Oscar hampir menabrak Dasha tepat di depan pintu masuk. Wajah keduanya sudah hampir bertabrakan. Untung keduanya bisa saling mengerem dengan baik. Sehingga mereka pun tidak beradu.
Oscar terlihat terpukau dengan perhiasan yang dikenakan oleh Dasha. Ia menyukai semua perhiasan yang Dasha kenakan. Tidak heran Oscar pun langsung memuji Dasha yang semakin cantik dengan perhiasan yang membalut tubuhnya."Kamu cantik sekali dengan perhiasan ini." ucap Oscar dengan senyum.Dasha seketika salah tingkah dengan pujian yang Oscar berikan pada dirinya. Tidak biasanya pria itu memuji Dasha dengan begitu tinggi. Sehingga sedikit heran bagi Dasha, saat dia mendapatkan pujian yang cukup tinggi dari Oscar."Bisa saja kamu, tapi aku rasa ini karena perhiasan yang aku kenakan. Jadi semuanya terlihat begitu indah." ucap Dasha menggenggam liontin di kalungnya.Sepertinya Oscar tidak harus pergi belanja sendirian, mungkin dia bisa mengajak Dasha. ApalagiSeseorang menekan bel di gerbang rumah Oscar. Bunyinya yang tidak terdengar dengan baik, membuat Oscar dan Dasha yang ada di dalam rumah. Sama sekali tidak mendengar suara bel yang dibunyikan oleh orang tersebut. Pria itu pun terus menekan bel itu berulang kali. Berharap ada seseorang yang akan keluar dari dalam rumah Oscar. Tetapi usaha dari pria itu sama sekali tidak berhasil, Dasha dan Oscar sama sekali tidak mendengar bunyi bel yang ditekan oleh pria tadi. Mereka yang sedang berada di dalam kamar masing-masing, sama sekali tidak mendengar suara dari bel tersebut. Mulai sedikit kesal, pria itu beberapa kali mengumpat dengan kata-kata yang kurang pantas. Sampai ketika dia mengatakan tuli pada penghuni rumah. Di saat itu Oscar keluar membuka pintu gerbang rumahnya. Oscar yang mendengar umpatan dari pria itu, tentu tidak terima dengan apa yang dia sampaikan. "Bicara apa tadi kamu?" tanya Oscar dengan wajah marah. Pria itu seketika mulai takut
Oscar terlihat mulai bosan berada di dalam mobilnya. Dia sudah tidak sabar untuk ke tempat pengiriman paket. Tetapi Dasha yang ingin ikut bersama dengan dirinya, tidak kunjung datang menemui Oscar. Beberapa batang rokok sudah hampir habis dihisap oleh Oscar. Dia sudah tidak sabar untuk pergi ke tempat pengiriman paket tersebut. Oscar melempar rokok terakhir yang dia hisap. Dia keluar dari dalam mobil untuk segera memanggil Dasha masuk ke dalam mobilnya. Amarah dari Oscar seketika berubah saat dia melihat bagaimana Dasha dengan penampilan cantiknya mulai berjalan mendekat ke arah Oscar. Perempuan itu benar-benar tampil seksi dengan kaos yang begitu ketat berwarna kuning. Begitu juga dengan rok mini yang ia kenakan, semakin menambah cantik penampilan dari Dasha. Mata Oscar pun tidak henti menatap cantiknya penampilan dari Dasha dengan pakaian serba minimnya tersebut. Dasha yang sadar akan dirinya yang telah membuat Oscar menunggu lama. Seketika meminta maaf pada Oscar. Dengan pandang
Semua panik saat tubuh Romeo dibawa menggunakan sebuah ranjang berjalan di rumah sakit. Sekujur tubuhnya terlihat merah dengan suhu tubuh yang begitu panasnya. Adiknya tidak henti menangis melihat bagaimana raut wajah kakaknya yang terlihat begitu lesuh. Bintang sebagai seorang ayah tidak bisa tenang melihat bagaimana kondisi dari anaknya. Apalagi ibunya yang terlihat sudah cukup panik dengan kondisi dari cucunya tersebut. Itu semakin membuat Bintang tidak bisa berpikir baik dalam menunggu kabar dari Romeo. Suster meminta semuanya untuk menunggu di luar ruangan. Mereka dilarang untuk masuk ke dalam ruangan tempat Romeo dilakukan pemeriksaan. Sebab hanya ada dokter yang diizinkan untuk masuk ke dalam ruangan itu. Begitu juga dengan suster yang yang akan membantu dokter itu dalam melakukan pemeriksaan terhadap Romeo. Bintang mencoba menenangkan ibunya yang mulai menangis melihat kondisi dari Romeo. Bintang meyakinkan ibunya untuk yakin akan Romeo yang akan kembali sehat seperti sedia
