Share

Bab 35

Penulis: Lusia Sudarti
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-15 17:55:48

35. Terjebak Cinta Terlarang

Kasus dengan Ibu-Ibu Pembuat Masalah.

Penulis : Lusia Sudarti

Part 35

"Ma, Anjani berangkat dulu ya?" aku terkejut, tiba-tiba ia telah berada disampingku. Sepontan aku menoleh kesamping dan menatapnya, sembari mengusap dada.

"Ngagetin aja sih!" ujarku sambil mencubit gemas kedua pipinya yang cubby, ia malah terkekeh.

"Hehehe, semenjak Om pergi, Mama melamun terus deh," ujarnya menggoda aku.

"Mama kangen ya?" sambungnya sembari duduk disampingku, aku hanya diam tak menjawab.

"Ayo kalo mau Mama anter ngaji," ujarku sembari menarik tanyanya perlahan. Aku mencoba mengalihkan pertanyaannya.

"Aduh sebentar donk Ma! Anjanikan belum bawa tas," jawabnya, seketika aku menoleh kebelakang untuk menatapnya, ia masih terkekeh melihatku. Dengan segera aku melepaskan pegangan tanganku, membiarkannya mengambil tas di dalam kamar, sementara aku hanya mampu menggelengkan kepala.

"Ayo Ma!" ujarnya seraya menarik tangan kiriku.

Aku mengikuti langkahnya menuju ke arah
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 36

    36. Terjebak Cinta Terlarang Mimpi Bertemu Mas Reno Penulis : Lusia Sudarti Part 36 "Hehehe, bisa aja kamu," Sella terkekeh sambil mencubit tanganku pelan. "Yah kamu itu. Masa iya laporan tertulis, kayak yang resmi aja," sungutku. "Ya kan biar kamu yakin! Enggak anggap ucapanku modus, wek," sungutnya sembari menjulurkan lidah untuk menggodaku. Aku mencibir mendengar ucapannya. "Ehh, masih gak percaya!" ujarnya seraya berdiri dan melangkah menuju kearahku dengan tatapan tajam dan kedua tangannya diangkat hendak menyentuh pinggangku. Aku yang menyadari situasi, segera ambil ancang-ancang menggunakan langkah seribu.Ia melompat menyergapku. "Iya ampun Sell, ampun, iya percaya kok, hehehe," kataku terpingkal-pingkal ketika kedua tangan Sella menggelitik punggangku tanpa ampun. "Ampun Sell, ampun!" teriakku memohon kepadanya dengan wajah memelas. "Lagi?" tanyanya hendak bersiap menggelitikku kembali. "Enggak Sell, ampun," jawabku sembari duduk dilantai karena lemas di gelitikn

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 1

    1. PELET(Terjebak Cinta Terlarang) Dalam perjalanan Penulis:Lusia Sudarti Part1 * "Maya bersiap-siaplah besok kita sekeluarga akan berangkat kerumah Mbahmu di desa Tegal Sari, untuk menghadiri pernikahan Bibikmu disana, bawa pakaian untuk satu minggu ...!" kata Bapak sambil melongok ke dalam kamarku. "Kok lama banget sih Pak, gimana nanti pekerjaanku?" jawabku protes karena bepergian terlalu lama. "Tenang saja Maya, kan cuma satu minggu ...!" bujuk Bapak. "Ok lah Pak ...!" akhirnya aku mengalah. Perkenalkan namaku Maya! Aku janda punya anak satu.Bekerja sebagai buruh kasar di perkebunan kelapa sawit. Tidak sedikit Emak-emak yang menaruh cemburu padaku! Yaah ... secara walaupun aku bekerja jadi buruh kasar, itu tidak mengurangi daya tarikku lho hehehe. Kata orang wajahku manis berambut panjang lurus hidung mungil mata coklat sendu, tubuh langsing walau pun tidak terlalu tinggi, justru membuat kaum adam ter gila-gila hehehe. Pede sedikit gak pa-pa kan! Keesokan harinya, sesu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 2

