Share

Bab 4 Gelang Seharga 10 Juta

Author: NatsuHika
last update Last Updated: 2021-05-31 17:48:59

Hari berikutnya, Risa menjalani kegiatan kantornya dengan hati berbunga-bunga.

Wanita ini bagaikan terbang ke sana ke mari seperti manusia bersayap, sangat penuh tenaga dengan wajah terus tersenyum lebar. Ini membuat para rekan kerjanya kembali terheran-heran.

“Dia kenapa lagi, sih? Bukankah kemarin dia terlihat seperti mau mati saja?” celutuk seorang wanita di depan meja Vera.

Vera, teman Risa hanya memiringkan kepalanya bingung, menatap Risa yang sibuk menggandakan setumpuk dokumen sambil bersenandung riang di ruang fotokopi.

Dari sejak datang ke kantor pagi ini, temannya itu sudah diberi banyak tugas, dan sama sekali tidak menolak atau mengeluh sedikit pun. Malahan, dia bertanya kepada yang lain apakah ada yang bisa dibantu olehnya?

Sambil bersandar, sambil melipat tangan di kursi melihat kelakuan ajaib Risa.

“Apa ini ada hubungannya dengan perjodohan yang disebutkannya itu?”

Vera membayangkan kembali kejadian kemarin.

Dia memang setuju jika Risa menikah cepat. Tapi, kalau menikah dengan cara yang membuatnya melamun seperti orang bodoh hanya gara-gara putus asa karena cinta, bukankah itu terkesan menyedihkan?

Kening Vera mengencang kuat, berdiri dari kursi dan bergegas menuju Risa yang dengan tampang sedikit bodoh dan bahagianya sibuk mengganti-ganti kertas di mesin fotokopi.

“Risa, bisa bicara sebentar?”

“Oh! Vera! Ada apa?! Apa perlu bantuanku juga?” tanyanya dengan wajah berseri-seri, sedikit cengegesan dan sikapnya sangat jinak.

Wajah Vera mengerut tak suka.

Temannya ini memang sungguh aneh.

Dengan perasaan bingung, Vera menghentikan kegiatan fotokopi lawan bicaranya.

“Sini! Jelasin dulu, ada apa sebenarnya denganmu?”

Risa ditarik ke sudut ruangan dekat jendela yang terbuka.

Senyum Risa tak hentinya lepas dari wajahnya, sudah mirip iklan pasta gigi berjalan!

“Bagaimana? Bukankah kamu bertemu dengan calon suamimu? Kamu yang begini aneh, apa mungkin gara-gara pertemuan itu?”

Risa memiringkan kepalanya, masih tersenyum dalam mabuk cintanya. Kekehan puas seperti anak kecil terdengar di udara.

“Aku menang lotere kali ini!” pekiknya dengan nada penuh antusias, lalu memeluk Vera dengan sangat kuat, wajah begitu bahagia.

“Ri-Risa! Kamu mau membunuhku, ya? Sesak tahu!”

Risa melepaskannya dan minta maaf dengan kedua bahu dikedikkan santai, bersiul-siul dengan wajah tak berdosa, kedua tangan berada di belakang punggung. Wanita bersifon biru gelap ini melirikkan matanya menatap langit-langit ruangan.

“Soalnya, aku terlalu senang sampai rasanya seperti mimpi!” lanjutnya dengan senyum yang menunjukkan deretan gigi-gigi putihnya, mata melengkung indah bagaikan bulan sabit kecil di langit malam. Sangat silau sampai Vera mengerjap-ngerjapkan matanya muak.

“Ya, ampun! Kamu begitu senang menang lotere. Apa sekarang kamu telah menjadi milyarder muda secara instan, alih-alih akan dijodohkan? Ayahmu tahu kamu punya hobi main hal buruk begitu? Tidak takut kena semprot darinya? Memangnya dia bersedia menerima uang kotor darimu?” Vera memucat, mengelus-elus dadanya yang sempat tertekan kuat oleh pelukan Risa sebelumnya.

Rusuknya mungkin sudah ada yang patah!

Risa menggeleng cepat, dengan mata terpejam khidmat sambil telunjuk kanan bergerak-gerak di depan wajah, dia menjelaskan, “ckckck! Salah besar! Siapa bilang aku ikut lotere beneran?”

“Lalu, apa, dong?”

“Kesialan sepertinya sudah meninggalkanku, Vera! Kyaaa!!! Aku suka sekali dengan calon suamiku ini!” jerit Risa kegirangan kecil, langsung memeluk kembali lawan bicaranya sekali lagi. Kemeja putih lengan pendeknya sampai kusut bukan main.

