Share

Kursi Khusus

Ini kali kedua Celia menapakkan kakinya di ibu kota. Tepatnya halaman istana, karena yang membawa mereka bukan kereta kuda sewaan seperti yang pernah ia naiki bersama Enhem, kereta pribadi ini langsung menurukan mereka di sana.

Tak hanya kereta mereka, beberapa kereta yang juga membawa pejabat terpakir berjajar rapi. Istana yang masuk dalam objek pandang Celia kemudian tampak begitu megah dilapisi batu pualam putih hampir di semua permukaannya.

"Aamon-dono, Gossen-dono, selamat pagi," seorang pria paruh baya yang menggunakan setelan jas rapi menyambut mereka begitu turun.

"Oh, Paman Talkay, selamat pagi," Aamon dan Gossen membungkukkan setengah badan mereka padanya, "Celia-chan, perkenalkan, dia adalah Talkay, tetua kami di bagian diplomat.  Paman Talkay, seperti yang kita bahas di pertemuan sebelumnya, hari ini ia akan menjabat sebagai kepala diplomat baru," jelas Aamon.

"Salam kenal, Pamam Talkay, juga mohon bantuannya," Celia ikut membungkukkan ba

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status