Cebur......
Oscar mendengar bagaimana seseorang telah menjatuhkan dirinya ke dalam kolam renang. Dia seketika penasaran dengan orang yang berenang di malam buta seperti ini.Oscar beranjak dari kursi tempat biasanya dia mengerjakan beberapa pekerjaan rumah sakit yang belum selesai. Ia pun perlahan mulai berjalan menuju kolam renang. Mengetahui siapa orang yang berenang tersebut.Sudah tentu orang itu adalah Dasha. Tidak ada lagi orang di rumah itu, selain Oscar dan Dasha. Namun mengapa perempuan itu berenang di malam seperti ini. Apakah dia tidak merasa kedinginan? Angin berhembus cukup kuat di malam ini, sebenarnya.Oscar menghampiri Dasha di dekat tangga kolam renang. Dia melihat dengan jelas, bagaimana moleknya bentuk tubuh dari Dasha Semakin memandangi kemolekan dari bentuk tubuh Dasha, Oscar semakin tegang. Perlahan tongkat sakti miliknya meronta-ronta.Oscar semakin dibuat tidak berdaya dengan lekuk tubuh dari Dasha. Dia melihatWajah cemberut masih terlihat dengan jelas di wajah Irina. Dia masih kesal dengan Farhan yang justru malah mencoba menggoda Bintang. Irina pun menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa. Dengan segera dia melipat kedua tangannya di atas perut. Bintang mencoba menenangkan Irina. Dia duduk di samping Irina, mencoba sedikit memberikan sentuhan lembut. Berharap calon istrinya tersebut bisa segera bahagia kembali. "Kamu masih kesal dengan teman kamu itu?" tanya Bintang dengan wajah bingung. "Lumayan, aku benar-benar tidak suka cara dia memperlakukan kamu. Dia benar-benar tidak sopan!" jawab Irina dengan wajah kesalnya. "Tapi aku tidak akan tergoda dengan laki-laki seperti itu. Aku sudah punya kamu yang sempurna, masa masih tergoda dengan tulang lunak seperti dia. Tentu saja tidak." ucap Bintang dengan tegas. Irina menoreh ke arah Bintang. Memberikan sedikit senyuman untuk calon suaminya tersebut. "Kamu janji tidak akan tergoda dia?" tany
Teng tong....Bunyi bel rumah kembali terdengar. Dasha yang sedang menyiapkan sarapan untuk Oscar. Segera menghampiri orang yang menekan bel rumah Oscar. Seorang kurir dengan sebuah paket kecil berwarna hitam berada di depan pintu rumah Oscar. Wajah kurir itu sepertinya sudah tidak asing lagi. Ia adalah kurir yang 3 hari sebelumnya mengirimkan paket juga ke rumah Oscar. "Bukankah kamu kurir yang waktu itu mengirim paket ke rumah ini?" tanya Dasha mencoba mengingat. "Iya Bu, saya yang mengirimkan paket waktu itu ke rumah ini. Setiap ada kiriman paket, sudah pasti saya yang akan mengirimkannya." jawab kurir itu dengan lembut. "Paket dari siapa?" tanya Dasha penasaran. "Paket dari seseorang yang sudah tidak asing lagi untuk Bapak Oscar. Perempuan yang sama, dengan isi paket yang berbeda." jawab kurir itu memberikan paketnya. "Maksudnya bagaimana, saya tidak mengerti." ucap Agatha menerima paket itu. "Perempu
Sejumlah uang yang diberikan oleh Oscar pada Dasha. Ingin Dasha investasikan ke dalam logam mulia. Selain untuk mempercantik dirinya, itu juga adalah bagian dari penghematan dari Dasha akan uang yang diberikan oleh Oscar. Dasha tampil cantik saat pergi ke toko emas. Ia sudah memiliki toko perhiasan yang memang kerap menjadi langganannya. Setiap Dasha mencari perhiasan yang akan dia kenakan. Dasha akan datang ke toko perhiasan tersebut. Kedatangan dari Dasha justru menjadi asing bagi pemilik toko. Wajahnya sudah tidak sama seperti dahulu lagi. Kini Dasha sudah memiliki wajah yang mirip dengan Rena. Sehingga pemilik toko perhiasan itu tidak mengenali wajah Dasha. "Selamat pagi Bu, ada yang bisa saya bantu." tanya pemilik toko. "Ko, boleh saya melihat koleksi perhiasan yang biasa saya beli di sini." jawab Dasha sambil melihat-lihat perhiasan yang terpajang rapi. "Koleksi yang biasa dibeli. Perasaan Kakak ini pelanggan baru saya. Jadi sa
