh aku. Akhirnya aku menemukanmu, bukan?” Leonard menatap dalam netra abu Arabelle. Tak lama tatapannya turun tertuju pada perut Arabelle yang sudah terlihat sedikit membuncit dari sebelumnya tampak begitu rata. Sontak arah tatapan Leonard membuat Arabelle tersadar. Mendadak dirinya melepaskan tangannya dari rahang Leonard dan berbalik hendak menjauh. Akan tetapi, tubuhnya malah terhuyung mundur hingga punggungnya menatap dada bidang Leonard. Pelukan pun tak dapat terhindari, Leonard mendekap tubuh Arabelle dengan erat dan meletakkan kepala di bahu wanita itu seraya mengendus serta menghirup aroma tubuh Arabelle dalam-dalam. Seakan tengah melepaskan rasa rindunya selama tiga bulan lebih. “Leonard …. Aku—” “I know, Arabelle. Please, forgive me. I know it’s too late to

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 112 | Leon's arrival

    Arabelle melangkahkan kaki di atas hamparan rumput dengan pemandangan pepohonan yang mengelilingi danau. Dress putih sederhana berkibar dari tubuhnya searah angin berembus, seirama dengan rambutnya yang berterbangan. Sore hari cuaca di tempatnya itu cukup tenang dan menyejukan. Hal itu membuat wanita berbadan dua tersebut tampak menikmati waktu bersama calon buah hatinya. Arabelle duduk di atas rumput dan menatap ke sekeliling. Pandangan matanya menjurus ke bukit yang terdapat deretan pohon berdaun jingga tampak luas menyejukan mata lalu ia berbaring melihat langit cerah bertumpuk awan putih membentuk abstrak. Ia kembali mengingat kali terakhir dirinya bersama sosok pria yang kini begitu dirindukan.Setelah mengingat kejadian sebelum dirinya berakhir di sana. Dirinya hanya ingin memastikan bahwa janin yang ada di dalam kandungannya adalah benar calon anak Leonard. Arabelle tak ingin keliru mengakui semua itu, tetapi kelak kenyataannya tak ada yang tahu. Arabelle berusaha menekan per

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 111 | Pregnant

    Malam sebelum hari H launching parfum. Akibat mengkhawatirkan keadaan Arabelle malam itu, Chloe akhirnya memutuskan menginap, menemani sahabatnya mencurahkan segala pengalamannya bersama Leon hingga sampai di titik ini. Membuat Chloe mengerti kenapa Arabelle tetap berusaha untuk mendapatkan maaf pada pria itu. Keduanya pun terlelap hingga larut malam. Namun, pada keesokan paginya Arabelle mengalami mual dan muntah ketika terbangun dari tidurnya. “Hoekkk, hoeeek!” “Ara, ada apa denganmu? Apa kau sakit?!” pekik Chloe terperanjat dari tidurnya langsung bergegas menuju toilet di mana Arabelle tengah berusaha memuntahkan sesuatu. Arabelle menggeleng seraya membasuh mulutnya dengan air dan mengelapnya menggunakan tisu. Wajahnya sedikit pucat dan kepalanya terasa pusing saat menatap pantulan diri di depan cermin. Chloe mengusap punggung Arabelle, masih memasang wajah bantalnya yang mendadak panik.“Entahlah, Chloe. Mungkin karena terkena hujan semalam.” Arabelle menatap Chloe dari pantul

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 110 | Christian effect

    “Mom, apa kau bercanda?” tanya Christian begitu melihat kertas hasil DNA-nya dengan Arabelle yang menyatakan ketidakcocokan. Awalnya Christian tak mengerti dan tak mengingat kapan mereka memeriksakan DNA. Namun, dirinya diingatkan perihal pendonoran darah dua minggu lalu.“Maafkan Mommy, Chris. Seharusnya tak aku setujui rencana mereka. Namun, Arabelle yang memintaku langsung dan Mom merasa ini adalah saat tepat untuk membantu kalian. Mom sungguh tak memihak siapa pun di antara kau dan Leon.” “W-what?” tanya Christian malah tak fokus lantaran pikirannya malah kembali saat bertemu perawat manis dan lucu di sana. Katherine menunjuk hasil tes DNA yang masih dipegang oleh putra sulungnya. “Oh, ya!” Christian kembali pada hasil tes tersebut “It’s okay. Ini kabar baik, bukan? Jadi Leon akan memiliki anak dengan Arabelle?” tanyanya setelah melihat lembar hasil DNA milik Leon. Golongan darah ayah Christian dan Leon yakni AB, hal itulah yang dengan mudahnya membedakan hasil DNA Leonard ya

