Share

Kecemburuan Hexa

Penulis: Ute Glider
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-06 23:13:20
Ada perasaan sakit ketika melihat anak buahnya mengirim foto undangan acara Wedding Anniversary Allice dan Arsen.

Darren baru saja tiba di Indonesia setelah sempat bertemu dengan Elmira. Lelaki itu hanya menemani Elmira yang masuk rumah sakit karena komplikasi kehamilan.

Dia menyatakan akan bertanggungjawab merawat anaknya kalau sudah lahir. Tapi Darren tidak pernah mau menjadikan Elmira istrinya.

Bagi Darren, pernikahan itu hanya akan menyakiti dirinya dan Elmira. Mereka akan terjebak dalam kehidupan tanpa cinta dan tinggal bersama. Itu terlihat begitu buruk menurut Darren.

“Jadi kamu benar-benar sudah bahagia, Allice?” Pikiran Darren kini tertuju pada undangan di layar ponselnya.

Tentu itu bukan undangan untuknya. Melainkan anak buahnya mendapat dari seseorang.

Bukan hanya laporan soal Allice. Anak buahnya juga melaporkan kalau Dhea semalam tinggal di apartemen seseorang.

Ya, alasan Darren cepat-cepat kembali ke Indonesia adalah karena mendapat kabar kalau Raymond ke apartemen
Ute Glider

Eh, tapi .... Darren Dhea kan cuma saudara angkat yaaa .... Bisa jadi ..... itu .....

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rich Mama
ih Pak Dokter, jangan cemburu. nanti hilang gantengnya ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Pernikahan Penuh Derita   Pertengkaran Dua Pria

    “Kamu kenapa?” tanya Dhea bingung.Dhea melirik pada pria yang kini ada di sisi kanannya. Hexa, pria itu fokus menyetir dan tidak bicara apapun pada Dhea sejak tadi.Hanya sesekali menjawab seadanya. Juga dingin.Hal itu rupanya berpengaruh pada Dhea. Dia jadi salah tingkah. Ini begitu merasa bersalah tanpa tau penyebabnya.“Hexa,” panggil Dhea.“Hem?” Lelaki itu menoleh sekilas, tanpa ekspresi dan kembali lagi menyetir.“Aku ada salah?” tanya Dhea.“Tidak,” jawab Hexa singkat.Dhea menghela nafas pasrahnya. Dia masih belum bisa memahami sifat Hexa.Waktu menunjukkan pukul 9 malam. Mobil mewah milik sang direktur rumah sakit itu akhirnya memasuki area parkir gedung apartemen. Hexa masih membawa Dhea ke tempat tinggalnya.“Kalau ada salah kamu bisa mengatakan padaku. Jangan diam begini.” Dhea kembali berucap setelah mereka ada di dalam lift.Hexa diam menatap Dhea yang tinggi badannya sebatas pundah dirinya.“Jawab apa gitu, malah liatin,” gerutu Dhea menunduk kesal.Cemburu.Hexa seda

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-07
  • Terjebak Pernikahan Penuh Derita   Menyatakan Cinta

    Orang yang pertama Hexa hubungi setelah dia masuk ke dalam mobilnya adalah Arsen.“Awas saja kalau dia banyak alasan.” Belum juga telefon diangkat, Hexa sudah mengancam lebih dulu.Sambil menunggu telefon yang tak kunjung tersambung, Hexa membawa mobilnya keluar dari area apartemen yang ditempati Darren.‘Ada apa? Mengganggu saja.’ Suara Arsen setelah menerima panggilan terdengar ketus. Ah, seperti biasa. Mereka berdua selalu begitu.“Temani aku memesan cincin,” ucap Hexa to the point.‘Hah? Untuk?’ “Setelah aku pikir-pikir. Aku akan segera melamar Dhea.”Disana tentu Arsen terdengar senang. ‘Wow! Begitu, dong. Gerak cepat. Sebelum jadi bujang lapuk.’Hexa menghela nafasnya. Dia berfikir cepat setelah pintu apartemen di tutup. Menurutnya Dhea butuh kepastian bukan omongan belaka.“Dhea ternyata adik angkatnya Darren,” ucap Hexa dengan nada lemah. Dia masih nampak tidak rela akan kenyataan ini.‘Aku tidak salah dengar?’ Disana Arsen juga seperti terkejut.“Akan aku ceritakan nanti. T