Ibu Oscar nampak begitu kecewa ketika membaca kembali pesan yang dikirim oleh pacar Oscar. Hadiah yang seharusnya dikirim setiap minggu, kini sudah mulai jarang Oscar kirim. Hampir 3 bulan terakhir Oscar tidak mengirimkan hadiah untuk pacarnya tersebut. Tentu ada kekhawatiran yang datang dalam hubungan itu. Mungkin saja, hubungan yang sudah cukup erat itu. Seketika bisa rusak, dengan keputusan dari Oscar yang jarang mengirimkan hadiah pada pacarnya. Ibu Oscar segera kembali memasukkan ponsel mahalnya ke dalam tas. Dia keluar dari dalam mobil mewahnya. Mulai berjalan menuju ke dalam rumah Oscar. Ia ingin segera bertemu dengan Oscar, mengetahui apa yang menyebabkan Oscar mulai jarang mengirim hadiah pada pacarnya. Tidak harus masuk ke dalam rumah. Di pinggir kolam renang, Oscar yang bertelanjang dada. Terlihat begitu santai berjemur dengan di atas sebuah bangku panjang. Dengan kacamata hitam yang melindungi kedua matanya. Serta segelas jus melon, yang ber
Oscar hampir menabrak Dasha tepat di depan pintu masuk. Wajah keduanya sudah hampir bertabrakan. Untung keduanya bisa saling mengerem dengan baik. Sehingga mereka pun tidak beradu. Oscar terlihat terpukau dengan perhiasan yang dikenakan oleh Dasha. Ia menyukai semua perhiasan yang Dasha kenakan. Tidak heran Oscar pun langsung memuji Dasha yang semakin cantik dengan perhiasan yang membalut tubuhnya. "Kamu cantik sekali dengan perhiasan ini." ucap Oscar dengan senyum. Dasha seketika salah tingkah dengan pujian yang Oscar berikan pada dirinya. Tidak biasanya pria itu memuji Dasha dengan begitu tinggi. Sehingga sedikit heran bagi Dasha, saat dia mendapatkan pujian yang cukup tinggi dari Oscar. "Bisa saja kamu, tapi aku rasa ini karena perhiasan yang aku kenakan. Jadi semuanya terlihat begitu indah." ucap Dasha menggenggam liontin di kalungnya. Sepertinya Oscar tidak harus pergi belanja sendirian, mungkin dia bisa mengajak Dasha. Apalagi
Seseorang menekan bel di gerbang rumah Oscar. Bunyinya yang tidak terdengar dengan baik, membuat Oscar dan Dasha yang ada di dalam rumah. Sama sekali tidak mendengar suara bel yang dibunyikan oleh orang tersebut. Pria itu pun terus menekan bel itu berulang kali. Berharap ada seseorang yang akan keluar dari dalam rumah Oscar. Tetapi usaha dari pria itu sama sekali tidak berhasil, Dasha dan Oscar sama sekali tidak mendengar bunyi bel yang ditekan oleh pria tadi. Mereka yang sedang berada di dalam kamar masing-masing, sama sekali tidak mendengar suara dari bel tersebut. Mulai sedikit kesal, pria itu beberapa kali mengumpat dengan kata-kata yang kurang pantas. Sampai ketika dia mengatakan tuli pada penghuni rumah. Di saat itu Oscar keluar membuka pintu gerbang rumahnya. Oscar yang mendengar umpatan dari pria itu, tentu tidak terima dengan apa yang dia sampaikan. "Bicara apa tadi kamu?" tanya Oscar dengan wajah marah. Pria itu seketika mulai takut
