Share

Bujukan Kedua

Akira berdiri menatap kejauhan dari balkon di depan kamar Albert. Dia bersedekap memeluk dirinya sendiri. Pikiran dan hatinya sedang berkecamuk tentang satu hal.

“Apa yang sudah aku lakukan tadi,” ucap Akira mempertanyakan kembali sikap yang dia tunjukkan di hadapan Albert.

Akira tidak perlu merasa gelisah seandainya dia memang melakukan semua itu sebatas sandiwara. Pasalnya, Akira merasa apa yang dia lakukan pada Albert terjadi secara spontan dan dipengaruhi oleh dorongan hatinya. Pelukannya pada Albert dan semua yang dia katakan tidak pernah dia rencanakan sebelumnya.

Entah bagaimana mendengar kata-kata Albert yang memilukan membuat Akira tergerak untuk merangkul laki-laki itu. Akira mempertanyakan ucapannya sendiri saat mengatakan akan selalu membersamai Albert dalam kesulitannya.

Akira bingung dari mana kata-kata itu berasal. Jelas dia tidak akan mengatakannya dalam kondisi sadar. Mungkin saja kata itu bersumber dari lubuk hatinya yang terdalam.

“Sadar, Akira. Kamu tidak boleh ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status