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 109 | The Nurse

    Leonard dan Nick tiba di rumah sakit yang dikirimkan oleh Kimber. Mereka segera memasuki IGD dan langsung menemukan Chloe juga Kim sedang menunggu di depan tirai yang tertutup. “Hai, Baby,” sapa Nick pada Kim. Wanita hamil itu langsung melerai pelukannya pada Chloe dan berhambur memeluk Nick usai saling mengecup. Leonard menghampiri Chloe dan menanyakan keadaan Jayden. “Chloe, bagaimana dengan Jay? Apa parah?” “Dia masih ditangani dan belum sadarkan diri. Kepalanya mengeluarkan banyak darah saat aku tiba. Dokter spesialis bilang dia butuh darah B negatif dalam jumlah banyak. Persediaan di rumah sakit ini dirasa tak cukup. Aku tak tahu harus mencari kemana, darahku dan Kim A.” Chloe menjawab dengan nada bergetar menahan tangis. Tampak jelas kecemasan tersirat di wajahnya. Leonard mengusap bahu Chloe agar wanita itu sedikit tenang. “Hei, it’s okay. Jay tak selemah yang kau pikirkan. Dan, sangat kebetulan darahku B negatif. Aku bersedia membantunya, “Sungguh?” tanya Chloe tak percay

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 108 | Where is she?

    Leonard kembali dengan perasaan kesal dan dongkol. Berpikir dengan menemui Christian ia akan mendapatkan titik terang, tetapi malah membuatnya semakin merasa bersalah pada sang kakak. Dia tahu dirinya sudah sangat keterlaluan dengan menuduh Christian menyembunyikan Arabelle. Namun, kepalanya sudah hampir pecah untuk mencari celah demi menemukan wanitanya. Malam yang sunyi dan terasa sepi itu membuat Leonard memutuskan untuk kembali ke apartemen. Berusaha menghindari masalah baru adalah pilihan terbaik. Diakuinya selama tiga bulan terakhir, emosinya begitu mudah meluap. Kembali ke apartemennya bukan berarti dirinya menyerah. Ia hanya berusaha untuk tenang agar bisa memikirkan cara lain untuk menemukan Arabelle. Setibanya Leonard di apartemennya, dia langsung melemparkan tubuhnya ke atas sofa seraya mengusap wajah penatnya dan memijat pelan pelipis kepala yang terasa pusing. Hal yang ingin dilakukannya adalah mengguyur tubuh dengan air dingin, berharap bisa menjernihkan seluruh pikira

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 107 | Leon accuses Chris

    Sudah tiga bulan lamanya Leonard mondar mandir apartemen dan rumah Arabelle, tetapi tak mendapati keberadaan wanita itu. Sebelumnya selama satu bulan dia sudah membiarkan Arabelle tak menghubunginya. Namun, hanya itu waktu yang mampu dia tahan untuk tak bertemu dengan wanita yang dia cintai. Firasatnya semakin tak tenang ketika tak mendapati keberadaan Arabelle di mana pun. Dirinya sudah sempat menanyakannya pada Kim, Nick juga Jayden yang diperkirakan mengetahui keberadaan wanita itu melalui Chloe. Namun, tetap tak menemukan titik terang. Keberadaan Arabelle seakan hilang ditelan bumi. Leonard cukup frustrasi dan berniat menanyakannya pada Christian. Pikirannya buntu hingga mengira Christianlah yang membantu Arabelle pergi bersembunyi darinya. Lantas, di sinilah Leonard sekarang. Sesampainya ia di kediaman Christian, waktu sudah cukup malam dan Leon baru saja pulang usai berkeliling mencari Arabelle. Sialnya, hari ini pun hasilnya nihil sehingga membuat otaknya semakin kacau dan

DMCA.com Protection Status