37. Terjebak Cinta Terlarang Mas Reno Mengirim Kabar. Penulis: Lusia Sudarti Part 37Mas jangan kenceng-kenceng, aku takut!" Teriaknya sembari memeluk erat pinggang Reno. Sedang Reno hanya mengusap jemari Maya dengan mesra memberikan kekuatan dan keberanian. Aku semakin erat memeluk Reno, jantungku bertalu-talu antara takut dan bahagia karena bertemu dengan Reno lelaki yang telah tiga bulan ini mengisi ruang kosong dalam hatiku, yang telah dua pekan ini meninggalkanku, pamit hanya satu pekan tetapi belum kembali juga. Reno mengendarai motornya semakin kencang, ia piawai sekali memegang kendali, bagai seorang pembalap yang sedang tanding disircuit. Gedung tinggi menjulang di daerah perkotaan, kota yang sangat asing bagiku. Dikawasan elit, Reno mengurangi kecepatan motornya, kemudian ia memasuki halaman luas yang berpagar tinggi, rumah mewah dua lantai bertengger dengan megah. Motor pun berhenti tepat disisi bangunan nan megah, ia melepaskan helm yang membalut kepalanya. Aku s
38. Terjebak Cinta Terlarang Ada Tabir Yang Menaungi(Surat Dari Mas Reno) Penulis: Lusia Sudarti Part 38"Oh iya, saya sudah tahu maksud kedatangan Mbak," ujarnya menatapku, kami semua hanya saling pandang mendengar ucapan beliau, aku pun mengangguk. "Oh iya, ini sama Mbak siapa ya?" Pak Senen bertanya kepadaku, beliau membawa sebuah buku dan satu buah pulpen ditangannya. "Saya Maya Pak!" jawabku sopan seraya tersenyum. "Oh Mbak Maya! Kalo nama calonnya siapa?" beliau bertanya kembali nama Mas Reno. "Reno Pak namanya," ujarku lagi dan beliau manggut-manggut sambil menulis namaku dan Mas Reno. Aku tak tahu apa yang ditulis di buku itu.Keningnya bertaut melihat buku yang di genggamannya.Sorot kedua bola matanya menyiratkan sebuah ke khawatiran membaca apa yang ia tulis. "Mbak, maaf sebelumnya! Bagaimana kalo di gagalkan saja dengan Masnya ...!" Pak Senen menggantung ucapannya. Itu semua membuatku penasaran. Ibu dan Kak Heri terdiam seribu basa mendengar penuturan beliau. "Me
39. Terjebak Cinta Terlarang Sambungan Surat Dari Mas Reno Penulis : Lusia Sudarti Part 39 Hingga di sepertiga malam aku membaca surat dari Mas Reno. "Mulai kepo deh elu Yan!" ujar Mas, sambil menyentil kening Dian. "Mas malah jadi bahan ledekan yank." Aku tersenyum membacanya."Iihh Mas Reno pelit amat sih! Heem Dian tau, pasti Mbak Maya begitu spesial, dan baru kali ini Mamas gue bertekuk lutut ama yang namanya cewek, hehehe," ujar Dian menggoda Mas.Mas Reno tentunya hanya nyengir mendengar candaan Adik Mas itu. "Ya iyalah, masa iya, iya donk," balas Mas Reno yang semakin membuat Dian kesal. "Disaat Mas sama Dian becanda, muncullah ras terkuat di bumi, yank. Yaitu Mama.""Ternyata kalian ada disini ...?" perempuan setengah baya berdiri diambang pintu sambil bersedekap, dengan tatapan penuh kerinduan. "Eeh Mama," Mas Reno beranjak bangun lalu memeluk perempuan yang Mas panggil Mama dengan erat.Begitupun sebaliknya. Kami berpelukan dengan erat. Dian pun turut serta, merek
