“Justin, pagi ini aku memiliki pemotretan. Apa hari ini kau akan pulang malam?” Athena melangkah keluar dari walk-in closet-nya. Dia baru saja berias, dan kini tubuhnya telah terbalut oleh ripped jeans dan tub top berwarna merah yang membuat Athena terlihat berbeda. Penampilannya hari ini membuatnya terlihat berani dan seksi. Warna merah memang warna yang membuat para wanita terlihat sangat seksi dan anggun.Justin yang tengah duduk di sofa seraya membaca email dari iPad, dia langsung mengalihkan pandangannya kala mendengar suara Athena. Seketika dia terkejut melihat penampilan Athena yang tampak begitu berbeda hari ini. Ya, wanita itu memang sangat cantik, seksi, dan sesuai dengan namanya; Athena. Dia benar-benar layaknya Dewi Athena. Namun, ketika Athena semakin mendekat ke arah Justin, dengan cepat Justin menepis pikirannya.“Kau hari ini ada jadwal pemotretan?” tanya Justin ketika Athena duduk di sampingnya. “Kenapa kau tidak beristirahat? Luka lebammu masih belum sembuh.”Athena
Justin melangkah masuk ke dalam ruang meeting, dia duduk di kursi kepemimpinan. Di hadapan Justin sudah ada Nathan dan Asher Lewis, rekan bisnis Justin. Tepat di saat Justin sudah duduk di kursi kepemimpinan, Hanna, sekretaris Justin memberikan dokumen yang dibutuhkan selama meeting. Justin pun langsung mengambil dokumen yang ada di hadapannya, lalu membaca setiap lembar halaman yang ada di dokumen itu.“Aku sudah membaca proposal yang kau ajukan, Tuan Asher,” ujar Justin seraya membuka setiap lembar dokumen yang dia baca. “Kau mengajak kerja sama Afford Group dalam pembuatan perusahaan perhiasan serta mengajak Lucero Group berkolaborasi membuaat sistem keamanan sebuah perusahaan. Di sini kebetulan ada adikku, Nathan Lucero Afford. Lucero Group dalam bidang teknologi dipimpin langsung oleh Nathan. Aku di sini hanya akan membahas tentang Lewis Group yang mengajak Afford Group mendirikan perusahaan perhiasan. Terutama berlian, batu ruby, emerald. Batu mulia tentu paling dicari oleh bany
Julia mondar-mandir tidak tenang, ribuan kali panggilan telepon dari media, tapi dia abaikan. Tidak ada satu pun yang dia jawab. Terlihat Julia yang begitu cemas dan panik. Terakhir, dia melihat banyak wartawan yang mengelilingi perusahaan tempat di mana Athena melakukan sesi pemotretan. Julia bersumpah, berita sialan yang ada di seluruh media, membuat dirinya tidak mampu berpikir jernih. Jika Julia terus tidak tenang, sangat berbeda dengan Athena yang sejak tadi hanya melamun. Athena bungkam ketika melihat berita itu. Tampak Athena begitu terkejut dengan berita itu.“Athena.” Julia mendekat, lalu duduk di samping Athena.Athena masih melamun dengan pandangan lurus ke depan, dia tidak menghiraukan sama sekali sapaan Julia. Wajah Athena tampak begitu muram. Dirinya tidak tahu harus melakukan apa. Media telah mengetahui semuanya. Sejak saat berita dirinya muncul di media, Athena menonaktifkan ponselnya. Dia tidak ingin menjawab telepon dari siapa pun saat ini.“Athena!” Julia kembali me
“Sialan kau, Athena! Jadi selama ini kau menikah denganku hanya demi adikku? Karena untuk mendekati adikku yang tidak mencintaimu?” teriak Justin begitu keras. “Beraninya kau menjadikan aku alatmu, Athena! Kau pikir siapa dirimu!”“Justin, kau salah paham, aku tidak pernah—”“Jangan mencari alasan padaku! Semua bukti sudah jelas! Di buku harian itu tertulis, alasan kau menghilang dari adikku! Sekarang aku yakin, kau yang menjebakku! Kau yang memasukkan obat di minumanku hingga membuatku berakhir tidur denganmu! Semua itu bagian rencanamu? Katakan padaku sekarang!” Justin kembali berteriak, teriakannya kali ini begitu menggelegar. Sorot matanya menajam pada Athena yang berdiri di hadapannya.Seketika mata Athena menajam saat Justin menuduh dirinya. Napas Athena memburu, tangannya terkepal begitu kuat. Terlihat jelas raut kemarahan di wajah Athena. “Kau menuduhku yang menjebak dirimu? Kau berpikir demikian, Justin Lucero Afford?” serunya dengan sorot mata penuh dengan kemarahan.“Aku bu