Vera sedikit bingung, tapi begitu Risa melepas pelukannya, dia pun mulai menunjukkan sinar-sinar ketertarikan di kedua bola matanya.

“Benarkah? Kamu yakin? Bukankah kamu belum mengenalnya dengan baik?”

“Huh! Kemarin, kamu bilang ‘lama waktu kenalan’ itu bukan masalah? Kalau bisa merasakan getar-getar cinta sejati, langsung ke pelaminan saja, bukan?”

Vera kehilangan kata-kata, terlihat gelisah.

Memang benar dia berkata begitu kemarin, tapi bukankah ini terlalu mulus?

Tanpa diketahui oleh Risa sendiri, Vera sudah mendengar julukan untuk temannya ini: Sang Penjaga Jodoh Orang.

Entah siapa yang memberikan julukan itu kepadanya, tapi semua orang kantor tahu hal ini. Sungguh aneh Risa sendiri tidak mengetahuinya sampai sekarang.

Risa mendapat julukan itu, karena semuanya tahu kisah cintanya pasti akan gagal terus, sudah mirip sebuah mini series di TV. Bahkan, mereka di kantor suka bertaruh berapa lama hubungan wanita itu akan bertahan lama. Namun, siapa sangka, kalau dia tiba-tiba akan menikah?

“Kamu yakin, Risa? Dia sepertinya sesuai seleramu, ya? Kamu benar-benar bercahaya seperti lampu neon raksasa.”

Vera menarik Risa yang masih saja tersenyum-senyum bahagia untuk duduk dengan baik di meja terdekat.

Risa hanya mengangguk-angguk penuh kegembiraan.

“Malahan dia benar-benar di atas standarku, loh!”

Dengan cepat Risa mengeluarkan ponselnya, menunjukkan foto Adnan Budiraharja dari hasil chatting mereka berdua sampai begadang semalaman.

Mata Vera langsung mengerjap-ngerjap tak percaya, tercengang luar biasa melihat calon suami Risa! Ponsel diraih dengan cepat, dan menggulir beberapa foto selfie pria itu.

“Gila! Kamu benar-benar menang lotere, Risa!” pekik Vera dengan kedua pipi merona merah.

“Apa kubilang, kan?” Risa terkekeh bangga. “Semua kesialanku selama bertahun-tahun, akhirnya terbayar lunas dengan perjodohan misterius ini!”

Risa terdengar pongah, mengelus-elus bawah hidungnya dengan gaya yang begitu percaya diri.

“Jadi, kamu sungguh serius dengannya?” Vera menggulir percakapan di ponsel Risa. Pria itu sepertinya sangat sopan dan baik.

Rasa iri langsung menyentak hati Vera, tapi wajahnya tiba-tiba serius.

“Kamu yakin dia tidak menyembunyikan apa pun darimu?”

“Hah? Apa maksudmu?”

Risa terbengong dengan mata membulat hebat, terbodoh mendengar pertanyaan aneh Vera.

“Risa, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Aku tahu, ehem, kalau aku tak memungkiri ada sedikit rasa iri dengan calon suamimu ini,” ungkapnya pelan, memejamkan mata salah tingkah, lalu menatap tajam pada wanita bersifon biru gelap di depannya, “dia terlalu sempurna, Risa. Bagaimana kalau dia punya hal buruk yang disembunyikannya darimu?”

Risa mengulum bibirnya dengan tampang bodoh terkejut, kedua alisnya naik.

‘Hal buruk yang disembunyikan?’ batinnya dengan pikiran yang mendadak kosong.

Vera langsung meraih kedua bahunya, sangat serius.

“Risa! Kamu selidiki dulu pria itu! Aku tahu kalau ini adalah perjodohan bisnis, tapi kalau kamu sampai jatuh cinta padanya tanpa persiapan dan waspada, kamu mungkin akan berakhir sakit hati! Lebih para daripada yang sudah-sudah!”

Risa tertawa lepas.

“Eiii...! Kamu ini paranoid sekali. Adnan orang yang baik, kok! Hal buruk apa?” Ponselnya langsung direbut dari tangan Vera, sedikit menahan kesal, lalu melanjutkan dengan nada tidak senang, “teman tercintamu ini akan segera menikah setelah perjuangan bagaikan perang dunia ketiga, kenapa sekarang malah bersikap begini, sih? Lagi pula, aku sudah tanya dia, kok, seperti apa kisah cintanya, dan dia berkata tidak punya waktu memikirkan soal cinta. Sibuk kerja terus, dan kami cocok karena memang sudah waktunya menikah. Kamu senang, ya, melihatku jadi perawan tua?”

