Share

Dilabrak

Penulis: Akina
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-09 19:43:28

"Ayah, Ibu, kalian kemari?" tanya Mila lirih. Terlihat raut wajahnya masih lemah.

"Iya, Sayang. Kami kemari. Kamu kenapa? Jangan banyak pikiran!" sahut Bu Yuni.

"Nggak, Bu. Aku hanya tidak ada ada perpisahan lagi. Aku ingin memiliki orang tua yang utuh," balas Mila. Penuh harapan.

"Mila, dengarkan! Ibu dan Ayah sudah baikan. Nggak seperti yang lalu. Ibu dan Ayah sama-sama menyadari jika kami telah bersalah," tutur Bu Mila kemudian mengusap punggung tangan Mila yang tak tertancap infus.

Pak Seno mendekati kedua wanita yang disayanginya. "Mila, Ayah juga minta maaf telah membuat kamu sedih. Sekarang kamu jangan sedih lagi! Ayah telah baikan dengan ibumu. Kami berjanji tak akan lagi mengalihkan pandangan kepada yang lain " jelasnya.

Mila tersenyum tipis. Ia memang berharap apa yang dikatakan benar adanya. Tetapi jujur saat ini Mila masih kepikiran. Hal itu lah yang membuat Mila masih harus dirawat. Kondisinya lemah dan banyak pikiran.

Tiga hari Mila dirawat di rumah sakit dan akhirnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Bu Yuni Meninggal

    Mila menggandeng tangan ibunya menuju ke dalam. Dibantu asisten rumah tangga mengambilkan kotak P3K. Luka yang dialami Bu Yùni berupa mimisan. Cara paling cepat yang bisa digunakan yaitu menutup hidung sementara waktu untuk mencegah banyaknya keluar darah serta menghambat. Entah bagaimana Bu Wulan tadi memukul Bu Yuni sampai seperti itu adanya. Mila kasihan kepada ibunya. Ia kira masalah selesai setelah baikan dengan ayah nya tetapi ternyata tidak. Istri selingkuhan Bu Yuni datang dan melabrak Bu Yuni. Meskipun Bu Yuni telah minta maaf memang tak semudah itu. Mila pun tahu bagaimana rasanya jadi Bu Wulan. Tetapi ia tetap bersikap tak membalas. Karena hal yang tak baik akan menerima sendiri karmanya. Bahkan ia sudah melewati itu semua. Tetapi kini yang terjadi pada ibunya cukup berbeda. Karena ibunya sendiri yang telah sampai memilih berselingkuh. Darah yang keluar dari hidung Bu Yuni kemudian berhenti. Mila kemudian membersihkan sisa darah yang ada. Sementara itu Rian yang sejak t

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Surat

    Ibu hanya ingin menjauhi orang yang telah menyakiti ibu. Tolong Ayah jangan sedih ketika ibu tak bisa lagi mendampingi Ayah. Ibu sudah tak kuat lagi menanggung sesal di dunia. Ibu harap Ayah bisa selalu sehat ya? Sekali lagi maafkan ibu.Untuk Mila, anak ibu yang paling ibu sayang. Maafkan segala kesalahan ibu sama kamu, Sayang. Ibu sudah gagal menjadi panutan untukmu. Ibu tak bisa lagi menemani kamu. Semoga kamu selalu diberikan kesehatan. Jangan banyak pikiran, ya? Jaga pikiran tetap sehat agar kelak kamu bisa memiliki momongan baik dan menjadi penerus keluarga kita. Ibu yakin Rian bisa menjadi suami yang baik untuk mu, Mila. Untuk Rian, maafkan ibu, ya? Ibu sempat membenci kamu saat Mila mengalami keguguran. Saat itu Ibu memang benar-benar kecewa. Ingin sekali menggendong cucu tetapi gagal. Bukankah semua itu telah diharuskan oleh yang maha kuasa. Tetapi ternyata ibu justru menyalahkan kamu. Tetapi kami tetap sabar kepada ibu. Maafkan ibu, Rian! Tolong jaga Mila untuk ibu dan Aya