Oscar terlihat mulai bosan berada di dalam mobilnya. Dia sudah tidak sabar untuk ke tempat pengiriman paket. Tetapi Dasha yang ingin ikut bersama dengan dirinya, tidak kunjung datang menemui Oscar. Beberapa batang rokok sudah hampir habis dihisap oleh Oscar. Dia sudah tidak sabar untuk pergi ke tempat pengiriman paket tersebut. Oscar melempar rokok terakhir yang dia hisap. Dia keluar dari dalam mobil untuk segera memanggil Dasha masuk ke dalam mobilnya. Amarah dari Oscar seketika berubah saat dia melihat bagaimana Dasha dengan penampilan cantiknya mulai berjalan mendekat ke arah Oscar. Perempuan itu benar-benar tampil seksi dengan kaos yang begitu ketat berwarna kuning. Begitu juga dengan rok mini yang ia kenakan, semakin menambah cantik penampilan dari Dasha. Mata Oscar pun tidak henti menatap cantiknya penampilan dari Dasha dengan pakaian serba minimnya tersebut. Dasha yang sadar akan dirinya yang telah membuat Oscar menunggu lama. Seketika meminta maaf pada Oscar. Dengan pandang
Semua panik saat tubuh Romeo dibawa menggunakan sebuah ranjang berjalan di rumah sakit. Sekujur tubuhnya terlihat merah dengan suhu tubuh yang begitu panasnya. Adiknya tidak henti menangis melihat bagaimana raut wajah kakaknya yang terlihat begitu lesuh. Bintang sebagai seorang ayah tidak bisa tenang melihat bagaimana kondisi dari anaknya. Apalagi ibunya yang terlihat sudah cukup panik dengan kondisi dari cucunya tersebut. Itu semakin membuat Bintang tidak bisa berpikir baik dalam menunggu kabar dari Romeo. Suster meminta semuanya untuk menunggu di luar ruangan. Mereka dilarang untuk masuk ke dalam ruangan tempat Romeo dilakukan pemeriksaan. Sebab hanya ada dokter yang diizinkan untuk masuk ke dalam ruangan itu. Begitu juga dengan suster yang yang akan membantu dokter itu dalam melakukan pemeriksaan terhadap Romeo. Bintang mencoba menenangkan ibunya yang mulai menangis melihat kondisi dari Romeo. Bintang meyakinkan ibunya untuk yakin akan Romeo yang akan kembali sehat seperti sedia
Semuanya sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha yang sudah dikembalikan seperti semula. Di ruangan itu sudah terdapat Theo dan Romeo yang ingin kembali melihat wajah ibunya. Sudah berbulan-bulan keduanya tidak melihat wajah Dasha. Walaupun mereka sudah sering bertemu dalam balutan wajah Rena. Riska tidak kalah antusias untuk melihat wajah Dasha kembali. Riska merasa jauh lebih nyaman saat mengobrol dengan wajah Dasha. Di banding melihat wajah Rena. Seperti ada sedikit hal yang asing saat Riska melihat Dasha dalam balutan wajah Rena. Riska pun berharap operasi yang memakan waktu 18 jam ini, akan membuahkan hasil. Sehingga Dasha akan kembali dengan wajah aslinya. Rena dan Oscar juga sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha kembali. Mereka pun merasa bahagia bisa mengendalikan wajah Dasha seperti sediakala. Tidak seperti awal, di mana wajah Dasha dibuat semirip dengan wajah Rena. Dengan proses operasi yang cukup panjang. Perlahan Oscar mulai melepaskan perban yang membalut waj
Satu panggilan telepon, langsung membuat Bintang terhentak. Perusahaannya dinyatakan bangkrut. Hal yang sudah di prediksi banyak orang itu pun benar-benar terjadi. Bintang benar-benar kehilangan semuanya begitu saja. Perusahaan yang sudah coba dimaksimalkan olehnya, kini sudah hancur dimakan oleh ulahnya sendiri. Bintang hanya bisa menangis dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Ini bukan hari yang paling berkesan, tetapi hari ini akan menjadi hari yang penuh pembelajaran. Bintang tidak akan pernah lupa dengan segala hal yang terjadi di hari ini. Bagaimana kehancuran yang dibuat oleh dirinya sendiri. Bintang pun hanya bisa menyesal dengan segala hal yang terjadi pada dirinya. Pikirannya benar-benar tidak bisa konsen lagi. Bagaimana pun ini menjadi kabar yang sulit untuk di terima oleh Bintang. Dia menangis dengan begitu derasnya. Ia teringat akan kata-kata yang selalu dia ingat. Bagaimana laki-laki tidak akan pernah menangis sampai dia sadar akan kesalahan terbesarnya. Mungk