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Terjebak Pernikahan Penuh Derita   Kegilaan Arsen

    “Mama!”Suara anak kecil cukup membuat tenaga medis di IGD menoleh ke arah pintu bersamaan.Brian dan Anna masuk berdiri disana. Bibir mereka tersenyum menunggu respon Allice, apakah mereka boleh memeluk atau tidak.Karena keduanya sudah tau aturan. Bisa jadi Allice baru menangani pasien dengan penyakit menular atau lainnya. Jadi tidak boleh langsung menyentuh.“Heiii, ganteng cantiknya Aunty.” Yang mendekat justru Dhea.Allice hanya tersenyum lalu masuk ke salah satu ruang pemeriksaan. Ya, dia sedang menangani pasien yang baru saja masuk.“Mama kalian lagi suntik-suntik. Ke taman, yuk!” ajak Dhea.“Oh, lagi sibuk ya? Kalau gitu Brian ke taman sama papa saja. Disana ada Jasmine juga. Aunty Dhea ngga mau ketemu Jasmine?” ujar Brian, si pria kecil yang tampan.“Kata siapa Aunty ngga mau ketemu Jasmine? Ayuk, Aunty ikut,” jawab Dhea.Perempuan itu lebih dulu memberi kode pada perawat. Meminta ijin dia keluar sebentar. Kebetulan juga sedang tidak ada pasien. Baru setelahnya menggandeng du

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-09
  • Terjebak Pernikahan Penuh Derita   Memilih Untuk Pergi

    “Darren! Mmmh!” Lagi, Darren menahan kepala Dhea untuk bisa dia cium kembali. Kegilaannya pada Allice seolah mampu menghilangkan kewarasannya. Dhea menggelengkan kepalanya cepat. Ini salah. Dia tidak mau seperti ini. Apalagi yang di hadapannya adalah Darren, kakaknya sendiri. Dipikirannya pun ada Hexa. Tidak, ini untuk Hexa pria yang dia pilih untuk jadi suaminya kelak. Dhea akhirnya menggigit bibir Darren sekuatnya. “Argh!” Darren mengerang sakit. Bibir bawahnya sampai keluar darah segar. Dhea tidak peduli. Keselamatannya yang utama. Dia mendorong Darren saat lengah. Brukk! Akhirnya, dengan sekuat tenaga yang ia miliki, tubuh Darren kembali jatuh ke sofa. Persetan dengan Darren yang meringis kesakitan, Dhea hanya mau kebebasan. Plak! Dhea menampar Darren setelah dia terlepas dari pelukan gila itu. "Hentikan kegilaanmu, Kak! Apa kamu pikir dengan bertingkah seperti ini, Allice akan kembali? Tidak! Dia bukan milikmu! Dan aku bukan pelampiasanmu!" Darren yang masih terkapar

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-10
  • Terjebak Pernikahan Penuh Derita   Menjaga Bayi Bersama-sama

    Darren masih ingat terakhir bertemu dengan Elmira minggu lalu. Perempuan itu ingin melahirkan ditemani Darren. Kalau pria itu tidak kunjung kembali ke New Zealand di hari menjelang melahirkan. Maka Elmira yang akan nekat menemui Darren di Indonesia. Setahu Darren, Elmira mengatakan kalau kelahiran anak mereka masih ada waktu bulan depan. Tapi kenapa Elmira sudah ingin menemuinya sekarang? Katakan Darren gila. Ya, dia memang sudah kehilangan akal sehatnya sejak mendarat di New Zealand beberapa menit yang lalu. Kini, taksi yang membawa Darren juga Dhea yang mau tak mau ikut karena desakan sang kakak melaju cepat menuju rumah sakit, tempat Elmira dirawat. Darren tampak gelisah dan pemandangan gusar itu ditangkap oleh manik mata Dhea yang duduk di sampingnya. "Aku yakin Elmira baik-baik saja. Kak Darren jangan khawatir. Kita harus doakan Elmira dan bayi kalian," ucap Dhea berusaha mengurangi kegundahan hati kakak tirinya ini. Helaan napas berat menguar dari bibir Darren. "Ini bukan t