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Mendengar Yana

    Setelah cukup tenang akhirnya Mila tak lagi menangis. Tetapi masih enggan makan. Mulutnya masih saja tak ingin ada asupan. Meskipun Rian tahu Mila saat ini pasti sedang lapar. "Sayang, makan dulu, ya?" pinta Rian."Nggak ah. Aku nggak lapar," tolak Mila. Rian masih saja sabar menghadapi Mila. Waktu berjalan begitu cepat. Satu tahun berlalu setelah Bu Yuni meninggal. Kini kehidupan Mila sudah jauh lebih baik. Ia bisa menerima keadaan yang sebenarnya. Begitu juga dengan Pak Seno yang telah mengikhlaskan istrinya pergi untuk selama-lamanya. Tetapi ia rutin ke makam paling lama satu bulan sekali. Ia membersihkan serta mendoakan yang terbaik untuk kebaikan istrinya.Mila dan Rian juga tinggal di rumah nya sendiri. Tetapi setiap akhir pekan mereka memilih menemani ayah mereka di rumah nya. Hari ini hari minggu Mila dan Rian berada di rumah ayahnya. Sejak tadi pagi Mila memasak untuk kebutuhan makan bersama. Meskipun sebenarnya sudah disiapkan oleh asisten rumah tangga. Hanya saja Mila me

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Kotak

    Rian menggelengkan kepalanya. Sudah sekian lama Yana nggak kasih kabar tiba-tiba menyuruh Mila datang dan memberikan informasi itu. "Aku nggak yakin sih," jawabnya."Tapi kenapa Yana bilang begitu, ya? Masa iya Bram akan menikah sama Yana sementara waktu itu Yana telah menikah sama suaminya. Tapi seperti apa tepatnya aku juga nggak paham," sahut Mila yang juga bingung. "Ya sudah, kamu jangan pikirkan! Kamu harus berpikir positif terus ya?" pinta Rian. Ia kemudian melajukan kendaraannya."Kita ke rumah ibunya Bram yuk!" ajak Mila."Kamu yakin?" tanya Rian."Iya, aku hanya ingin memastikan saja," jawab Mila."Tetapi kalau apa yang dikatakan Yana itu benar aku takut kamu akan kenapa-kenapa di sana," sahut Rian."Yah biar nggak penasaran kita tetap ke sana saja!" balas Mila.Ada benarnya memang perkataan Rian. Tetapi Mila tetap ingin membuktikan sendiri perkataan Yana lagi. Rian akhirnya setuju untuk datang ke rumah ibunya Bram. Tiba-tiba di jalan mobil mereka sedikit oleng."Loh, kenap

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Ke Rumah Ibunya Bram

    Isi dari kotak tersebut adalah sebuah boneka yang bersimbah darah. Mila segera melemparkan boneka tersebut. Kenapa ada orang lagi yang mengusik dirinya lagi. Tetapi Rian mencoba mencari sesuatu yang mungkin ada surat atau pengirim di kotak tersebut. Tetapi tak ada. Ia pun membuang kotak tersebut kemudian membakar di samping rumah."Sayang, untuk saat ini kamu tetap berada di rumah, ya? Nggak usah keluar rumah. Tapi tetap berpikir yang jernih saja. Nanti kita pikirkan dan cari tahu orang yang telah mengganggu kita," tutur Rian.Mila hanya mengangguk.Rian hanya takut jika penyakit kecemasan Mila akan kambuh kembali. Ia memeluk tubuh istrinya kemudian mengecup keningnya. "Sayang, aku akan menemani kamu sampai kapan pun. Kamu jangan khawatir, ya?" Mila hanya diam saja. Rian kemudian mengajak Mila ke kamar. Rian sengaja membawa makanan tadi sepulang kerja dan diberikan kepada Mila. Mila dengan senang hati memakan makanan yang dibawakan Rian. "Terima kasih."Keesokan harinya, Mila menema

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-11
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Minta Bantuan

    Bu Ningtia menggelengkan kepalanya. "Ibu nggak kenal sama perempuan ini, Mila. Memang nya kenapa?" tanyanya. Mila menoleh ke arah Rian. "Maaf sebelumnya. Ini adalah teman Mila dan Bram saat kuliah dulu. Tapi dia seperti bertransformasi. Jadi ini adalah perempuan yang sama. Dia mengaku sama Mila katanya dia akan menikah dengan Bram. Tetapi karena Bram saat itu akan menikah dengan Mila akhirnya gagal. Dan katanya keluarga Bram membenci Mila dan akan balas dendam atas meninggal nya Bram," jelasnya. Bu Ningtia mengerutkan keningnya. "Tidak, Mila. Itu tak benar. Kami semua sudah mengikhlaskan kepergian Bram untuk selamanya. Dan ibu juga dengar kalau ibumu meninggal, ya? Ibu turut berduka cita, ya?""Iya, Bu. Katanya itu ada hubungannya sama dendam keluarga Bram. Maaf, bukannya Mila menuduh, hanya saja Mila mau mencari tahu kebenaran. Karena beberapa hari ini sejak perempuan ini tadi memberitahukan tentang itu Mila mendapatkan teror yang tak biasa," terang Mila. Ia juga takut kalau diangg

