Home / Romansa / Terjebak Hasrat Bos Mafia / Bab 31. Senang Bertemu Denganmu Pak Teo

Share

Bab 31. Senang Bertemu Denganmu Pak Teo

Author: Capucinno
last update Last Updated: 2025-03-19 18:40:38

Tidak! Marahnya tidak bisa ditutup dengan uang. Meskipun Teofilano memberinya uang 1 Milyar dollar pun Viana tidak akan memaafkan pria itu yang mengajaknya keluar malam ini.

Teofilano meraih jemari Viana, menggenggamnya.

Bola mata Viana mencuat, dia merasakan sesuatu yang bulat bagian kepalanya, tebal bagian batangnya, kokoh. Jarinya saat ini menggenggam milik Teofilano! Jantung Viana berdebar. Matanya berlahan menoleh.

“Kamu tidak kangen ini?” Teofilano mengeratkan cengkaramannya, menuntun jari-jari lentik dan lembut Viana mengusap miliknya.

Degup jantung Viana tidak karuan, seperti habis dikejar anjing. Baru pertama kali ini dia menggenggam benda sialan itu. Sialnya dia ingin mengalihkan pandangannya, tapi tidak bisa. Inti Viana basah.

Viana kesal, Teofilano tahu kelemahannya. Beberapa saat lalu Galla tidak jadi menyentuhnya karena mendapat telpon dari seseorang yang katanya kecelakaan. Padahal Viana mendambakan itu meskipun takut.

Sekarang dia melihat milik Teofilano yang butuh per
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   32.

    Dada kiri Viana tertembak.“Viana!” Teofilano turun dari tempat tidur setelah sadar apa yang terjadi. Dia menatap tajam Cintya sebelum mengangkat tubuh Viana yang lunglai berlumur darah.“Pengacaraku akan mengurus perceraian kita,” ancam Cintya.“Sebaiknya begitu.”“Aku akan membunuhmu jika berani keluar dengan wanita sialan ini!” Cintya menangis.Teofilano tidak peduli. Dia membawa Viana keluar kamar, meskipun tahu resikonya. Hanya satu di otaknya saat ini, mengeluarkan peluru dari tubuh Viana secepat mungkin.Tubuh Viana mengigil, merasakan nyeri luar biasa di dada dan bahunya. Dia takut mati, tapi lebih takut lagi tertangkap wartawan.“Turunkan aku.”“Diam, Viana!”Dorr!“Ssshh!” Viana mendesis, peluru Cintya mengenai kakinya.Dorr! Dorr! Dorr!Tak peduli seberapa marah Cintya kepada Teofilano, dia hanya bisa melampiaskan kepada Viana—wanita selingkuhan suaminya. Sama halnya seperti kepada Lauren dan wanita-wanita lain yang pernah ditiduri Teofilano.3 tembakan Cintya meleset semua

    Last Updated : 2025-03-20
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 33. Wawancara

    “Tidak ada hubungan apa-apa diantara kami. Dia resepsionis saya,” jawab Teofilano, saat di wawancarai wartawan di King Palace Hotel pagi ini.Hari ini King Palace Hotel menjadi trending topik. Bukan hanya baku hantamnya, tapi juga scandal perselingkuhan Teofilano dengan Viana. Sebab wajah mereka tertangkap kamera ponsel pengunjung hotel.Viana yang baru stabil keadaannya, senang mendengar jawaban Teofilano di layar televisi. Dari tadi pria itu berhasil menutupi perselingkuhannya.Jawaban Teofilano sangat meringankan bebannya. Dengan begini, dia tak perlu cemas sampai migrain mencari alasan untuk Galla, keluarga dan kakeknya“Tapi menurut keterangan istri anda, anda mengencaninya dalam 2 tahun terakhir?” tanya seorang wartawan perempuan.Astaga, kepala Viana kembali migrain mendengar pertanyaan wartawan yang semakin lama semakin tajam. Tapi dia percaya Teofilano bisa menjawab pertanyaan itu dengan cerdas. Seperti yang dari tadi pria itu lakukan.“Boleh ditanyakan ke suaminya, pengusaha