Elisa benar-benar tidak menyangka dengan kejutan yang diberikan oleh Dasha dan Riska pada dirinya dan Oscar. Kejutan ini merupakan kejutan yang tidak akan pernah dilupakan oleh Elisa. Dasha menutup kedua mata Elisa dengan sebuah kain berwarna merah. Dasha pun menuntun Elisa masuk ke dalam restoran mewah yang sudah di pesan khusus oleh Dasha dan Riska sebagai tempat makan malam romantis antara Elisa dan Oscar. Tempat yang akan menjadi saksi bagi keduanya untuk kembali merajut cinta. Tidak hanya Elisa yang ditutup kedua matanya. Hal serupa juga dilakukan pada Oscar. Kejutan ini tidak hanya akan istimewa untuk Elisa saja, tetapi juga akan sangat berkesan bagi seorang Oscar. Sebab Oscar ingin menjadikan momen di malam ini sebagai momen yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh dirinya dan Elisa. Permohonan maaf yang sama sekali tidak akan pernah bisa dilupakan oleh keduanya. Saat Oscar dan Elisa sudah duduk di kursi mereka masing-masing, di mana keduanya saling berhadapan. Dasha dan R
Bintang langsung terhentak, saat melihat saham perusahaan miliknya anjlok. Tidak tanggung-tanggung, saham perusahaan Bintang berada di titik paling rendah. Itu benar-benar sinyal yang cukup bahaya untuk dirinya. Sebab dengan saham yang semakin terpuruk, kepercayaan investor terhadap perusahaan Bintang akan turun. Bukan tidak mungkin resiko bangkrut mengancam Bintang dan perusahaannya. "Saya melihat ini sinyal yang cukup buruk. Tapi kita tunggu sampai besok. Jika tidak ada perubahan, mungkin hal yang kita takutkan akan terjadi. Perusahaan ini akan kolaps dengan sendirinya." ucap salah seorang pegawai. "Sepertinya kita harus mencari pekerjaan lain. Aku sudah melihat tanda-tanda perusahaan ini akan bangkrut. Video kekerasan dari Pak Bintang pada Bu Irina, sepertinya menjadi penyebab semuanya. Seandainya tidak ada video itu. Mungkin perusahaan ini akan aman-aman saja. Tetapi semuanya terlihat akan hancur, sebab video itu benar-benar menghancurkan semuanya." sahut pegawai lainnya. "Mau
Satu perawat langsung berteriak histeris saat Irina coba memukulnya dengan sebuah piring. Perawat itu hampir pingsan dengan perlakuan yang diberikan oleh Irina. Dia ketakutan dengan apa yang dilakukan oleh Irina. Sehingga dia meminta pertolongan pada semua orang yang ada di rumah sakit. Perawat lain pun langsung masuk ke dalam ruang perawatan dari Irina. Mereka terlihat begitu penasaran dengan hal yang terjadi pada teman mereka. Ada sedikit masalah yang sedang dihadapi oleh perawat tersebut. Hingga dia berteriak dengan begitu kerasnya. Mungkin persoalan yang cukup pelik sudah terjadi. Mereka benar-benar terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Irina. Bagaimana Irina bersikap seperti seorang penjahat yang sedang menyandera tawanannya. Dia meminta semua orang untuk tidak mendekat, jika perawat itu masih ingin selamat. Irina pun tidak henti tertawa seperti orang gila. Tetapi wajahnya terlihat begitu murung. Tidak bahagia seperti biasanya. Tim dokter segera masuk untuk menenangkan kead
