Mateo menatap Chloe dengan pilu. Dia ikut terpukul melihat air mata Chloe yang berlinang tanpa henti.“Freya adalah wanita yang kuat, dia pasti akan bertahan.”“Aku sangat menyayanginya. Dia berhak untuk bahagia.”“Iya, aku mengerti.”Mateo berusaha sekuat mungkin untuk menenangkan Chloe. Dielus-elusnya rambut Chloe dengan lembut."Makasih, sayang. Kamu sudah menemani aku di sini.""Sshhh... Kamu tidak perlu mengucapkan terima kasih. Aku akan selalu ada untukmu."Mateo menarik tangan Chloe dan mengecupnya lembut."Kita duduk di sana, yuk, sambil menunggu kabar tentang kondisi Freya."“Tidak! Aku mau di sini saja, biar gampang mendengar kalau terjadi apa-apa di dalam sana.”“Sayang, Magnus pasti akan memanggil kita kalau terjadi sesuatu. Lagi pula, kamu pasti akan lelah kalau berdiri seperti ini.”Chloe masih ingin menolak, tapi akhirnya dia menyerah juga dan menuruti nasehat sang suami. Mereka berdua pun duduk di sebuah bangku yang panjang dan menunggu dengan gelisah.*****"Suster, t
Beep…beep… beep…Suasana di kamar inap Freya yang tadinya menegangkan, kini berubah ketika monitor jantung mulai menunjukkan aktivitas yang lebih stabil.“Yes! Detak jantungnya kembali, Dokter! Kita berhasil!”Kalau tidak ingat bahwa dia sedang ada di rumah sakit, mungkin suster itu sudah menari-nari dengan riang.Para team medis menghembuskan napas lega. Mereka saling berjabat tangan untuk memberi semangat satu sama lain.***“Sayang, apa yang telah terjadi???” tanya Chloe saat melihat tim medis berlarian ke dalam kamar Freya.“Aku juga tidak tahu, babe. Mungkin mereka hendak memeriksa pasien?”“Tuhan, aku mohon, tolonglah Freya.”“Semoga dia baik-baik saja, Tuhan,” balas Mateo.Chloe yang tadinya sudah mulai tenang, kini kembali terguncang hatinya. Dia mondar-mandir di depan pintu kamar Freya. “Sayang, aku tahu kamu sangat khawatir saat ini, tapi tolong jaga kandunganmu. Aku tidak ingin terjadi apa-apa padamu.”Chloe akhirnya mencoba menenangkan diri begitu menyadari kebenaran dari
“Kami minta maaf karena baru datang sekarang,” ucap daddy dari Freya, Mr. Chriss.Magnus hanya mengangguk sedih, dia lebih memikirkan Freya saat ini dari pada apa pun juga..“Aku permisi sebentar,” ucap Mr. Chriss. Dia segera ke kantor khusus para dokter untuk memastikan bahwa anaknya mendapat dokter yang handal dan kompeten. Bukan tanpa alasan mereka datang terlambat hari ini, karena nenek dari Freya sedang sakit keras. Namun, mereka tidak berani memberitahukan kepada Freya tentang hal itu, karena takut putri mereka semakin kepikiran.“Mr. Danny, Aku mau tim yang terbaik untuk anakku.”“Jangan khawatir, kami sudah siapkan yang terbaik untuk anak Mr. Chriss.”“Terima kasih banyak. Maaf, karena kami tidak hadir di saat-saat kritis tadi.”“Apakah ada masalah yang terjadi?” tanya rekan sekerja Mr. Chriss, yaitu Mr. Danny. Mr. Chriss mengusap wajahnya dan menarik napas panjang. Lalu, dia mulai menceritakan semua yang terjadi, termasuk nenek Freya yang juga sedang terbaring di rumah saki
Setelah mengalami proses pemeriksaan yang lama dan melelahkan, akhirnya Freya diperbolehkan untuk kembali ke kamar inapnya. Aura kebahagian dan senyum kelegaan terlihat jelas di wajah-wajah orang-orang yang mengasihi Freya. Namun, Chloe, Magnus dan Mateo, harus rela menunggu giliran mereka untuk menjenguk Freya. Mereka mendahulukan kedua orang tua Freya. Mrs. dan Mrs.Chriss masuk dengan perlahan ke dalam kamar tempat sang anak dirawat. Freya tertidur lelap. Dia baru saja mengalami masa krisis yang lumayan panjang, pemeriksaan dan pengawasan yang ketat, tapi akhirnya kembali stabil. Wajahnya yang sejak semalam pucat pasi, kini mulai terlihat berwarna dan segar kembali.Dengan hati-hati, Mrs. Chriss menggenggam tangan Freya.“Hai, Freya darling! Apa kabar?” bisik sang mommy lembut. Dia tidak ingin mengusik waktu istirahat Freya.“Mommy di sini, darling. Oh iya. daddy-mu juga ada di sini. Kami berdua baru datang dan sempat menunggu di luar tadi, tapi sekarang, kami akhirnya menemanimu
