Beranda / Romansa / Terjebak Di Antara Para Lelaki Tampan / Bab 41. Undangannya Masih Berlaku

Share

Bab 41. Undangannya Masih Berlaku

Penulis: Diana Mogami
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-08 20:03:21

Hari-hari berikutnya giliran Rama dan Raihan yang membuntuti adik mereka. Namun, sama seperti pengintaian Rasya, keduanya gagal menemukan lelaki yang menjadi pacar sang adik. Raika seperti biasa pergi bersama Hani dan Bu Dina untuk makan siang di tempat yang berbeda. Namun, lelaki yang mereka cari tidak pernah muncul.

“Cowok itu nggak ada?” tanya Rasya ketika giliran Raihan mengintai selesai.

Raihan menggelengkan kepala yakin. “Apa cowok itu emang jarang ketemu sama Adek, ya? Kamu dan Rama kemarin juga nggak lihat cowok itu muncul, kan.”

Rasya menghela napasnya. Memikirkan ucapan Raihan, tapi entah mengapa lelaki itu merasa ada yang mengganjal. Tapi, apa?

“Bisa jadi, sih. Tapi, menurut aku mereka pasti sering makan siang, Rai. Aku yakin, waktu makan siang adalah kesempatan mereka bisa ketemu di luar,” simpul Rasya.

Saat ini keduanya sedang berada di kamar. Membicarakan hal ini di ruang tamu hanya akan membuat ibu mereka curiga.

Raihan menganggukkan kepala ikut menyimpulkan. “Kamu bene
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Di Antara Para Lelaki Tampan   Bab 42. Kepulangan Aidan

    Aidan sudah sampai di Jakarta. Tak lupa lelaki itu mengabari Raika. Ia tak ingin kekasihnya itu merasa khawatir.Perjalanan menuju Jakarta hampir memakan waktu enam jam. Aidan lupa, jika hari sabtu adalah waktu di mana orang-orang senang menghabiskan waktu di luar rumah. Bahkan saat di tol, mobil yang dikemudikan oleh supir keluarganya ini tak bergerak selama satu jam. Macet total.Aidan sampai di rumahnya saat adzan maghrib berkumandang. Setelah mengucapkan terima kasih pada supirnya, Aidan masuk ke rumah dalam keadaan lelah. Padahal bukan dia yang mengemudi.Aidan duduk di sofa ruang depan setelah mengucapkan salam. Seorang pembantu datang dengan membawa minuman hangat untuk Aidan.“Makasih, Mbok,” ujar Aidan.“Sama-sama, Den.”Sang pembantu kembali ke dapur. Paman Aidan, Faris, datang menyambut ponakannya. Aidan segera berdiri dan menyalami pamannya.“Macet banget, ya, Lek?” Tanya sang paman melihat raut lelah Aidan. Keduanya kembali duduk di sofa berseberangan.“Banget, Paman. Di

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-12
  • Terjebak Di Antara Para Lelaki Tampan   Bab 43. Terpana Sedikit, Boleh, Kan?

    Raika sedang bertelepon dengan customer ketika pintu ruangannya diketuk oleh Aidan. Perempuan itu menoleh sekilas ke arah pintu lalu tersenyum pada Aidan. Raika menunjuk telepon tanda ia belum bisa diajak bicara. Aidan hanya mengangguk mengerti. Setelah sapaan singkat itu, Raika tak lagi memperhatikan. Hanya terdengar suara Bu Dina dan Hani yang menyambut Aidan. Namun, samar-samar Raika mendengar suara yang berbeda di ruangannya. Mencoba fokus, Raika kembali pada customernya. Akhirnya telepon itu selesai, sekarang saatnya bertatap muka deng- Hik… Raika cegukan seketika kala melihat seseorang yang duduk di samping kekasihnya. Lelaki berkumis dan sedikit janggut yang terlihat sama tampannya dengan Aidan. Tidak, lelaki itu sedikit lebih tampan dengan kharisma wibawa yang dibawanya. Aidan tertawa melihat reaksi Raika pada Haidar. Lelaki itu sudah memperkirakannya. Karena dulu, Raika memiliki reaksi yang sama ketika mereka berkenalan pertama kali. “Kenapa, Ka? Lo kedinginan?” tanya H