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-10
  • Terjebak Pernikahan Penuh Derita   Kekecewaan Hexa Malam Itu

    Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya telah tiba. Tepatnya di Glovazi's Restauran, Hexa telah siap dengan penampilan super rapi, setelan jas abu-abu muda juga rambut yang disisir klimis. Semua itu Hexa lakukan demi melancarkan niat baiknya malam ini. Ya, tekad Hexa telah bulat. Dia memutuskan untuk melamar Ardhea setelah sekian lama penantian panjang. Pandangan Hexa tertuju pada kotak beludru yang tersimpan baik di genggaman tangannya. Sebuah cincin emas putih dengan aksen twinkle wave tampak begitu elegan. Persis seperti cerminan sosok Ardhea yang lembut dan pengertian. "Aku sudah berusaha memantapkan diri untuk sampai ke titik ini. Semoga saja, kamu tidak mengecewakanku, Ardhea," gumam Hexa sambil tersenyum simpul. Ditutupnya kembali kotak beludru itu dan sengaja Hexa simpan dalam saku jasnya. Untuk sekarang, Hexa akan sedikit bersabar karena mungkin Ardhea sedang dalam perjalanan menuju ke resto favoritnya ini. Sembari menunggu, sedikit banyak Hexa berlatih untuk tidak gugup. In

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11
  • Terjebak Pernikahan Penuh Derita   Penjelasan Dhea

    Bohong kalau cinta tidak berpengaruh dalam kehidupan seseorang. Buktinya, Hexa yang biasanya mampu untuk menyapa dengan senyum kini terlihat datar dan tak bersemangat.Sekalipun bersitatap dengan orang yang dikenalnya, Hexa hanya tersenyum seadanya. Tidak menanyakan kabar sebagai basa-basi seperti keramahannya selama ini."Hei, Dokter!"Satu tepukan di bahu Hexa membuat laki-laki berjas putih ala dokter itu membalikkan badan. Sorot matanya seketika tertuju pada Arsen yang entah dari mana muncul."Apa?" Hexa merespon singkat.Arsen yang merasa aneh dengan sahutan temannya ini langsung mengerutkan kening. Dia bahkan sampai harus menaruh tangan ke dahi Hexa, memastikan temannya tidak sedang sakit."Kamu sehat kan? Tumben mukamu sangat kusut begitu."Hexa menepis tangan Arsen lalu berdecak pelan. "Tidak usah lebay! Aku baik-baik saja."Sudut mata Arsen menyipit curiga. "Terus kenapa wajahmu begitu? Seharunya berbahagia karena cincinnya pasti disukai oleh Dhea.""Kau bukan seperti dokter,

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-13
  • Terjebak Pernikahan Penuh Derita   Kepanikan Dhea pada Hexa

    “Kenapa melamun?”Suara Darren cukup mengejutkan Dhea. Wanita itu menoleh ke belakang dan melihat kakaknya terlihat sudah rapi.Seperti yang mereka rencanakan. Darren akan pergi ke rumah Elmira untuk mendapatkan maaf juga meminta hak asuh atas bayi yang baru lahir.“Kak, bisa bicara sebentar?” tanya Dhea.Darren menaikkan satu alisnya. Dia melihat raut resah di wajah adiknya itu.“Ya, tentu.” Darren sudah nampak lebih baik sekarang. Penampilannya sudah lebih segar. Bulu halus di dagu telah hilang. Dia juga lebih tenang dan hangat sekarang.Pria itu duduk di depan Dhea, sofa single, samping memperhatikan Dhea.“Ada apa, Ardhea?” tanya Darren.Dhea menggigit bibir bawahnya. Dia sebenarnya ragu mengatakan ini karena takut Darren tersinggung.“Setelah kita berhasil membuatmu diterima oleh keluarga Elmira. Apa aku boleh kembali ke Indonesia?”***Beberapa hari setelah Hexa merasa mendapat penolakan dari Dhea, dia tidak lagi menghubungi perempuan itu.Meski rasanya masih mengganjal.Wajar k

