Home / Romansa / Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia) / Bab 8 Kalung Berlian dan Cokelat Mahal

Share

Bab 8 Kalung Berlian dan Cokelat Mahal

Author: NatsuHika
last update Last Updated: 2021-06-30 12:28:43

Sesampainya di depan rumah Risa, Adnan meminta maaf atas insiden hari ini.

“Tidak apa-apa! Sungguh! Itu, kan, bukan salah siapa pun? Kecelakaan semacam itu bisa terjadi kepada siapa saja, kok! Jangan terlalu dipikirkan.”

Risa menggerak-gerakkan tangannya di udara, menolak permintaan maaf Adnan yang tampak memasang wajah murung dan gelap.

“Aku minta maaf. Kamu mendapat hari yang tidak menyenangkan. Harusnya, ini menjadi kencan yang menakjubkan,” jelasnya dengan nada sedih.

Tanpa disangka-sangka oleh Risa, pria yang kini hanya memakai kemeja putih tanpa jas mewah itu mulai memeluknya kuat-kuat.

Risa gelagapan, salah tingkah.

“A-Adnan... nanti ada yang lihat...” keluhnya sembari mencoba lepas dari pelukan sang pria.

“Oh, maaf,” balasnya dengan wajah malu-malu.

Risa tertegun kaget melihat ekspresi wajahnya, sangat tampan dan menggemaskan. Seketika saja sosok marah-marah menakutkannya tadi hilang dalam sekejap.

“Ternyata Adnan punya karakter yang unik, ya?” puji Risa yang diiringi tawa lepas, indah dan sangat menyenangkan untuk dilihat.

Adnan, yang aslinya adalah seorang pemain wanita ini langsung saja bagaikan tersambar petir menyadari sesuatu muncul di hatinya setelah beberapa kali melihat ekspresi alami dari sang wanita.

Dia pun tersenyum lembut, dan pembawaannya jadi tenang, “sepertinya aku tidak akan menyesali pernikahan ini.”

“Eh?”

Risa termenung mendengar perkataan itu.

Sang pria mengelus-elus puncak kepala sang wanita, wajah begitu senang.

***  

Kejadian semalam masih terbayang-bayang dalam benak Risa Abdullah.

Wanita ini berjalan masuk ke kantornya dalam keadaan melamun.

Hari ini, karena suasana hatinya sangat baik, maka dia berdandan sangat manis. Rambut ikalnya ditata lebih baik, dan memakai dres warna peach lengan panjang dan sebatas lutut.

Walaupun Adnan tiba-tiba saja membuatnya terkejut dengan sikap marah-marahnya, tapi tingkah manis dan romantis pria itu membuat hatinya meleleh.

Belum pernah selama dia menjalin kasih, hubungannya berjalan semulus ini!

Risa tersenyum cengengesan dengan hati gembira, beberapa orang bahkan menatapnya dengan tatapan heran.

‘Bodoh amat dengan tatapan mereka! Hatiku sedang senang hari ini! Adnan! Aku mencintaimu!’ batinnya girang bukan kepalang, tasnya digoyangkan berputar-putar sembari berjalan penuh semangat, persis anak TK yang sedang bertamasya keliling kota.

“Loh? Ada apa pagi-pagi begini? Kok, ramai sekali?” gumam Risa, kakinya berhenti di depan pintu melihat orang-orang di barisan mejanya sudah menjadi kumpulan semut.

Terdengar jelas suara Vera sedikit emosi dan mulai marah-marah.

Pelan-pelan, Risa berjalan mendekat dengan hati penasaran, mata mengedip bingung.

“Ada apa ini? Kenapa kalian berkumpul? Ada yang ulang tahun, ya?” tanya Risa pelan.

Hening.

‘Hah? Ada apa ini? Kenapa mereka menatapku aneh begitu?’ batinnya dengan wajah keringat dingin, kaget melihat orang-orang itu berbalik serempak dengan wajah curiga dan ganas.

“A-ada apa, ya?” tanya Risa lagi, sedikit gugup.

“RISA!!!” seru Vera penuh antusias, membelah kerumuman untuk maju ke depan.

Kedua alis Risa naik dengan cepat, sangat terkejut.