Bintang langsung menunjukkan wajah berseri saat bertemu dengan Dasha. Dia terlihat tidak bisa menahan perasaan gembira yang ada di hatinya saat melihat Dasha. Senyumnya terus terlihat begitu mempesona. Begitu juga dengan gesture positif yang coba ditunjukkan olehnya. Tidak ada sedikit pun hal yang membuat Bintang terlihat begitu bersedih. Padahal ia baru saja kehilangan bayi yang ada di dalam kandungan Irina. Tetapi semua itu sama sekali tidak membuat Bintang bersedih. Ia tetap gembira saat bertemu dengan Dasha. Dasha yang ingin mengakhiri hubungannya dengan Bintang. Siap membuat Bintang patah hati. Di mana ini akan jadi hari yang paling buruk dalam hidup Bintang. Ia harus kehilangan semua yang diharapkan. Begitu juga dengan hidup yang nyaris sempurna yang dimiliki oleh Bintang selama ini. Bagaimana Dasha akan membuat Bintang kehilangan arah dengan apa yang dilakukan oleh Dasha. Dasha tampil cantik di siang ini dengan sebuah gaun berwarna biru muda. Tidak hanya cantik, tapi juga se
Sebuah rencana sudah dibuat oleh Dasha. Di mana dia ingin membuat sebuah acara makan malam bertiga antara Oscar, Elisa dan dirinya. Dasha pun segera mengirim pesan manis pada Elisa untuk bertemu di salah satu restoran. Di mana mereka akan makan. Tidak ada penolakan dari Elisa. Dia terlihat antusias untuk bisa makan bersama d hasilkan Dasha dan Oscar. Apalagi ini akan jadi malam di mana Dasha akan menyatukan kembali Oscar dan Elisa. Malam yang akan indah sudah dirancang oleh Dasha. Berkoordinasi dengan Riska, Dasha berharap malam ini akan menjadi malam yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh Elisa. Serta akan jadi malam yang tidak akan pernah terlupakan oleh Oscar. Di mana hubungan keduanya akan kembali membaik. "Aku harap kamu bisa mendekorasi meja dengan indah. Kamu mencari bunga dan cincin yang istimewa untuk mereka berdua. Sehingga mereka bisa segera kembali menemukan buih cinta yang sempat hilang. Terutama cinta dari Oscar akan Elisa. Aku ingin mereka berdua bisa kembali ber
Irina tiba-tiba marah, saat seekor nyamuk hinggap di tangan kanannya. Nyamuk itu menggigit kuat tangan Irina. Hingga Irina mengerang kesakitan dengan apa yang dilakukan oleh nyamuk tersebut. Apalagi gigitan nyamuk itu menyebabkan bentol di tangan kanan Irina."Dasar nyamuk sialan. Untung saja kamu mengigit tanganku. Coba kamu menggigit perutku. Aku sudah pasti akan melakukan melakukan tindakan yang lebih keras padamu. Itu yang akan aku lakukan untuk menjaga bayiku. Jangan sekali-kali kamu menyakiti bayiku ini. Aku tidak ingin kamu menyakiti bayiku. Pergi sana, sebelum aku bunuh kamu dengan cara kejam." ucap Irina dengan suara keras. Suara Irina yang terdengar ke ruangan sebelah. Menciptakan sebuah situasi yang cukup sulit. Di mana ruangan sebelah yang sedikit sensitif, meminta Irina untuk tidak banyak bicara. Sebab suara Irina itu terdengar begitu mengganggu di telinga. "Kamu bisa mengecilkan suara kamu. Suara kamu benar-benar mengganggu anak saya yang sedang tidur. Bisa-bisanya kam
Suasana restoran yang begitu dipadati oleh pengunjung. Menjadi petaka besar yang harus dihadapi oleh Bintang. Banyak orang yang sengaja merekam video dari Irina yang melabrak Dasha. Video yang diupload oleh salah seorang pengunjung itu pun seketika menjadi buah bibir di internet. Orang-orang mulai bertanya perihal perlakuan yang dibuat oleh Bintang. Bagaimana Bintang justru terkesan membela selingkuhannya. Video itu semakin viral dan liar, setelah banyak spekulasi yang ada di sana. Belum lagi insiden dari Bintang yang mendorong Irina. Itu semakin menambah kesan buruk Bintang. Di mana banyak orang yang membenci aksi Bintang pada istrinya tersebut. Melihat apa yang dilakukan oleh Bintang adalah aksi yang tidak terpuji. Apalagi Irina saat ini sedang mengandung. Berbagai kecaman mulai datang pada Bintang. Akun media sosial Bintang pun mulai diteror dengan kata-kata yang tidak pantas. Mereka merasa Bintang adalah sosok yang menakutkan. Sehingga mereka meminta Bintang meminta maaf pada Ir