40. Terjebak Cinta Terlarang Masih Membaca Sambungan Surat Mas Reno. Penulis: Lusia Sudarti"Kurang ajar, gue gak akan membiarkan elu pergi dari sini dan jauh dari gue, gak akan gue biarin elu menikahi tuh cewek kampung!" umpatnya seorang diri dan terlihat dari cctv.Viona mengintai dari celah pintu kamar milik Mas Reno yang terbuka sedikit. Part 40"Maaf ya Dek, jika surat Mas terlalu panjang. Mas lanjutkan ya Dek ..." Aku masih membaca surat Mas Reno, karena aku penasaran tentang dirinya.'Gue harus ngubungi seseorang, untuk mencegah dan menghalangi Kak Reno kembali ke Sumatera, bila perlu Kak Reno gue sekap!" ujar Viona pelan sembari masih tetap mengawasi mereka di dalam kamar. "Viona tak menyadari, jika ia Mas awasi melalui cctv." Aku menjadi geram membaca surat Mas Reno tentang Viona.🌷🌷🌷🌷🌷🌷 "Hingga akhirnya Mas pamit sama Mama dan Dian." "Mah, Reno pamit ya? Jaga kesehatan Mama, kalo ada apa-apa, hubungi Reno.""Mas Reno memeluk Mama Ovi dengan sangat erat dan lam
41. Terjebak Cinta Terlarang⁰ Aku Kembali Mendapat Surat Dari Mas Reno. Penulis : Lusia Sudarti Part 41"Anjani ganti baju dulu ya, Tante mau omelin tuh Mama Anjani!" titah Sella kepada Anjani. "Asiap Tante cantik," ujar Anjani sambil tersenyum genit kearah Sella kemudian beralih menatapku, aku hanya mencibir melihatnya. Anjani berlalu dari hadapan kami menuju ke kamar untuk berganti pakaian. "May, bisa gak sih kamu bersikap biasa aja!" Sella menjatuhkan bobot disampingku, ia menatapku dengan raut datar. "Apaan sih, jutek amat!" sungutku, aku melipat tangan di dada, seraya menatapnya. Pyuuurrr! "Happy birthday to you, happy birthday to you," Anjani dan Sella berjingkrak, melompat dan Anjani menuang tepung terigu ke kepala dan wajahku, hingga hanya kedua bola mataku yang terlihat. Seketika aku melongo mirip sapi ompong. "Selamat ulang tahun Mama," katanya sambil memelukku yang berlumur tepung dan mencium pipiku. "Tiup lilinnya May!" Sella mendekat kepadaku sambil membawa sa
42. Terjebak Cinta Terlarang Aku Menunggu Kedatangan Mu Mas! Penulis: Lusia Sudarti Part 42Aku membaca sampai kedua bola mataku terasa pedih, namun masih penasaran dengan perjalanan Mas Reno.🌷🌷🌷🌷🌷🌷 Malam semakin merambat, namun aku bertekad untuk membaca semua surat yang Mas Reno kirimkan. "Tapi gue ada urusan Rom!" kata Mas Reno berbasa-basi, sesungguhnya Mas pun lelah untuk melakukan perjalanan kembali. Tetapi Mas memang harus istirahat untuk mengumpulkan tenaga agar esok dapat fokus dalam melakukan perjalanan panjang. Romi membujuk Mas agar mau bermalam dirumahnya. "Alah, urusan besokkan bisa sehabis dari sirkuit!" sergah Romi sembari menyulut sebatang rokok marlboro. Mas diam sesaat mendengar perkataan Romi dan mempertimbangkan ajakannya. "Ya udah deh, gue ngalah." Akhinya Mas menyetujui ajakannya. "Nah gitu donk, kita happy aja dulu ini malam, sebelum tanding," kata Romi sambil tersenyum senang.Namun, ada yang tak Mas suka darinya yang selalu turut campur mas
43. Terjebak Cinta TerlarangMelanjutkan Kembali Membaca Surat Dari Mas Reno.Penulis : Lusia Sudarti Part 43"Mama mau bikin sarapan dulu ya, Tante masih ambil wudhu, habis Tante, Anjani segera sholat!" titahku kepadanya, aku melangkah menuju ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi. "Iya Ma," jawabnya lirih.🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺Siang ini begitu terik aku hendak melanjutkan pekerjaanku yang sempat tertunda. Aku takut bos akan marah kepadaku, jika pekerjaanku belum selesai dan belum dikerjain. Aku dan Sella udah berjanji untuk kerjain pekerjaan kami yang tertunda. Sebelum ia pulang tadi pagi kami berjanji untuk mendatangi pemilik perkebunan. "Bu, Maya mau kerumah Sella dulu ya? Anjani tertidur, titip dulu ya Bu?" Aku menghampiri Ibu yang sedang nonton televisi, beliau baru pulang dari mengurus bayi baru yang lahir, profesi Ibuku. "Kamu jadi kerjanya?" tanya Ibu sambil mendongakkan kepala menatapku yang berdiri dibelakangnya. "Rencananya sih Bu! Dari pada pusing dirumah!" ujarku sam