“Risa! Kamu punya calon suami yang sangat romantis, ya?!” puji Vera dengan mata berkaca-kaca penuh haru, di tangannya sudah tergenggam sebuah kotak biru beludru, mirip sebuah kotak perhiasan.

“A-apa maksudmu?”

Semua orang memberikan tatapan curiga dan mata menyipit tidak percaya, seolah dirinya tengah menyembunyikan sesuatu.

“Lihat ini!”

Vera membuka kotak biru tadi, dan benar saja!

Isinya adalah sebuah kalung berlian yang sangat indah dan mewah.

Risa langsung teringat dengan ucapan Adnan semalam mengenai cara dia akan memanjakan wanitanya gara-gara tidak memakai gelang pemberiannya.

Apakah ini hadiah dari Adnan? Kejutan romantis dan khusus?

Jangan-jangan, kotak elegan dan bunga tulip kemarin juga adalah hadiah darinya?

Kenapa tidak bilang, sih?

“Ini....”

Risa pura-pura tidak mengerti, tapi aslinya memang tidak mengerti, karena sedikit ada keraguan di hatinya.

“Ayo, sini! Sini!” ujar Vera, menarik tangan Risa penuh semangat melewati gumaman kerumuman yang terdengar takjub dan iri.

Saat tiba di mejanya, Risa melihat sebuket bunga tulip merah untuknya. Ada kotak lain lagi di sana, jelas terlihat adalah sekotak cokelat mewah dengan bungkus yang lebih elegan.

“I-ini...?”

Risa tersenyum canggung lagi, tidak tahu harus bereaksi bagaimana.

“Jangan pura-pura! Ini dari calon suamimu itu, kan?” sahut Vera, sengaja suaranya diperbesar untuk memberitahu semua orang yang ada di sana.

Risa mengerjapkan mata tidak percaya. Bagaimana bisa dia mengumumkan hal sepenting itu dengan cara seperti ini?

“Vera!”

“Lihat! Ini ada kartunya!” terang Vera sambil memberi kartu yang diselipkan di buket bunga.

Risa meraih kartu dengan perasaan sangat canggung dan malu. Orang-orang di sekitarnya sudah mulai menyindirnya gara-gara menyembunyikan hal baik itu. Tapi, detik berikutnya, fokus Risa langsung terkunci pada kalimat di kartu:

“Untuk Risa Tersayang. Maafkan atas kejadian kemarin. Semoga kamu suka dengan permintaan maafku ini. Selalu dan selamanya, Pria yang mencintaimu dengan tulus.”

Wajah Risa memerah indah, jantung berdegup cepat.

‘Jadi, ini benar dari Adnan, kan?’ batin Risa dengan hati meluap-luap.

Yang membuatnya takjub adalah kenapa memberinya hadiah semahal ini hanya untuk minta maaf?

“Risa! Kenapa kamu tidak cerita kepada kami kalau sudah mau menikah, sih? Hal seperti itu harusnya dirayakan, bukan?”

“Benar! Lihatlah priamu ini! Dia mengirim hadiah mahal begini hanya untuk minta maaf? Kamu bertengkar dengannya? Maafkan saja! Itu kalung berlian, loh! Harganya pasti selangit! Mana ada pria seperti itu yang meminta maaf kepada wanita terang-terangan begini? Kalau tidak cinta, apa lagi namanya? Iya, kan, teman-teman?”

Gumaman setuju terdengar di sekitar Risa, tubuhnya menciut kecil karena hal romantis tapi memalukan di saat yang sana.

“Dia sengaja mengirim ini dengan seorang pengawal hanya untuk menjaganya, loh! Saat lihat aku sudah datang, dia langsung menitipkannya kepadaku! Aduh! Ternyata kamu sudah cerita punya teman hebat sepertiku, ya?” sindir Vera, menyikutnya bahunya dengan perasaan bangga. Tiba-tiba berubah dahsyat setelah melihat hadiah permintaan maaf itu.

“Vera!”

“Ini benar-benar kalung mahal, loh! Dia sekaya apa, sih?” tanya seorang karyawan wanita, diikuti wajah-wajah penasaran lainnya.