    2. PELET (Terjebak Cinta Terlarang) Diminta Membawakan Lagu Penulis: Lusia Sudarti Part 2 *** Setelah melepas lelah sejenak, Dan menyantap makanan untuk kami sekeluarga. Kami menuju kerumah Mbah yang lain! Disini kami menginap selama menghadiri acara. Jaraknya tidak terlalu jauh, juga tidak dekat, cukup untuk sekedar olah raga dengan berjalan kaki, kami bersenda gurau dalam perjalanan, tak terasa akhirnya kami pun tiba. ❣❣❣❣❣❣ Keesokan harinya ...Pagi yang cerah, udara begitu sejuk. Hhmmm ... kuhirup udara yang begitu sejuk memenuhi seluruh ruang pernafasan dan kuhembuskan perlahan! Aku berjalan pagi ini mengelilingi halaman, pemandangan begitu asri, sawah yang menghijau, saluran irigasi yang berair jernih. Para petani hilir mudik kesawah menggunakan sepeda ontel. sungguh asri ... Matahari bersinar terang, pantulannya berkilau di air yang jernih. Di sebuah saung di tepi sawah, aku duduk termenung. Para petani melakukan pekerjaan mereka, ada yang menanam padi, ada yang mena

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 3

    3. PELET(Terjebak Cinta Terlarang) Aku Juga Jago Nyanyi Penulis: Lusia Sudarti Part 3 *** "Maya sebentar lagi kamu akan di panggil keatas panggung untuk menyumbangkan sebuah lagu, permintaan dari kedua belah pihak," kata Ibu sembari menatapku lekat. "A-apaa buuu?" teriakku tanpa sadar, aku pun menutup mulut dengan kedua tanganku. Dengan dada berdebar tak menentu nafas tak beraturan keringat dingin bercucuran aku mencoba untuk tidak grogi sedikitpun. Kutarik napas dalam-dalam dan kuhembuskan perlahan, agar lebih rileks dan santai. Akhirnya Alhamdulillah berhasil. Maklum karena aku, sudah lama sekali tidak pernah bernyanyi. Tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara Nardi yang telah berdiri disampingku seraya menepuk pundakku perlahan. Seketika aku mendongak menatapnya sejenak. "Eehh Dek kamu kenapa kok pucat dan kayaknya lelah gitu?" tanyanya, ia menautkan kedua alisnya. "Eh Paman, gak kok cuma nerfes aja. Karna sebentar lagi Maya mau bawain lagu diatas pentas," jawabku santai. "

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 4

    4. PELET(Terjebak Cinta Terlarang) Insiden Paman Dengan Fotografer Penulis: Lusia Sudarti Part 4 *****Lagi! Lagi! Lagi! MC pun bertanya. "Bagaimana Mbak? Mereka suka sekali sama suara merdu Mbak Maya," tanyanya, ia mengumbar senyuman dan mengedipkan mata genitnya. Hufft! Apa ini?" aku memutar bola mata dengan perasaan sebal. ❣❣❣❣❣❣ "Baiklah! Saya akan coba membawakan sebuah lagu kesayangan saya.Dan lagu kali ini sebuah lagu dari Sony Josh. Orang Desa ..." Plok! Plok! Plok! Tepuk tangan meriah kembali terdengar riuh dan membahana, dari ratusan tamu undangan. Dan seketika hening dan senyap dikala musik mulai mengalun. 'Hitam kulitku, putih kulitmu, Rombeng bajuku, dari toko bajumuu ... Pikirlah duluu, kalo cinta padaku, Yang lebih baik, jangan buru-buru ... Aku orang desa, engkau orang kota ... Ku orang miskiiinn ...Hidupmu terjamin ... Jangankan mobiiill ... Jangankan motoorr ... Sepeda sajaa, aku tak punyaa ... Aku ini Maaas ... Anak orang miskiiin, Bapak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 5