    Last Updated : 2025-03-22
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 34. Pikiran

    Viana kesal ucapan Teofilano benar. Yang membuatnya tidak bisa melupakan Teofilano adalah kepiawaiannya memainkan titik C, G, dan A nya, sehingga dia tahu nikmatnya sebuah sentuhan. Apalagi pria itu pria pertama baginya.Tapi, perempuan waras mana yang meninggalkan suami dan berlari ke pria lain karena urusan batin?Norma mana yang akan membenarkannya?Apalagi Galla sudah merawatnya siang malam. Tidak. Viana tidak bisa melakukan ini.Ceklek“Pagi Viana!”Fokus Viana teralihkan. Dia tersenyum kepada pria paruh baya berpakaian serba putih yang baru masuk ke dalam kamar rawat inapnya. Di belakangnya seorang suster dengan menggunakan masker.“Pagi Dokter Andrew.”“Gimana, ada keluhan?”“Sakit,” keluh Viana. Dia memang merasakan nyeri di dada.Dokter Andrew tertawa. “Sudah minum obat?”“Belum, Dok,” sahut Viana.“Coba nanti diminum dulu obatnya, kalau masih sakit, tambah dosis.”Sementara suster menegecek infus Viana, Dokter Andrew bertanya. “Sudah berapa lama?”“Apa, Dok?” Vian tidak paha

    Last Updated : 2025-03-22
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 35. Menstruasi

    “Kenapa Bapak tidur di sini?!” nada Viana mulai tinggi.“Mau buat saya mati?!” imbuh Viana.Viana tidak habis pikir, Teofilano benar-benar tidak memikirkan nasibnya yang sudah mengenaskan setelah ditembak Cintya. Terpaksa Viana turun dari ranjang, karena tidak mau dekat-dekat dengan Teofilano lagi.Sembari menyeret tiang infus dan kaki kanan, Viana mendekati Teofilano yang tidur di ranjang. Dia akan memaksa Teofilano keluar dari kamarnya karena takut Cintya datang tiba-tiba seperti semalam.Viana menarik tangan Teofilano. “Kalau Bapak sayang sama saya, tolong pergi dari sini!”Viana benar-benar takut Cintya tiba-tiba muncul dan menembaknya lagi. Belum lagi jika Galla atau kakeknya datang. Bisa tamat riwayatnya.Viana salah perhitungan. Dia mendekati singa yang sedang marah. Dalam sekejab tubuhnya yang lemah sudah berada di bawah kungkungan Teofilano.“Justru karena sayang, aku harus di sini.”Viana cemas, jari pipih Teofilano mulai melepas kancing bajunya satu persatu.“Bapak nggak sa

    Last Updated : 2025-03-24
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 36. Sakit

    Viana memaksa diri memejamkan mata sebab obatnya tidak akan bekerja jika dia tidak tidur.Meskipun tidak mudah memejamkan mata di tengah hantaman perut yang seperti lubang sebesar ember, pinggang seperti putus dan paha linu, tapi Viana berusaha tidak mempedulikan rasa sakitnya.Seperti biasa, dia berusaha mengosongkan pikiran. Setiap gelombang sakit itu datang, dia melarang otaknya merespon. Tangannya berhenti memijit paha, tapi masih meremas perut. Entah kenapa, hangatnya telapak tangan mengurangi rasa sakitnya.Setelah beberapa lama, Viana merasa intensitas sakitnya berkurang, pertanda obat mulai bekerja. Tubuh Viana lemas setelah melalui sakit luar biasa, namun dia senang sebentar lagi penderitaannya berakhir.Melihat Viana sudah tenang dan tidur, Teofilano keluar kamar. Dia melihat Reynhart dan beberapa anak buahnya berjaga. “Kalian sudah sarapan?”“Belum, Pak,” sahut Reynhart mewakili teman-temannya.“Pergilah bergantian.” Perintah Teofilano yang langsung diiyakan oleh Reynhart.3