“Kalian kembalikah bekerja! Aku akan mengembalikan ini!” sergahnya cepat, meraih kotak kalung dari tangan Vera dan berlalu keluar untuk menelpon Adnan. Wajah Risa seperti udang rebus. Kepalanya tertunduk malu meninggalkan ruangan.

“Siapa yang mau makan cokelat?! Tenang saja! Aku yang tanggung! Anggap saja ini traktiran dari Risa yang sudah punya calon pasangan seumur hidup!” seru Vera mengangkat cokelat hadiah Risa di udara dengan wajah gembira.

“Aku!”

“Aku mau satu!”

“Aku juga, dong! ”

Semua orang hampir serempak menyahut menginginkan cokelat mahal itu. Risa hanya bisa mengeluh memunggungi mereka yang semena-mena memakan cokelat miliknya, satu tangannya sibuk memegang telepon menunggu sambungan di seberang sana terjawab.

Di sebuah penthouse mewah.

“Adnan... ponselmu bunyi, tuh...” ucap seorang wanita dengan suara serak, tidur di sebelah seorang pria yang sama-sama hanya tertutupi selimut.

Adnan yang dalam keadaan telungkup, meraih ponsel di atas meja kecil dengan cara serampangan.

“Halo?” jawabnya dengan suara tidak enak didengar.

“A-Adnan? Ini aku, Risa.”

Awalnya, Risa ingin mengucapkan salam, tapi sepertinya suasana hati pria itu tidak begitu bagus.

“Apa aku terlalu pagi meneleponmu?” tanyanya sungkan, melirik jam dinding di dapur tempat istirahat para karyawan. Di sana, jarum jam sudah menunjukkan pukul 9 lewat. Wanita ini kebingungan. Bukankah dia seharusnya sudah berada di kantor?

“Risa?”

Suara pria itu langsung berubah lembut.

“Um... kalau aku mengganggu, nanti saja kalau begitu.”

“Tidak. Tidak apa-apa.”

Sang pria buru-buru bangun untuk duduk bersandar di kepala tempat tidur, wanita asing di sebelahnya juga terbangun dan menatapnya dengan nakal. Tangannya memeluk tubuh sang pria yang tertutupi oleh selimut. Tidak ada tanda-tanda perlawanan menolak pelukan itu, membuat sang wanita merasa nyaman dan kembali memejamkan mata.

Tangan Adnan satunya tidak diam begitu saja, sibuk mengelus kepala sang wanita, membuatnya lebih lelap dalam tidurnya. Dilihat sekilas saja, semua orang akan segera tahu kalau keduanya baru saja menghabiskan malam panas yang melelahkan, sangat intim dan menggelora.

“Maaf, semalam sepulangnya dari mall, aku ada kerjaan dadakan. Jadi, bangunnya kesiangan,” lanjut Adnan lagi. Suaranya menjadi lebih lembut dan ramah.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
duh, Risa paling apes sama adnan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 9 Kelicikan Seorang Adnan

    Risa terdengar tertawa kaku tidak enak hati di seberang sana, makanya hanya bisa bergumam pelan ‘um’. Merasa Risa mulai menjaga jarak dengannya, Adnan segera mengambil alih. “Ada apa meneleponku pagi-pagi begini?” Risa mulai panik mendengarnya, menatap hadiah di tangan, merasa ragu-ragu dan takut menjawab pertanyaan itu. “Kenapa diam saja?” ledek sang pria dengan tawa rendahnya yang renyah. “I-itu Adnan... um... apa kamu yang memberiku hadiah akhir-akhir ini?” Dengan mata terpejam kuat, Risa akhirnya memberanikan diri menanyakan hal memalukan tersebut. Kalau bukan dari Adnan, bagaimana dia akan menjelaskannya? Kalau bukan dari Adnan, pria itu pasti berpikir dirinya sangat berharap dalam hubungan ini sampai merasa kegeeran, kan? Tidakkah itu agak memalukan meski mereka sudah mau menikah? “Hadiah?” “I-iya. Hadiah. Kemarin ada hadiah buku dan polpen, serta bunga tulip hias. Um... hari ini ada hadiah lagi. Lebih mahal daripada sebelumnya, kalung berlian dan cokelat. Juga masih ad