44. Terjebak Cinta Terlarang Suka Duka Dalam Perjalanan. Penulis : Lusia Sudarti Part 44Setelah rasa lelah berkurang, Mas Reno melanjutkan perjalanan kembali menghampiri penjual bensin eceran.Dan mengisinya hingga full tank.Kemudian dengan pasti Mas melesat kembali menuju Cilacap. 'Aduh, kenapa tiba-tiba dada dan juga kepalaku sakit banget," rintih Mas Reno kala itu, Mas mengurangi kecepatan laju motor Mas Reno memang mempunyai penyakit yang lumayan parah. Paru-paru basah dan juga kanker otak. Semua itu Mas sembunyikan dariku. Mas Reno takut jika aku mengetahuinya aku akan pergi meninggalkan Mas Reno. Padahal aku tak akan meninggalkannya, sampai kapanpun.Kemudian aku melanjutkan membaca kembali. *** Dari jauh Mas melihat ada warung yang buka dan Mas Reno memutuskan untuk beristirahat sejenak sembari mencari sarapan, semalam suntuk Mas tak memejamkan netra. Para pembeli diwarung memindai penampilan Mas Reno yank! Dengan raut heran, karena kostum yang Mas kenakan mirip seora
58 Terjebak Cinta TerlarangIiAkhirnya Aku Menjemput Pujaan Hatiku.Penulis : Lusia SudartiPart 58Aku tertawa puas melihat ekspresi Ayu, kemudian aku segera meninggalkan tempat itu.Siang ini lumayan terik, matahari seolah tepat berada di atas kepala.Kulit seolah terbakar, seperti halnya hatiku saat ini.Entah mengapa, ujian yang kuhadapi datang bertubi-tubi.Kasus dengan Sunardi, masalah dengan Arga, Rafa yang semuanya hampir membuatku g1l4.Kini, masalah dengan Mas Reno, aku berharap semuanya cepat selesai. Bagaimana pun juga, ingin sekali membina rumah tangga sakinah mawadah dan warohma bersama lelaki yang aku cintai.Semua itu kudapatkan dari Mas Reno.Semoga Allah memberikan kemudahanatas semua urusanku. Amiin.Aku hendak membaringkan tubuh, ketika jeritan ponselku terdengar nyaring.Karena aku melamun, sepulang dari rumah Sella. Mendengar deringan dari ponsel pun menjadi terkejut.Aku meraih ponsel yang sedari tadi berada di atas nakas, karena sedang mengisi daya. Kedua ma
57. Terjebak Cinta Terlarang Ujian Selalu Datang Penulis : Lusia Sudarti Part 57"Bu, Maya mau ketempat Sella sebentar ya Bu," teriakku dari samping. "Iya May," jawab Ibu dari ruang televisi. Aku meluncur bersama kuda besiku menyusuri jalan beraspal, ketika tiba di perempatan jalan, yang terdapat sebuah gardu pos ronda, banyak kerumunan Mak-Mak rempong, mereka selalu bergosip ria. Suara riuh yang tadi terdengar, kini tiba-tiba hening ketika melihatku melintasi mereka. Minah, Ginah, Dewi, dan masih ada beberapa orang lagi, yang aku gak kenal, mungkin warga baru, mereka berbisik-bisik ketika melihatku. Aku tak perduli, aku terus melajukan kendaraanku menuju rumah Sella. Di perempatan sekolahan, tampak Agus entah dari mana! Sepertinya ia hendak menghentikan laju kendaraanku, dengan segera aku menambah kecepatan laju motorku. Ia pun mengurungkan niatnya untuk menghampiri.Setelah tiba di rumah Sella, aku memarkir kendaraanku di bawah pohon rambutan yang berdaun rimbun. Sella da