Beberapa tahun yang lalu.“Athena, kau tidak bisa lagi bersekolah di Smith Internasional School. Kami mohon maaf, dengan berat hati kami harus mengeluarkanmu, Athena.”Bagai tersambar petir, Athena tidak mampu lagi berkata-kata ketika sang guru mengatakan dirinya tidak bisa lagi bersekolah di Smith Internasional School. Beasiswa yang dia dapat, harus gugur, dan kini dia pun tidak tahu harus melakukan apa.Kini Athena masih berdiri di depan ruang guru, dia menatap nanar pintu ruang gurunya. Tidak ada satu pun guru yang mau mendengarkannya. Air matanya mulai berlinang membasahi pipinya. Tubuhnya terasa begitu lemas, semua harapan dan impiannya telah hancur. Sejak dulu, Athena selalu bermimpi bisa bersekolah di sekolah yang terkenal. Perjuangannya mendapatkan beasiswa harus hilang begitu saja.Athena mengatur napasnya, dia menghapus sisa air mata di wajahnya dengan jemarinya. Athena berusaha untuk menguatkan diri. Dia membalikkan tubuhnya, berjalan meninggalkan ruang guru.Brakkk!Athena
“Nathan!” Athena berteriak keras, dia berlari menghampiri Nathan yang duduk di taman dan menunggunya. Tepat di saat Athena berlari, Nathan langsung beranjak dari tempat duduknya dan memeluk erat tubuh wanita itu.“Ada apa, Scarllett? Kenapa kau sangat bahagia?” ujar Nathan seraya mengurai pelukannya.“Nathan, aku diterima di Foster Internasional School! Sekolah yang kau rekomendasikan waktu itu! Aku lolos, Nathan. Aku juga mendapatkan beasiswa, Nathan. Tidak hanya itu, mereka juga memberikanku uang karena aku memenangkan kompetisi science, Nathan!” Athena memekik kegirangan, dia terus berkali-kali memeluk tubuh Nathan.“Selamat, Scarlett! Aku tahu, kau pasti akan lolos. Kau sangat hebat. Aku bangga padamu, Scarlett.” Nathan mengusap pelan rambut Athena. “Kelak ketika kau dewasa, kejarlah mimpimu. Aku yakin, kau akan memiliki masa depan yang hebat. Jangan pernah menyerah hanya karena ada orang yang menjatuhkanmu. Aku pernah membaca suatu buku. Di buku itu tertulis, jika kita lahir menj
Justin bungkam mendengar apa yang diceritakan Athena. Sesaat Justin hanya menatap Athena yang kini tengah meneteskan air matanya. Dia tidak menyangka dengan apa yang dialami wanita itu. Selama ini Athena tampak begitu kuat, tapi kenyataannya wanita itu berjuang bertahan hidup dengan begitu banyaknya luka. Diusir, direndahkan, dihina banyak orang, tetap membuat Athena terus bertahan. Mungkin, jika orang lain yang mengalami itu, mereka tidak akan mampu.Kini Justin mulai membawa tangannya menyentuh wajah Athena, dia mengusap air mata yang membasahi pipi wanita itu. Terlihat kesedihan yang begitu mendalam di mata Athena. “Kau pernah kecelakaan? Bagaimana kedaanmu saat itu?” tanyanya dengan nada rendah dan tersirat penuh kelembutan.Athena mengangguk lemah, dia menatap Justin dengan mata yang memerah. “Aku luka parah. Tepat bersamaan dengan kecelakaan itu, aku mengalami gagal jantung. Saat itu Dokter sudah mengatakan kemungkinan hidupku sangat kecil. Dokter juga sudah menyerah dengan kead
Justin turun dari mobilnya, dia melangkah masuk ke dalam perusahaannya dengan wajah yang begitu dingin. Terlihat sorot matanya yang tersirat penuh amarah. Di gerbang masuk Afford Group, banyak wartawan yang hendak meminta keterangan. Namun, tentu saja penjagaan ketat di Afford Group yang tidak mungkin bisa ditembus para media. Kini Justin melangkah masuk ke dalam ruang kerjanya, bersama dengan Peter yang sejak tadi selalu mengikutinya dari belakang.Saat tiba di ruang kerja, Justin langsung duduk di kursi kebesarannya. Wajahnya masih menunjukkan kemarahan. Namun, Justin berusaha bersikap tenang. Terutama banyak wartawan yang tadi ingin meminta keterangan darinya. Tentu Justin akan bersikap seolah tidak terjadi sesuatu pada pernikahannya. Ya, ini adalah hal yang Justin benci. Sejak dulu, Justin tidak pernah suka kehidupannya disorot media. Karena dia tahu, tidak selamanya kehidupannya akan baik-baik saja. Seperti saat ini, jika ada masalah yang menimpa dirinya, maka media akan mengangk