    5. PELET(Terjebak Cinta Terlarang) Gelagat Aneh Paman Penulis:Lusia Sudarti Part 5 ************* Sunardi pun menghampiri Fotografer itu, lalu menariknya kebelakang panggung yang sepi.Aku tak tau apa yang mereka bicarakan. Dari arah panggung, panitia menghampiri aku. "Mbak ini uang saweran milik Mbak Maya tadi," ucap Panitia sambil menyodorkan sejumlah uang yang ada di dalam kotak khusus saweran. "Ooh iya makasih banyak Pak," jawabku. "Iiya sama-sama Mbak, nanti Mbak Maya di minta untuk membawakan lagu kembali," ucap panitia dengan tersenyum sopan. Aku terkejut, benar-benar tak menyangka, kalo masih di minta membawakan lagu lagi. "Oohh baiklah Pak," ucapku, aku mengulas senyuman. "Kalo begitu saya permisi Mbak," pamitnya kemudian. "Baiklah Pak, terima kasih ya," ujarku sambil membungkuk hormat. Aku membawa kotak kardus pemberian dari pihak panitia kedalam kamar pengantin, pintu kututup agar tak ada yang melihat aku menghitung jumlah uang yang bertaburan di dalam kardus.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 6

    6. PELET(Terjebak Cinta Terlarang) Anjani Keberatan Aku Bernyanyi Penulis:Lusia Sudarti Part 6 ********* Aku mengamati kamar pengantin yang dihias begitu indah, dan tempat tidur pun bertaburan kelopak-kelopak bunga mawar merah.Aku tertegun sejenak melihat semua ini, untuk saat ini aku belum ingin menikah. Aku takut sekali untuk berumah tangga kembali, karena kegagalan yang pernah kualami, dan masih menyisakan trauma yang mendalam. Dan tak terasa waktu terus berjalan acara masih terus berlanjut karena memang acara akan berakhir hingga satu hari satu malam kemudian.Jangan ditanya kalo dana yang didapat! Tetapi dana yang masuk pun melebihi dari semua pengeluaran, Herman Mbahku adalah sosok yang disegani dan penuh wibawa dimata masyarakat. Tak heran jika ia menpunyai hajat, semua tumpah ruah seperti hujan yang turun dari langit.Sumbangan yang didapat tiga kali lipat dari pengeluaran. 'Masyaallah, sungguh besar kuasa Allah," lirihku dalam hati. Aku tak heran, saweran yang kudap

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 7

    7. Terjebak Cinta Terlarang Bermimpi aneh! Penulis: Lusia SudartiPart 7***************** "Sssi-apa ya?" tubuhku gemetar hebat, karena aku memang tak punya teman dekat, teman jauh, boro-boro pacar. "Ttoo--eeemm, mulutku dibungkam dari belakang. "Ssssstt jangan teriak Dek, ini Paman," bisiknya di telingaku hingga membuat bulu romaku meremang. Lalu tubuhku dihadapkan kepadanya, dan kedua tangannya memegang bahuku, tatapan-nya begitu sendu.Aku begitu ketakutan dengan sikap dan perbuatan-nya. "Pa-maaan ...? Ma-mau apa?" tanyaku yang merasa sangat ketakutan. "Jangan takut Dek," lirihnya seraya menundukkan kepala, tatapan-nya seolah ingin menerkamku. Tubuhku gemetar, jantungku berdetak lebih kencang.Aku tertunduk, sama sekali tidak berdaya, dan tak ada keberanian unyuk membalas menatapnya. "Kenapa Paman begini?" desisku. Aku tak mampu bergerak karena tubuhku terkunci kedua tangan-nya. "Maafin Paman Dek? Paman suka sama Adek," ucapnya lirih. Aku terperangah mendengar ucapan-ny