Sudut bibir Risa berkedut kesal, sebelah kening bergerak-gerak dengan tatapan mendatar dingin.

Vera menghela napas berat.

“Bukan begitu. Aku hanya berpikir ini terlalu bagus, Risa. Coba, deh, pikir-pikir dulu sebelum benar-benar menyukainya. Kalau ada yang membuatmu tiba-tiba patah hati setelah menikah, bagaimana?”

Risa terdiam.

Dia juga sebenarnya memahaminya dengan baik. Tapi, sikap Adnan yang begitu gentle membuat sisi hatinya yang kesepian dengan cepat mudah menerima kehadiran pria itu. Mana tampan lagi!

Semua pria yang sudah berpacaran dengannya, jika digabung menjadi satu, tidak akan bisa mengalahkan ketampanan Adnan!

“Orang-orang bilang, kekecewaan mendalam datang dari harapan yang mendalam juga. Aku senang kamu akhirnya akan menikah, tapi jangan terlalu senang dengan perjodohan yang terkait bisnis, Risa.”

Wajah Vera terlihat sedih dan prihatin.

Risa bungkam selama sesaat, lalu menimpalinya dengan nada riang menyembunyikan kekecewaan dan kesedihan hatinya mendengar hal logis temannya itu. “Kamu ini bisa saja!”

Wanita itu terkekeh sebentar, melanjutkan cepat, “jangan cemas. Adnan bukan pria seperti yang lainnya, kok. Aku percaya kepadanya.”

Vera melengos melihat kebulatan tekad Risa, dan memutar bola mata malas.

Senyum paksa hadir di wajah gelisah Risa menanggapi reaksi itu.

***  

“Kamu suka?” tanya Adnan, melihat Risa yang sedang mencoba gelang di dekatnya.

“Kami ambil yang ini,” lanjutnya pada wanita di balik meja kaca sebuah toko perhiasan mewah.

Dengan malu-malu, Risa menoleh ke arah pria berkemeja biru gelap di dekatnya, “tapi, ini, kan, mahal, Adnan!”

Pria itu tersenyum kecil, mata sangat ramah.

“10 juta rupiah itu sama sekali tidak mahal bagiku.”

Syok!

Risa langsung merasa seolah tertembak jantungnya dengan anak panah cinta saat melihat senyum pria itu! Benar-benar sangat dewasa dan berkelas! Juga keramahannya membuatnya memberikan aura pria berbudi luhur yang mengagumkan!

Benar-benar pria idaman!

“Tidak jadi saja. Aku tahu uangmu banyak, tapi kalau ini hilang, kan, gawat,” tolak Risa malu-malu, membuka gelang yang dicobanya dengan perasaan canggung.

“Tolong jangan begitu, Risa. Nanti setelah menikah, aku mungkin akan memberikan sesuatu yang lebih daripada ini. Jadi, terimalah. Anggap saja hadiah pertemuan dariku karena sudah bersyukur mendapat calon istri yang sangat mengagumkan.”

Adnan menghentikan Risa membuka gelang di tangan, senyumnya sangat manis dan teduh.

‘Mengagumkan? Bukankah dia yang mengagumkan?’ batin Risa terpana, merona kecil dengan pujian barusan.

“Um? Kamu sedang memikirkan apa?” tanya Adnan, memajukan wajah hingga sangat dekat, membuat kedua bola mata Risa membelalak kaget.

“Bu-bukan apa-apa! Ini benar-benar mahal, Adnan!” jelasnya dengan nada tawa canggung, menghindari tatapan menarik sang penjaga toko yang tersenyum-senyum manis ke arahnya.

Sebagai putri dari keluarga kaya, harga itu sebenarnya tidak mahal-mahal amat. Dia juga bisa membelinya sendiri. Tapi, Risa sudah hidup sebagai rakyat biasa untuk waktu yang cukup lama, dan mengetahui nilai uang dengan sangat baik.

Terlebih lagi yang berniat membeli gelang itu adalah Adnan. Hatinya jelas merasa tidak nyaman berapa pun harganya. Risa merasa seperti wanita penggali emas. Benar-benar perasaan yang tidak nyaman mengingat perusahaan keluarganya juga sudah mau jatuh bangkrut.

Dia bukan tipe wanita yang suka menempel kepada pria hanya karena materi semata. Yang dia inginkan adalah cinta sejati. Kalau bisa, dia bahkan berniat menafkahi suaminya sendiri jika berhasil menemukan cinta sejatinya. Dia tidak keberatan menjadi tulang punggung keluarga, asalkan mereka saling mencintai dan percaya satu sama lain. Itu sudah cukup.