56. Terjebak Cinta Terlarang Bunga Cinta Bersemi Penulis : Lusia Sudarti Part 56 "Sabar Sayang, ada Mas disini, jangan menangis terus, nanti kesehatan kamu terganggu!" kata lelaki yang bernama Robi membingkai wajah Dian, dan mencium keningnya dengan lembut. Aku pun tak dapat membendung air mataku menyaksikan mereka berpelukan dalam duka.Aku merasa ini seperti mimpi atau aku berada di dimensi yang berbeda.Karena dalam waktu singkat mampu berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Aku kebingungan mencari keberadaan Dian dan Robi yang baru saja saling berpelukan dalam tangisan. Kini aku berada di sebuah ruangan khusus untuk pasien VIP, dimana semua alat-alat medis yang entah apa saja namanya terpasang di saluran pernafasan dan kepala seorang pasien. Infus masih tertanam di tangannya. Aku melangkah mendekati seseorang yang berbaring lemah dan tanpa gerakan sama sekali, di layar komputer garis-garis yang menggambarkan sebuah pernafasan terus bergerak, dan berbunyi. 'Astagfirrull
55. Terjebak Cinta Terlarang Bermimpi Tentang Keluarga Mas Reno Penulis : Lusia Sudarti Part 55Aku tak dapat memejamkan kedua netraku yang terasa berat, aku teringat Mas Reno yang jauh disana. Aku bangkit dan melangkah keluar kamar, menuju ke kamar mandi, aku mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat sunnah hajat dua rakaat. Lebih baik aku bersujud memohon kebaikan, dari pada aku hanya duduk melamun. Setelah puas aku berdoa kepada Allah swt, aku melipat kembali mukena yang kukenakan dan menaruhnya di tempat semula. Kemudian aku merebahkan diri, karena rasa kantuk telah menyerang, aku menitipkan Mas Reno, kedua orang tuaku, juga Anakku dalam perlindungan Allah, kemudian aku terlelap dalam buaian mimpi.🌷🌷🌷🌷🌷🌷Aku berada disebuah gedung perkantoran yang mewah dan megah.Aku melihat laki-laki memakai stelan jas berwarna biru dan seorang wanita dengan gaya elegant, sama seperti yang laki-laki, wanita tersebut mengenakan blues berwarna biru, rok mini pas selutut. Stelan kant
54. Terjebak Cinta Terlarang Mantan Mengajak Rujuk, Aku Tolak Mentah-Mentah.Penulis : Lusia Sudarti Part 54 "Assalamualaikum." Dari teras depan terdengar ketukan pintu dan salam. Aku mengurungkan niatku kemudian menguping dan mengintip kearah luar melalui celah hordeng pintu kamarku. "Waalaikumsalam," Ibu menjawab salam dari seseorang dari luar.🌷🌷🌷🌷Ceklek! Ibu membuka pintu. "Mau perlu apa?" tanya Ibu dengan suara sedikit meninggi, aku terkejut mendengar suara familiar seseorang, segera aku beranjak menuju keluar, untuk mengetahui secara pasti siapa gerangan yang datang! "Siap ... a!" suaraku tercekat di tenggorokan setelah mengetahui pasti siapa yang datang dan berdiri di ambang pintu. "Mau apa kamu kerumahku!" hardikku kepada Agus dan temannya, aku berkacak pinggang menatap tajam kepada mereka berdua, sedang Ibu duduk di kursi dengan tatapan datar. Mereka berdua menjadi salah tingkah, mungkin mereka tak enak hati dengan sikapku dan Ibu menyambut mereka. "Bo-boleh
53. Terjebak Cinta Terlarang Kedatangan Mantan Penulis : Lusia Sudarti Part 53"Eh si Mamang, gak usah lirikin Mamaku terus!" ujar Anjani sambil mencibir si Mamang bakso. Aku merasa tak enak hati dengan Mamang bakso."Husstt gak boleh gitu," ujarku mengingatkan kepada Anjani. "Maaf Mang, Anak aku memang beda dari Anak orang lain," jelasku karena tak enak hati kepada Mamang bakso itu yang seketika terdiam setelah mendengar ucapan Anjani. "Enggak apa-apa kok Mbak, biasa Anak kecil, hehehe," jawabnya sambil terkekeh. "Ini baksonya Dek!" Mang bakso memberikan empat bungkus bakso kepada Anjani. "Asyiiikk, makasih Mang." Kemudian ia berlari pulang dengan membawa bakso dengan wajah sumringah dan bahagia. "Berapa Mang?" tanyaku kepada Mang bakso sembari menyodorkan uang kepada beliau. "Empat puluh Mbak," jawabnya sambil membereskan dagangannya. "Ini Mang." "Waduh, besar banget Mbak! Gak ada duit pas!" tanya Mang bakso sembari membuka tas punggungnya untuk mencari kembalian. "Eng