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-14
  • Terjebak Di Antara Para Lelaki Tampan   Bab 44. Tamu Misterius Ayah

    Raika pulang dengan rasa lelah dan kesal yang menumpuk. Perjalanan pulangnya penuh hambatan. Di tengah perjalanan ada truk yang mengalami patah as roda hingga menyebabkan kemacetan parah. Belum lagi para pemotor yang seenaknya menutupi jalan. Padahal sudah ada polisi yang mengatur jalan.Gadis itu menuju dapur untuk minum. Rasa lelah ini menyebabkannya dehidrasi. Segarnya air segera memenuhi tenggorokannya yang kering.“Dek,” panggil Raihan ketika Raika masih meneguk gelas keduanya.Gadis itu hanya berbalik dan menatap kakaknya.“Ini siapa?” tanya Raihan pada foto di ponselnya.Raika memajukan wajahnya untuk melihat foto itu lebih jelas. Gadis itu mengangguk jumawa dalam hati. Seperti tebakannya, salah satu dari kakak-kakaknya pasti akan bertanya mengenai foto tersebut.Itu adalah foto tadi siang. Foto saat seluruh pegawai PDP Bandung makan siang bersama Haidar. Raika memang ingin memasang foto tersebut di statusnya. Dan gadis itu sengaja memasang foto di mana tidak ada Aidan di sana.

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-18
  • Terjebak Di Antara Para Lelaki Tampan   Bab 45. Surprise!! Brother Brother!!

    Ketiga pasang mata itu masih terpaku menatap Aidan dengan pandangan tidak percaya. Apa yang dilakukan lelaki ini di rumah mereka? Dan bagaimana Aidan tahu rumah mereka? Tunggu, apa-"Oh, Nak Aidan sudah datang." Suara Bandi membuyarkan pikiran-pikiran tanda tanya ketiganya. Meski masih membisu, ketiganya menggeserkan badan ke samping agar Bandi bisa melihat sosok Aidan."Iya, Pak," balas Aidan seraya membungkuk. Menahan gugup karena ditatap intens oleh tiga kakak Raika."Aduh, akhirnya si Kasep datang ke sini juga," ujar Shinta riang seraya menghampiri Aidan. Lelaki itu mencium tangan orang tua Raika bergantian."Ayo, masuk," ajak Bandi tanpa menghiraukan wajah keheranan ketiga anak lelakinya. Walau sebenarnya dalam hati Bandi tahu, banyak pertanyaan di kepala anak-anaknya.Aidan menatap ketiganya dan memutuskan untuk mengulurkan tangan. “Halo, Kak. Apa kabar?” tanya Aidan seraya mengulurkan tangan pada Rasya.Lelaki itu memperhatikan tangan Aidan. Dengan kaku Rasya menyambut tangan

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-25
  • Terjebak Di Antara Para Lelaki Tampan   Bab 46. Ternyata Seperti Itu

    Selama hampir dua minggu ini, baik Rasya, Raihan, dan Rama berusaha mencari siapa lelaki yang menjadi kekasih Raika. Dari memasang kamera tersembunyi hingga mengikuti sang adik. Belum lagi mereka menanyakan hal itu pada dua sahabat Raika. Namun, semua hasilnya nihil. Tak pernah ada jawaban pasti.Lalu, hari ini datang lelaki yang dikatakan sang ayah sebagai tamunya. Dan dengan entengnya Bandi mengatakan jika Aidan, lelaki yang pernah menolong Rama ini adalah kekasih adik mereka? Apa ayah mereka sedang bercanda? Bagaimana bisa-?Teriakan ketiganya membuat kopi yang baru akan Raika sajikan di atas meja hampir tumpah. Untung Aidan cepat menyangganya hingga cangkir kopi tersebut terselamatkan.Shinta yang berada di dapur tergopoh-gopoh datang dengan tangan yang masih basah. Ia terkejut mendengar teriakan tersebut. Sementara Aidan menutup kedua matanya, tidak menyangka jika ketiganya akan berteriak sekencang ini.“Aduh, kalian teh berisik pisan!! Kenapa teriak-teriak gitu sih?! Malu-maluin