Pria yang sangat setia dan rendah hati adalah impian ideal Risa. Jika harus bertukar peran selama menikah, maka dia tidak keberatan sama sekali. Cinta sejati tidak bisa diukur dengan materi, bukan?

Salah satu alasan Risa tidak mau mengumbar identitasnya, karena tidak mau menarik pria jahat dan mata duitan. Dia ingin percintaan yang normal dan sederhana. Sayangnya, selama bertahun-tahun, dia belum pernah mendapatkan keinginannya tersebut. Dia malah terjerat dengan banyak pria aneh dan jahat.

“Ini untukmu. Tolong jangan tolak. Kumohon,” bisik Adnan lembut, mendekatinya dengan gerakan anggun yang memikat, dan terkesan sangat menggoda bagaikan serigala liar yang akan menerkam mangsanya.

Tubuh Risa menegang dengan kedekatan sang calon suami. Kaget dengan sikapnya yang tiba-tiba di luar perkiraannya.

Tidakkah pria ini sebenarnya sangat agresif? 

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
siaga 1 Ris..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 5 Kecemburuan Shouhei yang Berbahaya

    Didesak dengan pesona pria berkacamata tipis itu, keduanya akhirnya membeli gelang tersebut dan kembali makan malam bersama. Pria berkemeja biru gelap tersebut menatap Risa yang makan dengan perlahan di depannya. “Kamu tidak suka?” Sang wanita menegakkan kepala. “Suka, kok. Sangat enak. Dagingnya benar-benar lembut.” Pria di depannya memiliki sikap yang sangat romantis, selain pintar dan begitu tampan. Bagaimana bisa dia makan seperti orang kesurupan? Malulah! Padahal dagingnya benar-benar bikin saliva Risa nyaris menetes-netes. Tapi, dia malah harus menjaga sikap di saat seperti ini. Bikin sakit hati saja! Dalam hati, Risa menangis kesal dan frustrasi! “Lantas, kenapa makannya hanya sedikit?” “Eng... itu... sayang sekali kalau kita harus berpisah dengan cepat,” cicitnya malu-malu, mata menghindari tatapan sang pria. Yah, sejujurnya bukan itu alasan utamanya. Selain menjaga image, dia kepikiran dengan perkataan Vera tadi siang. Adnan Budiraharja memang pria yang benar-benar se

    Last Updated : 2021-05-31
  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   BAB 6 Sebuah Kado dan Tulip Merah

    “Loh, ada apa ini? Kenapa semuanya sangat sibuk?” Risa yang baru saja masuk ke kantor terheran-heran dengan para karyawan yang tampak sibuk mondar-mandir dalam keadaan panik dan gelisah. Apakah ada inspeksi mendadak? “Heh! Kamu ini! Kenapa suka sekali ketinggalan berita?” Vera tiba-tiba muncul dari belakang membawa setumpuk dokumen hingga setinggi dagunya. Risa masih kebingungan, kepala dimiringkan. “Memang ada apa, sih? Apa kita dapat klien menyebalkan lagi?” Dokumen bertumpuk tadi dihempaskan ke atas meja hingga terdengar suara debam keras di udara, Vera berkacak pinggang pada rok pensil hijau selututnya, satu tangan menyangga di atas meja lawan bicaranya. “Kita ada pergantian bos Senin lalu. Kamu tidak tahu berita besar semacam ini? Tidak membaca pesan grup lagi?” Risa memucat pelan, tersenyum kaku. Dia bukannya malas membaca pesan grup mereka. Tapi, semalam usai diajak oleh Adnan sibuk mengobrol online sejenak, Risa cepat-cepat tidur saking lelahnya setelah acara jalan-ja

    Last Updated : 2021-06-30
  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 7 Insiden di Bioskop

    “Kamu serius? Tidak ada yang membahasku satu pun?” Risa mengangguk cepat. “Kebanyakan nonton drama Korea, tuh, pastinya!” ledek Vera kesal, nadi di pelipisnya berdenyut nyaris meledak. Harga dirinya seolah diremehkan. Padahal, tadi sudah sangat heboh sampai bikin beberapa orang jadi iri, ternyata semua hanya menjilat kepadanya! Mentang-mentang dirinya ini adalah bagian keuangan! Wanita berambut sebahu ini terlihat kecewa mendengar pengakuan Risa, dia juga sudah membuat dirinya jadi sangat malu, tapi usahanya sia-sia. “Bos baru itu seperti apa, sih? Sial! Aku sibuk mengurus laporan, jadinya belum bisa ikut gosip di grup mana pun! Awas saja kalau dia tidak seheboh yang mereka bicarakan!” “Hahaha. Sepertinya harapan mereka terlalu tinggi gara-gara bos-bos di sini sudah tua-tua. Kalau pun masih muda, tapi sudah ada pasangan. Daging segar memang selalu menarik, kan? Jangan salahkan mereka. Kamu juga, sih, pake heboh pamer kado begitu di saat semua orang sibuk dengan hal lain. Mana sem