Begitu mengetahui kabar sakitnya Romeo dari pembantu Bintang. Riska segera mengajak Dasha untuk bertemu. Tentu pertemuan itu untuk membahas rencana dari Dasha yang mungkin ingin menjenguk anaknya tersebut. Kembali sebuah restoran mewah menjadi tempat pertemuan dari Riska dan Dasha. Riska sudah tidak sabar untuk mengabarkan pada Dasha akan kondisi sakit yang dialami oleh Romeo. Bukan tidak mungkin Dasha akan sedih mendengar kabar yang akan dibawa oleh Riska pada dirinya. Sebelum benar-benar bertemu dengan Dasha, Riska mencoba mencari cara untuk mengatakan hal buruk itu pada Dasha. Ia tahu itu tidak akan mudah untuk Dasha. Mengetahui anaknya sakit adalah hal yang sulit untuk Dasha. Apalagi Dasha begitu mencintai kedua anaknya. Baru beberapa cara dicoba oleh Riska, Dasha yang sudah di tunggu olehnya. Sudah datang dengan wajah paniknya serta penasaran. Ia tentu ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Romeo. Kabar buruk itu benar-benar membuat Dasha penasaran. "Apa yang terjadi den
Bintang masih belum bisa tenang dengan kondisi dari Romeo. Anak itu masih belum sadarkan diri hingga saat ini. Ada sedikit kekhawatiran yang terus melanda hatinya. Pikiran dari Bintang juga tidak bisa hilang dari hal buruk. Sepertinya Bintang harus segera membuang jauh-jauh apa yang ada di pikirannya saat ini. Hal buruk akan Romeo terus membayangi dirinya, sehingga Bintang harus bisa menjernihkan pikirannya tersebut. Bintang mengangkat kedua tangannya, dia malu akan Tuhan. Sudah berapa lama ia tidak pernah bersujud. Sehingga ia merasa tidak pantas meminta bantuan pada Tuhan. Bintang yang sudah siap berdoa, seketika kembali mengurungkan niatnya. Orang sepertinya, dirasa tidak pantas mendapatkan sebuah mukjizat dari Tuhan. Tidak akan sampai doa dari Bintang, sebab ia merasa bukan hamba yang taat. Bintang hanya menangis melihat kondisi dari Romeo. Tidak tahu harus melakukan tindakan apapun, sehingga anaknya itu bisa kembali pulih dari sakitnya. Ditengah rasa sedih yang semakin dalam
Ada sedikit suara yang berbeda ketika Dasha membuka pintu rumah. Dia mendengar bagaimana indahnya suara piano yang ada di dalam rumah. Entah siapa yang bermain piano, tetapi suara piano itu benar-benar candu saat masuk ke dalam telinganya. Dasha terus mengikuti setiap alunan musik yang dihasilkan oleh suara piano tersebut. Bagi dirinya ini adalah alunan piano yang begitu indah. Dasha menyukai alunan piano yang lembut tersebut. Sehingga Dasha merasa alunan piano itu begitu enak untuk dijadikan lantunan saat berdansa. Benar yang ada dipikiran seorang Dasha, suara piano itu dimainkan oleh Oscar. Dia melihat dokter cabul itu sedang bermain piano dengan begitu baiknya. Wajahnya terlihat begitu bersemangat saat menekan setiap keyboard yang ada di pianonya. Dasha berjalan dengan sedikit hentakan kaki, mengikuti irama yang muncul dari piano tersebut. Suara hentakan kaki Dasha semakin lembut terdengar. Begitu ia mulai berada di dekat Oscar. Oscar seketika menghentikan permainan piano indahn