52. Terjebak Cinta Terlarang Kabar Meninggalnya Mama Mas Reno. Penulis : Lusia Sudarti Part 52"Mas Reno bisa gak pulang dulu ke Jakarta? Dian telpon Mbak Maya, tetapi kata Mbak Maya, Mas Reno belum kembali. Kasihan Mbak Maya Mas, ia nangis terus! Mama meninggal Mas!" Itu kabar dari Dian, Dek. Rupanya Dian menelpon Adek ya? Aku membenarkan dalam hati kabar yang Dian sampaikan tempo hari.Mas Reno terdiam untuk beberapa saat lamanya. Ternyata firasat buruk yang menghantui itu, kini terbukti. Mas Reno meneteskan air mata, Mas menyesal karena tak mendampingi Mama saat menghembuskan nafasnya yang terakhir, Sayang. Tetapi mau bagaimana lagi! "Mas, halo, Mas masih di sana ..." Suara Dian melengking hingga menyadarkan Mas dari lamunan. "Iya, masih ... jadi kapan Mama meninggal Yan?" tanya Mas kepada Dian. "Sudah tiga hari yang lalu Mas, ini di rumah sedang ada takziah keempat malam Mama Mas, Dian di toilet menghubungi Mas," ujar Dian. "Mas akan menuju kesana Yan!" jawab Mas Reno b
51. Terjebak Cinta Terlarang. Suka Duka Reno Dalam Perjalanan Penulis : Lusia Sudarti Part 51"Moal A, ieu bade ngeureuyeuh. (Tidak A, ini sudah mau berangkat.) jawab Iwan sambil menyalakan mesin mobilnya.🌷🌷🌷🌷🌷🤣Akhirnya Mas Reno mendapatkan tumpangan, dan akan ikut ke Cirebon. Apakah perjalanan Mas Reno kali ini akan mulus semulus jalan tol? Baca terus sambungan-sambungan surat Mas ya Sayang?●●●"A, hayu abi bade ka warung, bade tuang," Iwan mengguncang tubuh Mas Reno, untuk membangunkan Mas yang tertidur tanpa sengaja. Tentu Mas Reno terkejut ketika Iwan membangunkan dirinya. Mas Reno tak menyadari jika ia terlelap terlalu lama.Sesaat Mas Reno mengedarkan pandangan keluar, ternyata hari telah beranjak malam. "Astagfirullah, ternyata aku ketiduran ya Wan?" kata Mas pelan. "Muhun A, hayu tuang heula(iya A, ayo makan)"Sok Iwan wae nya? Aa eungkeu wae(silahkan Iwan aja ya? Aa nanti aja) ujar Mas Reno kepada Iwan, bukan apa-apa, Reno tak ingin menampakkan diri dahulu di
50. Terjebak Cinta Terlarang Antek-antek Viona Berhasil Mengambil Paksa Motor Mas Reno. Penulis : Lusia Sudarti Part 50"Iya Pak, nama saya Reno, saya ingin mengambil kunci motor dan berterima kasih karena Bapak telah menolong saya," ucap Mas Reno lagi, sembari memberikan dua lembar uang ratusan ribu.Kedua bola mata Pak security membelalak melihat uang dua ratus ribu yang di ulurkan oleh Mas Reno. "Enggak usah Mas, saya Ikhlas kok, perkenalkan nama saya Adam," jawab Pak Adam. "Saya lebih ikhlas Pak, saya berterima kasih kepada Bapak, karena telah membantu saya," ujar Mas Reno mendesak Pak Adam agar menerima pemberian Mas Reno. Setelah Mas Reno berhasil membujuk Pak Adam. Mas menyalakan motor, setelah di rasa cukup Mas meluncur dengan kecepatan sedang, hatiku saat ini tidak tenang, entah kenapa! Di dalam hati Mas melafadzkan doa, memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Mas selalu waspada akan bahaya yang setiap saat akan menyergap Mas. Bukan tidak mungkin Viona dan