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-27
  • Terjebak Di Antara Para Lelaki Tampan   Bab 47. Perselisihan

    Raika masih duduk di sofa dengan tatapan kosong dan pikiran menerawang. Aidan sudah pulang satu jam yang lalu. Pikirannya bermuara pada dua kakaknya saat ini. Raika tahu Rasya dan Raihan sudah kecewa padanya. Gadis itu tak menyangkalnya.Namun, hati Raika sedikit terobati ketika mendengar Rama tidak melarang hubungannya dengan Aidan. Ada perasaan lega di hatinya. Setidaknya, ada satu kakaknya yang mendukung hubungannya dengan Aidan.Melihat anak perempuannya termenung membuat Shinta menghampiri Raika. Bandi sekarang berada di kamarnya untuk tidur siang, beliau tidak mau ambil pusing dengan tingkah kekanak-kanakan anak sulungnya.“Adek masih kepikiran sama yang tadi?” tanya Shinta seraya mengelus lembut punggung Raika.Sedikit tersentak Raika menoleh pada sang ibu dengan senyum lesunya. “Iya, Bu. Gimana kalau Kak Rasya tetep nggak setuju sama hubungan aku dan A Aidan? Ibu kan tahu sendiri kalau Kak Rasya udah nentang nggak ada yang bisa ngalahin, kadang Ayah juga angkat tangan."Shinta

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-31
  • Terjebak Di Antara Para Lelaki Tampan   Bab 48. Pertengkaran di Rumah

    Semua atensi kini beralih pada Bandi yang melangkah memasuki ruang tamu. Shinta, dengan wajah sendu mengikuti di belakang. Anak-anak mereka memang sering bertengkar, tapi tak pernah sampai seperti ini.“Kamu ini apa-apaan sih?! Teriak begitu di depan adik kamu!” bentak Bandi membuat Rasya terdiam seketika. Namun, raut marah lelaki itu masih terpampang di wajahnya.Rama menarik mundur Raika. Lelaki itu membawa Raika pada sang ibu. Sepertinya perselisihan ini akan berlanjut.“Ayah juga apa-apaan? Kenapa Ayah setuju gitu aja Adek pacaran sama cowok itu?” tanyanya dengan nada kecewa pada Bandi.“Emang apa yang bikin Ayah harus nggak setuju sama Aidan? Kamu ini terus aja mengada-ngada tiap Adek punya pacar. Ayah paling nggak ngerti sama sikap kalian yang begini.” Bandi menatap ketiga anak lelakinya bergantian.“Kakak nggak mengada-ngada, Yah. Ayah juga baru ketemu dia sekali, kan? Apa Ayah yakin dia itu cowok yang baik untuk Adek?” Rasya terus mendesak sang ayah tanpa takut.Bandi menggele

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-04
  • Terjebak Di Antara Para Lelaki Tampan   Bab 49. Niat Terselubung Rasya

    Seperti yang ia katakan pada Raihan kemarin, hari ini Rasya akan menjalankan rencananya. Selesai dengan pekerjaannya, Rasya segera meluncurkan motornya ke kawasan kantor Raika bekerja. Dengan semangat baru, lelaki itu siap dengan misinya yang baru juga.“Hati-hati, Chef,” ucap salah satu bawahan Rasya ketika ia berpapasan dengan bawahannya di lahan parkir.“Iya, kalian juga,” balas Rasya ramah seraya menuju motornya.Rasya berhenti tak jauh dari kantor PDP. Lelaki itu menunggu hampir setengah jam sampai seseorang yang ia tunggu keluar. Rasya melihat sang adik sudah keluar dari parkiran dan pergi berlawanan arah dari tempatnya menunggu.Kini, matanya mengawasi mobil yang baru keluar dari lahan parkir. Orang inilah yang sedang ia tunggu. Setelah menunggu kendaraan yang ditumpangi orang tersebut hampir melewati Rasya, lelaki itu segera menghentikan mobil tersebut.Adegan yang cukup berbahaya, tapi Rasya tidak peduli.“Aduh!” pekik orang tersebut. Suara seorang wanita. “Hati-hati dong, Ma

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-13

Bab terbaru

  • Terjebak Di Antara Para Lelaki Tampan   Bab 55. Harus Gimana Sekarang?