“Mateo, Magnus, kalian tahu tidak, apa yang paling aku ingat saat ini?”“Ceritakan pada kami,” pinta Magnus. "Aku yakin, Freya pasti mendengar semua cerita kita dari alam bawah sadarnya,” ujarnya lagi penuh antusias.“Hmm, aku paling ingat saat Freya dan aku menghabiskan waktu bersama di bawah langit malam. Kami berpegangan tangan sambil bercerita tentang hidup dan semua kisah suka dan duka yang telah kami lalui bersama. Aku tidak pernah bisa melupakan kenangan itu, dan aku ingin melakukan hal itu lagi bersama Freya."Chloe berusaha tersenyum. Namun, air matanya kembali tumpah ruah ketika mengingat betapa indahnya persahabatannya bersama Freya selama ini. Mereka bahkan sudah seperti kakak beradik. Saking sedihnya, Chloe harus memeluk Mateo agar tangisannya tidak mengganggu Freya.Magnus ikut memeluk Chloe. Mereka bertiga saling berpelukan, dan menangis dalam satu harapan yang sama.“Terima kasih, untuk kalian berdua yang selama ini sudah menemani dan mendukung Freya. Aku sangat mengha
“Freya ingin berbicara dengan Chloe,” ucap Mrs. Chriss dari depan pintu.“Denganku?" ucap Chloe kaget dan hampir melompat dari sofa yang didudukinya."Iya, dia menunggumu di dalam.""Baiklah. Aku masuk dulu ya, sayang,” pamit Chloe kepada Mateo an segera menemui Freya.Chloe masuk dengan perlahan di dalam kamar inap tersebut dan menghampiri Freya yang terlihat sudah lebih baik dari sebelumnya. Freya yang masih terbaring lemah, tersenyum menyambut kedatangan sahabatnya itu.“Hello, my dear!” sapa Chloe dengan lembut. Dia memberikan pelukan yang panjang untuk Freya.“Hello, honey,” bisik Freya pelan. Sebuah senyuman mengembang di wajahnya yang masih terlihat letih.“Aku senang sekali kamu berhasil keluar dari masa kritis ini, Freya.” Chloe menatap Freya dengan penuh kasih sayang dan menggenggam tangannya.“Itu semua karena kamu, Chloe,” ucap Freya sambil mengerjap-ngerjapkan matanya dengan perlahan. Dia berusaha untuk menyesuaikan netranya dengan pencahayaan di dalam kamar itu.“Maksud
"Freya, aku sudah tidak sabar lagi untuk menyambut kepulanganmu. Maukah kamu tinggal bersamaku saat kamu keluar dari rumah sakit nanti?" tanya Chloe setelah semua tim medis meninggalkan mereka berdua.“M-maksud kamu?” Freya terlihat cukup kaget mendengar tawaran Chloe.“Aku ingin agar kamu dan Samuel tinggal bersama kami. Di sana akan ada yang merawatmu dua puluh empat jam (24), sehingga aku tidak perlu khawatir lagi setiap saat.”“Are you serious?”Chloe mengangguk sambil tersenyum lebar.“Yes, I am!”Air mata kebahagiaan mengalir di kedua pipi Freya. Dia tidak tahu harus berkata apa lagi. Tinggal bersama Chloe dan menghabiskan hari-hari bersama sahabatnya ini, pasti akan sangat menyenangkan.“Yes! Aku mau, Chloe. Aku mau tinggal bersama kalian. Samuel pun pasti akan sangat senang bila mendengar kabar ini.”Mereka berdua berpelukan dengan penuh haru. Bagi Chloe, tidak ada yang lebih membahagiakan saat orang-orang yang dia sayangi tinggal bersamanya.“Apakah kamu mau berbicara dengan
“Sayang, aku sudah bilang pada Freya untuk pindah ke rumah kita minggu depan?” ucap Chloe sambil bergelayut manja pada lengan suaminya. “Oh ya? Bagaimana reaksi dia? Apakah dia mau?”“Iya dong, dia bersemangat sekali dan sudah tidak sabar lagi untuk keluar dari rumah sakit.”“Syukurlah kalau dia mau. Aku ikut bahagia. Bagaimana kabar jagoan-jagoanku di dalam sana?”Chloe tersenyum lebar sambil mengelus perutnya. “Aku pikir, mereka sedang beristirahat sekarang.”“Bolehkan aku mengunjungi mereka malam ini?” tanya Mateo dengan tatapan nakal.“Hmm, kita lihat nanti ya.” Chloe hanya mengerling penuh arti pada suami tercintanya itu. Dia memang paling jago kalau menggoda Mateo. Hanya dengan kerlingan mata atau dengan menggigit bibirnya, Mateo bisa langsung klepek-klepek.Melihat reaksi dan jawaban sang istri, Mateo hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya. Dia juga tidak bisa memaksa karena Chloe masih dalam tahap pemulihan. Sebenarnya mereka sudah beberapa kali melakukan hal yang dilarang oleh