    Last Updated : 2021-06-30
  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 8 Kalung Berlian dan Cokelat Mahal

    Sesampainya di depan rumah Risa, Adnan meminta maaf atas insiden hari ini. “Tidak apa-apa! Sungguh! Itu, kan, bukan salah siapa pun? Kecelakaan semacam itu bisa terjadi kepada siapa saja, kok! Jangan terlalu dipikirkan.” Risa menggerak-gerakkan tangannya di udara, menolak permintaan maaf Adnan yang tampak memasang wajah murung dan gelap. “Aku minta maaf. Kamu mendapat hari yang tidak menyenangkan. Harusnya, ini menjadi kencan yang menakjubkan,” jelasnya dengan nada sedih. Tanpa disangka-sangka oleh Risa, pria yang kini hanya memakai kemeja putih tanpa jas mewah itu mulai memeluknya kuat-kuat. Risa gelagapan, salah tingkah. “A-Adnan... nanti ada yang lihat...” keluhnya sembari mencoba lepas dari pelukan sang pria. “Oh, maaf,” balasnya dengan wajah malu-malu. Risa tertegun kaget melihat ekspresi wajahnya, sangat tampan dan menggemaskan. Seketika saja sosok marah-marah menakutkannya tadi hilang dalam sekejap. “Ternyata Adnan punya karakter yang unik, ya?” puji Risa yang diiringi

    Last Updated : 2021-06-30
  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 9 Kelicikan Seorang Adnan

    Risa terdengar tertawa kaku tidak enak hati di seberang sana, makanya hanya bisa bergumam pelan ‘um’. Merasa Risa mulai menjaga jarak dengannya, Adnan segera mengambil alih. “Ada apa meneleponku pagi-pagi begini?” Risa mulai panik mendengarnya, menatap hadiah di tangan, merasa ragu-ragu dan takut menjawab pertanyaan itu. “Kenapa diam saja?” ledek sang pria dengan tawa rendahnya yang renyah. “I-itu Adnan... um... apa kamu yang memberiku hadiah akhir-akhir ini?” Dengan mata terpejam kuat, Risa akhirnya memberanikan diri menanyakan hal memalukan tersebut. Kalau bukan dari Adnan, bagaimana dia akan menjelaskannya? Kalau bukan dari Adnan, pria itu pasti berpikir dirinya sangat berharap dalam hubungan ini sampai merasa kegeeran, kan? Tidakkah itu agak memalukan meski mereka sudah mau menikah? “Hadiah?” “I-iya. Hadiah. Kemarin ada hadiah buku dan polpen, serta bunga tulip hias. Um... hari ini ada hadiah lagi. Lebih mahal daripada sebelumnya, kalung berlian dan cokelat. Juga masih ad

    Last Updated : 2021-06-30
  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 10 Kehebohan di Kantor Risa

    Bu Sari menekuk tubuhnya di depan pembatas meja, bertopang dagu tepat di depan meja Risa, dan berkata pelan penuh rayuan, “aku ini tidak begitu murahan, Risa. Tidak seperti mereka yang suka menjilat orang-orang demi keuntungan pribadi. Kamu tahu, kan, aku ini suka dengan barang-barang bermerek. Aku hanya ingin tahu lebih banyak apa-apa saja yang sudah diberikan olehnya kepadamu. Anggap saja aku sedang melakukan riset. Ini demi keuntungan perusahaan juga, kan?”Mulut Bu Sari sungguh licin seperti belut.Orang-orang yang mendengarnya merasa tidak nyaman, tapi ada kebenaran dalam suaranya, tidak bisa membuat mereka protes karenanya.Risa menatapnya datar dan malas. Bu Sari sudah berkedip-kedip manja untuk merayunya, tapi wanita berambut hitam sepunggung ini tidak tergerak sedikit pun.Bagaimana dia ingin menceritakan semuanya? Mereka saja baru bertemu!“Bu Sari, mohon maaf. Tapi, saya baru berkenalan dengan pria itu. Dia adalah pria yang dijodohkan dengan saya. Jadi, maafkan saya jika har

    Last Updated : 2021-06-30
  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 11 Pria Tampan Berjas Mewah 