Dasha duduk di atas kasur dengan wajah kusut. Rasanya ia masih tidak percaya dengan penolakan yang dilakukan oleh Oscar pada dirinya. Sepertinya ini adalah penolakan yang begitu menyakitkan untuk Dasha. Tetapi ia harus legowo dalam menerima semuanya. Dasha melirik ke arah cermin, melihat bagaimana wajahnya yang terlihat semakin kusut. Make up seharian yang dia kenakan, semakin memudar. Sehingga ia harus segera menghapus make up di wajahnya tersebut. Dasha mengambil beberapa lembar tissue kering dan basah. Mengelap dengan tissue itu sedikit make up yang masih menempel. Sebelum ia pergi ke dalam kamar mandi untuk membersihkan seluruh bagian wajahnya yang masih terdapat make up. Dasha benar-benar membersihkan seluruh tubuhnya. Membuatnya semakin harum dengan aroma kasturi dari sabun yang ada di dalam kamar mandinya. Tubuhnya seketika begitu beraroma wangi yang segar. Siapa pun yang berada di dekat Dasha, ia akan menikmati aroma kasturi yang lembut. Dasha ingat betul, jika Oscar begit
Dasha sudah tidak merasa malu lagi saat berjalan di dalam rumah hanya dengan celana dalam saja. Sudah tidak ada rasa malu lagi yang dirasakan oleh Dasha pada Oscar. Ia terlihat sudah terbiasa berpakaian minim di hadapan Oscar. Dasha pun menyambangi Oscar yang sedang memasak nasi goreng istimewa untuk sarapan pagi ini. Dia mencium aroma nasi goreng yang lezat. Sehingga Dasha tertantang untuk mencicipi nasi goreng yang dibuat oleh Oscar tersebut. Oscar pun sudah mulai tidak kaget melihat Dasha yang hanya mengenakan celana dalam saja di dalam rumah. Lingerie tipis yang menerawang dua gunung milik Dasha, seolah tidak ada artinya. Mengingat lingerie itu hanya menutupi bagian tubuh Dasha sampai pusarnya saja. Sementara sisanya, bisa terekspos oleh mata Oscar secara langsung. Oscar yang usil, seketika memukul pantat dari Dasha. Sedikit sakit, tapi Dasha suka dengan pukulan yang diberikan oleh Oscar pada dirinya. Sepertinya itu adalah pukulan yang lumayan keras. Tetapi Dasha menyukai apa y
Semuanya sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha yang sudah dikembalikan seperti semula. Di ruangan itu sudah terdapat Theo dan Romeo yang ingin kembali melihat wajah ibunya. Sudah berbulan-bulan keduanya tidak melihat wajah Dasha. Walaupun mereka sudah sering bertemu dalam balutan wajah Rena. Riska tidak kalah antusias untuk melihat wajah Dasha kembali. Riska merasa jauh lebih nyaman saat mengobrol dengan wajah Dasha. Di banding melihat wajah Rena. Seperti ada sedikit hal yang asing saat Riska melihat Dasha dalam balutan wajah Rena. Riska pun berharap operasi yang memakan waktu 18 jam ini, akan membuahkan hasil. Sehingga Dasha akan kembali dengan wajah aslinya. Rena dan Oscar juga sudah tidak sabar untuk melihat wajah Dasha kembali. Mereka pun merasa bahagia bisa mengendalikan wajah Dasha seperti sediakala. Tidak seperti awal, di mana wajah Dasha dibuat semirip dengan wajah Rena. Dengan proses operasi yang cukup panjang. Perlahan Oscar mulai melepaskan perban yang membalut waj
Satu panggilan telepon, langsung membuat Bintang terhentak. Perusahaannya dinyatakan bangkrut. Hal yang sudah di prediksi banyak orang itu pun benar-benar terjadi. Bintang benar-benar kehilangan semuanya begitu saja. Perusahaan yang sudah coba dimaksimalkan olehnya, kini sudah hancur dimakan oleh ulahnya sendiri. Bintang hanya bisa menangis dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Ini bukan hari yang paling berkesan, tetapi hari ini akan menjadi hari yang penuh pembelajaran. Bintang tidak akan pernah lupa dengan segala hal yang terjadi di hari ini. Bagaimana kehancuran yang dibuat oleh dirinya sendiri. Bintang pun hanya bisa menyesal dengan segala hal yang terjadi pada dirinya. Pikirannya benar-benar tidak bisa konsen lagi. Bagaimana pun ini menjadi kabar yang sulit untuk di terima oleh Bintang. Dia menangis dengan begitu derasnya. Ia teringat akan kata-kata yang selalu dia ingat. Bagaimana laki-laki tidak akan pernah menangis sampai dia sadar akan kesalahan terbesarnya. Mungk