    Last Updated : 2025-03-25
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 37. Libido Saat Mens

    Perawat itu melongo melihat Dokter Dante yang selama ini terlihat tegas terhadap aturan malah menemani Teofilano merokok. Ya, mereka berdua merokok di depan poster dilarang merokok. Dia pergi sebelum mendapat masalah.Teofilano melirik sekilas punggung perawat itu. “Saya butuh baju ganti untuk pasien di dalam dan kain pel.”Lantai kamar Viana memang kotor terkena darah menstruasinya. Begitu pula bajunya.“Baik, Tuan. Ada yang lain?” tanya Dokter Dante.“Itu saja.”“Stevi!” Dokter Dante segera memanggil perawat senior itu. “Tolong ambilkan baju ganti untuk Nona Viana dan panggilkan Office boy untuk membersihkan kamarnya.”Stevy menghela nafas tajam sebelum menghembuskannya. Sadar, dirinya sedang diincar Teofilano gara-gara menegur masalah rokok. “Ya. Dok.”“Saya mau dia yang ngepel,” ucap Teofilano.Dokter Dante segera meralat perintahnya. Tidak memberi ruang bagi Stevy yang keberatan karena sedang sibuk mengurus 5 pasien lansia.Sembari menunggu Stevi, Teofilano menceritakan keadaan V

    Last Updated : 2025-03-25
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   38. Galau

    Glek!Cairan kental Teofilano tertelan. Viana marah karena rasanya tidak enak. Dia memukuli perut six pack Teofilano.“Jilat, Viana!” Teofilano benar-benar ingin Viana menuntaskan tugasnya hingga tetes terakhir.Satu jam berlalu. Viana menatap makanan di depannya tapi tidak bisa menelan. Meskipun sudah menetralkan lidahnya dengan mouthwash, tapi rasanya menancap di pikiran.Viana lari ke toilet. “Huek!” masih tidak percaya dengan apa yang barusan dia lakukan.Selama menikah, Viana tidak pernah membahas nafkah batin dengan Galla kecuali saat menstruasi. Karena di moment itu libidonya sedang tinggi. Dan jawaban Galla sangat menyenangkan hatinya. Pria itu akan berkata “Siapa yang tidak mau sama kamu, aku mau.”Nyatanya, meskipun siklus itu berulang, Galla lupa dengan ucapannya.Viana kembali ke meja makan. Bagaimanapun dia harus menelan makanan itu karena ada obat yang perlu dia minum.“Dari mana kamu belajar?” Teofilano masih surprise.“Ilham.”Teofilano tertawa. Perempuan seperti Vian

    Last Updated : 2025-03-25
  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 39. Depresi

    Viana mengeluarkan tiket bioskop yang dia temukan di saku kemeja Galla, dia letakkan di dashboard mobil lalu pergi. Hati Viana sakit. Galla punya waktu untuk nonton dengan orang lain, tapi tidak punya waktu dengannya.Tapi sakit hatinya tak bertahan lama, sebab dia menyimpan dosa yang lebih mengerikan dibanding tiket bioskop itu. Perselingkuhan.Meskipun terlihat tenang, Viana depresi. Itulah kenapa moodnya swing, selain dasarnya sudah moody. Dia heran, sudah seminggu sejak Galla menjenguknya di rumah sakit, 24 jam sejak dia kembali ke rumah ini, pria itu tidak pernah bertanya tentang berita perselingkuhannya dengan Teofilano. Apa separah itu sikap tidak keponya?Memikirkan Galla, Teofilano, Cintya, dan bayangan ketika dirinya tertembak, semua itu membuat kepala Viana hampir pecah. Disaat yang sama dia harus bersikap seolah tidak terjadi apa-apa karena belum berani mengklaim ingatannya pulih.“Viana, tunggu!”Viana membalik badan, sebagai bukti tidak sakit hati. “Kenapa?”Mata adalah