    “Kamu tidak suka? Apa ini benar-benar berlebihan? Aku pikir ini romantis.” Raut wajah Adnan langsung menampilkan senyum manis dan hangat. Melihat itu, hati Risa langsung lega. Dengan cepat, dia menyimpulkan bahwa semua ini memang benar adalah hadiah dari calon suaminya. “Um! Aku sangat menghargai semua pemberianmu, tapi lain kali sungguh tidak usah yang seperti ini, ya! Takutnya ada gosip yang tidak enak menyebar di kantor. Kamu tahu, kan, kalau ada gosip tidak enak bisa membuat kinerja jadi terganggu.” Adnan hanya mengangguk pelan, senyumnya terus melekat, sama sekali tidak banyak bicara usai Risa memperlihatkan foto-foto itu. Sang pria hanya memerhatikan Risa menggulir media sosialnya sambil menjelaskan hadiah-hadiah yang diterimanya, dan mengeluh soal beberapa teman kantornya yang mulai dekat-dekat hanya untuk menjilat kepadanya. “Baiklah. Kapan-kapan aku akan bertemu dengan mereka.” Adnan berkata singkat begini membuat Risa yang berceloteh soal rasa penasaran teman-teman ka

    Last Updated : 2021-07-02
  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 12 Masuk dalam Jebakan 1

    Dengan cepat Risa berbalik menghadap Gina, menjelaskan kejadian salah paham itu. “A-aku tadi keseleo, tidak sengaja jatuh seperti tadi!” ucapnya dengan nada suara gugup, berjalan dengan kaki tertatih sembari mendorong dokumen ke pelukan sekretaris Gina. Wajah merajuk sebal tertahan, melototkan mata seolah menyuruh Gina agar tidak berpikir macam-macam. Wanita berpakaian hitam putih khas sekretaris itu hanya bisa terbodoh mendapat serangan tiba-tiba dari wanita di depannya. “La-laporan dari nona Vera!” lanjut Risa dengan suara keras dan lantang, wajahnya sudah memerah nyaris mengeluarkan asap. “Ba-bagaimana mungkin kamu sebagai sekretaris meninggalkan tempatmu begitu lama? Kalau tamu kita bukan orang yang sabar dan baik hati, kamu pasti sudah kena masalah besar! Pak Sudirman mungkin akan memecatmu!” Risa tidak bisa menghentikan mulutnya yang cerocos tidak terkendali akibat salah tingkah kedapatan dalam posisi memalukan barusan. Siapa pun bisa menilai dengan ringan seolah dia sedang

    Last Updated : 2021-07-03

Latest chapter

  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 177 Waktu 3 Hari sudah Habis

    Sejak mereka berpisah di restoran, Risa Abdullah benar-benar tidak berhubungan lagi dengan bos dinginnya. Selama tiga hari itu, dia terus menghindarinya dalam berbagai bentuk. Walaupun dia adalah bosnya, wanita itu berusaha untuk tidak menatap mata dengannya meskipun pria itu sekadar lewat di depannya, hanya menyapanya secara formal.Mungkin begitu juga Shouhei ingin mengujinya, makanya dia jarang sekali muncul dan bersikap sangat dingin.***Setelah tiga hari lewat, hari Senin pun tiba. Risa datang ke kantor dengan hati sedikit berat, tetapi dia senang. Tiga hari tanpa gangguan dari pria buas itu membuat hidupnya lebih baik dan damai.Adnan meneleponnya."Apakah aku akan menjemputmu sore nanti? Kamu bilang akan mengunjungi Ayah, bukan?"Risa yang sedang berjalan di trotoar tersenyum kecil dan menjawab dengan nada tulus, "Ya, tentu saja. Aku dengar kalau kondisi ayahmu sudah lebih baik. Walaupun dia belum sadar dari komanya, tapi dokter berkata ada kemajuan yang signifikan. Aku ingin

  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 176 Psikopat Berdarah Dingin

    Pria dingin di meja mencoba untuk menenangkan diri. Lewat wajahnya yang tidak ada emosi sama sekali, dia berkata lebih lembut, "Risa Abdullah, kemarilah. Ayo duduk. Tidak baik menyisakan makanan seperti itu. Jangan melampiaskan amarahmu kepada hal-hal yang tidak bersalah. Kamu tidak ingin berdosa karena membuang-buang makanan, bukan?"Hati Risa tenggelam berat. Dia menatap muram pria dingin di meja itu, dengan tangannya yang mengepal erat. Bagaimana bisa dia begitu saja berkata seperti itu setelah mengancamnya dengan nyawa orang lain? Terlebih lagi, itu adalah nyawa calon ayah mertuanya!Melihat Risa tidak bergerak dari tempatnya, Shouhei lalu menatapnya lebih dingin. "Duduk," titahnya dengan nada yang tidak bisa dibantah. Seketika saja, Risa merasakan sekujur tubuhnya gemetar oleh rasa takut yang tidak biasa. Tatapan pria itu sangat menakutkan hingga membuat hatinya menciut hebat. Keringat dinginnya sudah turun banyak. Dengan perasaan enggan, dia berjalan kembali ke kursinya da