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-11
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Di Bawah Kasur

    Mila dan Rian pun kemudian istirahat. Rasa mengantuk dan lelah bercampur dan tak butuh waktu lama mereka akhirnya bisa memejamkan mata. Malam harinya, Mila membuka matanya. Ia tak mendapati Rian berada di samping nya. Ia mengucek matanya dan perut yang sudah meronta ingin segera diisi.Rumah begitu sepi. "Kemana semua?" gumam Mila. Ia kemudian menuju dapur. Tak tertahankan lagi untuk menahan lapar yang sudah sejak tadi siang belum terisi. "Bi, kemana Ayah dan Rian?" tanya Mila saat Bibi yang menjaga di rumah Mila kembali ke sana."Sejak tadi saya ke sini tak melihat, Bu. Sudah satu jam saya di rumah tapi nggak melihat mereka," jawab Bibi."Oh iya, Bi," sahut Mila kemudian melanjutkan makannya. Ia masih penasaran kemana suaminya pergi.Saat senja barulah Rian dan Pak Seno pulang. "Dari mana saja?" tanya Mila. Sedikit kesal karena merasa diabaikan tanpa ada kabar."Tadi sama Ayah aku ke klien yang bermasalah. Awalnya orangnya setuju dan tiba-tiba kok mengundurkan diri. Jadi Ayah butu

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-12
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Curiga

    "Ya sudah, nanti siang aku ajak ke Bank, ya? Sekalian kita bawa uang Bibi agar aman," ajak Mila. "Sebaiknya sekarang uang Bibi dihitung saja dulu! Nanti biar gampang kita bawa ke banknya," imbuhnya."Baiklah, Non," sahut Bibi.Tepat pukul sepuluh pagi, Bibi telah selesai menghitung semua uangnya. Dan Mila menghampiri ke kamar Bibi. "Udah Bi hitung nya?" tanya Mila."Sudah, Non. Tapi mau ditaruh dimana ini? Bibi hitung uangnya ada sekitar seratus jutaan," balas Bibi."Taruh kesekian hitam saja! Nanti biar aku yang bawa pakai tas ransel. Biar diantar sama Pak supir saja," jawab Mila. Mereka berdua akhirnya menuju ke sebuah bank. Dimana tas yang dibawa Mila diletakkan di depan dada dan Pak supir mengawal mereka. Sampai di depan bank disambut oleh satpam dan Mila mengatakan kalau akan membuat rekening baru. Dengan senang hati satpam tersebut mengarahkan kepada petugas yang bersangkutan.Mila memberitahukan kepada petugas dan petugas tersebut melayani dengan senang hati dan senyum yang r

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-12

Bab terbaru

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Bahagia

    Sementara itu Bapaknya Rian juga masih ingin lebih lama dengan Rian. Karena saat ini Callista juga sebagai tidur karena pasti lelah setelah perjalanan cukup panjang. "Jadi kamu sekarang menjadi direktur utama di perusahaan milik keluarga Mila?" tanya Bapak. "Iya, Pak. Terima kasih atas didikan Bapak sampai akhirnya aku berada pada titik ini," sahut Rian."Itu karena semua kamu sendiri, Rian. Kamu memang anak yang sangat berbakat dalam segala hal. Bapak hanya ingin menyampaikan kalau Bapak bangga dengan kamu yang gigih dalam melakukan segala hal. Intinya kamu harus selalu menjadi diri yang jujur dalam segala hal. Dan jangan sampai kamu menyakiti istri! Karena kebahagiaan istri adalah ladang rejeki untuk kamu. Semakin kamu bisa membahagiakan istri tentu rejeki akan mengalir deras," balas Bapak. Ia sudah bertahun-tahun menjalankan pernikahan dengan ibunya Rian dan ingin memberikan teladan yang baik kepada anak-anaknya. "Maafkan Bapak yang waktu itu memaksa kamu untuk menikahi Ajeng kare

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   ke Kota

    Ibunya Rian menceritakan kalau sejak satu tahun terakhir Bapaknya mengalami sakit. Ia tidak dinyatakan sakit apa oleh dokter. Tetapi menurut dokter karena banyak pikiran. Bapak juga mengakui kalau dirinya sakit karena terlalu memikirkan Rian yang tak kunjung pulang. Ia tak mau menghubungi Rian dan meminta Wega untuk menghentikan komunikasi nya dengan Rian untuk membiarkan Rian pulang dengan sendiri nya. Ternyata Rian akhirnya pulang hari ini dan membuat semuanya menjadi clear. Wajah cerah tampak jelas di muka Bapak. Menurut ibunya Rian, Bapak nya memang agak berkurang. Hal itu membuat Bapak menjadi lebih kurus dari sebelumnya. Ia hanya terus memikirkan Rian dan Rian. Ia merasa begitu bahagia karena anak nya pulang dengan membawa cucu serta menantunya juga. Bapak telah lama menyesali perkataan nya waktu itu untuk mengusir Rian dan tak akan menerima Rian kembali lagi. Tetapi sebagai seorang ayah tentu ucapan itu hanya kemarahan sesaat. Ia tak benar-benar mengucapkan itu. Tetapi hal it