    Last Updated : 2025-03-26

Latest chapter

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 76. Tipping 800 Dollar

    Viana teringat Teofilano. Minuman alkohol inilah yang dulu dia lihat di meja kerja pria itu di mansion, saat dia ingin mencegah kehamilan.Alkohol bukan kebutuhan primer. Bahkan masih tidak layak disebut kebutuhan tersier. Tapi bos mafia itu rela membuang uang banyak untuk sesuatu yang bukan kebutuhan dasar.Itu artinya Teofilano cukup kaya. Karena tidak mungkin minum seharga jutaan dollar kalau uangnya pas-pas an.Viana tersenyum simpul. Meskipun pria itu kaya dan berkuasa kini hobinya menciumi intinya dan mengatakan suka dengan aromanya yang khas. Lalu mengigiti pahanya sebelum akhirnya memasukinya.Teofilano memang sangat menjijikkan saat di ranjang. Baik perkataan maupun perbuatan. Sampai kadang Viana ingin mencabuti rambut kepala pria itu satu persatu sampai habis.Kesal, kapok campur jadi satu di hati Viana. Karena dia baru bisa keluar dari ruang VIP jam 9 malam.“Viana.”“Ya, Mr?”“Next aku mau kamu yang temani aku lagi.”“What?!”Viana benar-benar tidak percaya masih ada next.

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 75. 3,7 Juta Dollar Per Gelas

    Bagi Viana yang tidak pernah menemani orang minum, melihat kepala Mr Fox ambruk ke meja dikira mabuk, padahal pria itu baru kehilangan koordinasi.“Lagi.”“Tapi—"Mr fox menatap Viana kesal, perempuan ini berani mengatur hidupnya.“Kamu mau menghabiskan sisanya?”Viana menggeleng. Agak takut dengan tatapan muak dari Mr Fox.“Kalau begitu tuang minuman itu ke gelas, sekarang!”Viana gemetar Mr Fox tiba-tiba menyentaknya. Padahal tujuannya mengingatkan agar pria itu tak berlebihan mengkonsumsi alkohol.Akhirnya, Viana kembali menggunakan kedua tangannya untuk menuang isi botol itu ke dalam gelas. Karena botol itu berat, isinya 5 liter.Viana merasa Mr Fox sudah sinting karena pengaruh alkohol. Beberapa detik lalu pria itu menyentaknya dengan nada tinggi, seperti orang marah. Tapi sekarang senyum-senyum melihatnya, sepertinya hati pria itu senang setelah meluapkan emosi padanya.“Kamu tahu berapa harga pergelas minuman ini?”Viana menggeleng.“3,7 juta dollar pergelas.”Rahang Viana jatu

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   bab 74. Mr Fox

    “Wah, hebat sekali kamu. Kecil-kecil jago bisnis,” puji Galla.Jika Reyna malu dipuji seorang Galla, pebisnis muda yang sukses menyulap Galardi Kitchen dari 3 cabang menjadi 9 cabang dalam waktu kurang dari 5 tahun, Vonny menatap Galla sebal karena saat ini merangkul pundak Viana—perempuan miskin, bodoh, dan tak berguna itu.Reyna memang layak dipuji dan dibanggakan. Usianya masih 19 tahun, baru lulus SMA, tapi sudah punya bisnis online shop yang sukses. Bisa beli apartemen serta mobil dengan uangnya sendiri.“Itulah pentingnya latar belakang keluarga. Keluarganya pebisnis semua, makanya Reyna jago bisnis. Coba kalau orang tuanya buruh cuci dan sopir angkutan umum, anaknya pasti gak bisa apa-apa. Gak mampu otaknya buat melihat peluang dan cari uang.”Deg!Viana merasa tersindir. Setelah bisnis toko lampu orang tuanya bangkrut, mendiang Ibunya—Hesti Tanama memang menjadi buruh cuci baju dari rumah ke rumah, dan mendiang ayahnya—Adnan Tanama menjadi sopir bis milik pemerintah.Kalau diri