Elisa benar-benar tidak menyangka dengan kejutan yang diberikan oleh Dasha dan Riska pada dirinya dan Oscar. Kejutan ini merupakan kejutan yang tidak akan pernah dilupakan oleh Elisa. Dasha menutup kedua mata Elisa dengan sebuah kain berwarna merah. Dasha pun menuntun Elisa masuk ke dalam restoran mewah yang sudah di pesan khusus oleh Dasha dan Riska sebagai tempat makan malam romantis antara Elisa dan Oscar. Tempat yang akan menjadi saksi bagi keduanya untuk kembali merajut cinta. Tidak hanya Elisa yang ditutup kedua matanya. Hal serupa juga dilakukan pada Oscar. Kejutan ini tidak hanya akan istimewa untuk Elisa saja, tetapi juga akan sangat berkesan bagi seorang Oscar. Sebab Oscar ingin menjadikan momen di malam ini sebagai momen yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh dirinya dan Elisa. Permohonan maaf yang sama sekali tidak akan pernah bisa dilupakan oleh keduanya. Saat Oscar dan Elisa sudah duduk di kursi mereka masing-masing, di mana keduanya saling berhadapan. Dasha dan R
Bintang langsung terhentak, saat melihat saham perusahaan miliknya anjlok. Tidak tanggung-tanggung, saham perusahaan Bintang berada di titik paling rendah. Itu benar-benar sinyal yang cukup bahaya untuk dirinya. Sebab dengan saham yang semakin terpuruk, kepercayaan investor terhadap perusahaan Bintang akan turun. Bukan tidak mungkin resiko bangkrut mengancam Bintang dan perusahaannya. "Saya melihat ini sinyal yang cukup buruk. Tapi kita tunggu sampai besok. Jika tidak ada perubahan, mungkin hal yang kita takutkan akan terjadi. Perusahaan ini akan kolaps dengan sendirinya." ucap salah seorang pegawai. "Sepertinya kita harus mencari pekerjaan lain. Aku sudah melihat tanda-tanda perusahaan ini akan bangkrut. Video kekerasan dari Pak Bintang pada Bu Irina, sepertinya menjadi penyebab semuanya. Seandainya tidak ada video itu. Mungkin perusahaan ini akan aman-aman saja. Tetapi semuanya terlihat akan hancur, sebab video itu benar-benar menghancurkan semuanya." sahut pegawai lainnya. "Mau
Satu perawat langsung berteriak histeris saat Irina coba memukulnya dengan sebuah piring. Perawat itu hampir pingsan dengan perlakuan yang diberikan oleh Irina. Dia ketakutan dengan apa yang dilakukan oleh Irina. Sehingga dia meminta pertolongan pada semua orang yang ada di rumah sakit. Perawat lain pun langsung masuk ke dalam ruang perawatan dari Irina. Mereka terlihat begitu penasaran dengan hal yang terjadi pada teman mereka. Ada sedikit masalah yang sedang dihadapi oleh perawat tersebut. Hingga dia berteriak dengan begitu kerasnya. Mungkin persoalan yang cukup pelik sudah terjadi. Mereka benar-benar terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Irina. Bagaimana Irina bersikap seperti seorang penjahat yang sedang menyandera tawanannya. Dia meminta semua orang untuk tidak mendekat, jika perawat itu masih ingin selamat. Irina pun tidak henti tertawa seperti orang gila. Tetapi wajahnya terlihat begitu murung. Tidak bahagia seperti biasanya. Tim dokter segera masuk untuk menenangkan kead