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Garda Depan

    "Nyata, Sayang. Bukan mimpi lagi," sahut Rian. Ia juga begitu tak percaya tadi."Aku seperti mimpi saja," balas Mila.*Satu tahun kemudian. Kini usia Callista sudah satu tahun. Ia merayakan hari ulang tahunnya bersama dengan Mila dan Rian. Rian kini juga telah menjabat sebagai direktur utama di perusahaan milik Ayahnya Mila. Mila mempercayakan semuanya pada Rian. Ia juga tak mau ketinggalan untuk melihat tumbuh kembang Callista. Ia memilih mengelola resto saja. Jaraknya juga hanya melompat pagar rumah nya saja. Tak perlu naik kendaraan. Callista tumbuh dengan baik dan juga sehat. Ia juga sudah mulai belajar berjalan. Dengan tingkah lucu dari seorang anak.Seperti perayaan acara tujuh bulanan, acara ulang tahun Callista juga digelar di resto. Dengan menggratiskan semua pengunjung selama satu hari penuh. Tepat pukul dua belas siang, Mila dan Rian mengajak Callista bernyanyi bersama dengan pengunjung yang saat itu datang. Dengan kue tart berkarakter lucu beserta angka satu yang menjad

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Tak Terbayangkan

    Setelah kepergian Bu Widia akhirnya keesokan harinya Mila diperbolehkan untuk pulang. Sesuai dengan janji Mila yang akan menempati rumah samping rumah restonya. Ternyata rumah itu cukup besar jika dibandingkan dengan rumah restonya. Ia tak pernah melihat rumah itu sebelum nya. Karena ia hanya fokus sama rumah nya sendiri. Juga ia tak pernah melihat ke kanan dan ke kiri. Begitu Mila masuk ke dalam rumah ia disambut oleh dua orang. Satu ia memang tak mengenal sebelum nya. Ia tampak seperti baby sitter dengan pakaian yang khas. Tetapi di samping itu begitu familiar. Mila seakan mendapatkan kembali orang yang selama ini telah setia bekerja di rumahnya. "Bibi," serunya.Bibi telah kembali ke rumah Mila yang baru. Ia telah diminta oleh Bu Widia untuk kembali bekerja di rumah Mila. Mila begitu bersyukur. Callista segera digendong oleh baby sitter yang setelah tahu bernama Mbak Sisil. Usianya juga sudah berkepala empat tetapi orang nya meminta untuk dipanggil Mbak saja. Mila melihat rumah i

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Kebaikan

    "Callista?" tanya Mila.Rian mengangguk. "Ya, kita beri nama anak kita Callista, bagaimana?""Setuju. Callista, semoga dia bisa jadi anak yang sesuai namanya, ya? Gemar akan kebajikan dan menjadi Wanita paling cantik. Cantik sikap maupun juga cantik wajah," sahut Mila. Ia kemudian mengecup kening bayinya yang telah diberikan nama Callista.Rian kemudian menyuapi Mila makanan yang telah ia beli sebelum nya. Karena ia begitu sayang pada sang istri. Ia begitu kagum dengan pengorbanan Mila yang berjuang untuk melahirkan sang buah hati. Terlebih Mila dalam keadaan yang begitu lemah tetapi Mila dapat bertahan sampai akhirnya berhasil dengan selamat sampai sekarang. Mila awalnya menolak karena ia tak mau disuapi. Tetapi akhirnya mau saja karena Rian memintanya untuk menuruti saja keinginan Rian yang ingin menyuapi dirinya. Ia melihat Rian begitu sabar dalam mendampingi dirinya yang berjuang.Tak terasa sama suapan terakhir. Mila kemudian merasa di sekitar payudara nya nyeri. "Aduh, kenapa s