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 73. Belajar Rela Hati

    Mata coklat Viana memperhatikan pesawat yang sedang take off. Kalau boleh teriak, dia ingin menyuruh Teofilano turun dari pesawat itu atau jangan pergi selama itu.Tapi Viana hanya bisa menelan semua itu sendiri. Karena sadar Teofilano sedang melakukan tugasnya sebagai suami.Sebenarnya sudah lama Lauren meminta Teofilano menemuinya. Tapi baru kali ini Teofilano sempat.Teofilano berani meninggalkan Viana karena Cintya sudah dia kurung di rumah sakit jiwa dan Tiger tidak berkutik setelah Teofilano menemukan bukti bahwa pembunuh berantai yang selama ini memutilasi korbannya setelah diperkosa adalah Tiger.Viana memarkir mobil milik Teofilano di KIC. Segera dia temui Dion yang sedang mengopi di pos satpam malam ini.“Dion, ini kunci mobil Bapak.”Dion bingung. “ Kenapa dikasih ke aku? Kan bapak suruh kamu pake selama Bapak nggak ada.”“Tahu. Tapi aku nggak mau. Nih.” Viana menyuruh Dion menerima kuncinya.Viana masih cukup waras. Bawa mobil Teofilano pulang ke rumah sama dengan minta d

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 72. Sah Jadi ...

    Teofilano mendorong piring Viana. Menyuruh perempuan itu menghabiskan makanannya. Begitu pula dengan dirinya.“Sudah jam 1 siang, saya harus kembali,” ucap Viana.“Nanti malam aku ke Irish menemui Lauren.”Viana memasukkan baju dan lain-lain ke dalam koper yang akan dibawa Teofilano. Sementara pria itu menelpon Lauren.“Aku sudah beli semua pesanan kamu. Semua sudah masuk ke dalam koper,” ucap Teofilano usai melirik hasil pekerjaan Viana.Lauren memesan beberapa makanan khas Triodes dan restoran KIC. Sebab itu Teofilano membawa koper besar, padahal baju yang dia bawa hanya 3 pasang.Teofilano memang tidak suka bepergian dengan membawa banyak barang, dia lebih suka bawa uang, sesampainya di tempat biasanya beli baju dan baju kotornya dia buang ke tempat sampah.“Makasih, Honey. Aku gak sabar ketemu kamu,” ucap Lauren manja.“Aku juga.” Teofilano memperhatikan Viana yang memasukkan charger, laptop, parfum dan waxnya ke dalam tas. Kini perempuan itu usai dan duduk di sofa membuka ponsel.

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 71. Malu Hati

    “Makasih Rumi,” ucap Teofilano.“Ya, Pak.” Rumi meninggalkan Viana dan majikannya setelah menyiapkan makan siang untuk mereka.Teofilano menuang beberapa sendok daging sapi ke piring Viana. “Hari ini kamu membuatku surprise sampai tidak tahu harus memberimu SP atau penghargaan.”Viana menyumpit nasi dan memasukkan ke dalam mulut sembari menunduk. Begitu pula dengan daging sapi lada hitam di depannya, dia masukkan satu persatu ke dalam mulut dengan kepala menunduk.Tadi saat memperkosa Teofilano tidak semalu ini, kenapa sekarang malunya minta ampun?Rasanya Viana tidak mampu menghadapi sisa hari.Ah! Tidak. Yang dia rasakan saat ini bukan cuma malu tapi juga merasa telah kurang ajar kepada CEOnya itu. Harusnya dia tak melakukan hal tak wajar bin stupid itu.“Lihat aku, Viana.”Viana tak menjawab apalagi melihat pria itu. Dia sedang menghalu andai bisa menghilang seperti jin detik ini.Cowok menyatakan cinta duluan itu wajar. Tapi cewek menembak cowok, memalukan. Apalagi dalam hubungan