  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 175 Interogasi Risa

    Pada Kamis esok paginya, Risa berangkat ke kantor dengan perasaan lesu. Sepertinya, berita mengenai kepala keluarga dari calon mertuanya menyebar dengan sangat cepat dan menghebohkan semua kalangan. Vera yang seketika melihatnya langsung mendekat buru-buru. "Sebenarnya apa yang terjadi?" tanyanya dengan bisik-bisik. Risa hanya bisa menghela napas dan bergegas menuju lift, tidak ingin mendapat tatapan menarik dari banyak orang. Entah apa yang sudah beredar di internet, tetapi sepertinya itu juga terkait dengan dirinya. Vera yang sudah masuk bersama dengan Risa ke dalam lift, segera bersandar dan bertanya sembari memberi tatapan penasaran. "Katanya, rem mobil itu disabotase. Apakah benar?" Risa hanya bisa menggeleng pelan. Wajahnya semakin murung. "Aku tidak tahu. Adnan bilang, ayahnya hanya mengalami kecelakaan. Bahkan, gara-gara itu pernikahan kami harus ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan." Vera tersentak kaget mendengar ucapannya. "Jadi, pernikahan kalian ditu

  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 174 Menunda Pernikahan

    Rencana lanjutan Shouhei tidak berjalan dengan lancar. Tiba-tiba saja, ada berita mengejutkan dari Ibu Kota."Risa, bangunlah! Kita sudah tiba," ucap Shouhei lembut sambil mengguncang pelan bahunya.Risa membuka mata dengan perasaan lemah. Sepertinya, dia belum sepenuhnya tersadar dari rasa kantuknya."Ada apa? Bolehkah aku tidur sebentar lagi?" ucapnya dengan nada serak.Shouhei langsung mendekatkan wajahnya ke depan wajah Risa. "Bangun. Kita sudah sampai di Ibu Kota."Risa membuka matanya lebar-lebar, terkejut luar biasa. Dia langsung mendorong pria di depannya."Kenapa begitu, sih? Bikin orang kaget saja!" protesnya marah.Shouhei hanya berdiri dengan kedua tangan terlipat di dadanya. "Nona cantik, bukankah kamu yang memaksa kita kembali ke Ibu Kota? Karena tidak sengaja mendengar kabar mengenai kecelakaan yang menimpa calon mertuamu."Risa seperti baru saja dipukul di belakang kepalanya. Seketika dia teringat dengan kejadian beberapa jam lalu."Oh, ya, ampun! Benar juga! Astaga, a

  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 173 Permohonan yang Sia-Sia

    Karena tidak tahan dengan rasa lapar yang datang tiba-tiba kepadanya, Risa akhirnya terpaksa menuruti paksaan Shouhei yang terlalu tirani. Setelah makan beberapa suap, Risa baru menyadari sesuatu.Tunggu sebentar!Bukankah di yacht ini tidak ada orang lain selain mereka berdua?Itu artinya yang menyiapkan sarapan ini semua adalah dia, ataukah sudah disiapkan terlebih dahulu? Namun, saat Risa melihat hidangan rumit di depannya, keningnya segera berkerut.Shouhei, yang menyadari raut wajahnya yang berubah, segera menegurnyam, "Ada apa? Kamu tidak suka dengan sarapan yang kubuat?"Alis Risa naik dengan cepat, disertai rasa keterkejutan."Jadi benar, sarapan ini kamu yang membuatnya?"Senyum Shouhei terlihat sangat manis dan tampan. "Tentu saja. Menurutmu siapa lagi? Aku tidak akan sembarangan membiarkan orang lain memasak untukmu."Wajah Risa memerah dengan cepat. Perkataannya terkesan sangat romantis dan manis. Walaupun dia tersipu malu, tapi entah kenapa ada hal aneh yang tersembunyi

  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 172 Mencuri Dengar Percakapan Shouhei