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12

Bab terbaru

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 36

    36. Terjebak Cinta Terlarang Mimpi Bertemu Mas Reno Penulis : Lusia Sudarti Part 36 "Hehehe, bisa aja kamu," Sella terkekeh sambil mencubit tanganku pelan. "Yah kamu itu. Masa iya laporan tertulis, kayak yang resmi aja," sungutku. "Ya kan biar kamu yakin! Enggak anggap ucapanku modus, wek," sungutnya sembari menjulurkan lidah untuk menggodaku. Aku mencibir mendengar ucapannya. "Ehh, masih gak percaya!" ujarnya seraya berdiri dan melangkah menuju kearahku dengan tatapan tajam dan kedua tangannya diangkat hendak menyentuh pinggangku. Aku yang menyadari situasi, segera ambil ancang-ancang menggunakan langkah seribu.Ia melompat menyergapku. "Iya ampun Sell, ampun, iya percaya kok, hehehe," kataku terpingkal-pingkal ketika kedua tangan Sella menggelitik punggangku tanpa ampun. "Ampun Sell, ampun!" teriakku memohon kepadanya dengan wajah memelas. "Lagi?" tanyanya hendak bersiap menggelitikku kembali. "Enggak Sell, ampun," jawabku sembari duduk dilantai karena lemas di gelitikn

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 35

    35. Terjebak Cinta Terlarang Kasus dengan Ibu-Ibu Pembuat Masalah. Penulis : Lusia Sudarti Part 35 "Ma, Anjani berangkat dulu ya?" aku terkejut, tiba-tiba ia telah berada disampingku. Sepontan aku menoleh kesamping dan menatapnya, sembari mengusap dada. "Ngagetin aja sih!" ujarku sambil mencubit gemas kedua pipinya yang cubby, ia malah terkekeh. "Hehehe, semenjak Om pergi, Mama melamun terus deh," ujarnya menggoda aku."Mama kangen ya?" sambungnya sembari duduk disampingku, aku hanya diam tak menjawab. "Ayo kalo mau Mama anter ngaji," ujarku sembari menarik tanyanya perlahan. Aku mencoba mengalihkan pertanyaannya. "Aduh sebentar donk Ma! Anjanikan belum bawa tas," jawabnya, seketika aku menoleh kebelakang untuk menatapnya, ia masih terkekeh melihatku. Dengan segera aku melepaskan pegangan tanganku, membiarkannya mengambil tas di dalam kamar, sementara aku hanya mampu menggelengkan kepala. "Ayo Ma!" ujarnya seraya menarik tangan kiriku.Aku mengikuti langkahnya menuju ke arah

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 34

    34. Terjebak Cinta Terlarang Mas Reno Mengunjungi Orang Tuanya. Penulis : Lusia Sudarti Part 34Aku masih mendengarkan pembicaraan mereka dari balik pintu.Tak berselang lama, Mas Reno menutup sambungan telpon, lalu melangkah masuk kembali, aku melompat dan kembali ketempat dudukku semula."Maaf lama Dek," ia tersenyum menatapku lalu duduk disisiku."Enggak apa-apa kok Mas," jawabku, aku menatapnya sejenak. 'Untung aja tak ketahuan kalau aku nguping, hehehe," ujarku dalam hati. Mas Reno termenung, ia menarik nafas gusar. Ada apakah gerangan? Tapi aku tak mempunyai keberanian untuk sekedar bertanya penyebabnya ia menjadi murung. Untuk beberapa saat suasan terasa sunyi, kami terlibat dalam fikiran masing-masing.Wajahnya tampak begitu sendu. Hingga sejurus kemudian, ia berbicara memecah keheningan. "Dek, Mas harus bagaimana ya?Mas bingung antara pulang atau gak pulang! Jika Mas pulang, itu artinya gak akan bertemu Adek untuk waktu yang lumayan lama. Jika Mas gak pulang, Mas gak