    Last Updated : 2021-06-30
  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 10 Kehebohan di Kantor Risa

    Bu Sari menekuk tubuhnya di depan pembatas meja, bertopang dagu tepat di depan meja Risa, dan berkata pelan penuh rayuan, “aku ini tidak begitu murahan, Risa. Tidak seperti mereka yang suka menjilat orang-orang demi keuntungan pribadi. Kamu tahu, kan, aku ini suka dengan barang-barang bermerek. Aku hanya ingin tahu lebih banyak apa-apa saja yang sudah diberikan olehnya kepadamu. Anggap saja aku sedang melakukan riset. Ini demi keuntungan perusahaan juga, kan?”Mulut Bu Sari sungguh licin seperti belut.Orang-orang yang mendengarnya merasa tidak nyaman, tapi ada kebenaran dalam suaranya, tidak bisa membuat mereka protes karenanya.Risa menatapnya datar dan malas. Bu Sari sudah berkedip-kedip manja untuk merayunya, tapi wanita berambut hitam sepunggung ini tidak tergerak sedikit pun.Bagaimana dia ingin menceritakan semuanya? Mereka saja baru bertemu!“Bu Sari, mohon maaf. Tapi, saya baru berkenalan dengan pria itu. Dia adalah pria yang dijodohkan dengan saya. Jadi, maafkan saya jika har

    Last Updated : 2021-06-30
  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 11 Pria Tampan Berjas Mewah 

    “Kamu tidak suka? Apa ini benar-benar berlebihan? Aku pikir ini romantis.” Raut wajah Adnan langsung menampilkan senyum manis dan hangat. Melihat itu, hati Risa langsung lega. Dengan cepat, dia menyimpulkan bahwa semua ini memang benar adalah hadiah dari calon suaminya. “Um! Aku sangat menghargai semua pemberianmu, tapi lain kali sungguh tidak usah yang seperti ini, ya! Takutnya ada gosip yang tidak enak menyebar di kantor. Kamu tahu, kan, kalau ada gosip tidak enak bisa membuat kinerja jadi terganggu.” Adnan hanya mengangguk pelan, senyumnya terus melekat, sama sekali tidak banyak bicara usai Risa memperlihatkan foto-foto itu. Sang pria hanya memerhatikan Risa menggulir media sosialnya sambil menjelaskan hadiah-hadiah yang diterimanya, dan mengeluh soal beberapa teman kantornya yang mulai dekat-dekat hanya untuk menjilat kepadanya. “Baiklah. Kapan-kapan aku akan bertemu dengan mereka.” Adnan berkata singkat begini membuat Risa yang berceloteh soal rasa penasaran teman-teman ka

    Last Updated : 2021-07-02
  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 12 Masuk dalam Jebakan 1

    Dengan cepat Risa berbalik menghadap Gina, menjelaskan kejadian salah paham itu. “A-aku tadi keseleo, tidak sengaja jatuh seperti tadi!” ucapnya dengan nada suara gugup, berjalan dengan kaki tertatih sembari mendorong dokumen ke pelukan sekretaris Gina. Wajah merajuk sebal tertahan, melototkan mata seolah menyuruh Gina agar tidak berpikir macam-macam. Wanita berpakaian hitam putih khas sekretaris itu hanya bisa terbodoh mendapat serangan tiba-tiba dari wanita di depannya. “La-laporan dari nona Vera!” lanjut Risa dengan suara keras dan lantang, wajahnya sudah memerah nyaris mengeluarkan asap. “Ba-bagaimana mungkin kamu sebagai sekretaris meninggalkan tempatmu begitu lama? Kalau tamu kita bukan orang yang sabar dan baik hati, kamu pasti sudah kena masalah besar! Pak Sudirman mungkin akan memecatmu!” Risa tidak bisa menghentikan mulutnya yang cerocos tidak terkendali akibat salah tingkah kedapatan dalam posisi memalukan barusan. Siapa pun bisa menilai dengan ringan seolah dia sedang

    Last Updated : 2021-07-03
  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 13 Masuk dalam Jebakan 2