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Mila Melahirkan

    Saat Mila hendak dilepaskan terlihat pakaian Mila bagian bawah nampak basah. "Siapa yang menyiram kamu? Kok basah semua baju kamu?" gumam Joko.Bu Widia yang menyadari kalau Mika hendak melahirkan justru mendorong tubuh Joko dan membantu Mila Melepaskan semua tali yang menempel pada tubuhnya. "Cepat buka mobil dan angkat Mila ke dalam mobil!" perintah nya.Rian segera mengangkat tubuh istrinya ke dalam mobil. Dan mobil pun dengan cepat melaju dan hampir saja menabrak beberapa pengendara lain. Tetapi berhasil sampai di rumah sakit dengan selamat. Rian segera membawa Mila ke ruang UGD dan melihat kondisi Mila begitu lemah. Rian menemani Mila, ia ingin menepati janjinya ketika melahirkan nanti ia akan menemani Mila di samping nya. "Pak, ini air ketubannya sudah habis. Jadi nggak memungkinkan untuk melahirkan normal,'' ujar Dokter yang telah melihat kondisi Mila."Lakukan yang terbaik untuk istri saya, Dok!" sahut Rian. Ia sudah cemas melihat Mila dalam kondisi lemas.

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Mila Diculik

    Keesokan harinya, Bu Widia mengabarkan kalau akan ada orang yang memantau rumah resto Mila. Karena dirasa tak aman karena adanya anak buah Yana yang berkeliaran. Mila dan Rian cukup berterima kasih karena ternyata ada orang yang masih ada di pihak mereka untuk saat ini. Bu Widia telah menyuruh orang juga untuk mengawasi perusahaan milik keluarga Mila serta rumah Yana juga. Karena Bu Widia benar-benar ingin membantu keluarga teman lamanya. Rian juga fokus mengurus resto saja. Ia juga harus menjadi suami siaga yang menjaga istrinya jika Sewaktu-waktu akan melahirkan. Karena menurut dokter HPL hanya sebagai perkiraan saja. Tetapi yang namanya takdir tidak akan bisa ditentang. Begitu juga kapan anaknya akan lahir. *Satu bulan berlalu.Bu Widia mengabarkan jika Yana telah ditangkap. Rian yang mendapatkan kabar itu langsung meminta izin ke kantor polisi untuk mengecek kebenaran. Mila diminta untuk selalu di rumah serta memegang ponsel jika Sewaktu-waktu ia akan m

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Teman Lama Pak Seno

    "Lalu bagaimana dengan kami? Aku sudah mengatakan yang sebenarnya kepada kalian. Kenapa kalian tega membiarkan aku dan Sera dalam ketakutan," tanya Sera. Wajahnya seperti marah."Kamu bisa istirahat di kamar karyawan. Kan ada beberapa tempat tidur di sana. Kamu bisa pakai satu untukmu dan Sean. Kamu tahu sendiri kalau kamar kami hanya satu di sini. Apa kamu tahu siapa yang membakar rumahku, Sera?" sahut Mila. Ia hanya ingin mengetes Sera saja."Aku benar-benar nggak tahu. Aku juga tahu dari berita kalau rumah kamu kebakaran," jawab Sera. Kemudian Sean menangis. Sera mengatakan kalau Sean mengantuk. Mila kemudian mengantarkan Sera ke kamar khusus karyawan agar Sean bisa tidur dengan nyaman. Sementara itu Rian membawa rekaman pembicaraan nya dengan Sera ke kantor polisi. Beberapa kali Rian menoleh ke arah belakang mobil yang sejak awal tadi seperti mengikuti nya. Ia kemudian melewati jalanan yang selalu ramai kendaraan. Meskipun agak jauh. Agar ia merasa aman sepanjang p

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Pengkhianatan

    Kenapa Yana melakukan semua itu? Dugaannya memang sangat tepat. Tetapi bagaimana menolong orang yang telah menjadi suruhan Yana begitu juga dengan istrinya. Ia harus berhati-hati karena Yana bukanlah manusia yang memiliki hati manusia. Hatinya sudah seperti iblis. Mungkin karena dia terlahir dari orang tua yang tidak memberikan dia kasih sayang. Sehingga ia seperti kurang kasih sayang dan tak ada yang mengarahkan dalam kebaikan. Itulah tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak agar bisa berfikir jernih dan juga bisa dihargai oleh orang lain.Rian juga harus berhati-hati. Ia kemudian memutuskan untuk meninggalkan kantor polisi dan telah membuat kesepakatan kalau pelaku tadi tidak memberitahukan kepada Rian. Seperti yang dikatakan oleh pelaku, kalau Rian sebenarnya sudah diikuti oleh orang suruhan Yana. Sehingga Rian juga harus santai seperti tak tahu apa-apa. Ia memutuskan untuk pulang ke rumah resto. Ia menyampaikan hal yang ia dapatkan dari kantor polisi. "Hah? Teg

DMCA.com Protection Status