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 33

    33. Terjebak Cinta Terlarang Penulis: Lusia Sudarti Part 33"Iya Bu, lapar banget," jawab Mas Reno tanpa canggung. Ibu tersenyum lalu melangkah kedapur untuk memasak. "Emang beneran lapar ya Mas?" tanyaku sambil menggodanya.Iya tersenyum menatapku sembari berucap. "Iya, lapar pengennya makan kamu ...," jawabnya berbisik ditelingaku seraya mengerlingkan netranya. "Ihh, mulai ya." Aku memukul bahunya perlahan, sambil menahan malu. Dengan sigap ia menangkap tanganku dan menariknya agar semakin dekat dengannya."Ish malu tau kalo dilihat Ibu," aku menggeser tubuhku sedikit menjauh darinya.🌺🌺🌺🌺🌺🌺 Tak terasa aku menjalin hubungan dengan Mas Reno telah berjalan dua bulan. Setiap hari rasa cintaku semakin dalam. Dan begitu pun dengannya. Siang ini aku merebahkan diri untuk beristirahat sejenak. Ting! Aku mendengar samar notifikasi dari ponselku dan aku meraih ponsel diatas nakas. (Reno, pulanglah Nak, Mama kangen. Dimana kamu sekarang?) Aku membaca sebuah pesan yang masuk

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 32

    32. Terjebak Cinta Terlarang Kehujanan Penulis : Lusia Sudarti Part 32Aku tersenyum melihat mereka antusias menerima kehadiran Mas Reno. Biismillhirrohmanirohim, mungkin inilah jodohku setelah lima tahun menyendiri," lirihku.🌺🌺🌺🌺🌺 "Pak, Bu Maya pamit mau ikut seminar ya," aku berpamitan kepada kedua orang tuaku. "Iya, hati-hati di jalan, Nak Reno Bapak sama Ibu titip Maya, antarkan sampai tujuan ya?" sahut Bapak dan diringi senyuman dibibir mereka berdua. "Iya Pak, Bu. Kami pamit," Mas Reno mencium punggung tangan Ibu dan Bapak bergantian. "Anjani, Mama berangkat dulu jangan nakal ya?" aku mencium pipi Anjani, kemudian tanganku di cium takzim, juga Mas Reno. "Adek cantik banget, cocok pakai stelan blazer, seperti pegawai kantor," puji Mas Reno sewaktu dalam perjalanan mengendarai motor. Wajahku bersemu merah mendengar pujiannya yang tampak dari spion motor, untung saja aku duduk dibelakang, jadi ia tak melihat wajahku yang memerah karena malu dan bahagia. Ternyata begi

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 31

    31. Terjebak Cinta Terlarang Aku Menerima Kehadiran Mas Reno. Penulis: Lusia Sudarti Part 31"Mas suka wangi rambut Adek," pujinya. Wajahku memerah mendengar pujiannya untukku. Aku hanya tersenyum lalu melenggang kedapur membawa sejuta kuntum bunga yang bermekaran dihatiku.(Dek, Mas kangen) pesan dari Mas Reno. (Perasaan baru aja pulang, kok kangen) balasku. Wajahku udah mirip dengan udang goreng, untung aja ia tak melihatnya. 'Coba aja seandainya ia melihat kedua pipiku yang memerah, mau ditaruh dimana wajahku," gumamku. (Beneran lho Dek, Mas enggak bohong) balasnya lagi. (Iya, iya ... gitu aja kok) balasku lagi.Hatiku terasa damai dan nyaman saat bersamanya. Akhirnya aku resmi berpacaran dengan Mas Reno. Entah ... hatiku begitu bahagia sejak bertemu dengannya. **** "Mas, ada waktu enggak besok? Adek mau minta antar berobat ke Kota. Tapi, kalau Mas ada waktu lho," tanyaku, disaat Mas Reno datang kerumah untuk yang kedua kalinya. "Lihat besok ya Dek, kalau seandainya bes