    Ciri khas permainan itu adalah adanya seorang Osama atau Raja dalam bahasa Jepang yang didapat dari hasil undian sumpit. Sisanya harus berperan sebagai anak buah yang akan mendengarkan apa saja yang diperintahkan oleh Raja tersebut. “Saya harap Tuan Shiraishi terhibur dengan acara sambutan kami. Saya tahu ini tidak sehebat dan semewah yang mungkin Anda harapkan, tapi saya sudah mencoba yang terbaik,” ungkap seorang atasan gendut dan pendek, kepalanya sudah botak licin di bagian atas dengan pinggiran dihiasi rambut tipis-tipis. Dengan bangga dan sopan menuangkan minuman soda ke gelas Shouhei yang sudah terlihat hampir kosong. “Terima kasih. Saya suka acaranya. Ini sudah terlalu mewah. Seharusnya kalian tidak perlu menyiapkan acara sambutan yang merepotkan.” “Ahahaha! Sama sekali tidak merepotkan! Kami senang jika Tuan Shiraishi mendapat yang terbaik. Mari silakan diminum!” pujinya sembari meraih gelas tadi. Kedua tangan melakukan gerakan gaya tata krama memberi minuman ala orang Jepa

    Last Updated : 2021-07-03
  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 14 Pengakuan Cinta yang Berani 1

    ‘Bu Sari sialan!’ maki Risa dalam hati, sudah panas bagaikan ketel mendidih, tapi ditahan mati-matian. Dia tahu dan sangat yakin ini adalah jebakan untuknya agar bisa menggali lebih dalam soal siapa pria kaya yang sudah menjadi kekasihnya. Tapi, dia pikir dia tidak berani melakukan tantangan ini?! Cih! Semua orang tahu kalau ini hanyalah tantangan! Hanya sebuah permainan untuk menghibur mereka! Tidak benar-benar serius! Akal sehat Risa akhirnya kembali ke tempatnya. Dia lebih memilih gulungan kertas itu, karena takut dipermalukan di depan banyak mata dengan label dirinya yang sudah akan menikah. Apa jadinya kelak kalau sudah bicara banyak tapi ternyata pernikahannya batal? Itu memang adalah perjodohan bisnis, tapi tidak ada yang bisa menjamin masa depan akan seperti apa. Berpikir begini, Risa merasa lebih kuat di dalam hati. Mana mungkin bosnya akan marah, kan? Dia hanya akan melakukan apa yang tertulis di kertas bodoh itu demi hiburan seisi ruangan ini! Tidak mungkin akan

    Last Updated : 2021-07-03
  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 15 Pengakuan Cinta yang Berani 2

    “Bicara apa kamu?” balas Risa berbisik kesal, pura-pura tersenyum seperti orang sakit gigi kepada orang-orang yang melihat ke arahnya dengan pandangan menarik dan penasaran. “Psst! Risa! Coba saja!” bisik Bu Sari dengan sebelah mulut ditutupi tangan kanan, terlihat jelas matanya bersinar. Risa langsung terbakar hebat melihat ulahnya yang sudah menaruhnya dalam masalah. Dia benar-benar tidak ingin membuatnya bernapas lega, ya? “Apa lagi yang kamu tunggu?” ujar Shouhei dengan nada penuh desakan dan terkendali, wajah dinginnya terlihat serius. Risa tersenyum kaku, matanya meminta tolong kepada orang-orang yang ada di meja, tapi mereka malah terlihat memberikan kode agar segera maju saja ke depan. “Apa harus aku yang ke sana?” tanya Shouhei dalam pembawaan tenang. “Ti-tidak usah, Pak! Biar saya yang ke sana!” tolak Risa cepat. Vera lalu mengembalikan kertas tadi ke tangan Risa, berbisik pelan, “semoga beruntung!” ‘Beruntung kepalamu!’ maki Risa kesal membatin, meremas kuat kertas

    Last Updated : 2021-07-03
  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 16 Pengakuan Cinta yang Berani 3

