Share

43. Kabar Besar

Penulis: Araya Noona
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Happy reading....

"Selamat pagi, Pak!" sapa Ridwan melihat sang atasan memasuki lobi Pratama Corp.

"Pagi!" balas Haidar singkat. "Kau sudah menemukan apa yang kuinginkan?" tanya Haidar kemudian, seraya berjalan beriringan menuju ruangannya.

"Sudah, Pak. Dan saya yakin Anda akan sangat terkejut dengan apa yang saya dapatkan," ujar Ridwan membuat Haidar tersenyum tipis tak sampai menunjukkan deretan giginya yang rapi.

"Benarkah?" Haidar menaikkan satu alisnya.

Ridwan menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Kalau begitu aku tidak sabar ingin membacanya," tutur Haidar bersamaan dengan pintu lift yang terbuka. Mereka hanya tinggal berjalan beberapa meter dan sampai di ruangan Haidar.

Ridwan meletakkan file yang sejak tadi dia pegang di atas meja Haidar. Sementara Haidar m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bu Iim
nanggumg amat informasinya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   44. Curiga

    Happy reading.... Suara bising dari mesin besar yang sedang bekerja menghancurkan bangunan di depannya tak membuat Jayden urung untuk turun seraya memperhatikan sekeliling tempat itu. Pembangunan di Alatha Center sudah mulai dilakukan hari ini. Jayden telah menjadi pemilik seutuhnya dari tempat itu. Pria itu mengulas senyum puas. Saat ini tidak ada lagi yang bisa menghalanginya untuk meraih mimpinya. Tidak akan ada lagi orang yang bisa menghina atau pun menjadinya budak. Jayden telah menyingkirkan mereka semua. "Ayo kita kembali ke kantor!" ujar Jayden pada Roy setelah puas berkeliling. "Baik, Pak!" jawab Roy mengekor di belakang pria bertubuh tegap dan kekar itu. Setelah sampai di sana Jayden langsung mendudukkan dirinya di kursi kebesarannya. Dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan rasa bahag

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   45. Kejutan

    45. Kejutan Happy reading.... Matahari telah menampakkan dirinya dan Jayden sudah rapih berbalut kaos hitam dan celana kainnya. Memasang jaket kulit lalu menghampiri Elena yang masih tertidur pulas di tempat tidur. Wanita itu sepertinya sangat kelelahan karena harus melayani Jayden semalaman. Pria itu hanya tersenyum manis lalu mengecup singkat pucuk kepala sang kekasih. "Aku mencintaimu," bisik Jayden kemudian berlalu dari sana untuk segera menuju kediamannya dan Hera. Saat sampai di sana. Pemandangan hangat langsung menyambut Jayden. Di mana Hera sedang bermain dengan Juan. Saking sibuknya dengan pekerjaan pria itu sampai lupa jika harus meluangkan waktu untuk bersama sang putra. "Hai, Sayang. Ayah sangat merindukanmu," ujar Jayden membawa Juan ke dalam gendongannya. Menghadiahi pipi gembul anak itu dengan beberapa

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   46. Rencana

    Happy reading.... "Jadi kau tahu jika Jayden bukan anak kandung dari Keluarga Xavier?" "Apa?" Elena membolakan matanya kaget. "Dari ekspresimu bisa kutebak kau tidak tahu akan hal ini," ujar Hera sama persis dengan apa yang dikatakan Haidar saat memberitahunya juga. Pada akhirnya Elena kembali duduk di tempatnya. Bagaimana mungkin hal sebesar ini tidak ia ketahui namun Hera mengetahuinya? "Lihat? Jayden bahkan menyimpan rahasia ini darimu namun tidak padaku. Dia memberitahu aku, Elena. Padahal aku sendiri tidak tertarik." Hera menjeda ucapannya hanya untuk melihat bagaimana ekspresi Elena. Sepertinya dia berhasil membuat wanita itu marah dan kesal. "Kurasa dia belum terlalu percaya padamu." Tak berselang lama, ponsel yang berada di tas Elena pun bergetar m

