Share

Full Senyum

“Suhu tubuhnya sudah normal, tapi tetap harus beristirahat dan jangan kena angin malam lagi,” ucap Sashi dengan senyum manis ke Nana.

Nana tersenyum tipis di balik wajah pucatnya. Dia pun menganggukkan kepala mendengar ucapan Sashi.

“Siang ini aku harus kerja. Pastikan Nana meminum obatnya, kalau ada apa-apa hubungi aku,” ujar Sashi ke Bastian yang berdiri di samping ranjang.

“Iya,” balas Bastian.

Nanda mengusap kasar rambut bagian depan adiknya itu. Dia sangat lega melihat Nana sudah membaik.

“Jangan sakit-sakit lagi,” ucap Nanda ke Nana.

Nana mengangguk-anggukan kepala mendengar ucapan sang kakak.

Rihana juga ada di sana. Dia memandang Nana yang tersenyum ke Nanda, hingga tatapannya beralih ke Bastian yang berdiri sambil melihat ke Nana dan Nanda.

Sashi, Nanda, dan Rihana turun ke lantai bawah, mereka membiarkan Bastian mengurus Nana.

“Kami pulang dulu, Ma.” Nanda pamit ke Rihana.

“Ya, hati-hati,” ucap Rihana dengan ekspresi wajah yang tidak seperti biasanya.

“Mama sakit?”
Aililea (din din)

Uhuk ... mendadak batuk. Hayo, kalian mikir apa habis ini? Wkkwkkwkw

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
wardah
kissing pertama apa rasanya Sashi ,,deg deg an g tuh
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
berlanjut sampai ninuninu ga ya wkwkwkwk
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
gaskeunnnn...........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status