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09

Bab terbaru

  • Terjebak Pernikahan Penuh Derita   HAPPY ENDING

    Drrttt ... Drrttt ... Drrttt ...Gerakan polesan brush berwarna pink di sela jari telunjuk juga jempol berkutek peach itu seketika terhenti.Atensi wanita cantik yang tengah duduk di kursi rias langsung beralih pada sebuah ponsel yang tergeletak di atas nakas."Siapa ya?" Tangan Nadya terulur, meraih benda pipih nan canggih tersebut.Begitu sepasang netra amber ini menyorot sebuah nama yang tertera di layar ponsel dalam genggamannya, detik itu juga Nadya membuka mulutnya lebar-lebar dengan raut terkejut."Wah serius ini Allice video call?!"Tanpa ba-bi-bu, Nadya segera menggeser icon hijau tersebut dan saat itu juga pandangannya disambut senyum juga lambaian tangan dari Allice di sebrang sana."Haii, Nad!" sapa Allice dengan wajah sumringahnya.Nadya tersenyum lebar lalu ikut melambaikan tangan. " Allice haloo!""Ih kangen banget aku sama Allice tau. Udah setahun lebih nggak ketemu kan kita?" tanyanya sambil mengingat-ingat kapan terakhir berjumpa.Tawa Allice meluncur renyah. "Iya ma

  • Terjebak Pernikahan Penuh Derita   Janji Suci

    "Kamu yakin ini rumahnya?"Oscar menoleh ke kiri, menatap wanita cantik dengan blouse dusty pink yang kini sebelah tangannya menggenggam stroller bayi berwarna senada."Iya bener kok ini tempatnya. Tunggu, biar aku yang tekan belnya," sahut Nadya yang setelahnya langsung mengulurkan tangan, menekan bel di dinding berwarna silver itu. Menunggu beberapa detik, barulah pintu terbuka. Menampilkan sosok wanita dengan rambut digelung indah yang muncul dengan raut terkejut."Nadya? Ini beneran kamu? Udah sehat?" pekik Allice begitu senang melihat Nadya di hadapannya setelah 2 bulan tanpa kabar.Terakhir Nadya ijin melalui pesan singkat kalau dirinya akan ke Italia untuk mengurus ini dan itu di kediaman Oscar sebelum melangsungkan pernikahan.Wanita muda berblouse dusty pink itu terkekeh geli. Dipeluknya tubuh Allice seperti seorang adik yang merindukan kakaknya."Surprise! Yes, it's me, Allice," timpal Nadya masih dengan tawa jahilnya sebab merasa berhasil membuat kejutan ini.Allice mengura

  • Terjebak Pernikahan Penuh Derita   Akhir Kisah Mereka

    "Kamu gila ya?! Kamu pikir nikah itu seperti anak kecil merengek minta dibelikan permen?" Nadya mendelik tajam, jelas saja ia melayangkan protes.Manusia mana yang tiba-tiba dengan asal mendesaknya menikah padahal belum juga ada pembicaraan khusus ke arah sana.Ya meskipun sudah ada Isabel di antara dirinya dan Oscar, tapi tetap saja butuh waktu juga persiapan untuk menuju ke jenjang pernikahan yang sebenarnya.Oscar melirik Lexa yang menyembulkan kepala di balik pintu kamarnya. Lalu, dilemparnya kode agar adiknya itu berhenti mengintip.Seolah tahu kakaknya butuh privasi, akhirnya Lexa menurut dan mundur dari sana. Memberi ruang pada dua orang dewasa di ruang tengah itu.Dirasa waktunya sudah tepat, Oscar segera mengalihkan atensi wanita di hadapannya ini. "Kamu lapar kan? Ke dapur sebentar yuk.""Mau aku buatkan makanan apa?" tawarnya dengan nada selembut mungkin. Enggan membuat Nadya merasa tak nyaman berada di dekatnya.Sebelah alis Nadya terangkat. Sedikit merasa aneh mengetahui

  • Terjebak Pernikahan Penuh Derita   Ayo, Menikah!