Bintang langsung menunjukkan wajah berseri saat bertemu dengan Dasha. Dia terlihat tidak bisa menahan perasaan gembira yang ada di hatinya saat melihat Dasha. Senyumnya terus terlihat begitu mempesona. Begitu juga dengan gesture positif yang coba ditunjukkan olehnya. Tidak ada sedikit pun hal yang membuat Bintang terlihat begitu bersedih. Padahal ia baru saja kehilangan bayi yang ada di dalam kandungan Irina. Tetapi semua itu sama sekali tidak membuat Bintang bersedih. Ia tetap gembira saat bertemu dengan Dasha. Dasha yang ingin mengakhiri hubungannya dengan Bintang. Siap membuat Bintang patah hati. Di mana ini akan jadi hari yang paling buruk dalam hidup Bintang. Ia harus kehilangan semua yang diharapkan. Begitu juga dengan hidup yang nyaris sempurna yang dimiliki oleh Bintang selama ini. Bagaimana Dasha akan membuat Bintang kehilangan arah dengan apa yang dilakukan oleh Dasha. Dasha tampil cantik di siang ini dengan sebuah gaun berwarna biru muda. Tidak hanya cantik, tapi juga se
Sebuah rencana sudah dibuat oleh Dasha. Di mana dia ingin membuat sebuah acara makan malam bertiga antara Oscar, Elisa dan dirinya. Dasha pun segera mengirim pesan manis pada Elisa untuk bertemu di salah satu restoran. Di mana mereka akan makan. Tidak ada penolakan dari Elisa. Dia terlihat antusias untuk bisa makan bersama d hasilkan Dasha dan Oscar. Apalagi ini akan jadi malam di mana Dasha akan menyatukan kembali Oscar dan Elisa. Malam yang akan indah sudah dirancang oleh Dasha. Berkoordinasi dengan Riska, Dasha berharap malam ini akan menjadi malam yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh Elisa. Serta akan jadi malam yang tidak akan pernah terlupakan oleh Oscar. Di mana hubungan keduanya akan kembali membaik. "Aku harap kamu bisa mendekorasi meja dengan indah. Kamu mencari bunga dan cincin yang istimewa untuk mereka berdua. Sehingga mereka bisa segera kembali menemukan buih cinta yang sempat hilang. Terutama cinta dari Oscar akan Elisa. Aku ingin mereka berdua bisa kembali ber
Irina tiba-tiba marah, saat seekor nyamuk hinggap di tangan kanannya. Nyamuk itu menggigit kuat tangan Irina. Hingga Irina mengerang kesakitan dengan apa yang dilakukan oleh nyamuk tersebut. Apalagi gigitan nyamuk itu menyebabkan bentol di tangan kanan Irina."Dasar nyamuk sialan. Untung saja kamu mengigit tanganku. Coba kamu menggigit perutku. Aku sudah pasti akan melakukan melakukan tindakan yang lebih keras padamu. Itu yang akan aku lakukan untuk menjaga bayiku. Jangan sekali-kali kamu menyakiti bayiku ini. Aku tidak ingin kamu menyakiti bayiku. Pergi sana, sebelum aku bunuh kamu dengan cara kejam." ucap Irina dengan suara keras. Suara Irina yang terdengar ke ruangan sebelah. Menciptakan sebuah situasi yang cukup sulit. Di mana ruangan sebelah yang sedikit sensitif, meminta Irina untuk tidak banyak bicara. Sebab suara Irina itu terdengar begitu mengganggu di telinga. "Kamu bisa mengecilkan suara kamu. Suara kamu benar-benar mengganggu anak saya yang sedang tidur. Bisa-bisanya kam
Suasana restoran yang begitu dipadati oleh pengunjung. Menjadi petaka besar yang harus dihadapi oleh Bintang. Banyak orang yang sengaja merekam video dari Irina yang melabrak Dasha. Video yang diupload oleh salah seorang pengunjung itu pun seketika menjadi buah bibir di internet. Orang-orang mulai bertanya perihal perlakuan yang dibuat oleh Bintang. Bagaimana Bintang justru terkesan membela selingkuhannya. Video itu semakin viral dan liar, setelah banyak spekulasi yang ada di sana. Belum lagi insiden dari Bintang yang mendorong Irina. Itu semakin menambah kesan buruk Bintang. Di mana banyak orang yang membenci aksi Bintang pada istrinya tersebut. Melihat apa yang dilakukan oleh Bintang adalah aksi yang tidak terpuji. Apalagi Irina saat ini sedang mengandung. Berbagai kecaman mulai datang pada Bintang. Akun media sosial Bintang pun mulai diteror dengan kata-kata yang tidak pantas. Mereka merasa Bintang adalah sosok yang menakutkan. Sehingga mereka meminta Bintang meminta maaf pada Ir