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   47. Cinta Itu Telah Mati

    Happy reading.... "Segera ceraikan Hera!" Tunggu? Apa? Mata Jayden membulat sempurna menatap tidak percaya ke arah Andrew. "Apa maksud, Ayah? Aku harus menceraikan Hera, begitu?" "Apakah ucapanku kurang jelas untukmu?" Andrew malah balik bertanya namun kali ini dia tidak bisa menyembunyikan tatapan marahnya pada Jayden. Dia sampai berdiri dari tempat duduknya. "Seharusnya sejak awal aku tidak pernah menikahkan Hera dengan pria brengsek sepertimu!" Andrew menatap Jayden dengan tatapan menyala seperti ingin menelan pria itu bulat-bulat. Jayden ikut berdiri di sana. "Maksud Ayah apa? Bukankah Ayah tidak ingin aku bercerai dengan Hera? Lalu sekarang kenapa malah seperti ini?" Sungguh Jayden benar-benar bingung kenapa situasiny

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   48. Awal Pertemuan

    Happy reading.... Jayden membuka perlahan matanya. Sebenarnya dia belum tidur sama sekali. Hanya menemani Elena hingga wanitanya itu tertidur. Dia lalu bangkit dengan perlahan. Sebisa mungkin tidak menimbulkan suara agar Elena jangan sampai terbangun. Pria dengan surai hitam itu berjalan pelan ke arah dapur. Mengeluarkan sebotol anggur merah untuk menemaninya malam ini. Jayden langsung menyesap minuman itu. Hening dalam ruangan itu membuat pikirannya semakin kacau. Beberapa pertanyaan bersarang di kepala Jayden. Kenapa dia bisa ragu melepaskan Hera? Padahal sejak awal dia tidak pernah menginginkan pernikahan itu. Lalu kenapa dia bisa berubah secepat ini? "Apakah aku sungguh menyukai Hera?" tanya Jayden entah pada siapa. "Tidak. Aku hanya mencintai Elena. Tidak ada tempat untuk Hera,

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   49. Pria Berambut Silver

    Happy reading.... Hera sedikit memijit pelipisnya yang terasa berdenyut sakit. Ternyata suara musik jazz yang diputar di sana tak bisa membuat pikiran wanita itu tenang. "Sial! Kenapa aku datang ke tempat ini?" gerutunya seakan menyesal karena berakhir di tempat itu. Seharusnya Hera pulang saja dan tidur dengan nyaman di rumah. Ini semua karena dia ikut-ikutan kata temannya. Di mana jika kau merasa stres, tempat ramai seperti kafe bergaya kelab ini adalah tempat terbaik. Bullshit! Hera tidak merasa demikian. Hera mengatakan dia akan pergi dari sana namun hingga lima belas menit berlalu, wanita dengan balutan dress berwarna hitam itu masih duduk di tempatnya. "Ini untukmu, Nona," ujar seorang pria berpakaian pelayan menaruh segelas minuman di meja Hera. Dia mendongak. "Aku tidak meme

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   50. Kencan

    Happy reading.... Mata Hera langsung terbuka lebar. Dia bangkit dari tempat tidur dengan perasaan tak karuan. "Ya Tuhan, apa yang sudah terjadi?" tanya Hera entah pada siapa. Karena di ruangan itu hanya ada dirinya. Dia memandang sekeliling tempat itu. Bertanya dalam hati di mana dia berada sekarang. Samar terdengar gemericik air dari dalam kamar mandi. Sang pemilik rumah itu sedang mandi. Dengan cepat Hera yang tidak mengenakan apapun itu bangkit dari tempat tidur. Mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai lalu memakainya dengan cepat. Setelahnya Hera langsung berlari keluar dari tempat itu dengan menenteng sepatu hak tingginya. Sungguh Hera terlihat seperti seorang pencuri. Wanita itu baru bisa bernapas lega saat dia sudah berada di dalam taksi. "Tolong sentuh aku. Kumohon!"