    "Loh, kalian sudah pulang?"Membuka pintu mansion megah tersebut, kelopak mata Imelda terbuka lebar juga mulutnya menganga saat mengetahui siapa yang datang.Bukan. Bukan karena Imelda tak suka, melainkan heran dan ekspetasinya sedikit meleset."Kenapa tidak kasih kabar dulu? Mama kan bisa jemput di bandara. Terus Nadya mana? Kok tidak bareng sama kalian?"Runtutan pertanyaan itu seketika membombardir Allice juga Arsen yang saling melempar pandang dan menahan senyum.Arsen menyahut enteng. "Anggap aja ini surprise, Ma. Lagi pula, Mama tidak senang aku dan Allice pulang lebih cepat?""Memangnya Mama tidak rindu pada Brian dan Anna?"Baru saja kedua nama bocah itu disebut, kakak beradik tersebut turun dari mobil ditemani suster mereka yang juga ikut saat terbang ke kota tempat tinggal Nadya kemarin."Omaa!" pekik Anna sambil berlari kencang ke pelukan Imelda.Untung saja, Imelda dengan sigap menangkap tubuh mungil cucunya yang selalu menggemaskan ini. "Ututuu ... Cucu Oma yang cantik."

  • Terjebak Pernikahan Penuh Derita   Mulai Membuka Hati Lagi

    Suara tangisan bayi di dalam box khusus itu menggema di seluruh penjuru ruang bernuansa putih ini.Nadya yang semula nyaris memejamkan mata spontan terperanjat dan refleks mengalihkan pandangan ke arah sang putri kecil yang menangis keras."Cup cup cup, Sayang. Bunda di sini, Nak," ucap Nadya sambil tangannya terulur, menggoyangkan box tersebut dengan lembut, mencoba menenangkan bayinya.Namun ternyata, gerakan itu tak cukup untuk membuat putrinya diam dan kembali terlelap. Yang ada justru tangisnya kian menjadi-jadi.Hal tersebut jelas membuat Nadya kelimpungan dan panik. Jujur saja, tubuhnya masih belum bisa diajak kompromi hanya untuk turun dari ranjang lalu sekadar menggendong tubuh mungil itu."Aduh ... Aku mesti gimana?" gusar Nadya dengan tubuh lemas juga wajah pucatnya itu.Hati ibu mana yang tega membiarkan bayinya menangis. Nadya akhirnya memaksakan diri untuk mendudukkan badan yang rasanya tak karuan ini."Eh tunggu! Tetap di sana. Biar aku aja," cegah Oscar yang tiba-tiba

  • Terjebak Pernikahan Penuh Derita   Mengungkap Semua

    Suara ketukan di balik pintu ruangan bernuansa putih pucat itu sampai ke telinga seorang wanita berambut panjang yang duduk bersandar di brankar dengan wajah datar.Nadya refleks menoleh. Atensinya beralih pada gadis berkaki jenjang yang kini mengenakan outfit casual dibalut dengan syal tipis yang melingkar di leher."Excuse me, apa aku boleh masuk?" izin gadis berbola mata biru cerah di ambang pintu tersebut.Meski sorot mata keduanya bertemu di satu titik yang sama, bibir Nadya tetap terkatup rapat. Ia tak menyahut. Membiarkan tamunya masuk dengan sendirinya.Dengan senyum ramah, gadis itu menghampiri brankar Nadya. "Maaf kalau aku menganggu waktu kamu berisitirahat, tapi izinkan aku memperkenalkan diri."Di sana sudah ada box bayi. Di mana bayi yang belum berumur 1 minggu itu tengah tertidur pulas setelah suster memacu ASI Nadya lalu bayi pun minum ASI untuk pertama kali. Pertama kali pula bayi itu kenyang dan tidur pulas di dalam box.Baiklah, jadi Lexa punya banyak waktu untuk bi