    “Kamu nggak lagi ngelindur kan ngomong kayak gini?” Raihan mendelik tajam pada Rama yang duduk di sampingnya. Sementara Rasya menatap dalam diam, tapi jelas sangat menusuk. Rama menggelengkan kepalanya seraya menatap bergantian pada kedua kakaknya. “Aku nggak lagi ngelindur atau bercanda, Kak. Aku serius sama ucapan aku.” Rasya mendesah setengah gusar. “Apa karena pacar Adek udah pernah nolongin kamu waktu itu, jadi sekarang kamu balas dengan ngedukung mereka?” Rama melipat bibirnya karena ucapan Rasya cukup tepat sasaran. Tak mau menyembunyikannya, lelaki kurus itu pun menganggukkan kepalanya. “Kamu jadi subjektif kalau gitu, Ram. Hanya karena dia pernah nolongin kamu, nggak berarti sekarang kamu harus balas dengan cara kayak gini,” protes Raihan tak terima dengan alasan sang adik. “Itu cuma salah satunya, Kak,” Rama menjeda ucapannya dan melanjutkan, “kemarin dia datang nemuin aku dan kami ngobrol banyak.” Kedua kakaknya tampak terkejut. Tentu saja kejadian itu hal langka bagi

  • Terjebak Di Antara Para Lelaki Tampan   Bab 54. Kabur Aja Dulu

    Untuk pertama kali dalam hidupnya, Raika melarikan diri dari rumah. Dari semua adu mulut dan pertengkaran yang pernah terjadi dengan tiga kakaknya, baru kali ini rasanya Raika benar-benar marah. Bahkan keputusan ini tak pernah terbayangkan olehnya. “Mau kemana, Mbak?” tanya sang Supir ramah seraya menatap lewat kaca spion dalam. Raika terdiam. Saat menghentikan taksi barusan ia tak memikirkan ke mana akan pergi. Yang ia tahu, ia hanya ingin pergi dari rumah. Pergi dari kakaknya yang protektif. “Jalan aja dulu, Pak. Nanti saya kasih tahu lagi.” Hanya itu jawaban yang bisa Raika berikan. Gadis itu mengusap pipinya yang basah saat berteriak pada kakaknya tadi. Ia menangis. Sang Supir hanya menganggukkan kepala dan melajukan taksinya keluar komplek perumahan. Raika menatap jalanan melalui jendela mobil seraya menggigit bibir bawahnya menahan marah. “Aku doain jodoh Kak Rasya lebih nyebelin dari aku. Dasar Kakak dzalim…” gumamnya geram kembali menitikan airmata. “Haah… astaghfirullah…

  • Terjebak Di Antara Para Lelaki Tampan   Bab 53. Apa Lagi Ini?!

    Rasya dan kedua adiknya bergegas keluar rumah mencari Raika. Rasa khawatir, cemas, dan bersalah kini menghantui Rasya. Tak pernah ia menginginkan pertengkaran seperti ini dengan adik bungsunya. Ia hanya ingin melindungi sang adik. Memberi yang terbaik agar adiknya tak tersakiti. Namun, sepertinya semua itu tak sama dengan yang dipikirkan Raika.Tok… tok… tok…Rama mengetuk pintu rumah Khalif dengan sopan walau perasaannya sedang tak karuan saat ini. Saat akan mencari Raika tadi, Rama berpamitan pada Shinta. Wanita paruh baya itu memberitahu Rama jika dirinya sudah menghubungi Khalif melalui ibunya. Semoga saja saat ini sang adik ada di rumah Khalif.“Assalamu’alaikum.”“Walaikumsalam,” sahut suara wanita dari dalam rumah.Seseorang membuka pintu dan terkejut menatap tiga orang lelaki tinggi berdiri di depan rumahnya.“Eh, Rasya, Raihan, Rama? Ada apa ini?” tanya Rini, Ibu Khalif.“Maaf ganggu malem-malem, Tan. Adek ada datang ke sini, nggak?” tanya Rama dengan wajah cemas.“Raika? Ngg

  • Terjebak Di Antara Para Lelaki Tampan   Bab 52. Dan Terjadi Lagi...