    “Ya. Tentu saja. Keberaniannya patut diacungi jempol. Mari bersulang untuk keberanian nona Risa.” Para atasan yang tidak menyangka bos baru mereka akan mengangkat gelas di udara, buru-buru menyambut gerakan itu. “Terima kasih. Terima kasih banyak,” ujar Risa dengan wajah penuh senyum dan bangga, meski dalam hati sangat bingung dengan keberuntungannya sendiri. Apakah dia tiba-tiba kasihan kepadanya? “Ah, baiklah! Kalau begitu, kembalilah ke tempatmu. Benar-benar bikin kaget saja!” perintah seorang atasan yang ada di dekat Risa, buru-buru ingin menyingkirkan Risa yang bisa dilihatnya menahan rasa gelisah dari tadi dan tidak nyaman karena efek mabuknya. Kedua kaki wanita itu bergerak-gerak gelisah di balik punggung, dan rasa kasihan karena dipikirnya sedang dikerjai berlebihan, akhirnya menyentuh hati sang atasan. Dengan wajah dan nada riang, kedua pipi memerah lembut, Risa membalasnya sembari tersenyum , “terima kasih, Pak! Permi—“ Syok! Ketika Risa sudah memiringkan tubuhnya sam

    Last Updated : 2021-07-05

Latest chapter

  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 177 Waktu 3 Hari sudah Habis

    Sejak mereka berpisah di restoran, Risa Abdullah benar-benar tidak berhubungan lagi dengan bos dinginnya. Selama tiga hari itu, dia terus menghindarinya dalam berbagai bentuk. Walaupun dia adalah bosnya, wanita itu berusaha untuk tidak menatap mata dengannya meskipun pria itu sekadar lewat di depannya, hanya menyapanya secara formal.Mungkin begitu juga Shouhei ingin mengujinya, makanya dia jarang sekali muncul dan bersikap sangat dingin.***Setelah tiga hari lewat, hari Senin pun tiba. Risa datang ke kantor dengan hati sedikit berat, tetapi dia senang. Tiga hari tanpa gangguan dari pria buas itu membuat hidupnya lebih baik dan damai.Adnan meneleponnya."Apakah aku akan menjemputmu sore nanti? Kamu bilang akan mengunjungi Ayah, bukan?"Risa yang sedang berjalan di trotoar tersenyum kecil dan menjawab dengan nada tulus, "Ya, tentu saja. Aku dengar kalau kondisi ayahmu sudah lebih baik. Walaupun dia belum sadar dari komanya, tapi dokter berkata ada kemajuan yang signifikan. Aku ingin

  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 176 Psikopat Berdarah Dingin

    Pria dingin di meja mencoba untuk menenangkan diri. Lewat wajahnya yang tidak ada emosi sama sekali, dia berkata lebih lembut, "Risa Abdullah, kemarilah. Ayo duduk. Tidak baik menyisakan makanan seperti itu. Jangan melampiaskan amarahmu kepada hal-hal yang tidak bersalah. Kamu tidak ingin berdosa karena membuang-buang makanan, bukan?"Hati Risa tenggelam berat. Dia menatap muram pria dingin di meja itu, dengan tangannya yang mengepal erat. Bagaimana bisa dia begitu saja berkata seperti itu setelah mengancamnya dengan nyawa orang lain? Terlebih lagi, itu adalah nyawa calon ayah mertuanya!Melihat Risa tidak bergerak dari tempatnya, Shouhei lalu menatapnya lebih dingin. "Duduk," titahnya dengan nada yang tidak bisa dibantah. Seketika saja, Risa merasakan sekujur tubuhnya gemetar oleh rasa takut yang tidak biasa. Tatapan pria itu sangat menakutkan hingga membuat hatinya menciut hebat. Keringat dinginnya sudah turun banyak. Dengan perasaan enggan, dia berjalan kembali ke kursinya da

  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 175 Interogasi Risa

    Pada Kamis esok paginya, Risa berangkat ke kantor dengan perasaan lesu. Sepertinya, berita mengenai kepala keluarga dari calon mertuanya menyebar dengan sangat cepat dan menghebohkan semua kalangan. Vera yang seketika melihatnya langsung mendekat buru-buru. "Sebenarnya apa yang terjadi?" tanyanya dengan bisik-bisik. Risa hanya bisa menghela napas dan bergegas menuju lift, tidak ingin mendapat tatapan menarik dari banyak orang. Entah apa yang sudah beredar di internet, tetapi sepertinya itu juga terkait dengan dirinya. Vera yang sudah masuk bersama dengan Risa ke dalam lift, segera bersandar dan bertanya sembari memberi tatapan penasaran. "Katanya, rem mobil itu disabotase. Apakah benar?" Risa hanya bisa menggeleng pelan. Wajahnya semakin murung. "Aku tidak tahu. Adnan bilang, ayahnya hanya mengalami kecelakaan. Bahkan, gara-gara itu pernikahan kami harus ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan." Vera tersentak kaget mendengar ucapannya. "Jadi, pernikahan kalian ditu