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   51. Tak Ingin Punya Alasan

    Happy reading.... "Aku menerima perjodohan ini." Jika mengingat bagaimana Hera begitu mengagumi Jayden saat itu, tidak pernah sedikit pun dia mengira jika hubungan mereka akan berakhir seperti ini. Hera akui waktu hampir satu tahun bersama Jayden adalah saat-saat paling membahagiakan dalam hidupnya. Di mana dia merasa begitu dicintai, disayangi dan diberi perhatian yang tiada henti oleh Jayden. Jayden adalah sosok paling sempurna di mata Hera. Wanita itu baru saja belajar bagaimana caranya menjalin hubungan bersama dengan seorang pria dan Jayden memberikan segalanya. Jayden adalah pria pertama yang menduduki hati Hera. Dia juga pria pertama yang membuat Hera jatuh cinta. Bahkan karena rasa cintanya pada pria itu Hera hampir melakukan hal bodoh. Di mana dia ingin mempertahankan pernikahan yang sebenarnya t

Bab terbaru

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   125. Pernikahan Hera Dan Haidar

    Happy reading....Hari yang tunggu akhirnya tiba. Pernikahan Haidar dan Hera. Para tamu sudah mulai memenuhi tempat duduk yang disediakan. Pernikahan yang di gelar di luar ruangan itu terlihat begitu mewah nan elegan. Warna putih mendominasi tempat itu. Di ujung altar Haidar sudah terlihat sangat gagah dengan balutan toxedo warna hitamnya. Senyum tak pernah luntur dari wajahnya namun perasaan gugup juga tak bisa dihindari. Haidar sampai harus menarik napas lalu menghelanya beberapa kali untuk menetralkan degub jantung yang berpacu. Mengobrol dengan beberapa teman juga bisa mengalihkan sedikit rasa gugupnya.Tak jauh beda dengan Haidar, Hera yang terlihat sangat cantik dengan gaun mewah namun tetap terlihat elegan itu pun merasa sangat gugup. Mungkin ini adalah pernikahan kedua untuk Hera, tapi hal itu tak sedikit pun bisa menyingkirkan rasa gelisahnya. Mungkin karena dulu dia menikah karena perjodohan membuat Hera tak terlalu memikirkan pernikahan tersebut namun kali ini dia akan men

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   124. Semuanya Berubah

    Happy reading.....Semuanya beransur membaik setelah kejadian mengerikan malam itu. Viona terpaksa ditembak mati oleh polisi karena dianggap mengancam keselamatan Hera. Kejadian malam itu juga termasuk rencana para polisi. Mereka tahu jika Viona pasti kembali. Namun soal penembakan sama sekali di luar rencana. Mereka tidak menyangka jika Viona memiliki senjata. Dan satu-satunya jalan agar Hera tak lagi terluka, mereka harus membekuk Viona. Dengan menembak mati wanita itu.Sampai saat ini Haidar masih belum menyangka jika Viona kini telah tiada. Belum lagi dia harus meninggal dengan cara yang begitu tragis. Masih teringat dengan jelas dalam benak Haidar bagaimana Viona menyatakan cintanya di saat terakhir. Selama ini Haidar pikir Viona hanya bercanda soal perasaannya. Betapa wanita itu sangat mencintai Haidar. Namun apa yang bisa Haidar lakukan? Haidar hanya mencintai Hera dan tidak akan pernah mencintai wanita lain lagi. Walau itu berarti Haidar harus menyakiti wanita yang juga sanga

