Adam segera bangkit; berjongkok di depan buffet; membuka brankas di dalamnya dan mengambil sebuah ponsel. Dicarinya nomor seseorang yang sebelumnya ia simpan di sana lalu meneleponnya.
Setelah penggalian kubur Devada dan mendapati tidak ada jejak jasad di sana, Adam akhirnya tahu bahwa selama ini ia telah dibodohi. Ada kemungkinan besar bahwa Natasha, istri Lucas ialah keponakannya, Devada.Setelah beberapa saat menunggu panggilannya tersambung, pada akhirnya Adam mendengar suara orang yang ia nantikan. “Ada apa kau menghubungiku lagi?” tanya orang di ujung telepon Adam.“Apa kabar, Tuan Jiang?”Dari ruang kantornya, Jiang menjawab, “Aku tidak punya waktu untuk meladenimu, Adam.”Jiang lantas mendengar suara tawa Adam sebagai respon ucapannya. Dia tidak mengerti dengan sikap Adam yang tiba-tiba menghubunginya dan tiba-tiba tertawa seperti itu.“Anda tahu, Tuan Jiang, rupanya takdir tidak mau melepaskan kita begitu saSetelah hampir satu tahun, pada akhirnya Natasha kembali menginjakkan kaki di tanah kelahirannya. Tempat di mana hampir seluruh hidupnya selama ini ia habiskan.“Selamat datang, Natasha!” sambut Daniel ketika menjemput Natasha di bandara, “are you ready beauty?”“Ck!” decak Natasha sambil tersenyum malu, “Yes I’m, Mr. Natama,” ucapnya yang tidak bisa membalas pujian Daniel.Keduanya lantas keluar dari bandara. Daniel berencana membawa Natasha ke apartemen yang akan menjadi tempat tinggal Natasha selama di Indonesia. Namun, sebelum ke sana Natasha meminta Daniel mengantarnya ke suatu tempat terlebih dahulu.Daniel bertanya, “Mau ke mana?”Natasha menjawab, “Makam mama-papa.”Tidak ada tanggapan, mobil itu langsung melaju ke tempat yang sudah disebut. Sesampainya di pemakaman, Natasha berdiri dan memberi hormat di depan nisan batu besar milik kedua orang tuanya.“Ma, Pa, Devada kembali.” Natasha berdiri cukup lama di sana, dia bercerita lumayan panjang kepada orang tuanya. Sementara it
“Kamu tahu, ‘kan, kalau Papa bisa melakukan apapun untuk keluarga Li?”Bagaimana bisa Lucas tidak tahu, dia merupakan bagian dari keluarga itu dan sejak kecil sudah diajar habis-habisan oleh sang kakek yang menjadi kepala keluarga, jadi tentu saja ia tahu bahwa nama baik keluarga Li jauh lebih penting daripada perbuatan baik itu sendiri. Lucas tahu dan mengingatnya sampai-sampai ia muak dengan hal tersebut. “Papa tidak perlu memperingatkan, karena Lucas sudah sangat paham dan hafal,” jawab Lucas, “tapi Pa, apa menurut Papa sekarang keluarga Li masih ada?”—keduanya diam—“ah, bicara apa aku,” kata Lucas kemudian, “sudah, lupakan saja pertanyaan konyol Lucas tadi! selama masih ada Papa tentu saja Keluarga Li akan tetap ada.”Setelah berbicara acak seperti itu Lucas lalu tersenyum ke papanya. Jiang yang melihatnya pun tidak dapat menangkap maksud dari sang putra. Sudah tiga puluh tahun lebih, tapi Jiang baru menyadari bahwa ada sorot luka dan kekecewaan di mata Lucas. “Menyedihkan,” uca
~Pasca kecelakaan kedua orang tua Devada~Sudah beberapa bulan ini Devada tidak keluar dari rumah, dia lebih suka mengurung dan menutup diri dari dunia luar. Hal itu membuat perusahaan Sentanu kehilangan arah karena pewarisnya yang juga sedang tidak tahu arah.Siapa yang akan jernih pikirannya jika dalam satu waktu tiba-tiba kehilangan dua orang yang paling dicintai? tidak ada, kalaupun ada itupun juga memerlukan waktu untuk menjernihkannya. Hal itulah yang saat ini masih Devada lakukan, menjernihkan kembali akal pikirannya setelah kehilangan mama dan papanya.Devada bersyukur karena di masa sulitnya dia masih memiliki keluarga seperti Adam, pamannya yang bisa mewakilinya mengurus perusahaan sang papa. Namun, sayangnya Devada tidak tahu jika ternyata celah itu justru dijadikan Adam untuk menggulingkan posisinya di perusahaan.Berbagai macam cara Adam lakukan untuk bisa mengambil alih perusahaan kakaknya itu. Dia membawa perusahaan Sentanu menuju kesulitan, membuat para investor pergi
Setelah tangisnya mereda, kini Natasha hanya duduk diam di bangku taman, tentunya dengan masih ditemani oleh Daniel. Sudah sekitar lima belas menit mereka terdiam seperti itu. “Kalau kamu tidak siap, kita bisa pergi dari sini sekarang, Natasha,” kata Daniel memecah keheningan.Natasha terlebih dahulu menghela napas panjang sebelum akhirnya menolak. “Tidak, aku siap, Kak. Maaf, aku hanya butuh sedikit waktu untuk menetralkan emosiku.”“Tidak perlu terburu-buru, Natasha!” pinta Daniel, “aku bisa membuat alasan kepergianmu dari aula untuk orang-orang di dalam sana, aku juga bisa membuat pertemuan tersendiri dengan mereka, bagiku keadaanmu jauh lebih penting!” jelasnya. Natasha merenungi perkataan Daniel. Dia merasakan perbedaan yang jelas antara Daniel dan Lucas. Jika laki-laki yang di samping Natasha saat ini adalah Lucas, tidak mungkin akan keluar kata-kata seperti itu. Jika itu Lucas, maka ia akan memberi Natasha motivasi agar kakinya jadi lebih kuat untuk berjalan kembali ke aula,
