Share

Bab 23 : Malam Pertama

Divya kuat dengan keinginannya. Wanita itu memilih bungkam tanpa kata dan menunggu Ivy di kostannya. Ghazi pun tidak ada pilihan. Ia juga tidak mau memaksa gadis itu meski dia mau dan bisa melakukannya.

Saat jam diangka lima lebih dua puluh menit, Ivy terlihat turun dari ojek. Wanita keriting bertubuh sedikit gempal itu sudah bisa melihat dua manusia terlantar di pelataran kostan.

“Ivy!” teriak, Divya. Ia lekas berlari dan menubruk tubuh sahabatnya. Dia tidak sabar untuk bercerita banyak hal tentang hari ini.

“Woah!” Ivy terkejut. Dia sedikit terhuyung. Kemudian membalas pelukan erat Divya.

“Sorry, aku nggak tahu kamu bakal dateng. Bang Gan juga nggak bilang kalau kalian nunggu di sini. Udah lama?”

“Udahlah! Dari jam satu gue nongkrong kagak jelas di sana. Mana— panas! Aus juga!” keluh Divya.

Hal itu cukup menimbulkan pertanyaan besar di kepala Ivy. Kenapa Divya tidak menyusulnya di kampus saja? Kenapa juga gadis itu tidak membeli minum jika memang haus? Kenapa justru tetap duduk dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status