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   123. Viona Kembali

    Happy reading...."Selamat malam, Hera. Apakah kau merindukanku?" tanya Viona mengulas senyum miring. Terlihat begitu mengejek Hera yang hanya bisa berbaring lemah. Wanita itu merapikan helai rambutnya yang jatuh di pipi kemudian berjalan ke arah Hera."Aku kecewa karena kau masih saja selamat," kata Viona. "Apakah kau memiliki sembilan nyawa hingga bisa bertahan sampai sekarang?" lanjutnya bertanya.Namun siapa yang bisa menjawab. Bahkan Hera masih harus dibantu banyak alat medis yang hampir menutupi sebagian tubuhnya.Viona menghela napas panjang. Duduk di samping Hera seraya menatap wanita itu dengan tatapan yang sulit diartikan."Kau begitu beruntung. Dicintai banyak orang," kata Viona dengan raut wajah sendu. "Terutama Haidar." Pancaran mata Viona tidak bisa berbohong. Dia begitu iri pada Hera. Wanita itu kemudian bangkit. Mengambil sesuatu dari dalam saku jaket yang ia kenakan.Sebuah pistol yang didapatkannya dari orang asing beberapa hari yang lalu. Barang ilegal yang sebenarn

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   122. Malam Yang Dingin

    Happy reading....Polisi terus melacak keberadaan Viona namun hingga tiga hari berlalu setelah kejadian naas itu, mereka tak kunjung menemukan wanita yang menjadi pelaku penculikan Hera dan Elena. Entah ke mana wanita itu kabur. Keluarga Hera dan Haidar juga sudah mengetahui semuanya. Shila dan Thomas adalah orang yang paling kecewa pasalnya mereka sudah menganggap Viona seperti anak sendiri. Awalnya mereka tidak percaya Viona akan berbuat hal sejahat itu namun setelah pihak kepolisian memperlihatkan video yang diberikan Elena, barulah mereka percaya.Shila sampai pingsan tak kuasa menerima kenyataan sosok yang dianggap seperti putrinya sendiri kini menjadi seorang kriminal."Hiks ... ini semua salahku. Aku yang telah gagal mendidik Viona," kata Shila terisak pilu. Thomas membawa tubuh Shila yang bergetar ke dalam pelukannya. Mencoba menenangkan istrinya itu."Ini bukan salahmu," katanya menepuk pelan punggung Shila.Sementara kedua orangtua Haidar larut dalam kekecewaannya, Haidar m

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   121. Tidak Akan Puas

    Happy reading....Tubuh Haidar gemetar hebat. Tangannya yang berlumur darah Hera masih belum ia bersihkan. Beberapa juga mengenai baju yang ia kenakan. Keadaan yang tak jauh beda dengan pria yang duduk di sampingnya, Jayden.Kini mereka sudah berada di rumah sakit. Tepatnya di depan UGD. Hera dan Elena yang terluka parah kini sudah ditangani oleh dokter. Keluarga Hera, Haidar dan Elena juga sudah berada di sana. Menunggu kabar putri dan calon menantu mereka.Tak lama kemudian, tiga orang pria menghampiri mereka."Selamat malam. Maaf mengganggu ... tapi kami harus membawa Pak Jayden ke kantor polisi," kata salah satu dari mereka.Mungkin karena sudah terlalu panik mereka jadi lupa jika Jayden masih berstatus buronan polisi. Pria yang sejak tadi menunduk itu kini mendongak. Jayden baru akan bangkit namun Haidar mendahuluinya."Tidak bisakah kalian menunggu sebentar? Istri Jayden sedang berada di dalam sana. Sedang sekarat!" kata Haidar emosi. Menurutnya para polisi itu tidak punya hati

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   Terimakasih!!