    Keluarga Raika baru saja menyelesaikan makan malam. Meski dalam suasana yang canggung, semua keluarga tetap makan seperti biasa. Hanya saja, tak ada obrolan ringan menyenangkan.Rasya baru saja akan melangkah, tapi Raika yang sudah menahan kata-kata di lidahnya sejak tadi sore segera menghampiri sang kakak.“Jadi, maksud Kakak ngundang A Aidan tadi buat bikin malu dia? Sampe-sampe bawa orang yang nggak tahu apa-apa segala.”Rasya menoleh dan menghadap pada Raika. “Karena dia bukan cowok yang pantes buat Adek,” katanya tegas dengan wajah serius.“Apa?”“Kakak udah tahu siapa dia,” ungkap Rasya datar. “Dan Kakak semakin nggak setuju Adek pacaran sama dia.”“Kakak ini apa-apaan sih? Makin ke sini Kakak tuh makin nggak ngaco, tahu, nggak.”Percakapan kakak beradik itu mendapat perhatian dari seluruh keluarga yang ada di ruang makan. Bisa dilihat jika keduanya kembali membahas hal yang sama. Ketidaksetujuan Rasya terhadap hubungan sang adik dan Aidan.Raihan dan Rama hanya saling menatap c

  • Terjebak Di Antara Para Lelaki Tampan   Bab 51. Dibalik Semua Pesan

    (Si Macan Manja) Dek, maafin kakak, ya 10.54 Raika menatap heran pesan yang dikirim oleh Rama padanya. Perempuan itu hanya mengabaikan pesannya dan kembali bekerja. “Teh, untuk Sewarna kita stop service dulu, ya. Mereka masih ada tunggakan,” beritahu Raika pada Hani. “Oke.” Hani mengacungkan jempolnya. “Rudi sama Aidan udah dikabarin?” tanyanya. “Udah, Teh. Jadi kalau mereka minta service nggak bisa kita kasih dulu.” “Sip.” “Neng, faktur yang kemarin udah beres?” tanya Bu Dina seraya menoleh sekilas pada Raika. Wanita itu sedang sibuk menyiapkan kas kecil untuk teknisi yang akan dinas luar. “Udah, Bu. Ini, Bu.” Raika menyerahkan form faktur pada Bu Dina. “Hah, gila, ya. Kerjaan awal bulan tuh emang paling nyebelin,” keluh Hani. Perempuan itu baru saja menyelesaikan pekerjaannya dan sedikit meregangkan ototnya yang kaku. “Pengennya nyantei terus, ya, Teh,” timpal Raika seraya terkekeh. “Jelas itu.” Hani tertawa pelan kemudian menggerakan kepalanya ke kiri dan ke kanan. Ponse

  • Terjebak Di Antara Para Lelaki Tampan   Bab 50. Galaunya Rama

    Aidan menatap ruko dua lantai itu dengan seksama. Terlihat satu mobil box terparkir di sana dan beberapa motor. Dengan tekad kuat lelaki itu pergi mendekat ke ruko.Mendengar cerita kekasihnya kemarin, Aidan tidak ingin tinggal diam. Ia ingin melakukan sesuatu untuk kekasihnya itu. Apalagi semua ini menyangkut masa depan hubungan keduanya. Aidan tidak bisa mundur.Tidak.Bukan karena Aidan tidak bisa mundur, melainkan karena Aidan tidak ingin mundur begitu saja. Perasaannya pada Raika sudah tak terbendung. Cintanya pada gadis itu membuatnya tak ingin melepaskan Raika.“Permisi,” sapa Aidan pada lelaki yang sedang membereskan beberapa rumput sintetis.“Ya?” balas si pria bertubuh sedikit gemuk itu dengan ramah. “Mau pesen rumput, Mas?”Aidan menggelengkan kepala sambil mengulas senyum tipis. “Bukan, Mas. Saya mau ada perlu sama Kak Rama,” ujar Aidan. “Orangnya ada?”“Oh. Bentar, ya, saya panggilin dulu.”Si pria pergi meninggalkan Aidan yang menunggu di depan ruko. Setelah dua menit, k