  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 174 Menunda Pernikahan

    Rencana lanjutan Shouhei tidak berjalan dengan lancar. Tiba-tiba saja, ada berita mengejutkan dari Ibu Kota."Risa, bangunlah! Kita sudah tiba," ucap Shouhei lembut sambil mengguncang pelan bahunya.Risa membuka mata dengan perasaan lemah. Sepertinya, dia belum sepenuhnya tersadar dari rasa kantuknya."Ada apa? Bolehkah aku tidur sebentar lagi?" ucapnya dengan nada serak.Shouhei langsung mendekatkan wajahnya ke depan wajah Risa. "Bangun. Kita sudah sampai di Ibu Kota."Risa membuka matanya lebar-lebar, terkejut luar biasa. Dia langsung mendorong pria di depannya."Kenapa begitu, sih? Bikin orang kaget saja!" protesnya marah.Shouhei hanya berdiri dengan kedua tangan terlipat di dadanya. "Nona cantik, bukankah kamu yang memaksa kita kembali ke Ibu Kota? Karena tidak sengaja mendengar kabar mengenai kecelakaan yang menimpa calon mertuamu."Risa seperti baru saja dipukul di belakang kepalanya. Seketika dia teringat dengan kejadian beberapa jam lalu."Oh, ya, ampun! Benar juga! Astaga, a

  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 173 Permohonan yang Sia-Sia

    Karena tidak tahan dengan rasa lapar yang datang tiba-tiba kepadanya, Risa akhirnya terpaksa menuruti paksaan Shouhei yang terlalu tirani. Setelah makan beberapa suap, Risa baru menyadari sesuatu.Tunggu sebentar!Bukankah di yacht ini tidak ada orang lain selain mereka berdua?Itu artinya yang menyiapkan sarapan ini semua adalah dia, ataukah sudah disiapkan terlebih dahulu? Namun, saat Risa melihat hidangan rumit di depannya, keningnya segera berkerut.Shouhei, yang menyadari raut wajahnya yang berubah, segera menegurnyam, "Ada apa? Kamu tidak suka dengan sarapan yang kubuat?"Alis Risa naik dengan cepat, disertai rasa keterkejutan."Jadi benar, sarapan ini kamu yang membuatnya?"Senyum Shouhei terlihat sangat manis dan tampan. "Tentu saja. Menurutmu siapa lagi? Aku tidak akan sembarangan membiarkan orang lain memasak untukmu."Wajah Risa memerah dengan cepat. Perkataannya terkesan sangat romantis dan manis. Walaupun dia tersipu malu, tapi entah kenapa ada hal aneh yang tersembunyi

  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 172 Mencuri Dengar Percakapan Shouhei

    Matahari bersinar sangat lembut ketika Risa Abdullah terbangun keesokan harinya. Dia menatap linglung langit-langit yang asing baginya.Tunggu! Dia tidur di mana sekarang? Kenapa dia tidak ingat apa pun?Selama beberapa detik, dia mencoba memproses semuanya dengan pikiran kacau balau. Lalu setelah memejamkan mata sebentar, dia langsung panik mengingat kejadian semalam!Tidak!Risa tidak ingat tentang mimpi es krim rasa pandannya, tapi teringat kalau dia sedang berduaan hanya dengan Shouhei entah di mana di tengah laut saat ini.Takut terjadi hal yang tidak diinginkan sebelum hari pernikahannya, dia segera memeriksa tubuhnya dan lega mendapati pakaiannya masih utuh.“Ke mana dia? Kenapa tidak ada di mana pun?” tanyanya kepada diri sendiri begitu keluar kamar sambil mengenakan sandal tidur yang lucu.Risa mencari-cari keberadaan bos galaknya di semua lantai yacht mewah tersebut, tapi tidak menemukan siapa pun.“Kenapa rasanya sangat menakutkan begini?” gumamnya kepada diri sendiri, mengu