    Matahari bersinar sangat lembut ketika Risa Abdullah terbangun keesokan harinya. Dia menatap linglung langit-langit yang asing baginya.Tunggu! Dia tidur di mana sekarang? Kenapa dia tidak ingat apa pun?Selama beberapa detik, dia mencoba memproses semuanya dengan pikiran kacau balau. Lalu setelah memejamkan mata sebentar, dia langsung panik mengingat kejadian semalam!Tidak!Risa tidak ingat tentang mimpi es krim rasa pandannya, tapi teringat kalau dia sedang berduaan hanya dengan Shouhei entah di mana di tengah laut saat ini.Takut terjadi hal yang tidak diinginkan sebelum hari pernikahannya, dia segera memeriksa tubuhnya dan lega mendapati pakaiannya masih utuh.“Ke mana dia? Kenapa tidak ada di mana pun?” tanyanya kepada diri sendiri begitu keluar kamar sambil mengenakan sandal tidur yang lucu.Risa mencari-cari keberadaan bos galaknya di semua lantai yacht mewah tersebut, tapi tidak menemukan siapa pun.“Kenapa rasanya sangat menakutkan begini?” gumamnya kepada diri sendiri, mengu

  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 171 Bukan Es Krim Rasa Pandan

    Meskipun Risa tidak begitu senang dengan apa yang telah disiapkan oleh Shouhei, tapi dia akhirnya bisa menikmatinya juga di bawah taburan bintang-bintang yang sangat banyak.Kembang api dinyalakan dalam berbagai macam jenis, membuat suasana di tepi pantai itu terlihat sangat meriah meski hanya ada mereka berdua.Tidak jauh dari sana, tempat untuk mengadakan makan malam dengan lilin romantis telah dipersiapkan sedemikian rupa.Pantai yang mereka datangi adalah salah satu pulai kecil yang berada tidak jauh dari pulau utama. Itu juga termasuk dari pulau yang telah dibeli oleh Shouhei.Tawa Risa sangat keras dan lepas. Dia menari dengan kedua tangan memegang kembang api yang memancarkan bunga api yang sangat indah. Keringatnya bahkan sampai menghiasi wajahnya.Walaupun dia terlihat senang, sebenarnya dia sangat merasa bersalah kepada Adnan. Tentu saja karena pernikahannya dengan pria itu hanya tinggal menghitung hari. Namun, karena dia berpikir mustahil bisa bersama cintanya yang sangat an

  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 170 Keseriusan Adnan

    Keesokan paginya, di tempat lain, Adnan Budiraharja menatap kesal layar ponselnya dengan perasaan kacau.Dia telah mencoba mencari tahu keberadaan Risa sejak pesan aneh datang kepadanya. Sebenarnya, dia tahu siapa yang membalasnya, tapi dia masih mencoba memikirkannya.“Kamu yakin?” tanya Adnan kepada sekretaris pribadinya.Pria muda yang berdiri menghadapnya dengan gugup tampak tersenyum canggung. “Maaf, Pak. Tapi, sejauh yang bisa saya cari tahu kalau mereka katanya sedang dalam perjalanan bisnis.” Adnan mengerutkan kening dalam. “Perjalanan bisnis apa yang memakan waktu sangat lama dan tidak ada kabar terbaru sama sekali?”Sebentar lagi pernikahannya dengan Risa akan diadakan, tapi tiba-tiba saja dia menghilang bagaikan ditelan bumi. Kedua orang tua wanita itu telah menenangkannya kalau tidak ada masalah sama sekali. Tapi, kenapa dia merasa tidak nyaman.Seburuk apapun seorang pria, Adnan tahu dengan jelas.“Selidik lebih jauh pergerakan Shouhei Shiraishi dua minggu ini, aku yakin

  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 169 Ciuman Menggoda yang Berbahaya

    Seperti biasa, Shouhei tidak memikirkan pendapat Risa sama sekali. Dia langsung menggerakkan tangan ke arah seorang pelayan pria tua, lalu berkata kepada para tim desainer, “Silakan mengukur pakaian yang sedikit longgar untuknya. Aku tidak mau dia memakai pakaian yang ketat dan menonjol. Untuk masalah desainnya, berikan saja setelah kalian mengukur tubuhnya dan pastikan berikan yang terbaik.”Risa melotot hebat mendengar perintahnya yang sangat tirani.“Shouhei! Apa kamu mendengarku?! Aku bilang aku tidak akan melakukannya! Aku tidak akan menerima apa pun yang kamu berikan kepadaku lagi. Apa otakmu ada masalah?”Shouhei diam melihatnya, menatapnya berlama-lama. Dia lalu tersenyum paling lembut hingga membuat sang wanita merasa salah tingkah dan canggung.Kenapa dia malah tersenyum seperti itu?Apakah dia tidak marah?“Kamu mengerti, kan? Aku tidak mau diberikan pakaian mewah! Aku bisa membelinya sendiri! Lagi pula, untuk apa memiliki banyak pakaian yang tidak bisa dipakai setiap hari?

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status