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 30

    30. Terjebak Cinta Terlarang Berkenalan Dengan Duda Anak Dua Penulis : Lusia Sudarti Part 30"Baiklah May, tapi Ibu mohon temui dahulu dan ajak bicara pelan-pelan, jangan membuat seorang laki-laki sakit hati ya?" Ibu memberikan petuah. Aku mengangguk dan tersenyum. "Baiklah, tolong Ibu bilang kalau aku mandi dulu."Ibu tersenyum lalu melangkah keruang tamu. Aku bergegas mandi, tak lupa keramas, maklum kerja diperkebunan sebagai buruh yang harus mengeluarkan tenaga dan keringat. Aku menemui tamu yang sedari tadi menunggu diruang tamu ditemani Ibu. Aku mengulas senyum tipis, ketika yang namanya Reno menatapku lembut. Ia pun membalasnya dengan tersenyum.Aku menjabat tangannya memperkenalkan diri. "Maya," ujarku. "Reno," jawabnya masih tetap menebarkan senyum. "Ibu kebelakang dulu Nak Reno.Maya ajak ngobrol Mas Reno nya!" lalu beliau bangkit dari duduk. "Iya Bu makasih," jawabnya kepada Ibu. Seraya melirik sekilas kepadaku. Kemudian suasana menjadi hening, kami bergulat den

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 29

    29.. Terjebak Cinta Terlarang Aku Dilamar Orang Yang Tidak Aku Kenal. Penulis : Lusia Sudarti Part 29"Ayo naik, ntar aku ceritain dikebun!" ujarku sambil mengambil tas bekalnya. Tanpa bantahan ia mengikutiku dari belakang dan naik keatas motor tuaku. "Kenapa terlambat May?" tanya Sella langsung tancap gas ketika kami telah tiba diperkebunan. "Biasa kali Sell, Mak-mak rempong. Itulah warga datangan sok-sok'an membulli aku, yah kamu tahu sendiri mulutku. Enggak bisa ngerem kalau udah kesal." Aku menjelaskan sembari memarkir motor. "Eh Sell, ngomong-ngomong. Lakinya cakep lho, pingin tak gaet rasanya." Aku tersenyum saat mengucapkan itu pada Sella. "Enggak usah ngadi-ngadi kamu May ..." Kepalaku ditoyor olehnya saat mendengar ucapanku.Aku tergelak melihat ekspresi Sella. "Bercandyaaa, bercandyaa. Emang aku doyan laki orang, apalagi bekas tuh Mak gempal," candaku lagi yang membuat Sella terbahak. "Hahaha, kamu ini bener-bener ya May." Aku dan Sella memulai bekerja dan masi

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 28

    28. Terjebak Cinta Terlarang Kambuhnya Penyakitku Penulis : Lusia Sudarti Part 28(Terserah kamu Ga!) kuputuskan panggilan sepihak. Aku bingung, kenapa keras kepala sekali.Entah harus dengan cara apa aku memberikan pengertian kepadanya.Aku hanya pasrah dengan takdirku.🌷🌷🌷🌷🌷Karena aku bosan dirumah, aku memutuskan untuk nguli lagi diperkebunan. Kali ini aku masih sendirian, Sella belum bisa ikut kerja. Aku menghabiskan waktu diperkebunan. Hanya ditemani musik dari gawai yang aku hubungkan ke earphone aku menyelesaikan pekerjaanku. Maklum anak ndeso ya kerjanya pun buruh. "Lho May, kok sendirian?" ujar tetanggaku.Aku kaget, karena aku fokus dipekerjaan sehingga tak menyadari kehadirannya. "Oh iya Mbak, Sella belum bisa ikut. Mungkin besok," jawabku mengulas senyum dan berhenti sejenak. "Mau kemana Mbak?" tanyaku. "Ini lho, mau menabur pupuk disebelah sana!" ia menunjuk arah dimana ia bekerja. "Oh iya, enggak jauh dari sini," pandanganku mengikuti arah telunjuknya.🌷?

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status