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 70. Masih Hari Pertama

    “Kamu angkat telpon Bapak,” perintah Luigi kepada Viana.Rahang Viana jatuh, dia belum sempet menjawab tapi kepala resepsionis itu sudah mengangkat telpon dari luar duluan. Tapi kemudian bersyukur, ternyata telpon dari luar orang yang tanya-tanya paket wedding, hal yang belum dia kuasai.Luigi menerangkan sedikit karena departemen marketing sedang diluar kantor untuk makan siang.Terpaksa Viana mengangkat telpon dari nomor ekstensi 201 itu.“Ya, Pak,” sahut Viana sembari menatap Adam. Suaranya agak kaku mengingat apa yang beberapa saat lalu dia lakukan ke pentolan silent killer itu. Tadi saat berbuat dia tidak berpikir karena terbawa keadaan, sekarang baru mikir tidak seharusnya dia begitu.“Pak … ada yang bisa saya bantu?”Viana bingung, Teofilano memutus sambungan tanpa sepatah kata.“Kenapa Bapak?” tanya Lolita.Viana mengedikkan bahu. “Gak ada ngomong apa-apa. Mungkin maunya diangkat Kak Luigi atau Kak Lolita.”“Ngusir aku kayaknya,” Adam perasaan.Sementara Adam pergi Viana jadi m

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 69. Hari Pertama

    Viana kembali ke konter resepsionisnya dengan wajah penuh tanda tanya. Hal apa kira-kira yang membuat Galla tiba-tiba dingin dan mendiaminya. Memang ini pertanyaan bodoh yang pernah terlintas dalam benaknya setelah melakukan dosa bersama Teofilano, tapi tetap saja ingin tahu.“Woi! Ngelamun aja!”Viana menjingkat tiba-tiba ada yang menepuk bahunya dengan suara nyaring. Tangannya gatal untuk tidak memukul lengan pria yang dari dulu suka menggodanya itu.“Kenapa sih Pak Adam hobi banget kagetin orang?!” Viana emosi, benci di kageti.sAdam cekikikan sembari mengikuti Viana yang masuk ke lobby KIC, senang cewek cantiknya kembali. Sebenarnya di KIC bertabur cewek cantik karena Bos mereka—Teofilano membuat aturan jelas untuk terima karyawan yaitu harus good looking.Meskipun cuma SMA seperti Viana, asal cantik dan seksi pasti ketrima kerja di KIC, dari pada lulusan S2 dengan wajah hancur dan body ala kadar.Tapi khusus Viana, selain kecantikannya mirip Lauren, dia tidak merokok, minum alkoh

  • Terjebak Hasrat Bos Mafia   Bab 68.

    Viana termangu di salahpahami oleh Teofilano.Entah setan mana yang merasuki Viana, urat malunya tiba-tiba putus. Sudah diperlakukan seperti itu, tangannya masih meraih kembali milik Teofilano yang sudah mengecil dari tadi.Membelai lembut dan penuh kasih sayang ketika Teofilano tidak lagi menolaknya. Viana berhenti ketika benda itu diameternya mengetarkan jantung. Benar-benar ingin benda itu menggantikan jari Teofilano.Viana menatap mata Teofilano. “Aku mohon … masukin ….”Alih-alih mendengarkan Viana, Teofilano terus memainkan lubang peranakan yang basah itu dengan penuh nafsu. Semakin Viana tersiksa, semakin berkurang amarahnya. Setidaknya sampai beberapa detik kemudian.Jika memohon tidak di dengarkan, maka jalan satu-satunya main hakim sendiri. Viana mendorong Teofilano sekuat tenaga hingga pria itu mundur beberapa langkah. Jangan menindas orang yang lemah.Viana baru keluar dari ruang kerja Teofilano pukul 12 siang. Berjalan layaknya tidak terjadi apa-apa, padahal baru saja mel

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status