  • Terjebak Pernikahan Penuh Derita   Kecupan Hangat

    Sudah berapa jam Allice dan Arsen membiarkan Oscar di dalam menemani Nadya. Tentu Oscar tidak akan menyiakan setiap detik waktu yang ada. Dia tidak hentinya memandang wajah yang sangat dia rindukan itu.Digerakkan jemarinya untuk mengusap dahi, hingga alis Nadya yang tebal. Mengusap lembut pipi kenyal yang sedikit berisi. Lalu dia geser hingga menyentuh bibir yang sering kali bisa menenangkannya dikala banyak pikiran.“Dingin,” ujarnya saat pada bibir pucat itu.Dengan gerakann pelan, Oscar membungkukkan badannya. Dia melumat halus bibir dingin dan kering.“Bangun, Nadya,” ucapnya lirih melepas sejenak bibir itu. Kemudian dia lakukan lagi, begitu ringan gerakannya, hanya sekedar ingin menghangatkan. Tanpa nafsu sedikitpun.Tanpa Oscar ketahui, ulahnya itu mampu merangsang saraf Nadya. Jemarinya bergerak merespon tanpa ada yang melihat.CUP!Oscar berpindah mengecup dahi itu, begitu dalam hingga matanya terpejam untuk menikmati dan menghirup aroma kulit wanitanya. Baru setelahnya dia m

  • Terjebak Pernikahan Penuh Derita   Berhasil Menggenggam Tangannya

    Oscar memandangi anaknya dari depan kaca ruang perinatologi. Hatinya resah saat melihat bayi itu terus saja menangis.“Permisi!” Oscar mencegah perawat yang hendak masuk.“Iya, Pak?” tanya perawat.“Apa saya boleh menggendong anak saya?” tanya Oscar menunjuk pada bayi di dalam box.“Saya suami Nadya, ibu dari bayi itu.” Pria itu sampai menunjukkan foto dirinya bersama Nadya yang diambil ketika mereka masih bersama dulu.“Ah, boleh. Tapi hanya sebentar. Dan semoga bayinya bisa berhenti menangis kalau di dekapan ayahnya.”Oscar mengikuti perawat masuk ke ruang perinatologi. Hatinya begitu gembira setelah melihat bayinya. Padahal sebelumnya dia belum pernah sebegitu tertarik pada seorang bayi.Seperti anjuran perawat, Oscar lebih dulu cuci tangan menggunakan sabun hingga bersih lalu mengeringkannya. Setelahnya dia berbalik dan sudah melihat perawat itu menggendong sang bayi yang masih saja menangis.Tiba-tiba rasa gugup menyelimuti, tapi hasratnya sungguh ingin menggendong bayi itu.“Tua

  • Terjebak Pernikahan Penuh Derita   Sisi Lembut Oscar

    "Ternyata kau di sini."Arsen menghampiri Dev yang tengah berdiri menyendiri di rooftop rumah sakit sembari memandang langit yang mulai berubah warna. Senja, seharusnya indah tapi entah kenapa terasa berbeda bagi Dev kali ini."Ah, Arsen. Kamu sudah sampai? Maaf belum sempat menyapamu dan Allice," sahut Dev yang kini berbalik badan, membalas tatapan mata Arsen dengan sebuah senyum kikuk.Tangan kanan Arsen menepuk bahu kiri Dev layaknya seorang kerabat dekat. "No problem, santai saja.""Sejujurnya, aku senang saat tahu Nadya ada bersamamu. Karena aku sangat yakin, kamu akan menjaganya dengan sangat baik."Menghela napas panjang, Dev lantas menggeleng lesu. "Tapi aku gagal menjaganya dan membuat bayinya lahir di waktu yang tidak seharusnya."Arsen tersenyum tipis. Setidaknya dia mengerti ada rasa bersalah dari sorot mata Dev."Jangan memandang rendah dirimu sendiri seperti itu, Dev. Kita sudah berteman cukup lama. Aku tahu seperti apa kamu memperlakukan wanita. Apalagi, dia adalah Nady

DMCA.com Protection Status