Share

TCM 29

Ana membanting pintu kamar, ia mengunci kamar yang ditempatinya. Ana merosot jatuh terduduk ke lantai di balik pintu, ia menangkup kedua sisi kepalanya dan kembali menangis, meratapi kenapa hidupnya bisa bernasib setragis itu. Ana sudah membulatkan tekadnya, ia akan pergi dari rumah Zidan dan mengajukan gugatan perceraian ke pengadilan. Ya, itu cara terbaik baginya agar tidak terus terbelenggu dengan rasa sakit yang senantiasa singgah dalam hidupnya.

Ana merogoh benda pipih miliknya yang terdapat di kantong, ia mendial nomor Arga dan berharap jika mantan kekasihnya itu segera menjawab.

“Ga! Aku ingin minta tolong,” ucap Ana begitu panggilannya dijawab oleh Arga.

“Iya, aku pasti akan menolongmu,” balas Arga dari seberang panggilan.

Ana mengungkapkan semua keinginannya, hingga Arga bersedia membantu Ana agar bisa keluar dari rumah itu. Ana sudah memiliki pekerjaan yang ia anggap gajinya sangat mumpuni untuk menopang h

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status