  • Terjebak Di Antara Para Lelaki Tampan   Bab 49. Niat Terselubung Rasya

    Seperti yang ia katakan pada Raihan kemarin, hari ini Rasya akan menjalankan rencananya. Selesai dengan pekerjaannya, Rasya segera meluncurkan motornya ke kawasan kantor Raika bekerja. Dengan semangat baru, lelaki itu siap dengan misinya yang baru juga.“Hati-hati, Chef,” ucap salah satu bawahan Rasya ketika ia berpapasan dengan bawahannya di lahan parkir.“Iya, kalian juga,” balas Rasya ramah seraya menuju motornya.Rasya berhenti tak jauh dari kantor PDP. Lelaki itu menunggu hampir setengah jam sampai seseorang yang ia tunggu keluar. Rasya melihat sang adik sudah keluar dari parkiran dan pergi berlawanan arah dari tempatnya menunggu.Kini, matanya mengawasi mobil yang baru keluar dari lahan parkir. Orang inilah yang sedang ia tunggu. Setelah menunggu kendaraan yang ditumpangi orang tersebut hampir melewati Rasya, lelaki itu segera menghentikan mobil tersebut.Adegan yang cukup berbahaya, tapi Rasya tidak peduli.“Aduh!” pekik orang tersebut. Suara seorang wanita. “Hati-hati dong, Ma

  • Terjebak Di Antara Para Lelaki Tampan   Bab 48. Pertengkaran di Rumah

    Semua atensi kini beralih pada Bandi yang melangkah memasuki ruang tamu. Shinta, dengan wajah sendu mengikuti di belakang. Anak-anak mereka memang sering bertengkar, tapi tak pernah sampai seperti ini.“Kamu ini apa-apaan sih?! Teriak begitu di depan adik kamu!” bentak Bandi membuat Rasya terdiam seketika. Namun, raut marah lelaki itu masih terpampang di wajahnya.Rama menarik mundur Raika. Lelaki itu membawa Raika pada sang ibu. Sepertinya perselisihan ini akan berlanjut.“Ayah juga apa-apaan? Kenapa Ayah setuju gitu aja Adek pacaran sama cowok itu?” tanyanya dengan nada kecewa pada Bandi.“Emang apa yang bikin Ayah harus nggak setuju sama Aidan? Kamu ini terus aja mengada-ngada tiap Adek punya pacar. Ayah paling nggak ngerti sama sikap kalian yang begini.” Bandi menatap ketiga anak lelakinya bergantian.“Kakak nggak mengada-ngada, Yah. Ayah juga baru ketemu dia sekali, kan? Apa Ayah yakin dia itu cowok yang baik untuk Adek?” Rasya terus mendesak sang ayah tanpa takut.Bandi menggele

  • Terjebak Di Antara Para Lelaki Tampan   Bab 47. Perselisihan

    Raika masih duduk di sofa dengan tatapan kosong dan pikiran menerawang. Aidan sudah pulang satu jam yang lalu. Pikirannya bermuara pada dua kakaknya saat ini. Raika tahu Rasya dan Raihan sudah kecewa padanya. Gadis itu tak menyangkalnya.Namun, hati Raika sedikit terobati ketika mendengar Rama tidak melarang hubungannya dengan Aidan. Ada perasaan lega di hatinya. Setidaknya, ada satu kakaknya yang mendukung hubungannya dengan Aidan.Melihat anak perempuannya termenung membuat Shinta menghampiri Raika. Bandi sekarang berada di kamarnya untuk tidur siang, beliau tidak mau ambil pusing dengan tingkah kekanak-kanakan anak sulungnya.“Adek masih kepikiran sama yang tadi?” tanya Shinta seraya mengelus lembut punggung Raika.Sedikit tersentak Raika menoleh pada sang ibu dengan senyum lesunya. “Iya, Bu. Gimana kalau Kak Rasya tetep nggak setuju sama hubungan aku dan A Aidan? Ibu kan tahu sendiri kalau Kak Rasya udah nentang nggak ada yang bisa ngalahin, kadang Ayah juga angkat tangan."Shinta

DMCA.com Protection Status