    Halo semuanya! Araya di sini. Terima kasih banyak yah udah mampir di ceritaku. Walaupun mungkin cerita ini masih jauh dari kata sempurna namun aku seneng banget jika cerita ini bisa menghibur kalian di sela-sela aktifitas sehari-hari. Aku juga gak nyangka jika cerita ini bisa dibaca sebanyak itu. Jujur aku gak pernah punya ekspetasi yang tinggi karena sadar akan kemampuanku yang belum seberapa. Namun melihat orang-orang menyukai karyaku itu sudah lebih dari cukup untuk membuatku semangat membuat karya yang lebih baik lagi kedepannya Nantikan cerita-cerita lain yang aku publish di sini. Jadi tetap stay yah. Oke deh sampai jumpa dicerita lainnya

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   120. Pertarungan Sengit

    Happy reading....Hera masih belum percaya jika wanita yang sedang menatapnya penuh kebencian itu adalah Viona."Sialan! Apa kau sudah gila?!" pekik Elena emosi."Ya. Aku memang sudah gila karena ingin membalas dendam pada Hera. Tapi, kau malah ikut campur," ujar Viona berseringai. Dia melirik ke arah Hera yang tengah menatapnya. "Hai, Hera. Apakah kau merindukanku?" tanyanya dengan nada mengejek."Membalas dendam? Memangnya apa salah Hera padamu?" tanya Elena.Viona mendengus pelan. Pertanyaan Elena terdengar begitu lucu di rungunya. "Kau masih bertanya? Itu karena wanita tidak tahu diri ini sudah merebut Haidar dariku!" ujarnya memekik sambil menunjuk Hera.Elena dan Hera sampai kehabisan kata-kata mendengar pernyataan Viona. Elena berdiri dari sana lalu menghampiri Hera. Membantu wanita itu untuk bangkit namun karena sudah terlalu lemah Hera memilih untuk tetap duduk saja. Sementara Elena menghampiri Viona."Kau benar-benar sudah gila, Viona! Bagaimana mungkin kau memaksakan perasa

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   119. Yang Menculik Hera

    Happy reading..."Baiklah. Ayo kita periksa."Walau sudah berkata seperti itu tak membuat kedua pria itu langsung membuka pintu."Apakah sungguh dia dalam keadaan sekarat?" tanya salah satu dari mereka memastikan."Menurutmu? Dia seorang pasien rumah sakit yang kalian culik. Bahkan keadaannya belum membaik sama sekali!" jawab Elena dari dalam. "Tolong beri obat atau apapun itu yang penting bisa menolongnya untuk saat ini!" katanya lagi.Kedua pria itu saling menatap beberapa saat sebelum akhirnya membuka pintu dengan perlahan. Keadaan yang cukup gelap membuat dua orang pria itu kesulitan melihat Elena dan Hera. Hingga ....Bugh!!!Satu pukulan keras Elena layangkan pada pria pertama. Yang kedua baru akan menoleh namun dengan cepat Elena juga memukul pria itu. Keduanya tumbang di atas lantai yang kotor. Tangan Elena yang gemetar menjatuhkan balok kayu yang menjadi senjatanya di samping pria-pria tadi."Ya Tuhan! Mereka tidak mati 'kan?" gumam Elena masih saja memperdulikan kedua pria i

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   118. Diculik

    Happy reading....Elena mengira dia tidak akan datang ke rumah sakit untuk menjenguk Hera dalam waktu dekat. Namun kenyataannya tidak, Tuhan lebih baik dari itu karena akhirnya Elena menemukan bukti jika dirinya tidak bersalah. Dia akan memberitahu Haidar semuanya.Mobil Elena---hadiah dari ayah tirinya---sudah terparkir dengan rapih di basement rumah sakit. Elena baru saja akan keluar namun pemandangan di hadapan menyita perhatian wanita pemilik mata hazel itu.Dua orang pria berpakaian dokter dan perawat tengah memindahkan seseorang yang duduk di kursi roda ke dalam mobil. Sosok itu ditutupi kain putih. Entah karena kecerobohan atau apa, tiba-tiba kain yang menutupi sosok di kursi roda tersingkap membuat Elena yang sejak tadi memperhatikan melihat sosok itu. Mata Elena seketika membulat."Ya Tuhan! Hera!" gumam Elena panik saat melihat jika sosok yang sedang dimasukkan ke dalam mobil ternyata Hera. Belum lagi Elena sama sekali tidak tahu siapa dua orang pria itu.Elena keluar dari m

DMCA.com Protection Status