Share

Vonis

Ruang makan keluarga Li terasa cukup sunyi pagi ini. Semua anggotanya fokus menyantap makanan mereka dengan tenang.

Natasha yang memang baru bisa tidur pagi tadi dan bangun ketika Lucas selesai mandi untuk bersiap ke kantor pun terlihat lesu bahkan tidak nafsu makan. Dia masih kepikiran tentang Zihan dan juga pertanyaan Lucas yang sampai sekarang masih sulit untuk ia jawab.

“Papa,”—tiba-tiba Najia memecah keheningan—“lusa ada acara seni dan olah raga di sekolah Najia, Papa—”

“Mamamu saja,” potong Anming, “lusa papa ada urusan di kantor, biasanya juga mama kamu, ‘kan, yang datang.”

“Tapi ini weekend, Pa. Masa Papa tidak libur?” protes Najia.

“Kalau papa bilang tidak bisa, ya berarti tidak bisa, Najia!” tegas Anming, “lagipula kenapa, sih, kamu repot sekali mau papa dan mama datang? kakakmu Leo saja dulu tidak pernah serepot ini minta papa datang.”

Najia mulai kesal dan memanyunkan bibirnya. Melihat hal itu, Lin mencoba untuk men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status