~Sehari sebelum pertemuan anggota forum~“Mama sudah membuat keputusan?” tanya Natasha melalui telepon.“Kenapa kamu begitu ingin tahu keputusanku, Natasha? keputusan apa yang kamu harapkan dariku?” tanya Mei Rui sinis.“Tidak, bukannya begitu, Ma, aku hanya khawatir Mama akan kembali membuat keputusan bodoh.”“Keputusan bodoh seperti apa maksudmu?” Natasha tertawa sebentar sebelum akhirnya menjawab, “Seperti memeprtahankan papa, mungkin?”—Natasha dapat mendengar tarikan napas Mei Rui—“ayolah, Ma, sudah lebih dari separuh usia Mama sudah terbuang sia-sia. Apa Mama sungguh tidak peduli pada diri dan keluarga Mama sendiri, dalam hal ini keluarga Jinan?”Mei Rui tidak senang mendengarnya. Dia putuskan sambungan telepon tersebut. Namun, setelah itu Natasha mengiriminya pesan.Pesan Natasha itu berisi, “Besok siang akan ada pertemuan para pebisnis yang juga akan dihadiri oleh Adam. Aku juga akan hadir di sana. Natasha tunggu keputusan Mama sampai tiba waktu pertemuan tersebut. Natasha har
~Kurang Lebih 20 Tahun Lalu~ Sebuah peristiwa menggemparkan terjadi di kediaman utama. Pagi ini teriakan histeris datang dari paviliun tempat Linda tinggal. Rupanya, seorang pelayan laki-laki ditemukan tewas di sana. Kakek Lucas segera mengumpulkan semua orang yang ada di kediaman utama tanpa terkecuali. Mereka semua diminta untuk diam dan tidak lagi mengungkit kejadian itu di kemudian hari. Keluarga Li menutupi kejadian tersebut dan tidak membiarkan cerita itu keluar dari rumah utama. Jika pelenyapan tersebut diketahui, maka ada kemungkinan keberadaan Linda akan terendus. Sambil memijit kepalanya yang pusing, kakek Lucas memerintahkan asistennya untuk mengremasi jasad si pelayan. “Jangan sampai ada orang yang tahu, buat dia seolah-olah kabur dari rumah ini setelah mencuri!” perintah Kakek Lucas. “Baik, Tuan besar!” “Kenapa ini menyeramkan sekali!” seru Mayleen, “suamiku, menurutmu siapa yang menghilangkan nyawa pelayan itu?” tanyanya pada Anming. “Menurutmu siapa lagi?” balas
Setelah sekian tahun lamanya untuk pertama kali Lucas mengeluarkan semua sampah yang ia simpan di dalam hati. Dia mengungkap semua kemarahannya kepada sang papa.“Memangnya kenapa kalau dunia tahu tentang mama? Papa takut semua kejahatan Papa terhadap mama terbongkar? Papa takut semua orang tahu Papa memiliki istri lain selain Mama Mei dan sengaja menyembunyikannya karena alasan keserakahan?”Lucas terus berusaha mendesak Jiang. Nada bicaranya kini tak kalah tinggi dari sang papa.“Pa, keserakahan dan diamnya Papa terhadap perlakuan keluarga ini kepada mama itu sudah menyiksanya,” lanjut Lucas, “Papa tahu? alasan mama tidak tahan dan lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri sebenarnya ialah karena cinta Papa itu sendiri. Cinta Papa itu sudah membuat Mama Mei membenci Mama Linda. Cinta Papa yang egois itu telah mengirim Mama Linda menuju titik kehancurannya. “Asal Papa tahu, Mama Linda itu tahu kalau obat yang ia konsumsi tidak akan membuatnya lebih baik dan justru membuatnya j
Kabar mengenai Jiang yang menyeret Mei Rui ke meja hijau untuk kasus meninggalnya ayah Kai telah sampai ke telinga Natasha. Natasha merasa khawatir pada Lucas karena kini semua orang telah tahu kebenaran tentang Linda dan identitas Lucas yang sebenarnya. Natasha tanpa pikir panjang langsung menghubungi Lucas. Namun, saat Lucas mengangkat teleponnya, Natasha bingung sendiri menjawab pertanyaan Lucas.“Natasha, kamu mendengarku?” tanya Lucas, “Natasha!”“O-oh, iya Lucas, aku mendengarmu,” sahut Natasha.“Jadi, ada apa kamu menghubungiku?”“Kamu ... baik-baik saja?” Lucas mencoba menerka maksud pertanyaan tersebut. “Iya, aku rasa,” jawab Lucas pada akhirnya, “kenapa? apa ada hal yang seharusnya membuatku tidak baik-baik saja?”“Tentang Mama Linda, kamu baik-baik saja mengenai itu?”—pada akhirnya Natasha menanyakannya—“sekarang dunia tahu tentang Mama Linda dan siapa mama kandungmu sebenarnya.”“Oh, jadi karena hal ini, ... aku sudah menantikan datangnya hari ini lebih dari dua puluh ta