  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 171 Bukan Es Krim Rasa Pandan

    Meskipun Risa tidak begitu senang dengan apa yang telah disiapkan oleh Shouhei, tapi dia akhirnya bisa menikmatinya juga di bawah taburan bintang-bintang yang sangat banyak.Kembang api dinyalakan dalam berbagai macam jenis, membuat suasana di tepi pantai itu terlihat sangat meriah meski hanya ada mereka berdua.Tidak jauh dari sana, tempat untuk mengadakan makan malam dengan lilin romantis telah dipersiapkan sedemikian rupa.Pantai yang mereka datangi adalah salah satu pulai kecil yang berada tidak jauh dari pulau utama. Itu juga termasuk dari pulau yang telah dibeli oleh Shouhei.Tawa Risa sangat keras dan lepas. Dia menari dengan kedua tangan memegang kembang api yang memancarkan bunga api yang sangat indah. Keringatnya bahkan sampai menghiasi wajahnya.Walaupun dia terlihat senang, sebenarnya dia sangat merasa bersalah kepada Adnan. Tentu saja karena pernikahannya dengan pria itu hanya tinggal menghitung hari. Namun, karena dia berpikir mustahil bisa bersama cintanya yang sangat an

  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 170 Keseriusan Adnan

    Keesokan paginya, di tempat lain, Adnan Budiraharja menatap kesal layar ponselnya dengan perasaan kacau.Dia telah mencoba mencari tahu keberadaan Risa sejak pesan aneh datang kepadanya. Sebenarnya, dia tahu siapa yang membalasnya, tapi dia masih mencoba memikirkannya.“Kamu yakin?” tanya Adnan kepada sekretaris pribadinya.Pria muda yang berdiri menghadapnya dengan gugup tampak tersenyum canggung. “Maaf, Pak. Tapi, sejauh yang bisa saya cari tahu kalau mereka katanya sedang dalam perjalanan bisnis.” Adnan mengerutkan kening dalam. “Perjalanan bisnis apa yang memakan waktu sangat lama dan tidak ada kabar terbaru sama sekali?”Sebentar lagi pernikahannya dengan Risa akan diadakan, tapi tiba-tiba saja dia menghilang bagaikan ditelan bumi. Kedua orang tua wanita itu telah menenangkannya kalau tidak ada masalah sama sekali. Tapi, kenapa dia merasa tidak nyaman.Seburuk apapun seorang pria, Adnan tahu dengan jelas.“Selidik lebih jauh pergerakan Shouhei Shiraishi dua minggu ini, aku yakin

  • Terjebak Cinta Suami Yandere (Indonesia)   Bab 169 Ciuman Menggoda yang Berbahaya

    Seperti biasa, Shouhei tidak memikirkan pendapat Risa sama sekali. Dia langsung menggerakkan tangan ke arah seorang pelayan pria tua, lalu berkata kepada para tim desainer, “Silakan mengukur pakaian yang sedikit longgar untuknya. Aku tidak mau dia memakai pakaian yang ketat dan menonjol. Untuk masalah desainnya, berikan saja setelah kalian mengukur tubuhnya dan pastikan berikan yang terbaik.”Risa melotot hebat mendengar perintahnya yang sangat tirani.“Shouhei! Apa kamu mendengarku?! Aku bilang aku tidak akan melakukannya! Aku tidak akan menerima apa pun yang kamu berikan kepadaku lagi. Apa otakmu ada masalah?”Shouhei diam melihatnya, menatapnya berlama-lama. Dia lalu tersenyum paling lembut hingga membuat sang wanita merasa salah tingkah dan canggung.Kenapa dia malah tersenyum seperti itu?Apakah dia tidak marah?“Kamu mengerti, kan? Aku tidak mau diberikan pakaian mewah! Aku bisa membelinya sendiri! Lagi pula, untuk apa memiliki banyak pakaian yang tidak bisa dipakai setiap hari?

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status